Anda di halaman 1dari 13

PENGUJIAN

SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS,
IR, NMR, MASSA

A R D H I T A N U R R A H M A AWA L I YA T A R A N G
0 0 0 11 2 0 3 2 0 2 2
JURNAL PENELITIAN

Judul : KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID DARI FRAKSI ETIL ASETAT KULIT


BUAH MANGGA (Mangifera spp.) DAN AKTIVITASNYA SEBAGAI PENGOMPLEKS
LOGAM Pb(II)
Jurnal : Jurnal Kimia Khatulistiwa
Tahun : 2019
Penulis : Nita Tiurlina Br. Manullang, Ari Widiyantoro, Gusrizal
Logam Pb (II) merupakan unsur logam yang bersifat asam
intermediate. Keberadaan logam timbal memiliki dampak
negatif terhadap lingkungan mahkluk hidup khususnya
kesehatan manusia seperti terjadi penurunan kadar hemoglobin, Senyawa flavonoid dapat
menyebabkan keterbelakangan mental bagi anak-anak. Menurut berpotensi sebagai antidotum untuk
keracunan logam berat. Senyawa
Badan Kesehatan Dunia (WHO) ambang batas kandungan
flavonoid berperan sebagai ligan
logam Pb dalam darah sebanyak 20 mikrogram per 100 milliter
dan logam Pb(II) berperan sebagai
darah atau 0,20 ppm.
atom pusat. Aktivitas pengompleks
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan senyawa tersebut dilihat berdasarkan
flavonoid yang tergolong dalam turunan polifenol dari fraksi etil indikator bergesernya panjang
asetat kulit buah mangga dengan menggunakan uji fenolik gelombang dan perubahan
(polifenol) sehingga diperoleh isolat yang dikaraktersisasi absorbansi yang ditunjukkan dari
berdasarkan spektroskopi. hasil spektrofotometer Uv-vis
METODE PENELITIAN

• Preparasi dan uji kadar air


• Ekstraksi dan fraksinasi
• Uji fenolik
• Pemisahan dan pemurnian
• Pengompleks isolat F.III dengan logam
Pb(III)
• Analisis data
HASIL PENELITIAN

• Pada metode pemisahan dan pemurnian diperoleh 5 fraksi gabungan (FI-FV). Fraksi FIII dipilih untuk
dilakukan pemurnian lanjutan dengan KKG (Kromatografi kolom gravitasi). Hasil KKG dianalisis dengan
KLT untuk melihat pola noda. sehingga diperoleh 6 fraksi gabungan (FI-FVI). Isolat F.III adalah isolat
gabungan yang berbentuk kristal amorf berwarna kuning dengan pola pemisahan sederhana yang masih
belum murni.
• Hasil uji fenolik menunjukkan intensitas warna yang terlihat sangat jelas pada golongan fenolik hal ini
sesuai dengan literatur bahwa kulit mangga mengandung senyawa polifenol. Dan pada literatur lain pula di
sebutkan bahwa kulit mangga mengandung banyak flavonoid.
• Karakterisasi Isolat F.III
Isolat FIII yang telah di isolasi berbentuk kristal amorf bewarna kuning dengan massa 19,7 mg dengan
titik leleh 135-139oC. Isolat F.III di analisis menggunakan spektroskopi uv-vis, IR dan 1H-NMR.
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Metode spektrofotometri UV-Vis merupakan metode yang digunakan untuk menetapkan


kadar senyawa obat dalam jumlah tertentu. Metode spektrofotometri didasarkan pada penggunaan
nilai absorbansi suatu senyawa yang diukur pada konsentrasi 1% b/v (1g/100mL) dan dengan
kuvet yang mempunyai ketebalan 1 cm pada panjang gelombang pelarut tertentu. Pada
spektrofotometri UV-Vis, spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa daerah cahaya.
Dalam suatu daerah tersebut akan diabsorbsi oleh atom maupun molekul dan panjang gelombang
cahaya yang diabsorbsi akan menunjukkan struktur senyawa yang diuji.
Nilai λ maks untuk gambar di samping
adalah 297 nm dan absorpsi energi yang terbaca
oleh alat sebagai absorban yaitu 0,918. Pita
absorpsi jenis biflavonoid berada pada pita II
270-295 nm dan pita I 300-320 nm. Dalam
sebuah literatur disebutkan bahwa daerah
rentang 200-400 nm merupakan daerah
ultraviolet yang memiliki transisi elektronik.
SPEKTROFOTOMETRI INFRA RED (IR)

Spektroskopi infra red (IR) merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
untuk menganalisa senyawa kimia. Spektroskopi infra red suatu senyawa dapat
memberikan gambaran dan struktur molekul senyawa tersebut. Spektroskopi IR
dapat dihasilkan dengan mengukur absorbsi radiasi, refleksi atau emisi didaerah
IR. Bagian pokok dari spektrometer inframerah adalah sumber cahaya
inframerah, monokromator dan detektor. Cahaya dari sumber dilewatkan melalui
cuplikan, dipecah menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator
dan intensitas relatif dari ferkuensi individu diukur oleh detektor.
Pada sebuah literatur disebutkan bahwa letak
frekuensi regangan dari ikatan kimia pada daerah
inframerah yaitu 3800-2700 cm-1 OH, CH. Ikatan
hidrogen dapat mempengaruhi bentuk dan frekuensi pita
serapan gugus fungsi tertentu. Hal ini terlihat pada
gambar spektrum IR menunjukkan bahwa OH yang
terbentuk memberikan serapan dengan frekuensi yang
lebih rendah dan lebar akibat adanya ikatan hidrogen.
Pada literatur lain menyebutkan bahwa serapan pada
daerah 3431 cm-1 dan 1600-1650 cm-1 yaitu OH dan
aromatik. Berdasarkan hasil data spektrum isolat F.III
yang memiliki kemiripan spektrum pada daerah gugus
fungsi yang menunjukkan struktur senyawa organik
dengan diprediksi bahwa hasil tersebut menunjukkan
adanya karakter senyawa golongan flavonoid.
SPEKTROFOTOMETRI H-NMR

Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah satu metode analisis yang paling mudah
digunakan pada kimia modern. NMR digunakan untuk menentukan struktur dari komponen alami
dan sintetik yang baru, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan
komponen dalam larutan yang dapat mengalami reaksi kimia. NMR digunakan untuk
menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari komponen, dan
arah reaksi kimia sebagaimana hubungan komponen dalam larutan yang dapat mengalami reaksi
kimia. Spektroskopi NMR ada dua jenis yaitu H-NMR dan C-NMR. Spektroskopi H-NMR di
gunakan untuk menentukan jenis atom hidrogen, jumlah atom hidrogen.
Spektrum H-NMR isolat F.III
menunjukkan bahwa H-NMR isolat F.III
diprediksi merupakan senyawa golongan
fenolik, khususnya flavonoid. Spektrum
memiliki kemiripan dengan spektrum
morelloflavon. Morelloflavon merupakan
golongan flavonoid yang berasal dari
bentuk biflavonoid
KESIMPULAN

Uji fenolik dan spektroskopi isolat F.III menunjukkan positif fenolik. Hasil tersebut
didukung oleh spektroskopi UV-Vis (H2O), IR (KBr) dan 1H-NMR (CD3OD, 400 MHz) bahwa
isolat F.III adanya karakter senyawa flavonoid yang diprediksi memiliki kemiripan dengan
morelloflavon (biflavonoid). Aktivitas pengompleks yang terjadi antara ligan Isolat FIII dengan
logam Pb(II) membentuk ikatan yang tidak kuat karena hanya terjadi penurunan absorbansi yang
tidak disertai pergeseran panjang gelombang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai