Contoh PPT (Semhas Mahasiswa)
Contoh PPT (Semhas Mahasiswa)
LATAR BELAKANG
Rumusan Masalah dan Tujuan
Rumusan Masalah Kombinasi nisin dengan Tujuan Penelitian
minyak atsiri
1. Bagaimana pengaruh 1. Mengetahui pengaruh
temulawak (Curcuma
2. Berapa MIC dan MBC xanthorrhiza), kunyit 2. Mengetahui MIC dan MBC
3. Berapa MIC dan MFC (Curcuma longa), dan 3. Mengetahui MIC dan MFC
temu putih (Curcuma
4. Bagaimana efek sinergisme 4. Mengetahui efek
zedoaria)
sinergisme
Terhadap:
1. Bacillus cereus FNCC 0057
2. Salmonella typhimurium FNCC
0050
3. Escherichia coli FNCC 0091
4. Staphylococcus aureus FNCC 0047
5. Pseudomonas fluorescens FNCC
0070
4
Kombinasi
1
memiliki aktivitas yang Kombinasi
sinergis dan efektif memiliki pengaruh
terhadap mikroorganisme
target
HIPOTESI
Nilai MIC kombinasi < nilai
S Nilai MIC kombinasi < nilai
3 MIC antimikroba tunggal
MIC antimikroba tunggal 2
JUNI – AGUSTUS
2017
ALAT dan BAHAN
LAF MHA
Inkubator MHB
Autoklaf SDA
Hotplate NaCl
Stahl Apparatus Aquades
Mikropipet NA
Tip RPMI 1640 tanpa
Cawan Petri bikarbonat
dan lain-lain Tween 20
dan lain-lain
Penyulingan minyak atsiri
TAHAPAN PENELITIAN
Temulawak/ kunyit/ temu putih
Pensortiran
Penyulingan Minyak Atsiri Penyimpanan dalam botol kaca gelap hingga digunakan
0,5 ml 1,175% (b/v) BaCl2
Konidia
sumuran,
Pengenceran sumuran
dan pemasukan dengan konsentrasi
kekedalam
Pengenceran
Pengenceran dandan pemasukan
pemasukan dalamke dalam
terkecil
sumuran yang
hingga dapat menghambat
konsentrasi terkecilyang penuh
Uji MIC Bakteri
sumuran hingga konsentrasi terkecil
sumuran hingga konsentrasi terkecil yang
yang diinginkan
pertumbuhan bakteri diinginkan
merupakan MIC
diinginkan
Suspensi yang menunjukkan
penghambatan pada uji MIC
Uji MBC
Minyak atsiri sebanyak 1600 µl
0,04 gram bubuk nisin
Persiapan suspensi 6
1 RPMI 2% glukosa yang sudah 100 µl suspensi(aktivitas senyawa10antimikroba
IU/gr)
minyak atsiri Pencampuran hingga volume 10 ml di
disuplementasi dengan tween 20 3 Uji MIC
RPMI 2% dalam labu takar
0,5% (v/v) Persiapan
Pemasukkansuspensi
Pencampuran
ke dalam hingga
tiap volume
sumuran 10 ml
2
glukosa
Minyak atsiri sebanyak 1600 µl
(kecuali
Vortex padanisin sumuran
hingga kontrol
suspensi minyakpositif
atsiridan
RPMI 2% glukosa yang sudah
Pencampuran hingga volume 10 ml di kontrol negatif) sesuai
stabil formulasi 100 µl suspensi senyawa antimikroba
disuplementasi dengan tween 20
dalam labu takar
Vortex
0,04 gram bubukhingga
nisin larut dan terbentuk suspensi
0,5% (v/v) nisin dengan konsentrasi 4000 IU/ml
(aktivitas 106
IU/gr)
Pemasukkan ke dalam tiap sumuran
Vortex hingga suspensi minyak atsiri (kecuali pada sumuran kontrol positif dan
RPMI 2% Pipet sebanyak
Pemasukkan 50 µl ke
ke dalam dalam
tiap tiap
sumuran kontrol negatif) sesuai formulasi
stabil Pencampuran hingga volume 10 ml
100 µl suspensi inokulum
glukosa sumuran
Pipetpada sesuai
sebanyak dengan formulasi
50 µlkontrol
ke dalam tiap sumuran
(kecuali sumuran negatif)
Pipet sebanyak 50 µl ke dalam tiap sesuai dengan
Vortex hingga larut dan terbentuk suspensi
formulasi
100 µl suspensi inokulum
Pemasukkan ke dalam tiap sumuran
sumuran sesuai dengan formulasi (kecuali pada sumuran kontrol negatif)
nisin Pengambilan sebanyak
dengan konsentrasi 4000 IU/ml 5 ml suspensi
Uji MFC
Hasil dan Pembahasan
Mikroorganisme MIC
Nisin (IU) Curcuma xanthorrhiza Curcuma longa Curcuma
(%) (%) zedoaria (%)
Bacillus cereus FNCC 0057 500 1 1 1
Salmonella typhymurium FNCC 0050 2000 >8 8 8
Staphylococcus aureus FNCC 0047 >2000 4 4 2
Eschericia coli FNCC 0091 500 4 2 0,5
Pseudomonas fluorescense FNCC 0070 2000 2 4 2
Aspergillus niger FNCC 6080 1000 4 1 1
Mikroorganisme MIC
Curcuma xanthorrhiza + Curcuma longa + Nisin Curcuma zedoaria + Nisin
Nisin
• Bacillus
Bacillus cereus FNCC 0057 cereus memiliki sensitivitas
0,5% + 500 IUpaling tinggi terhadap
0,5% +62,5nisin
IU dan minyak atsiri
0,25% + 62,5 IU
temulawak
Salmonella typhymurium serta kunyit 4% + 1000 IU
FNCC 0050 4% + 500 IU 4% + 62,5 IU
Staphylococcus •aureus
Staphylococcus
FNCC 0047 aureus memiliki
2% + 1000sensitivitas
IU paling2%rendah
+ 1000 terhadap
IU nisin 1% + 62,5 IU
• Salmonella typhymurium memiliki sensitivitas paling rendah terhadap minyak
Eschericia coli FNCC 0091 1% + 250 IU 0,5% + 250 IU 0,25%atsiri
+ 250 IU
Pseudomonas fluorescense FNCC 0070 1% + 250 IU 0,5% + 250 IU 0,25% + 250 IU
Aspergillus niger FNCC 6080 4% + 62,5 IU 0,25% + 62,5 IU 0,25% + 500 IU
Mikroorganisme MBC
CX + nisin CL + nisin CZ + nisin
Bacillus cereus FNCC 0057 4% +125 IU 4% + 125 IU 4% + 62,5 IU
Salmonella typhymurium FNCC 0050 BD BD 4% + 1000 IU
Staphylococcus aureus FNCC 0047 BD BD BD
Eschericia coli FNCC 0091 4% + 0 IU BD 4% + 62,5 IU
Pseudomonas fluorescense FNCC 0070 2% + 500 IU BD BD
Aspergillus niger FNCC 6080 BD BD BD
• Efek bakterisidal dari kombinasi minyak atsiri temulawak, kunyit, dan temu putih dengan
nisin terjadi pada beberapa mikroorganisme target
• Kombinasi dua antimikroba yang digunakan belum dapat menimbulkan efek fungisidal
Indeks FIC
Template by SlideCarnival