Anda di halaman 1dari 7

Perubahan Sosial

Budaya Serta
Konflik Sosial
budaya
Riska Rismawati, Richa Nurhayati, Halimatu Sadiah
Definisi Perubahan Sosial Budaya
Perubahan adalah suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya.
Sosial adalah suatu keadaan yang ada dalam masyarakat.
Budaya adalah pola pikir yang berwujud pola kebiasaan.

Menurut Bruce J. Cohen, menyatakan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan
struktur sosial dalam organisasi sosial sehingga syarat dalam perubahan itu adalah sistem
sosial, perubahan hidup dalam nilai sosial dan budaya masyarakat. (pengantar buku
Sociology).

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial budaya
dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut menyangkut berbagai aspek, seperti:
perubahan cara hidup, perubahan sistem masyarakat, perubahan lembaga masyarakat.
Definisi Konflik Sosial
Konflik sosial adalah suatu bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan saling
mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan di antara pihak-pihak
yang terlibat.

Sebenarnya, konflik tidak selalu membawa dampak negatif. Sisi positif konflik
sosial adalah konflik mengawali terjadinya perubahan. Pertentangan antara
kelompok-kelompok sosial pada dasarnya adalah bentuk tuntutan terhadap
perubahan kondisi yang tidak menguntungkan. Suatu kelompok yang merasa
diperlakukan tidak adil menuntut perubahan, untuk memperjuangkan perubahan
itu, jalan yang ditempuh adalah dengan menentang kondisi yang ada.
Berbagai Konflik di Masyarakat
1. Konflik Individual
Konflik individual terjadi karena perasaan tidak suka hingga berakhir dengan keinginan salah satu
kelompok untuk berkonflik.
2. Konflik Antarkelas atau Antargolongan Sosial
Terbentuknya kelas-kelas sosial menyebabkan terjadinya konflik antar kelas.
3. Konflik Rasial
Konflik rasial pada dasarnya termasuk ke dalam konflik antargolongan, karena himpunan orang-orang
dalam satu ras merupakan salah satu jenis dari kelompok sosial.
4. Konflik Politik
Konflik politik berarti suatu pertarungan yang berkisar pada siapa yang memperoleh sesuatu, kapan ia
memperolehnya, dan bagaimana kekuasaan dapat diraih, dipertahankan, dan didiperebutkan
5. Konflik Internasional
Konflik internasional adalah konflik yang melibatkan dua atau beberapa Negara.
Indikator Adanya Konflik
1) Demonstrasi (A Protest Demonstration)
Demonstrasi mengandung arti adanya sejumlah orang yang tanpa menggunakan kekerasan
mengorganisasikan diri untuk melakukan protes.
2) Kerusuhan (Riot)
Dalam hal maksud dan tujuannya, kerusuhan hampir sama dengan demonstrasi, namun
pelaksanaan kerusuhan biasanya dengan kekerasan fisik, perusakan barang-barang, dan
tindakan anarkis.
3) Serangan Bersenjata (Armed Attack)
Serangan bersenjata dapat dilakukan oleh kelompok sosial mana pun, baik oleh pihak
pemerintah atau aparat keamanan maupun oleh pihak nonpemerintah, dengan tujuan untuk
melemahkan atau menghancurkan kelompok lain.
4) Korban Jiwa Akibat Kekerasan Politik
Semakin banyak korban jiwa baik akibat demonstrasi, kerusuhan, maupun serangan
bersenjata, berarti semakin besar konflik yang terjadi.
Upaya Mengatasi Konflik
● Konsiliasi (Consiliation)
Konsiliasi merupakan pengendalian konflik melalui lembaga-lembaga tertentu untuk memungkinkan
turnbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan di antara pihak-pihak yang bertikai tentang
persoalan yang mereka hadapi.
● Perwasitan (Arbitration)
Cara ini memerlukan pihak ketiga sebagai penengah pihak-pihak yang bertikai. Pihak ketiga biasanya
memiliki kekuasaan dan wewenang yang lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertikai. Dengan begitu,
pihak ketiga dapat memaksakan keputusannya kepada mereka.
● Mediasi (Mediation)
Dalarn mediasi juga diperlukan pihak ketiga tetapi dia tidak memiliki kekuasaan dan kewenangan.
Pihak ketiga hanya berperan sebagai mediator yang memberikan nasehat.
● Paksaan (Coersion)
Paksaan untuk menyelesaikan konflik dapat dilakukan baik secara fisik maupun psikologis.
Akomodasi seperti ini dapat terjadi jika salah satu pihak yang bertikai berada pada posisi yang lemah
dan satu pihak di posisi yang kuat.
● Detente
Detente adalah mengurangi ketegangan hubungan antara dua pihak yang bertikai. Cara ini biasanya
digunakan sebagai usaha pendekatan dalam mencapai perdamaian.
Kesimpulan
Perubahan Sosial dan Budaya adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat
dan diawali dari perubahan pola pikir. Perubahan pasti dan terus terjadi di
berbagai aspek kehidupan, yang membedakan hanyalah cepat lambatnya
perubahan tersebut diterima dan berkembang di masyarakat.

Maka dari itu, tidak luput kita jumpai berbagai konflik sosial yang terjadi di
masyarakat. Di mana konflik sosial adalah suatu bentuk interaksi yang ditandai
oleh keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan di
antara pihak-pihak yang terlibat. Meskipun begitu, tidak semua bentuk konflik
sosial membawa pengaruh negatif. Sisi positif konflik sosial adalah konflik
mengawali terjadinya perubahan.
Berbagai upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengatasi konflik sosial
diantaranya dengan cara Konsilasi, perwasitan, mediasi, paksaan dan detente.

Anda mungkin juga menyukai