Anda di halaman 1dari 13

R A N

I P AA
A S AN
IG N C
S T E IT
V E E R D
IN NP ,A U
I T A ES
U D D U
A AN NIQ
E S A H
S A N C
O C T E
PR EN IT M)
R
P U R D A Y
:
A B
( O G T
PR
N
E A
S
E ID
R A
P B
SU
PENGERTIAN AUDIT INVESTIGASI

Suatu bentuk audit atau pemeriksaan yang


bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengungkap kecurangan atau kejahatan dengan
menggunakan pendekatan, prosedur dan teknik-
teknik yang umumnya digunakan dalam suatu
penyelidikan atau penyidikan terhadap suatu
kejahatan.
PELAKSANAAN PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN

1. REAKTIF
Audit investigatif dikatakan bersifat reaktif apabila auditor
melaksanakan audit setelah menerima atau mendapatkan informasi dari
pihak lain mengenai kemungkinan adanya tindak kecurangan dan
kejahatan.
2. PROAKTIF
audit investigatif dikatakan bersifat proaktif apabila auditor secara aktif
mengumpulkan informasi dan menganalisis informasi tersebut untuk
menemukan kemungkinan adanya tindak kecurangan dan kejahatan
sebelum melaksanakan audit investigatif.
GARIS BESAR PROSES AUDIT INVESTIGATIF SECARA
KESELURUHAN.
Penelaahan Informasi Awal: Pada proses ini pemeriksa melakukan: pengumpulan informasi
tambahan, penyusunan fakta & proses kejadian, penetapan dan penghitungan tentative
kerugian keuangan, penetapan tentative penyimpangan, dan penyusunan hipotesa awal.
Perencanaan Pemeriksaan Investigatif: Pada tahapan perencanaan dilakukan: pengujian
hipotesa awal, identifikasi bukti-bukti, menentukan tempat/sumber bukti, analisa hubungan
bukti dengan pihak terkait, dan penyusunan program pemeriksaan investigatif.
Pelaksanaan: Pada tahapan pelaksanaan dilakukan: pengumpulan bukti-bukti, pengujian fisik,
konfirmasi, observasi, analisa dan pengujian dokumen, interview, penyempurnaan
hipotesa, dan review kertas kerja.
Pelaporan: Fase terakhir, dengan isi laporan hasil Pemeriksaan Investigatif kurang lebih
memuat unsur-unsur melawan hukum, fakta dan proses kejadian, dampak kerugian
keuangan akibat penyimpangan/tindakan melawan hukum, sebab-sebab terjadinya tindakan
melawan hukum, pihak-pihak yang terkait dalam penyimpangan/tindakan melawan hukum
yang terjadi, dan bentuk kerja sama pihak-pihak yang terkait dalam
penyimpangan/tindakan melawan hukum.
Tindak Lanjut: Pada tahapan tindak lanjut ini, proses sudah diserahkan dari tim audit kepada
pimpinan organisasi dan secara formal selanjutnya diserahkan kepada penegak hukum.
Penyampaian laporan hasil Audit Investigatif kepada pengguna laporan diharapkan sudah
memasuki pada tahap penyidikan. Berkaitan dengan kesaksian dalam proses lanjutan
dalam peradilan, tim audit investigatif dapat ditunjuk oleh organisasi untuk memberikan
keterangan ahli jika diperlukan.
TEKNIK INVESTIGASI
• Teknik penyamaran atau teknik penyadapan.
• Teknik wawancara, apabila akan menghadapi sang auditee, orang-orang
yang diduga memiliki info yang dibutuhkan atau bahkan sang bosnya si
auditee.
• Teknik merayu untuk mendapatkan informasi, apakah dengan memakai
kesanggupan sendiri atau dengan bantuan orang lain.
• Mengerti bahasa tubuh, dalam membaca posisi si auditee, bohong atau
jujur.
• Dapat dilakukan dengan bantuan software, seperti CAAT (computer
assisted audit tools).
HAL-HAL YANG DILAKUKAN (KOMPETENSI)
SEORANG AUDITOR INVESTIGASI :
• Melakukan evaluasi atas system pengendalian intern.
• Menentukan kekuatan dan kelemahan system pengendalian intern.
• Merancang scenario kerugian dari indikasi kecurangan yang telah terjadi berdasarkan
kelemahan system pengendalian intern yang telah teridentifikasi.
• Mengidentifikasi situasi yang mencurigakan dan tidak biasa dalam pembukuan/ laporan.
• Mengidentifikasi transaksi-transaksi yang mencurigakan dan tidak biasa.
• Membedakan antara kesalahan manusia (Human error) biasa dan kelalaian dengan indikasi
kecurangan.
• Menurut arus dokumen yang mendukung transaksi-transaksi.
• Menurut arus dana masuk dan keluar rekening organisasi.
• Mendapatkan dokumen pendukung yang mendasari transaksi yang mencurigakan.
• Menelaah dokumen yang meliputi kejanggalan-kejanggalan yang terjadi.
• dan menyusun bukti-bukti.
• Mendokumentasikan dan melaporkan suatu kegiatan yang berindikasi kecurangan
(korupsi) untuk tuntutan kriminal, perdata atau asuransi.
• Memahami kebijakan, prosedur, praktek manajemen, administrasi dan organisasi.
• Menguji situasi organisasi di bidang motivasi dan etika.
INDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa yang menjadi masalah atau kasus indikasi kecurangan (korupsi) yang
terjadi di organisasi. Auditor harus mampu mendifinisikan masalah
tersebut.
2. Siapa yang diduga menjadi pelaku indikasi adanya kecurangan (korupsi),.
3. Dimana indikasi korupsi dianggap terjadi ?; informasi ini dapat berasal dari
divisi audit, hukum, manajemen resiko, sekuriti atau manajemen senior.
4. Bilamana indikasi korupsi terjadi ?
5. Bagaimana indikasi korupsi terjadi ?; yaitu tentang cara terjadinya indikasi
kecurangan (korupsi), termasuk tindakan-tindakan pihak yang diduga
terlibat, sehinnga memberikan gambaran adanya kerjasama pihak-pihak
yang bersangkutan.
STANDAR PELAKSANAAN AUDIT INVESTIGASI :
• Audit harus dilaksanakan oleh auditor yang kompeten dan memiliki
integritas dan independensi yang memadai.
• Setiap perkembangan dari pelaksanaan audit investigasi harus
dipantau dan dikendalikan oleh supervisor yang selalu
mengkomunikasikan perkembangan audit secara berkala kepada
pejabat yang berwenang.
• Tim audit investigasi harus menjaga kerahasiaan dari setiap temuan
dan barang bukti yang diperoleh dan hanya didistribusikan kepada
pejabat yang bewenang.
PEMBICARAAN PENDAHULUAN
• Menjelaskan tujuan audit investigasi yang akan
dilakukan.
• Mendapatkan informasi tambahan dari top manajemen.
• Menciptakan suasana yang dapat menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas dan guna mendapatkan dukungan dari
manajemen puncak entitas tersebut.
TEHNIK AUDIT INVESTIGASI
• Inspeksi ( peninjauan )
• Observasi ( pengamatan )
• Wawancara
• Konfirmasi
• Analisa
• Vouching dan verifikasi ( audit bukti tertulis )
• Perbandingan
• Rekonsiliasi
• Penelusuran ( trasir )
• Perhitungan kembali ( rekomputasi )
• Penelaahan pintas ( scanning )
• Review analitis
• Pemaparan
DALAM AUDIT INVESTIGASI BERBAGAI BUKTI
DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM 3 JENIS
BUKTI, YAITU :

• Bukti dokumen
• Bukti kesaksian
• Bukti pengakuan
HASIL INVESTIGASI
 Hasil audit investigasi tidak boleh dibocorkan kepada pihak yang tidak berhak
mengetahuinya
 Hasil atau kesimpulan sementara akan disikusikan dengan bos sang auditor sebelum
dibuatkan keputusan final dan keputusan final hasil audit yang disebut executive
summary akan dibuat oleh kepala audit kepada siapa sang auditor bertanggung jawab.
 Hasil audit investigasi dapat dianggap dan digunakan sebagai bukti awal untuk
menunjang suatu pembuatan BAP oleh kepolisian atau kejaksaan atau bukti
pendahuluan bagi Komisi Pemberantasan Korupsi bila memang suatu fraud diduga
terjadi yang mengarah kepada suatu peristiwa kriminal atau crime acts, dalam hal ini
adalah korupsi.

Anda mungkin juga menyukai