ALIVIAN AKHMAD PERMADI HAFIDOH NUR MASYITOH KEGIATAN BELAJAR 1 DESENTRALISASI, AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN, DAN PENGUKURAN KINERJA
• A. DESENTRALISASI Secara umum, hampir semua perusahaan diorganisasi sepanjang
garis pertanggungjawaban Pimpinan pusat dapat mengambil semua kewenangan untuk mengambil keputusan, atau bisa juga melimpahkan sebagian kewenangannya tersebut. • 1. Alasan-alasan Desentralisasi • 2. Divisi-divisi dalam Perusahaan yang • (1) Kesalahan dalam mepesoles dan Terdesentralisasi memanfaatkan • Desentralisasi mencakup trade-off antara kos • Kemudahan dalam memperoleh dan dan manfiat (cost-benefit trade-off Jika suatu memanfaatkan informasi lokal Kualitas perusalam menjadi lebih terdesentralisasi maka keputusan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan wewenang pengambilan keputusan turan secara informasi, kualitas informasi, dan kemampuan hierarki untuk mengelola informasi tersebut. Dalam perusahaan yang secara teritorial menyebar di wilayah yang berbeda. • a. Menurut Teritorial at Area • b. Menurut Tipe Produk Cara lain untuk Berdasarkan teritorial atau area, sebuah membentuk divisi adalah berdasarkan divisi akan meliputi wilayah tertentu tipe produk atau jasa yang dihasilkan. seperti misalnya, Divisi Regional I, Sebagai contoh di PT Maspion terdapat Divisi Regional II, Divisi Regional III Divisi Produk Pecah Belah. Divisi dan seterusnya. Produk Elektronik. • c. Pusat Pertanggungjawaban Divisi juga dapat dibentuk berdasarkan • f. Pusat Laba (Profit Center) tanggungjawab yang diemban oleh masing-masing divisi. Divisi yang mengemban satu tanggungjawab tertentu disebut dengan pusat • Pusat laba adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam pertanggungjawaban suatu organisasi yang kinerja manajemennya dinilai atas • d. Pusat Biaya (Cost Center) Pusat biaya merupakan segmen atau sub dasar selisih pendapatan dengan biaya. Perhatian utama divisi dari suatu organisasi dimana manajernya hanya dalam pusat pertanggungjawaban laba adalah besaran laba bertanggungjawab terhadap segala pengeluaran pada segmen tersebut. yang diperoleh yaitu dengan membandingkan biaya sebagai • e. Pusat Pendapatan (Revenue Center) input dengan pendapatan sebagai output. • Pusat pendapatan yaitu saatu pasat pertanggungjawaban manakala • g. Pasar Investasi (Investment Center) manajernya hanya bertanggung jawab untuk penjualan atau perolehan pendapatan. Kinerja manajer pusat pendapatan diukur berdasarkan • Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban jumlah penjualan/pendapatan yang dicapai dibandingkan dengan dalam suatu organisasi yang kinerjanya dinilai atas dasar penjualan yang dianggarkan, dan biaya pemasaran aktual pendapatan, biaya, dan sekaligus investasi (aktiva dan dibandingkan dengan biaya pemasaran yang dianggarkan. modal) pada pusat pertanggungjawaban tersebut. • B. INFORMASI AKUNTANSI • 1. Akuntansi Pertanggungjawaban • Pelimpaan wewenang untuk mengambil • Akutusi perunggungjawaban mengakan keputusan kepada manajer pada level yang salah satu konsep dan akan manajemen lebih rendah memiliki beberapa konsekuensi. dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan Konsekuensi itu antara lain, diperlukannya metode dan mekanisme untuk disek dengan posar pusat mempertanggungjawabkan implementasi pertanggungjawaban yang ada dalam keputusan dan diperlukannya metode dan organisasi. mekanisme untuk mengukur kinerja secara objektif. • a. Struktur organisasi • b. Anggaran
• Struktur organisasi harus • Proses penyusunan anggaran harus
menggambarkan aliran tanggungjawab, bersifat partisipatif. Setiap pusat wewenang dan posisi yang jelas untuk pertanggungjawaban harus ikut serta setiap unit kerja dari setiap tingkat dalam penyusunan anggaran karena manajemen. anggae merupakan gambaran rencana kerja para mamajer yang akan dilaksanakan dan sebagai dasar dalam penilaian kerjanya • c. Penggolongan biaya • d. Sistem akuntansi • Pertanggungjawaban hanya dapat • Semua aktivitas yang terjadi, baik diminta atas apa yang Irisa menyangkut pendapatan maupun biaya dikendalikannya. Demikian pula tentang akan dikumpulkan pada setiap tingkatan biaya. Seorang manajer hanya bisa manajer. Oleh karena itu, semua hiaya diminta pertanggungjawabannya atas harus digolongkan dan diberi kode sesuai biaya yang dapat dikendalikannya dengan tingkatan manajemen yang terdapat dalam struktur organisasi • E. system pelaporan biaya • 2. Tujuan dan Manfaat Akuntansi • Laporan pertanggungjawaban dari masing- Pertanggungjawaban masing pusak pertanggungjawaban akan • Implementasi Akuntansi dibuat secara periodik. Setiap awal bulan Pertanggungjawaban dalam perusahaan dibuat rekapitulasi biaya atas dasar total yang terdesentralisasi akan memberikan biaya balan lalu, yang tercantum dalam informasi yang sangat penting bagi kartu hiaya. Atas dasar rekapitulasi biaya pengelolaan perusahaan. disajikan laporan pertanggungjawaban biaya. • a. penyusunan anggaran Anggan adalah • b. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban Informasi akuntansi rencana dalam bentuk song. Proses pertanggungjawaban sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran pada dasarnya proses perencanaan dan pengendalian karena merupakan proses penesupun peran trole informasi tersebut menekankan hubungan antara setting) dalam usaha pencapaian saran informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya. perusahaan. • C. Pemotivasi manajer Akuntansi pertanggungjawaban memberikan informasi tentang tingkat capalan atam realisasi rencana yang dilakukan oleh para manajer. • - Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional vs Kontemporer • Persaingan global telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengevaluasi cara-cara bagaimana mereka melakukan usaha guna menemukan cara-cara meningkatkan kinerja (performance) perusahaan. Mengetahui hal-hal yang mendorong peningkatan kinerja dan bagaimana memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif sangatlah penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. BERIKUT INI DIBAHAS PENDEKATAN- PENDEKATAN TERBARU DALAM PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN UNTUK MENGUKUR, MEMANTAU, DAN MEMBERIKAN REWARD YANG MENDORONG PERILAKU POSITIF DALAM PERUSAHAAN.
• a. Pengukuran dan Pengendalian Tradisionil • 2) Standar-standar disasun untuk digunakan
Akuntansi pertanggungjawaban tradisional sebagai tolok ukur kinerja. Anggaran dan didefinisikan berdasarkan empat unsur yaitu: biaya standar umumnya dipakai dalam Pusat Pertanggungjawaban, Standar, Ukuran perusahaan sebagai tolok ukur kinerja. Kinerja, dan Penghargaan (Reward). • 3) Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara • 1) Pusat pertanggungjawaban, dalam mengukur hasil dan membandingkannya akuntansi pertanggungjawaban tradisional dengan anggaran atau standar merupakan suatu unit dalam organisasi yang • 4) Para individa diberikan reward atau sanksi di bawah tanggung jawab seorang manajer. berkaitan dengan kebijakan manajemen • akuntansi penanggungjawaban juga memiliki keterbatasan. • b. Pengendalian dan Pengukuran Kontemporer Beberapa keterbatasan yang dapat diidentifikasi sebagai keterbatasan akuntansi pertanggungjawaban tradisional sebagai Seperti akuntansi pertanggungjawaban tradisional berikut. akuntansi pertanggungjawaban kontemporer • 1. Terlalu percaya pada standar dan varier didefinisikan berdasarkan empat unsur • 2. Standar cenderung statis. pertanggung-jawaban, standar, pengukuran • 3. Standar mendukung status quo dan kestabilan organisasi kinerja, dan penghargaan (rewards). Namun, • 4. Standar mengizinkan tingkatan inefisiensi tertentu. keempat unsur tersebut didefinisikan secara berbeda dengan pendekatan tradisional agar dapat • 5. Variances hanya menunjukkan hasil, bukan sebab mendukung perubahan-perubahan dalam filosofi • 6. Fokusnya intemal, bukan eksternal manajemen. • 7. Terlalu menekankan pada tenaga kerja. • 8. Mengabaikan non value-added costs. • 9. Laporan kinerja dan variance tradisionall: mendorong overproduksi dan persediaan yang berlebihan dan bertentangan dengan zero defects dan total quality control. • 10. Terlalu menekankan pada ukuran-ukuran keuangan • 1) Pertanggungjawaban (Responsibility). Dalam • 4) Penghargaan (rewards). Oleh karena contemporary responsibility accounting, titik penekanan contemporary responsibility pengendalian berubah dari unit dan individu menjadi proses dan tim. accouding terletak pada proccess • 2) Standar-standar yang digunakan harus berorientasi improvement dan hal tersebut biasanya pada proses, oleh karena itu harus dikaitkan dengan diperoleh melalui kerja tim maka group- efisiensi proses dan output proses. based rewards umumnya lebih sesuai • 3) Pengukuran Kinerja. Berkurangnya waktu yang dibanding dengan individual rewards. diperlukan untuk menyampaikan produk kepada pelanggan merupakan faktor penting dalam penilaian kinerja. • - Pengukuran dan Penilaian Kinerja Terdapat tiga kata penting yang • a. Return on Investment Return on investment (ROI) perlu dipahami yaitu: Pengukuran Kinerja, dan Penilaian Kinerja adalah tingkat laba atas investasi yang dilakukan. Contoh, merupakan atau prestasi kerja adalah hasil kerja see kualitas dan jika nilai investasi sebesar Rp1 milyar, dan laba yang kuantitas yang dicapai oleh sebuah organisasi atau oleh seorang diperoleh Rp200 juta maka secara sederhana ROI adalah karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggang 20%. Setiap divisi atau pusat pertanggungjawaban jawab yang diberikan kepadanya. diwajibkan menyusun Laporan Laba Rugi dan Neraca. • - Tujuan Penilaian Kinerja Jika kita tidak mengukur maka kita tidak • Salah satu cara mengaitkan laba dan aset untuk menilai bisa mengendalikan, dan apa yang diukur harus diberi penghargaan kinerja adalah dengan menghitung tingkat pengembalian supaya menjadi perhatian". Ini adalah sebuah kalimat yang memiliki investasi atau ROI yang mengukur labu yang dihasilkan arti sangat kuat, oleh karenanya harus dilakukan. dari setiap satu satuan nilai uang yang diinvestasikan. • - Mengukur Kinerja Pusat Investasi Pusat investasi merupakan pusat yang paling komprehensif dibandingkan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang lain. Oleh karena itu, dalam pembahasan pengukuran kinerja selaajataya akan menggunakan seting pusat investasi. • Aset operast (operating aset) mencakup: • b Margin and Tarnover Cara kedua untuk menghitung ROI adalah dengan memecahnya menjadi dua kas, petang, person bangunan, dan komponen yaitu margin dan turnover. Pendekatan peralatan yang dipergunakan dalam margin dan turnover memungkinkan apakah manajer kegiatan operasional. fokus pada efisiensi biaya (margin) atau fokus pada efisiensi operasional (turnover). • ROI memiliki beberapa kelebihan yaitu: • - Laba Residu (Residual Income) • 1) mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan, Bagaimana mengatasi kelemahan bisya, dan investasi atas operasi: ROI?. Berikut ini dibahas ukuran kinerja dengan menggunakan laha • 2) mendorong manajer untuk fokus efisiensi biaya, yaitu melalui residu (residual income). analisis terhadap aktivitas-aktivitas untuk mengidentifikasi mana • a. Nilai Tambah Ekonomis aktivitas yang menambah nilai dan tidak menambah nilai: (Economic Value Added) Seberapa • Namun demikian, penggunaan ROI dalam mengukur kinerja divisi ata besar sebuah divisi dapat pusat pertanggungjawaban juga memiliki kelemahan, yaitu: menghasilkan nilai tambah ekonomi • 1) mendorong manajer untuk berpandangan sempit, yaitu hanya (EVA = economic value added) bagi memikirkan laba bagi divisinya mengabaikan laba bagi perusahaan perusahaan secara keseluruhan • 2) mendorong manajer untuk fokus pada laba jangka pendek dan mengabaikan laba jangka panjang • b. Balanced Scorecard Ukuran kinerja ROL. RI dan • Dalam pengembangan BSC, terdapat lima aspek sumber EVA hanya fokus pada ukuran-ukoran keuangan daya yang harus diselaraskan dan menjadi fokus yang bersifat kuantitatif dan mengakur apa yang organisasi yaitu: tim eksekutif, unit bisnis, teknologi informasi, sumber daya manusia, dan modal dan anggaran sudah terjadi. Kelima aspek ini dapat digambarkan sebagai berikut. • c. Konsep Dasar Balanced Scorecard Sebenarnya, sudah banyak perusahaan yang mengukur kinerja dengan memasukkan aspek non finansial, namun penggunaan pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan tersebut hanya untuk umpan balik taktis(tactical feedback) dan operasi jangka pendek. • Untuk bisa menyelaraskan dan memfokuskan seluruh sumber daya ke strategi maka terdapat lima prinsip dasar yang harus diperhatikan oleh manajemen yaitu • 1) Mobilisasi perubahan melalui kepemimpinan eksekutif, perubahan harus dimulai dari atas. Penyelarasan ke level di bawahnya harus dilakukan secara berantai • 2) Menerjemahkan strategi menjadi istilah-istilah operasional dan mudah dipahami. Setiap orang dalam organisasi harus dapat mengerti dan paham tentang apa tujuan yang ingin dicapai dan cara untuk mencapainya. • 3) Menyelaraskan semua sumber daya organisasi dengan strategi perusahaan. Semua sumber daya harus diselaraskan dan difokuskan untuk mengeksekusi strategi. • 4) Menjadikan strategi sebagai proses yang berkesinambungan. Penyusunan strategi bukanlah proyek, melainkan semua proses yang berlangsung secara terus menerus. • 5) Menjadikan strategi sebagai pekerjaan sehari-hari bagi setiap orang. Proses sosialisasi dan komunikasi visi dan strategi harus dilakukan secara terus- menerus sehingga semua orang merasa bahwa strategi yang diterapkan oleh perusahaan sadah menjadi kebiasaan dan menjadi pekerjaan sehari-hari. • - Pemetaan Strategi Balanced Scorecard menawarkan sebuah kerangka kerja untuk menggambarkan strategi yang menciptakan nilai. Ada beberapa elemen penting dalam memetakan strategi ke dalam empat perspektif berikut ini. • a. Perspektif keuangan, sebuah indikator yang memberikan definisi akhir dari kesuksesan sebuah organisasi. • b. Sukses dengan pelanggan, merupakan target dan sebuah komponen kunci dalam perbaikan kinerja keuangan. Indikator kesuksesan perspektif pelanggan bisa berupa kepuasan, retensi pelanggan, dan pertumbuhan pelanggan. • c. Proses internal menciptakan dan mengantarkan proposisi nilai untuk pelanggan. Proposisi nilai bagi pelanggan bisa berupa harga yang ditawarkan, mutu produk, ketersediaan produk, fungsi produk atau citra produk. • d. Aset tak berwujud (intangible uses) adalah sumber daya penting dari penciptaan nilai berkelanjutan. • - Tujuan Penetapan Harga Transfer Paling tidak • - Persyaratan dalam Penentuan Harga Transfer terdapat tiga tujuan penetapan harga transfer Penentuan harga transfer yang kurang tepat dapat yaitu merugikan salah satu Divisi • (1) untuk memotivasi manajer; • A. Mengukur kinerja divisi. • (2) untuk memberikan insentif kepada manajer • b. Motivasi, kesadaran, agar mengambil keputusan yang diharapkan • c. Kendali oleh pusat. sejalan dan konsisten dengan Tujuan perusahaan; • 13. Masalah Harga Trader Ketiga persyaratan dalam penentuan harga transfer, pada hakikatnya merupakan • (3) menyediakan basis penilaian dan masalah-masalah yang harus mampu diacasi. penghargaan yang adil bagi manajer. • - Harga Transfer Berbasis Harga Pasar Jika tersedia • - Harga Transfer berbasis Negosiasi Akhimya, harga pasar yang kompetitif dari pasar eksternal pimpinan pusat akan mengizinkan divisi untuk barang yang ditransfer maka harga transfer penjual dan divisi pembeli untuk melakukan terbaik adalah harga pasar tersebut. negosiasi dalam menentukan harga transfer. • - Harga Transfer Berbasis Kos Acapkali, tidak • - Harga Transfer Dulam Perdagangan tersedia harga pasar yang baik untuk produk-produk yang doranster antar divi Ketidaktersediaan harga Internasional Saat ini banyak perusahaan pasar ini angkin terjad kan produk-produk yang membuka cabang atau memiliki anak dades diproduksi menggunakan hak put yang perusahaan antar negara. Globalisasi membuat dimiliki oleh perusahaan induk. Oleh karena in perdagangan internasional ataa antamegara harga ter menggunakan dasar kos. menjadi semakin marak.