Anda di halaman 1dari 8

Model Model

dalam
manajemen
Oleh:

1. Ayun Nuris A

2. Hesty Dwi A

3. Novia Chorimatul A

4. Nuriyah fajriyah
Manajemen Paud

suatu upaya mengelola, mengatur, dan atau


mengarahkan proses interaksi edukatif antara anak didik
dengan guru dan lingkungan secara teratur, terencana, dan
tersistematisasikan untuk mencapai tujuan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD).
Manajemen Pengelolaan PAUD
menitik beratkan pada 4 komponen
1.Pengelolaan
tenaga kerja,
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
3.Sarana
prasarana
2.Peserta didik

4.Pengelolaan
Keuangan
Ada 5 Fungsi Manajemen
Pengelolaan PAUD
1. Mempermudah Pengelola
2. Mempermudah pengelola
dalam mengembangkan dan
untuk menilai 3. Membuat semua fasilitas
melaksanakan program
perkembangan lembaganya PAUD dalam kondisi siap
belajar (permainan) yang
dalam mengemban misi pakai
sangat edukatif bagi anak
sebagai lembaga PAUD
didik

4. Menciptakan suasana
PAUD selalu tertib, teratur,
5. Meningkatkan efisiensi
dan bersih sehingga dapat
dalam penggunaan semua
membuat anak-anak selalu
fasilitas lembaga
merasa senang apabila
bermain-main didalamnya
Model-model Manajemen
Pengelolaan Lembaga PAUD
1.Penerapan manajemen “gotong royong “ artinya semua orang melakukan
semua pekerjaan. Tidak ada pembagian kerja yang tegas dan jelas.Sehingga
proses manajemen tidak berlangsung secara efektif dan efisien.

Manajemen “sungkanisme” yaitu suatu manajemen yang tidak asertif.


Budaya sungkan (segan) menegur kesalahan teman dan budaya marah kalau
ditegur teman membuat organisasi berjalan tak tentu arah,sehingga tidak
bisa mencapai tujuan yang dikehendaki. Tiga model manajemen tersebut
memiliki banyak kekurangan. Tidak ada aspek struktural, job description,
koordinasi, evaluasi dan proyeksi ke depan. Dalamkonteks ini dibutuhkan
model manajemen yang lebih dinamis, progresif, dan mempunyai unsur
pemberdayaan dan penguatan. Disinilah pentingnya manajemen partisipatif
yang mengedepankan kolektivitas, team work, soliditas dan kualitas kinerja.
1. Manajemen PAUD yang terdiri dari kelembagaan, metode pengajaran dan kurikulum adalah hal-hal yang harus dipahami,
baik secara teoritis dan praktis, oleh pengelola PAUD dan orang-orang yan terkait di dalamnya. Dibutuhkan pelatihan-
pelatihan secara intensif dan ekstensif bagi calon pengelola PAUD agar materi dasar manajemen kelembagaan, metode
pengajaran, dan kurikulum dapat dipahami secara mendalam. Pelatihan harus dirancang secara sistematis, efisien dan
efektif dengan jadwal yang tepat dan produktif. Secara tekhnis pelatihan membutuhkan narasumber yan berkualitas baik
dari akademisi, birokrat maupun praktisi, tips-tips khusus.
2. Manajemen Program PAUD adalah manajemen pendirian PAUD (membuka lembaga PAUD baru dan manajemen
perbaikan/pembenahan PAUD(improvisasi manajemen PAUD yang sudah berjalan)). Persyaratan minimal manajemen
PAUD yaitu, ada peserta didik usia dini (0-6 tahun), ada penyelenggara berbadan hukum, ada pengelola PAUD (TPA, KB,
BKB, TK, dll), ada pendidik dan tenaga kependidikan PAUD. Juga tersedia saran dan prasarana pendidikan, memiliki
kurikulum, memiliki program kegiatan belajar-bermain dan mengajar (PKBM), dan tersedia sumber dana untuk
pelaksanaan atau operasional pendidikan.
3. Manajemen sarana prasarana PAUD adalah pengelolaan secara efektif terhadap seluruh asset lembaga PAUD yang
dimiliki. Beberapa bentuk aset sarana dan prasarana tersebut mencakup tanah dan bangunan PAUD, perangkat
pembelajaran yang terdiri dari alat-alat permainan edukatif (APE), baik yang indoor maupun outdoor, jasa, dan lain
sebagainya
4. Manajemen perawatan sarana prasarana, khususnya berbagai permainan edukatif, baik indoor maupun outdoor. •
Manajemen ini dianggap lebih penting dari pada manajemen yang lain, seperti gedung, mengingat sirkulasi penggunaan
relative riskan.
5. Disamping itu manajemen perawatan sarana prasarana, khususnya permainan edukatif baik indoor maupun outdoor
sangat berkaitan awet tidaknya sebuah alat permainan edukatif. Bahkan merawat jauh lebih penting dari pada membuat.
6. Pengelolaan alat permainan edukatif yang baik akan membuat anak senang bermain dan betah untuk menyelesaikan
berbagai permainannya
Eksistensi lembaga harus dibangun sendiri mungkin dengan
menentukan perencanaan yang jelas .

1.Adanya aturan manajemen Program Pendidikan


2.Adanya aturan manajemen Sumber Daya
Manusia.
3.Adanya aturan manajemen Keuangan
4.Adanya aturan manajemen Sarpras
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai