PEMELIHARAAN
SAPI POTONG
(SAPI BALI)
Materi BIMTEK PAKAN DAN BIBIT TERNAK TH. 2023
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENDAHULUAN
Peluang pasar masih luas, mengingat kebutuhan akan
1 daging sapi masih mengandalkan pemasukan dari luar
daerah.
Option B Option C
Persyaratan Kuantitatif Bibit Sapi Bali Jantan
Kelas
Umur Parameter Satuan
I II III
Tinggi Pundak cm 90 86 83
205 hari Panjang badan cm 86 82 78
Lingkar dada cm 108 103 98
Tinggi Pundak cm 102 98 94
Panjang badan cm 96 92 87
12 bulan
Lingkar dada cm 127 122 117
Lingkar skrotum cm 16 14 11
Tinggi Pundak cm 121 118 115
Panjang badan cm 121 117 112
24 bulan
Lingkar dada cm 167 160 154
Lingkar skrotum cm 26 25 24
(SNI 7651.4:2020)
Persyaratan Kuantitatif Bibit Sapi Bali Betina
Kelas
Umur Parameter Satuan
I II III
Tinggi Pundak cm 92 87 82
205 hari Panjang badan cm 89 84 79
Lingkar dada cm 113 107 100
Tinggi Pundak cm 99 95 91
12 bulan Panjang badan cm 97 93 88
Lingkar dada cm 126 121 116
Tinggi Pundak cm 108 105 102
18 bulan Panjang badan cm 109 106 102
Lingkar dada cm 144 138 133
Tinggi Pundak cm 111 109 106
24 bulan Panjang badan cm 110 107 104
Lingkar dada cm 151 145 139
(SNI 7651.4:2020)
Pakan hijauan diberikan 10% dari berat
badan perhari.
Hijauan Hijauan yang diberikan merupakan campu-
ran antara rumput dan kacang-kacangan
dengan perbandingan 2/3 bagian rumput
dengan 1/3 kacang-kacangan, diberikan 2-3
kali sehari.
B. Pakan
Pakan Penguat (konsentrat) yang
Pakan diberikan 1-2 % dari BB
Penguat. Pakan penguat adalah campuran bahan
yang disusun sedemikian rupa.
C. Kandang dan Perlengkapan
Kandang harus memenuhi syarat :
Kandang hendaknya
dilengkapi dengan
tempat pakan dan air
minum ; 5
.
Mempunyai saluran
1 pembuangan dan tempat
penampungan kotoran
yang memadai ;
Kandang dan Perlengkapan
lanjutan
Ukuran kandang juga harus diperhatikan
memenuhi syarat daya tampung. Ini sangat
berpengaruh untuk kenyaman sapi. Apabila sapi
merasa nyaman maka sapi tidak mudah stress. Jarak dari pemukiman
Ukuran kandang sapi :
• Kandang dewasa : 1,8 x 2 m/ekor,
8 atau sumber air sekitar
10-20 m.
• Betina dewasa (muda) : 1,5 x 2 m/ekor,
• Kandang Pedet : 1 x 2 m/ekor.
• Kandang Beranak : 3 m x 2 m
6
Letak lebih tinggi dari tanah sekitarnya dengan
kemiringan 2-5% derajat (turun 2-5 cm setiap
panjang 100 cm) kearah parit kandang (pantat sapi)
dan diusahakan agar selalu kering dan hangat (tidak
tergenang sat hujan);.
Lantai kandang harus selalu terjaga drainasenya, sehingga untuk lantai
kandang dibuat miring ke belakang untuk memudahkan pembuangan ko-
toran dan menjaga kondisi lantai tetap kering
Kemiringan lantai berkisar antara 2% sampai 5 %, artinya setiap panjang
lantai 1 meter maka ketinggian lantai bagian belakang menurun sebesar 2
sampai 5 cm.
Gambaran Kemiringan lantai kandang :
D. Reproduksi
Proses perkawinan ternak antara Jantan dan Betina yang sudah Dewasa
:
Perkawinan secara
kawin alam dengan ra-
sio perbandingan jan- • Kawin
tan dan betina 1:15-20 Alam Sapi betina untuk pertama kalinya kawin
ekor; umur 18 – 20 bulan,sedangkan yang
jantan pada umur 15-24 bulan.
Tanda-tanda birahi :
1.Vulva merah, hangat, bengkak.
2.Selalu gelisah.
3.Mencoba menaiki sapi lain, diam ketika
Perkawinan dengan IB dinaiki.
menggunakan semen • Inseminasi
beku sesuai SNI atau Buatan(IB) 4.nafsu makan menurun.
semen cair dari pejan-
tan unggul.
D. Reproduksi
Lanjutan....
2. Panjang siklus birahi sapi 20-21
1. Ketepatan deteksi birahi oleh hari, rataan lama birahi pada
peternak sangat menentukan sapi dewasa 15-18 jam,. Pada
keberhasilan perkawinan sapi, umumnya sapi memperlihatkan
karena berhubungan dengan gejala birahi pada malam dan
ketepatan waktu menginseminasi. Waktu pagi hari.
mengawinkan
sapi 4. Pada sapi yang menunjukkan estrus
3. waktu mengawinkan yang ideal saat pagi hari dilakukan IB pada sore hari
puncak birahi, sekitar 12 jam berikutnya dan sebaliknya, sapi yang
setelah tanda birahi awal teramati, menunjukkan estrus sore hari, di-
artinya jika dipagi hari teramati tanda
lakukan IB pagi hari berikutnya. .
birahi maka sapi dikawinkan pada sore
hari, dan bila teramati birahi pada sore
hari maka dikawin kan besok paginya
sebelum jam 12. Perkawinan sedarah harus dihindari, karena
dapat mengakibatkan :
Menurunya berat lahir, daya hidup, berat
dan ukuran serta dapat menurunkan
produksi susu dan lemak susu.
Keturunannya kerdil...
E. Pemeliharaan :