Anda di halaman 1dari 8

SISTEM RUJUKAN KASUS PERSALINAN DENGAN GAWAT

JANIN

Oleh:
Kelompok I

1. LILIS SURYANI, S.Tr.Keb


2. YENNY FEBRIANY, SST., M.Kes
3. ESTI MENTARI,SST
4. EMA KURNIAWATI, SST
5. MARIA EKA YULIASTUTI, S.Tr.Keb
6. MARIA ABON, STr. Keb
7. IRMA KARTIKA, STr. Keb
8. Halima Tusakdia, STr. Keb
9. FITRIANI, STr. Keb
Hj. EKA YUNIAR, SKM, M. Kes
10. YESI NOPRIANTI, STr. Keb
SISTEM RUJUKAN

Rujukan adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus
atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal (dari satu unit ke
unit yang lebih lengkap /Rumah Sakit) maupun horizontal (dari satu
bagian ke bagian lain dalam satu unit) (Muchtar, 1977).

Hal-Hal yang Penting dalam  Mempersiapkan Rujukan untuk Ibu


Bidan
Alat
Keluarga
Surat
Obat
Kendaraan
Uang
PEMBAHASAN KASUS

PEMBAHASAN KASUS
Contoh Salah Satu Kasus dalam Rujukan Kasus Persalinan
Dalam kasus : DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 x / menit. Pada dua kali
penilaian dengan jarak 5 menit (gawat janin).

Pengertian Gawat Janin


Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima 02 cukup, sehingga mengalami
hipoksia. Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam jangka waktu lama) atau akut.

Penyebab
Persalinan berlangsung lama.
Induksi persalinan dengan oksitosin.
Ada perdarahan atau infeksi.
Insufisiensi plasenta: postterm, preeklamsi.
PEMBAHASAN KASUS

Tanda-tanda gawat janin tersebut :


- Denyut Jantung Janin (DJJ) kurang dari 100 per menit atau lebih dari 180 per
menit.
- Air ketuban hijau kental.

DJJ ireguler dalam persalinan sangat bervariasi dan dapat kembali setelah
beberapa waktu. Bila DJJ tidak kembali normal setelah kontraksi, hal ini
menunjukkan adanya hipoksida.

DJJ lambat (kurang dari 100 per menit) saat tidak ada his, menunjukkan adanya
gawat janin dan DJJ cepat (lebih dari 180 per menit) yang disertai takhikardi ibu
bisa karena ibu demam, efek obat, hipertensi, atau amnionitis. Jika denyut jantung
ibu normal, denyut jantung janin yang cepat sebaliknya dianggap sebagai tanda
gawat janin.
Alasan Merujuk
Alasan merujuk pasien dengan DJJ kurang dari 100 atau lebih dan 180
x/menit, yaitu:

Terhadap Janin
Beresiko akan menimbulkan kematian
Janin Terhadap Ibu
Beresiko akan menimbulkan

Perawatan Selama Merujuk


Jika denyut jantung janin diketahui tidak normal, lakukan hal-hal sebagai berikut;
Pasien dibaringkan miring ke kiri dan anjurkan untuk bernafas secara teratur.
Hal ini dilakukan agar vena cafa inferior tidak tertekan oleh janin, sehingga
pasokan oksigen ke bayi dapat terpenuhi.
Pemberian oksigen 8-12 l/menit. Perubahan posisi dan pemberian 0 2 8-12
1/menit membantu mengurangi demam pada maternal dengan hidrasi anti
piretik dan tindakan pendinginan.
Hentikan infus oksitosin (jika sedang diberikan infus oksitosin). Pasang
infuse menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan
berikan Ringer Laktat atau garam fisiologis (NS) dengan tetesan 125 cc/jam.
Jika sebab dari ibu diketahui (seperti demam, obat-obatan) mulailah
penanganan yang sesuai dengan kondisi ibu:
- Istirahat baring
- Banyak minum
- Kompres untuk menurunkan suhu tubuh ibu
- Ibu dimiringkan kekiri
- Pemantauan DJJ dengan rutin.
- Mengantar atau mendampingi pasien untuk mendapatkan pertolongan lebih
lanjut, sehingga dapat memberikan keterangan atau memberikan keterangan
tertulis.
- Intervensi lainnya tidak perlu dilakukan sebab kemungkinan akan menambah
bahaya ibu maupun janin dalam kandungan.
- Perubahan posisi lantaran dan pemberian O2 8-12 1/menit membantu
mengurangi demam pada maternal dengan hidrasi anti piretik dan tindakan
pendinginan.

- Demikianlah kewenangan bidan dalam menghadapi persalinan dengan DJJ<100 atau


>180 sehingga mata rantai pelayanan dan pengayoman medis dapat lebih bermutu dan
menyeluruh. 
Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan denyut jantung janin tetap abnormal
sepanjang paling sedikit 3 kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam untuk
mencari penyebab gawat janin:
Jika terdapat perdarahan dengan nyeri yang hilang timbul atau menetap,
pikirkan kemungkinan solusio plasma.
Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam, sekret vagina berbau tajam)
berikan anti biotik untuk amniomtis.
Jika tali pusat terletak di bawah janin atau dalam vagina lakukan penanganan
prolaps tali pusat.
Jika denyut jantung janin tetap abnormal atau jika terdapat tanda-tanda lain
gawat janin (mekonium kental pada cairan amnion, rencanakan persalinan
dengan kolaborasi atau merujuk).

Dalam hal ini bidan harus berkolaborsi atau merujuk, karena upaya menyelesaikan
pertolongan persalinan dengan intervensi kekuatan dan luar bukan tugas utama
bidan, sehingga setiap persalinan yang diduga akan mengalami kesulitan sudah
dirujuk ke pusat dengan fasilitas yang mencukupi. Sehingga dalam pertolongan
pertamanya bidan perlu melakukan tindakan medis
Kelompok I Diklat Jabatan Fungsional Bidan Ahli Angkatan I

Anda mungkin juga menyukai