Anda di halaman 1dari 42

PT.

INI CUMA CONTOH


No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
HALAMAN JUDUL Halaman 1 dari 42

FOOD SAFETY-QUALITY MANUAL


PT. INI CUMA CONTOH
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
LEMBAR PENGESAHAN Halaman 2 dari 42

LEMBAR PENGESAHAN

FOOD SAFETY – QUALITY MANUAL


PT. INI CUMA CONTOH

Copy Distribusi(Jabatan/Lokasi) Copy Distribusi (Jabatan/Lokasi)


No. No.
1. Managing Director 8. Manager Quality Control
2. General Manager 9. Manager HRD
3. MR/FSTL 10. Manager GA
4. Koordinator Audit Internal 11. Manager Maintenace
5. Manager PPIC 12. Manager Warehouse
6. Manager Produksi 13. Manager Purchasing
7. Manager Marketing 14. Manager IT

Dibuat Oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

Nama :
Jabatan : MR/FSTL DIREKTUR DIREKTUR
Tanggal :
Informasi yang terdapat di dalam dokumen ini adalah sepenuhnya milik PT. ICC.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
LEMBAR PENGESAHAN Halaman 3 dari 42

Bab Daftar Isi Halaman


Cover
Lembar Persetujuan
Daftar Isi
1 Ruang Lingkup
1.1 Visi dan Misi PT. INI CUMA CONTOH
1.2 Kebijakan Food safety-quality
1.3 Tujuan Manual Food safety-quality
1.4 Penerapan dan Ruang Lingkup Sistem Manajemen Food safety-
quality
1.5 Pengecualian/ Persyaratan yang Tidak Diimplementasikan pada
sistem Manajemen food safety-quality
1.6 Strutur Organisasi
1.7 Proses Bisnis PT. INI CUMA CONTOH
1.8 Kegiatan Utama PT. INI CUMA CONTOH
1.9 Kegiatan Pendukung Penyelenggaraan PT. INI CUMA CONTOH
2 Acuan yang Mengatur
3 Istilah dan Definisi
3.1 Istilah Keamanan Pangan
3.2 Istilah Sistem Manajemen Food safety-quality dan Keamanan
Pangan
4 Sistem Manajemen Keamanan Pangan
4.1 Pemahaman Organisasi dan Konteksnya
4.2 Pemahaman Kebutuhan dan Harapan dari Pihak Yang Berkaitan
4.3 Menentukan Ruang Lingkup Sistem Manajemen Food Safety-Quality
4.4 Sistem Manajemen Food safety-quality dan Prosesnya
5 Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
5.2 Kebijakan Food safety-quality dan Keamanan Pangan
5.3 Peran Organisasi, Tanggung Jawab dan Wewenang
6 Pengelolaan Sumberdaya
6.1 Tindakan untuk mengidentifikasi risiko dan peluang
6.2 Sasaran Keamanan Pangan dan Food safety-quality serta
Perencanaan Untuk Mencapainya
6.3 Perencanaan Perubahan
7 Perencanaan dan Realisasi Produk yang Aman
7.1 Sumber Daya
7.1.1 Umum
7.1.2 Sumber Daya Manusia
7.1.3 Infrastruktur
7.1.4 Lingkungan Kerja
7.1.5 Unsur-unsur yang dikembangkan secara eksternal dari sistem
manajemen keamanan pangan
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
LEMBAR PENGESAHAN Halaman 4 dari 42

7.1.6 Pengendalian proses, produk atau jasa yang disediakan secara


eksternal
7.2 Kompetensi
7.3 Kesadaran/Kepedulian
7.4 Komunikasi
7.5 Informasi Terdokumentasi
8 Operasional Food Safety
8.1 Pengendalian dan Perencanaan Operasional
8.2 Prerequisite Programmes (PRPs)
8.3 Sistem Penelurusuran
8.4 Tanggap Darurat
8.5 Pengendalian Bahaya
8.6 Memperbarui Informasi Terkait PRP dan Rencana Pengendalian
Bahaya
8.7 Pengendalian Pemantauan dan Pengukuran
8.8 Verifikasi terkait PRP dan Rencana Pengendalian
8.9 Pengendalian Ketidaksesuaian Produkdan Proses
9 Operasional Quality
9.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
9.2 Persyaratan Pada Produk dan Layanan
9.3 Design dan Pengembangan Produk dan Jasa
9.4 Produksi dan Penyediaan Jasa
9.5 Pelepasan Produk dan Layanan
10 Evaluasi Performa
10.1 Pemantauan, pengukuran, analisa, dan evaluasi
10.2 Audiot Internal
10.3 Tinjauan Manajemen
11 Peningkatan
11.1 Umum
11.2 Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif
11.3 Peningkatan Berkesinambungan
11.4 Pembaruan Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Catatan: pastikan anda membaca seluruh isi contoh manual ini, menyesuaikan halaman pada
daftar isi dengan isi dari pedoman/ manual ini dan juga disesuaikan nama-nama, fungsi,
departemen dan jabatan serta kata-kata yang relevan dengan kondisi perusahaan anda.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
RUANG LINGKUP Halaman 5 dari 42

1. Ruang Lingkup
Sistem manajemen food safety-quality dibuat dengan tujuan untuk memandu sebuah organisasi
dalam mencapai suatu tujuan yang fokus dan terarah, yaitu untuk meningkatkan efektivitas
suatu proses sehingga menghasilkan output yang aman dan kualitas yang baik.
PT. INI CUMA CONTOH akan mengimplementasikan sistem manajemen food safety-quality
untuk menciptakan layanan yang konsisten dalam penyelenggaraan ….. serta melakukan proses
dokumentasi yang baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan sesuai dengan
standar internasional yang dijadikan acuan. Sistem manajemen food safety-quality dari PT. INI
CUMA CONTOH dibuat dengan memenuhi standar internasional ISO 22000:2018 dan
9001:2015.
Dokumen manual food safety-quality ini dibuat sebagai dokumentasi dari sistem manajemen
food safety-quality dan sebagai salah satu persyaratan dari ISO 22000:2018 dan 9001:2015.
Manual food safety-quality ini terdiri dari 11 Bab sesuai dengan pembagian klausul pada ISO
22000:2018 dan 9001:2015. Setiap Bab dimulai dengan pernyataan kebijakan yang
mencerminkan kewajiban PT. INI CUMA CONTOH dalam menerapkan persyaratan dasar dari
sistem manajemen food safety-quality.Setiap pernyataan kebijakan diikuti dengan informasi
spesifik mengenai metode yang digunakan dalam mengimplementasikan persyaratan ISO
22000:2018 dan 9001:2015.
Manual food safety-quality digunakan secara Internal untuk menjadi pedoman bagi pegawai PT.
INI CUMA CONTOH dalam menjalankan persyaratan standar ISO 22000:2018 dan 9001:2015
yang harus dipenuhi demi menjalankan perbaikan yang berkesinambungan ( continuous
improvement) untuk mencapai kepuasan stakeholder.
Manual food safety-quality ini juga digunakan secara Eksternal untuk mengenalkan sistem
manajemen food safety-quality kepada stakeholder dan agar dapat mengetahui bahwa sistem
manajemen food safety-quality telah diterapkan untuk mencapai peningkatan
berkesinambungan (continuous improvement)dan memenuhi kepuasan stakeholder.

1 Visi dan Misi PT. INI CUMA CONTOH


Food Safety-Quality Manual ini diterapkan di PT. INI CUMA CONTOH, mulai dari .... sampai

Visi

Misi

1.2 Kebijakan Food safety-quality


Manajemen Puncak menetapkan, mengimplementasikan dan memelihara kebijakan food safety-
quality di PT. INI CUMA CONTOH sesuai dengan tujuan organisasi dan meninjau keefektifannya
sesuai dengan kebutuhan rencana strategis PT. INI CUMA CONTOH.
Manajemen Puncak mengkomunikasikankepada setiap pegawai di Divisi/PT….. agar Kebijakan
Food safety-quality dapat dipahami, diterapkan serta tersedia bagi stakeholders baik Internal
maupun Eksternal.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
RUANG LINGKUP Halaman 6 dari 42

Kebijakan Food safety-quality Divisi/PT….. sebagai berikut :


Contoh Kebijakan Food safety-quality:
a. Memberikan layanan penyelenggaraan ….. , yang cepat– tepat- akurat dengan memenuhi
kepuasan Pelanggan.
b. Berkomitmen dalam melakukan tugas sehari-hari untuk meningkatkan keefektifan
manajemen food safety-quality menuju perbaikan secara berkesinambungan.
c. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain baik nasional maupun
internasional yang relevan dengan operasional penyelenggaraan kliring nasional.
d. Membangun Hubungan timbal-balik (hubungan yang saling menguntungkan)dengan
Stakeholders(Internal dan Eksternal)

1.3 Tujuan Manual Food safety-quality


Tujuan dari manual food safety-quality ini adalah untuk menetapkan, menjelaskan, serta
memberikan arah pada seluruh proses dan aktivitas operasional di PT. INI CUMA CONTOH
dalam memenuhi persyaratan sistem manajemen food safety-quality ISO 22000:2018 dan
9001:2015.

1.4 Penerapan dan Ruang Lingkup Sistem Manajemen Food safety-quality


Penerapan Sistem Manajemen food safety-quality dilakukan di PT. INI CUMA CONTOH yang
berlokasi di ….. (alamat) .

Manual Food safety-quality ini diterapkan pada seluruh aktivitas kegiatan operasional yang ada
di PT. INI CUMA CONTOH, dengan ruang lingkup sebagai berikut:

Tabel – 1 : Ruang lingkup Sistem Manajemen Food safety-quality


No. Divisi Unit Proses
1
2
3

Seluruh unit yang menjalankan aktivitas harus berpartisipasi dalam mendefinisikan,


mengimplementasikan, dan menjaga prosedur yang dijalankan sesuai dengan persyaratan pada
manual food safety-quality ini. Kewajiban dari seluruh pegawai adalah mengikuti
prosedur,mengimplementasikan dan meyakini kesesuaian terhadap seluruh persyaratan internal
dan eksternal, serta keefektifan proses dalam menjamin kualitas produk/layanan dalam
memenuhi kepuasan Pelanggan.

1.5 Pengecualian/ Persyaratan yang Tidak Diimplementasikan pada sistem


Manajemen food safety-quality
Semua persyaratan ISO 22000:2018 dan 9001:2015 diimplementasikan dalam Sistem
Manajemen food safety-quality di PT. INI CUMA CONTOH, kecuali (bila ada pengecualian):
a. Terkait dengan pasal 8.3 Desain dan Pengembangan Produk, dimana sampai saat ini
kegiatan desain dan pengembangan produkdilakukan oleh Divisi/PT…,sedangkan peran
Divisi/PT… adalah ….
b. Terkait dengan pasal 7.1.5.2 mengenai ketelusuran pengukuran
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
RUANG LINGKUP Halaman 7 dari 42

Divisi/PT… tidak melakukan dan mengimplementasikankegiatan pengukuran dikarenakan


pengukuran suhu ruangan di area mesin … dilakukan oleh … .

1.6 Strutur Organisasi


PT. INI CUMA CONTOH telah menetapkan struktur organisasi yang terlampir dalam Lampiran
1

1.7 Proses Bisnis PT. INI CUMA CONTOH


PT. INI CUMA CONTOH telah menganalisa proses bisnis yang berlaku yang terlampir dalam
Lampiran 2

1.8 Kegiatan Utama PT. INI CUMA CONTOH


Fungsi utama dari PT. INI CUMA CONTOH adalah untuk menyelenggarakan kegiatan layanan …
agar memenuhi harapan stakeholder,dan kegiatan penyelenggaraan … . Fungsi tersebut
dijalankan sebagai bagian dari upaya dalam mendukung sistem … yang aman, lancar, dan
handal.
Dalam mencapai tujuannya, PT. INI CUMA CONTOH menjalankan … sebagai proses kegiatan
utama yaitu …..
a. Unit/Bagian/Departemen…
Segala kegiatan yang berhubungan dengan layanan … dilaksanakan oleh
Unit/Bagian/Departemen…. Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. ...
b. …
c.
b. Unit/Bagian/Departemen…
Unit/Bagian/Departemen… melaksanakan kegiatan operasional penyelenggara yang berkaitan
dengan … . Adapun tugas-tugas untuk Unit tersebut adalah:
a. ...
b. …
c.
c. Unit/Bagian/Departemen…
Unit/Bagian/Departemen… melaksanakan kegiatan operasional … . Adapun tugas-tugas untuk
Unit tersebut adalah sebagai berikut:
a. ...
b. …
c.
1.9 Kegiatan Pendukung Penyelenggaraan PT. INI CUMA CONTOH
Kegiatan pendukung dari PT. INI CUMA CONTOH yang berhubungan baik internal maupun
eksternal adalah sebagai berikut :
a. Departemen Logistik
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
RUANG LINGKUP Halaman 8 dari 42

Dalam hal terkait logistik … yang berhubungan dengan operasional … , Divisi/PT… bekerja
sama dengan Departemen … .Divisi/PT. INI CUMA CONTOH mengajukan permintaan
logistik dan ATK terkait kelancaran operasional … .

b. Departemen Sumber Daya Manusia


Divisi/PT… hanya mengusulkan kebutuhan jumlah SDM untuk Divisi/PT… .Pembuatan
standar kompetensi Divisi/PT… dilakukan oleh … termasuk untuk pengembangan
kompetensinya (training SDM Divisi/PT…).

c. Departemen … (GA, IT, dll)


Departemen ….

d. Departemen … (GA, IT, dll)


Departemen ….

e. Departemen … (GA, IT, dll)


Departemen ….
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
ACUAN YANG MENGATUR Halaman 9 dari 42

2 Acuan yang Mengatur


Standar Keamanan Pangan yang diterapkan adalah:
1. ISO 22000:2018 Sistem Manajemen Keamanan Pangan – Persyaratan untuk Organisasi
dalam Rantai Pangan
2. ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Food safety-quality
3. Recommended International Code of Practice General Principles of Hygiene CAC/RCP 1-
1969, Rev 4-2003
4. Undang-undang…..
5. Peraturan Pemerintah……
6. SNI …….
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
ISTILAH DAN DEFINISI Halaman 10 dari 42

3 Istilah dan Definisi


Istilah dan definisi yang berhubungan dengan Sistem Manajemen Food safety-quality dan
Keamanan Pangan yang digunakan di dalam Pedoman Keamanan Pangan ini, sesuai dengan
istilah dan definisi yang digunakan di dalam ISO 22000:2018 dan ISO 9001:2015.

3.1 Istilah Keamanan Pangan


Tingkat penerimaan : Tingkat dimana bahaya keamanan pangan (3.22) tidak
terlewati di produk akhir (3.15) yang disediakan oleh organisasi (3.31)

Action criterion : Spesifikasi monitoring yang dapat diukur atau diamati (3.27)
dari OPRP (3.30)

Audit : Proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi


(3.36) untuk menguumpulkan bukti audit dan melakukan evaluasi secara objektif untuk
menentukan sampai sejauh apa kriteria audit terpenuhi

Kompetensi : Kemampuan untuk menggunkana kemampuan dan keahlian


untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kesesuaian : Memenuhi persyaratan (3.38)

Kontaminasi : Identifikasi atau munculnya kontaminan termasuk bahaya


keamanan pangan (3.22) didalam produk (3.37) atau lingkungan proses.

Peningkatan berkelanjutan : Aktifitas yang dilkuakan berulang untuk meningkatkakn


performa (3.33)

Control measure : Tindakan atau kegiatan yang esensial untuk mencegah


bahaya keamanan pangan yang signifikan (3.22) atau mengurangi hingga ke tingkat yang
dapat diterima.

Koreksi : Untuk mengeliminasi ketidaksesuaian yang terdeteksi (3.28)

Tindakan korektif : Aktifitas untuk mengeliminasi penyebab ketidaksesuaian


(3.28) dan untuk mencegah kejadian ulang

Kendali kritis : Poin langkah CCP dalam proses (3.36) dimana control
measure (3.8) dilakukan untuk mencegah atau mengurangi bahaya keamanan pangan
signifikan (3.40) hingga mencapai batas yang diterima, dan batas limit yang telah didefinisikan
(3.12) dan pengukuran (3.26) yang dapat digunakan dalam koreksi (3.9)

Batas kritis : Nilai yang dapat diukur yang dapat memisahkan peenerimaan
dan tidak dapat diterima.

Efektifitas : Apakah aktivitas yang direncanakan terlaksana dan hasil yang


direncanakan tercapai
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
ISTILAH DAN DEFINISI Halaman 11 dari 42

Produk akhir : Produk (3.37) yang tidak akan menjalani proses lebih lanjut
atau transformasi dalam organisasi (3.31)

Pakan : Satu atau lebih produk, baik terproses, semi-proses atau


mentah, yang bertujuan untuk dikonsumsi hewan yang menghasilkan makanan.

Diagram alir : Presentasi yang skematik dan sistematis pada urutan dan
interaksi tahapan proses

Makanan : Substansi (bahan), baik terproses, semi-proses maupun


mentah, yang bertujuan untuk konsumsi, dan termasuk minuman, permen karet dan berbagai
substansi yang digunakan dalam manufaktur, persiapan atau perlakuan untuk “makanan” tapi
tidak termasuk kosmetik atau tembakau atau substansi (bahan) yang digunakan sebagai obat

Makanan hewan : Satu atau lebih produk, baik terproses, semi-proses, atau
mentah, yang bertujuan untuk konsumsi hewan yang tidak menghasilkan makanan

Keamanan pangan : Jaminan bahwa makanan tidak akan menyebabkan efek


buruk bagi kesehatan pada konsumen ketika dipersiapkan dan’atau dikonsumsi sesuai tujuan
penggunaan.

Bahaya keamanan pangan : Bahan biologi, kimia atau fisika dalam makanan (3.18)
dengan potensi yang dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan.

Pihak berkepentingan (istilah yang diinginkan) stakeholder (istilah yang disetujui) :


Orang atau organisasi (3.31) yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan atau
aktivitas.

Lot : Jumlah produk (3.37) yang diproduksi dan/atau diproses


dan/atau dikemas dalam kondisi yang sama

Manajemen Sistem : Kelompok yang saling berhubungan atau elemen yang


berinteraksi dalam organisasi (3.31)untuk menerapkan kebijakan (3.34) dan tujuan (3.29) dan
proses (3.36) untuk mencapai tujuan

Pengukuran : Proses (3.36) untuk menentukan nilai

Pemantauan : Menentukan status pada sistem, proses (3.36) atau aktifitas

Ketidaksesuaian : Persyaratan (3.38) yang tidak terpenuhi

Tujuan : Hasil yang ingin dicapai

Operational prerequisite programme OPRP : Control measure (3.8) atau kombinasi dari control
measure yang dilakkan untuk mencegah atau mengurangi bahaya keamanan pangan spesifi
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
ISTILAH DAN DEFINISI Halaman 12 dari 42

(4.30) hingga ke tingkat yang diterima (3.1), dan ketika actio criterion (3.2) dan pengukuran
(3.26) atau observasi memungkinkan pengendalian yang efektif pada proses (3.36) dan/atau
produk (3.37)

Organisasi : Orang atau sekelompok orang yang memiliki fungsi masing-


masing dengan tanggung jawab, wewenang dan hubungan untuk mencapai tujuannya (3.29)

Outsource, verb : Membuat kesepakatan dimana organisasi (3,31) eksternal


menjadi bagian dari fungsi organisasi atau proses (3.36)

Performa : Hasil yang dapat diukur

Kebijakan : Tujuan dan arahan dalam organisasi (3.31) sebagai


pernyataan formal dari manajemen atas (3.41)

Prerequisite programme PRP : Kondisi dasar dan kegiatan yang penting bagi organisasi
(3.31) dan sepanjang rantai pangan (3.20) untuk merawat keamanan pangan

Proses : serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi


yang mengubah input ke output

Produk : Output yang menjadi hasil dari proses (3.36)

Persyaratan : Kebutuhan atau ekspektasi yang disebutkan,umumnya


tersirat maupun diwajibkan

Risiko : Efek ketidakpastian

Bahaya keamanan pangan signifikan : Bahaya keamanan pangan (3.22), yang telah
diidentifikasi melalui penilaian bahaya, yang membutuhkan pengandalian menggunakan control
measure (3.8)

Manajemen atas : Orang atau sekelompok orang yang memimpin dan


mengendalikan oraganisasi (3.31) di tingkat tertinggi

Penelusuran : Kemampuan untuk mengikuti sejarah, aplikasi, pergerakan


dan lokasi objek disetiap tahapan spesifik dalam produksi, proses dan distribusi

Pembaruan : Aktivitas langsung dan / atau direncanakan untuk


memastikan penerapan informasi terbaru

Verifikasi : Konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa


persyaratan yang ditetapkan (3,38) telah terpenuhi

3.2 Istilah Sistem Manajemen Food safety-quality dan Keamanan Pangan


PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
ISTILAH DAN DEFINISI Halaman 13 dari 42

Sistem Manajemen Food safety-quality : jaringan dari proses-proses food safety-quality yang
berhubungan. Tiap proses menggunakan sumber daya untuk merubah
input menjadi outputnya. Output dari salah satu proses akan menjadi
input bagi proses lain. Jalinan tersebut terhubung bersama dan
membentuk sebuah sistem.
Organisasi : organisasi yang dimaksud dalam pedoman keamanan pangan ini
adalah PT. INI CUMA CONTOH
Prosedur : alur kerja yang menjabarkan aktivitas yang dilakukan oleh dua atau
lebih bagian untuk mencapai kesesuaian. Prosedur juga menjelaskan
wewenang serta tanggung jawab masing-masing pelaksana proses.
Dokumen Pendukung : dapat berupa Instruksi Kerja, Formulir, Standar, serta dokumen lain
yang mendukung kegiatan Sistem Manajemen Food safety-quality dan
Keamanan Pangan di PT. INI CUMA CONTOH.
Dokumen Eksternal : Surat Edaran, Keputusan Menteri, Peraturan, dan Undang-Undang yang
mendukung kinerja proses serta merupakan prasyarat yang harus
dipenuhi.
Catatan Food safety-quality : bukti pelaksanaan Sistem Manajemen Food
safety-quality dan Keamanan Pangan yang efektif. Catatan food safety-
quality merupakan bukti objektif yang memperlihatkan kinerja sistem
dan hasilnya.
Pelanggan : semua orang yang menerima layanan/produk dari PT. INI CUMA
CONTOH.
Produk : produk PT. INI CUMA CONTOH yaitu produk Biscuit & Cookies
Supplier/Rekanan : pihak eksternal yang memberikan pasokan barang/ jasa kepada PT. INI
CUMA CONTOH, termasuk diantaranya bahan baku, bahan bahan
pembantu, dan bahan kemasan.
Badan Sertifikasi : badan independen yang memenuhi kriteria badan akreditasi dari
Negara tertentu untuk melaksanakan audit dalam mencapai kesesuaian
dengan ISO 9001 dan ISO 22000.
Badan Akreditasi : badan independen yang mengeluarkan sertifikat dan menjamin kualitas
sistem perusahaan sudah memenuhi aturan ISO yang diterapkan dalam
organisasi tersebut..
Wakil Manajemen/FSTL : personal yang ditugaskan mengkoordinir Tim Food safety-quality dan
Keamanan Pangan untuk mengelola Sistem Manajemen Food safety-
quality dan Keamanan Pangan di PT. INI CUMA CONTOH secara efektif.
Tim Food safety-quality dan Keamanan Pangan : tim fungsional yang dibentuk oleh Manajemen
PT. INI CUMA CONTOH untuk menangani segala sesuatu yang terkait
dengan Sistem Manajemen Food safety-quality dan Keamanan Pangan.
Document Controller: salah satu anggota dalam Tim Food safety-quality yang bertanggung
jawab sebagai Document Controller mengidentifikasi sampai dengan
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
ISTILAH DAN DEFINISI Halaman 14 dari 42

mendistribusikan dokumen dalam lingkup Sistem Manajemen Food


safety-quality dan Keamanan Pangan PT. INI CUMA CONTOH
Pelaksana proses : orang yang bertanggung jawab untuk menjalankan proses dalam
lingkup operasional PT. INI CUMA CONTOH.
Kepuasan Pelanggan: persepsi pelanggan tentang derajat telah dipenuhinya persyaratan
pelanggan.
Perbaikan berlanjut: kegiatan berulang untuk meningkatkan kemampuan memenuhi
persyaratan.
Pengendalian Food safety-quality: usaha atau kegiatan yang berkesinambungan untuk
mendeteksi terjadinya ketidaksesuaian dan mencegah berulangnya
ketidaksesuaian tersebut.
Mampu telusur : kondisi dimana setiap identifikasi yang diberikan pada produk atau
layanan dapat membuktikan keterkaitannya terhadap proses
sebelumnya.
Verifikasi : kegiatan yang dilakukan untuk membandingkan persyaratan dengan
hasil proses, dimana persetujuan harus diberikan oleh penanggung
jawab proses.
Tinjauan Ulang : kegiatan yang dihadiri oleh dua pihak atau lebih untuk menyamakan
persepsi terhadap kemampuan pemenuhan persyaratan produk atau
layanan.
Audit Internal : pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis dan independen untuk
menemukan bukti yang cukup bahwa Sistem Manajemen Food safety-
quality dan Keamanan Pangan dilaksanakan dengan efektif dan
memenuhi standar yang berlaku.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
PERENCANAAN Halaman 15 dari 42

4 Sistem Manajemen Food Safety-Quality

4.1 Pemahaman Organisasi dan Konteksnya


Dalam menjalankan tugasnya, terdapat isu internal maupun isu eksternal yang mempengaruhi
pelaksanaan operasional dari PT. INI CUMA CONTOH yang dijabarkan menggunakan Analisis
SWOT (Strength,Weakness, Opportunity, danThreats) . PT… melakukan pemantauan dan
peninjauan secara periodik terkait dengan isu internal dan isu eksternal.Kegiatan peninjauan ini
dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun dan/atau sesuai kebutuhan terhadap perubahan
arah dan strategi PT … Analisa SWOT dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.2 Pemahaman Kebutuhan dan Harapan dari Pihak Yang Berkaitan


Dalam penyediaan layanan berupa …, Divisi/PT… bertugas menyelenggarakan kegiatan …
secara robust,reliable,available, efisien dan efektif sesuai best practices dan standar
internasional untuk memenuhi harapan stakeholders dalam mendukung pencapaian visi PT….

Tabel 2. Matriks Hubungan Pihak yang Berkepetingan

No Pihak Berkepentingan Kebutuhan dan Harapan


1. Pelanggan Jaminan pelayanan yang cepat, akurat dan
tepat waktu

2. Shareholder/Pemilik/Manajemen Mendapatkan keuntungan yang terus


meningkat dengan didukung kinerja
perusahaan yang baik serta menghindari
resiko terhadap gagalnya pemberian
layanan atau terjadinya pelanggaran
terhadap persyaratan yang ditentukan oleh
peraturan yang ditetapkan

3. Karyawan Dapat bekerja dalam kondisi lingkungan


yang aman dan sehat serta mendapatkan
imbal balik yang adil dan wajar

4. Penyedia Eksternal Pembayaran tepat waktu sesuai


kontrak/perjanjian
5. Pemerintah (c.q. DJKI) Perusahaan mematuhi peraturan
perundangan khususnya bidang kekayaan
intelektual yang berlaku

4.3 Menentukan Ruang Lingkup Sistem Manajemen Food Safety-Quality


Divisi/PT… telah menetapkan batasan dan penerapan sistem manajemen food safety-quality
untuk menentukan ruang lingkup sesuai dengan Tabel 1.diatas.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
KEPEMIMPINAN Halaman 16 dari 42

4.4 Sistem Manajemen Food safety-quality dan Prosesnya


4.1.1 PT… harus menetapkan, menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem
manajemen food safety-quality, termasuk proses yang diperlukan dan interaksi mereka,
sesuai persyaratan standar internasional ini.
PT… harus menentukan proses yang dibutuhkan dalam sistem manajemen food safety-
quality dan aplikasinya serta harus :
a. Menentukan inputan yang diperlukan dan output yang diharapkan dari proses-proses
ini.
b. Menentukan urutan dan interaksi antar proses.
c. Menentukan dan menerapkan kriteria dan metode (termasuk: memantau, mengukur
dan yang berkaitan dengan indikator kinerja) yang dibutuhkan untuk memastikan
kegiatan keefektifan operasional dan pengendalian terhadap proses-proses tersebut.
d. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan, dan proses dan memastikan
ketersediaannya.
e. Menetapkan tanggung jawab dan wewenang terkait proses.
f. Mengatasi risiko dan peluang yang ditentukan sesuai dengan persyaratan(Lihat risk
register)
g. Mengevaluasi proses-proses dan menerapkan perubahan yang dibutuhkan untuk
memastikan proses ini mencapai hasil yang diinginkan.
h. Meningkatkan proses-proses secara efektif dan sistem manajemen food safety-quality.
4.1.2 PT… juga harus :
a. Memelihara informasi terdokumentasi untuk mendukung kegiatan proses operasional
b. Memelihara informasi terdokumentasi dalam rangka memberikan hasil yang sesuai
dengan yang telah direncanakan
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
PERENCANAAN Halaman 17 dari 42

5 Kepemimpiman
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
5.1.1 Umum
Komitmen KepalaDivisi/PT(Manajemen Puncak/Direktur/General Manager) adalah
memastikan penyusunan dan penerapan sistem manajemen food safety-quality serta efektifitas
perbaikan yang berkesinambungan melalui:
a. memastikan bahwa kebijakan food safety and quality dan tujuan FSQMS ditetapkan dan
kompatibel dengan arah strategis organisasi;
b. memastikan integrasi persyaratan FSQMS ke dalam proses bisnis organisasi;
c. memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk FSQMS tersedia;
d. mengomunikasikan pentingnya manajemen food safety-quality yang efektif dan sesuai
dengan persyaratan FSQMS, persyaratan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, dan persyaratan pelanggan yang disepakati bersama terkait dengan keamanan
pangan;
e. memastikan bahwa FSQMS dievaluasi dan dipelihara untuk mencapai hasil yang
diharapkan (lihat 4.1);
f. mengarahkan dan mendukung orang untuk berkontribusi pada efektivitas FSQMS;
g. mempromosikan perbaikan berkelanjutan;
h. mendukung peran manajemen lain yang relevan untuk menunjukkan kepemimpinan
pada area yang masih menjadi tanggung jawab mereka.
i. memastikan penggunaan pendekatan proses dan pendekatan kajian berbasis risiko;
j. melibatkan, mengarahkan dan mendukung pegawai yang berkontribusi dalam
pemenuhan efektivitas sistem manajemen food safety-quality;
k. Memastikan peningkatan berkesinambungan di Divisi/PT… meliputi peningkatan layanan
operasional, sumber daya, dan lain-lain;
l. Mendukung proses manajemen relevan yang lainnya untuk menunjukan kepemimpinan
yang sesuai denganbatas kewenangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

5.1.2 Fokus Pelanggan


Identifikasi kebutuhan stakeholder saat ini maupun yang akan datang dilakukan dengan tujuan
memenuhi persyaratan stakeholder sehingga dapat memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi
stake holder tersebut. Kepala Divisi/PT… (Manajemen Puncak) memastikan bahwa
kebutuhan stakeholder dimengerti dan dipenuhi melalui pelaksanaan penetapan dan evaluasi
tujuan yang berkaitan dengan kepuasan stakeholder pada rapat koordinasi Divisi/PT… .

Manajemen puncak harus menunjukan kepemimpinan dan komitmen terhadap fokus kepada
Pelanggan dengan memastikan bahwa:
a. Persyaratan Pelanggandan undang-undang yang berlaku serta persyaratan peraturan telah
ditentukan, dipahami, dan diimplementasikan secara konsisten;
b. Risiko dan peluang yang dapat mempengaruhi kesesuaian produk dan layanan serta
kemampuannya untuk meningkatkan kepuasan Pelanggan ditentukan dan diidentifikasi;
c. Fokus dalam meningkatkan kepuasan Pelanggan dipertahankan.

5.2 Kebijakan Food safety-quality dan Keamanan Pangan


5.2.1 Menetakan Kebijakan Food safety-quality
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
KEPEMIMPINAN Halaman 18 dari 42

Direktur bertanggungjawab untuk menetapkan Kebijakan Keamanan Pangan dan meninjau


kembali setiap tahun.

KEBIJAKAN FOOD SAFETY-QUALITY DAN KEAMANAN


PANGAN
PT. INI CUMA CONTOHmenetapkan kebijakan keamanan pangan yaitu

QRS

Q = Quality Berkomitmen menciptakan produk yang berfood safety-quality


tinggi.
R = Reliability Menjamin proses produksi pangan yang higienis mulai dari
penerimaan bahan sampai distribusi.
Serta menjamin improvement yang berkelanjutan
S = Safety Berkomitmen menciptakan produk yang aman untuk
dikonsumsi, sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan, serta ekpektasi pelanggan.

Direktur Utama bertanggung jawab atas komunikasi dan pemahaman Kebijakan Food safety-
quality dan Keamanan Pangan dan memastikan bahwa Kebijakan dipahami pada semua
tingkatan di dalam perusahaan.

5.2.2 Mengkomunikasikan Kebijakan Food safety-quality


Divisi/PT. INI CUMA CONTOH akan melakukan komunikasi mengenai kebijakan food safety-
quality yang telah ditetapkan agar dapat dipahami dan diterapkan serta tersedia bagi pihak
yang berkepentingan sehingga konsisten dalam pelaksanaan sistem manajemen food safety-
quality dan terhindar dari resiko reputasi.

Kebijakan Food safety-quality dikomunikasikan kepada pegawai Divisi/PT. INI CUMA CONTOH
dengan cara :
a. Sharing knowledge melalui doa bersama tiap pagi;
b. Membuat bahan-bahan yang mudah diingat dan dibaca (Misalnya : figura/poster, banner,
leaflet);
c. Rapat koordinasi internal Divisi/PTminimal 1 bulan sekali.

5.3 Peran Organisasi, Tanggung Jawab dan Wewenang


Manajemen Puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang untuk peran
yang relevan ditetapkan, dikomunikasikan, dan dipahami dalam Divisi/PT. INI CUMA CONTOH .

Manajemen Puncak harus menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk :


a. Memastikan sistem manajemen food safety-quality sesuai dengan persyaratan standar
internasional;
b. Memastikan bahwa proses yang dilakukan sesuai dengan hasil yang diinginkan;
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
KEPEMIMPINAN Halaman 19 dari 42

c. Melaporkan kinerja sistem manajemen food safety-quality dan peluang untuk peningkatan
perbaikan khususnya pada manajemen puncak;
d. Memastikan fokus pada Pelanggan dikomunikasikan di dalamDivisi/PT. INI CUMA CONTOH ;
e. Memastikan bahwa sistem manajemen food safety-quality terintegrasidan terpelihara ketika
terjadi perubahansistem manajemen food safety-quality yang telah direncanakan dan
diimplementasikan;
Peran Divisi/PT. INI CUMA CONTOH serta tanggung jawab dan wewenang sudah diatur dan
ditetapkan pada Job Description masing-masing karyawan.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
PERENCANAAN Halaman 20 dari 42

6 Perencanaan
6.1 Tindakan untuk mengidentifikasi risiko dan peluang
Dalam merencanakan sistem manajemen food safety-quality,Divisi/PT. INI CUMA CONTOH
harus mempertimbangkan dan mengkaji isu internal dan eksternal sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4.1 dan pasal 4.2 di atas, serta menentukan risiko dan peluang yang perlu
diidentifikasi untuk :
a. Memberikan jaminan bahwa sistem manajemen food safety-quality dapat mencapai hasil
yang diinginkan;
b. Meningkatkan efek yang diinginkan;
c. Mencegah dan mengurangi efek yang tidak diinginkan;
d. Mencapai peningkatan yang diinginkan;

Isu eksternal yang dihadapi oleh Divisi/PT. INI CUMA CONTOH merupakan isu yang berasal
dari luar PT .. dan memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan operasional … , sedangkan Isu
internal yang dihadapi oleh Divisi/PT. INI CUMA CONTOH merupakan isu yang berasal dari
internal … dan memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan operasional … .
Terkait kajian mengenai isu internal dan eksternal akan dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
dan/atau disesuaikan dengan perubahan rencana strategis PT … .
Lihat risk register (terlampir), harus dilengkapi oleh unit masing-masing
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus merencanakan tindakan untuk mengidentifikasi risiko-
risiko dan peluang yang ada dengan cara:
a. Melakukan tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang;
b. Mengintegrasikan dan menerapkan tindakan ke dalam proses sistem manajemen food
safety-quality (sesuai dengan pasal 4.4.);
c. Mengevaluasi keefektifan tindakan.
Tindakan dalam mengatasi risiko-risiko dan peluang yang dilakukan oleh Divisi/PT. INI CUMA
CONTOH harus proporsional dengan dampak potensialterhadapkesesuaian produk dan layanan.

6.2 Sasaran Keamanan Pangan dan Food safety-quality serta Perencanaan Untuk
Mencapainya
6.2.1 Divisi/PT. INI CUMA CONTOH telah menetapkan sasaran food safety-quality
pada fungsi yang relevan, level, dan proses yang dibutuhkan dalam sistem
manajemen food safety-quality.
Penetapan sasaran food safety-quality ini harus :
a. Konsisten dengan kebijakan food safety-quality;
b. Dapat diukur;
c. Memperhatikan persyaratan yang berlaku;
d. Relevan dengan kesesuaian produk dan layanan dalam meningkatkan kepuasan
Pelanggan;
e. Dapat dimonitor;
f. Dikomunikasikan;
g. Diperbaharui sesuai dengan kebutuhan.
6.2.2 Dalam merencanakan sasaran food safety-quality, PT. INI CUMA CONTOH
harus menentukan :
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
PERENCANAAN Halaman 21 dari 42

 Apa yang harus dilakukan;


 Sumber daya apa yang diperlukan;
 Siapa yang bertanggung jawab;
 Kapan akan diselesaikan;
 Bagaimana hasil sasaran food safety-quality dievaluasi

6.3 Perencanaan Perubahan


Sistem Manajemen food safety-quality akan diubah atau dievaluasi minimal 2 tahun sekali atau
sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.Tujuan dari perubahan dan potensi konsekuensi dari perubahan tersebut;
b.Integritas sistem manajemen food safety-quality yang berkelanjutan;
c.Ketersediaan sumber daya untuk menerapkan perubahan secara efektif;
d.Pengalokasian atau re-alokasi / perubahan dari tanggung jawab dan wewenang.

Ketika Divisi/PT. INI CUMA CONTOH menetapkan perubahan yang dibutuhkan dalam sistem
manajemen food safety-quality, perubahan tersebut harus dilakukan secara terencana (dengan
mengacu kepada pasal 4.4 diatas)
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL FOOD SAFETY
Halaman 22 dari 42

7 Supporting (Dukungan)
7.1 Sumber Daya
7.1.1 Umum
Pada saat penyusunan dan perencanaan program kerja setiap awal tahun, manajemen akan
menentukan dan memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan tersedia dalam rangka
menjalankan proses bisnis dan sistem manajemen food safety-quality. Penyediaan sumber daya
juga harus sejalan dengan kebutuhan dari stakeholder.
Dalam penyediaan sumber daya, Divisi/PT. INI CUMA CONTOH bekerjasama dengan
Divisi/PTdan departemen lain yang berperan sebagai elemen pendukung. Untuk sumber daya
manusia, Divisi/PT. INI CUMA CONTOH bekerja sama dengan Departemen Sumber Daya
Manusia. Divisi/PT. INI CUMA CONTOH akan menyampaikan kebutuhan SDM yang diperlukan
kepada Departemen Sumber Daya Manusia untuk ditindaklanjuti pencarian dan seleksinya.
Dalam penyediaan sumber daya infrastruktur, Divisi/PT. INI CUMA CONTOH bekerjasama
dengan Dept GAterkait dengan penyediaan kebutuhan logistik dan perlengkapan.Divisi/PT. INI
CUMA CONTOH akan menentukan kebutuhan infrastruktur yang diperlukan yang nantinya akan
ditindaklanjuti pengadaannya oleh Dept … .

7.1.2 Sumber Daya Manusia


Divisi/PT. INI CUMA CONTOH hanya melakukan usulan penghitungan kebutuhan sumber daya
manusia yang didasari antara lain adanya perubahan struktur organisasi, perubahan proses
kerja operasional.Usulan penghitungan kebutuhan sumber daya manusia tersebut akan
diteruskan kepada Departemen Sumber Daya Manusia. Sedangkan pelaksanaan dan
persetujuan terkait usulan tersebut akan dilakukan oleh Departemen Sumber Daya Manusia.

7.1.3 Infrastruktur
Untuk kebutuhan infrastruktur IT,IT menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur
yang diperlukan untuk proses operasional dan dalam mencapai kesesuaian produk dan layanan.
Misalnya:Sistem IT (Aplikasi …, …), Mesin ….
Untuk kebutuhan infrastruktur sarana dan prasarana, GA menetapkan, menyediakan dan
memelihara infrastruktur sarana dan prasarana yang diperlukan untuk proses operasional dan
dalam mencapai kesesuaian produk dan layanan, meliputi:ruangan kerja …, ruang mesin … , …
.

7.1.4 Lingkungan Kerja


Lingkungan kerja yang aman serta sesuai untuk mencapai kesesuaian produk atau layanan
dikelola oleh Divisi/PT. INI CUMA CONTOH . Kebutuhan akan lingkungan kerja yang sesuai
tersebut ditentukan pada saat perencanaan food safety-quality dan akan dievaluasi
kesesuaiannya terhadap kebutuhan secara berkala. Divisi/PT. INI CUMA CONTOH bekerjasama
dengan … untuk pengamanan akses dan kondisi suhu ruangan
pelayanan/produksi/reparasi/logistikyang sesuai bagi pelaksanaan operasional.

Kondisi suhu ruangan operasional/produksi/laoratorium dipantau dan dipelihara oleh Pengelola


Gedung yang ditunjuk dan dilaporkan secara tertulis kepada Divisi/PT. INI CUMA CONTOH
secara periodik 1 (satu) bulan sekali.
Sedangkan lingkungan yang meliputi kebersihan lingkungan kerja sudah diatur dan dikelola
oleh Departemen … .
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
DUKUNGAN
Halaman 23 dari 42

Selain hal-hal fisik tersebut, kondisi lingkungan kerja yang efektif juga diciptakan dengan
adanya program pencegahan kelelahan dengan adanya ……….., perlindungan emosi dengan
adanya program…………….. dan pencegahan stress dengan adanya program …………….
Perusahaan juga menerapkan prinsip anti konfrontasi dan anti diskriminasi yang tercantum di
dalam ………………..

7.1.5 Unsur-unsur yang dikembangkan secara eksternal dari sistem manajemen


keamanan pangan
PT. INI CUMA CONTOH telah menetapkan, memelihara, memperbarui dan terus meningkatkan
FSQMS dengan menggunakan unsur-unsur FSQMS yang dikembangkan secara eksternal,
termasuk PRP, analisis bahaya dan rencana pengendalian bahaya (lihat 8.5.4), organisasi telah
memastikan bahwa elemen yang disediakan adalah:
a) dikembangkan sesuai dengan persyaratan dokumen ini;
b) sesuai untuk lingkungan, proses dan produk yang dimiliki oleh organisasi;
c) secara khusus disesuaikan dengan proses dan produk organisasi oleh tim keamanan
pangan;
d) diimplementasikan, dipelihara dan diperbarui seperti yang dipersyaratkan oleh dokumen
ini;
e) disimpan sebagai informasi yang terdokumentasi

7.1.6 Pengendalian proses, produk atau jasa yang disediakan secara eksternal
PT. INI CUMA CONTOH telah menetapkan pengendalian proses, produk atau jasa yang
disediakan secara eksternal dengan :
a) membuat dan menerapkan kriteria untuk evaluasi, seleksi, pemantauan kinerja dan
evaluasi ulang penyedia eksternal dari proses, produk dan / atau jasa;
b) memastikan komunikasi persyaratan yang cukup kepada penyedia eksternal;
c) memastikan bahwa proses, produk atau layanan yang disediakan secara eksternal tidak
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk secara konsisten memenuhi persyaratan
FSMS;
d) menyimpan informasi yang terdokumentasi dari kegiatan-kegiatan ini dan setiap
tindakan yang diperlukan sebagai hasil evaluasi dan evaluasi ulang.

7.2 Kompetensi
Departemen Sumber Daya Manusia menetapkan, menyediakan dan memelihara standar
kompetensi pegawai, gap penilaian kompetensi pegawai, tindak lanjut pemenuhan gap
kompetensi (misalnya : pelatihan, sertifikasi,dll), evaluasi keefektifan pelatihan.
Sedangkan Divisi/PT. INI CUMA CONTOH hanya menjalankan tindak lanjut pemenuhan gap
kompetensi (pelatihan,dll) yang dilaksanakan oleh kepala unit masing-masing.

7.3 Kesadaran/Kepedulian
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus memastikan kepedulian (awareness) pegawai dalam
memastikan kesesuaian produk dan layanan dengan 2 cara, yaitu:
a. Sharing internal Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dalam briefing harian (setiap pagi hari)
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
DUKUNGAN
Halaman 24 dari 42

b. Rapat koordinasi internal Divisi/PT. INI CUMA CONTOH secara berkala (Minimal 1
bulan sekali)

Dan kepedulian ini dilakukan Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dengan tujuan untuk melihat
pemahaman pegawai mengenai :
a. Kebijakan food safety-quality;
b. Sasaran food safety-quality yang relevan;
c. Keterlibatan personil secara efektif dalam sistem manajemen food safety-quality;
d. Dampak ketidaksesuaian yang ditimbulkan terkait persyaratan sistem manajemen food
safety-quality yang telah dilakukan.

7.4 Komunikasi
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus melakukan kegiatan komunikasi secara internal dan
eksternal.
Kegiatan komunikasi secara internal adalah sebagai berikut :
a. Sharing internal Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dalam briefing harian (setiap pagi hari);
b. Rapat koordinasi internal Divisi/PT. INI CUMA CONTOH secara berkala (minimal 1
bulan sekali).

Kegiatan komunikasi secara eksternal adalah sebagai berikut :


a. Dengan melalui sistem CRM kaitannya komunikasi dengan Pelanggan;
b. Dengan melalui Sistem Tiket oleh Helpdesk (Divisi/PTPLS) yang kemudian diteruskan
kepada Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dalam menindaklanjuti hal-hal yang ditanyakan,
antara lain komplain, konfirmasi dan saran;
c. Dengan melalui surat menyurat (misalnya surat masuk-surat keluar, nota dinas, memo)
dengan Pelanggan (Satuan unit kerja terkait, Pelanggan) apabila ada.

7.5 Informasi Terdokumentasi


Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus menetapkan informasi terdokumentasi secara internal dan
ekternal yang meliputi :
a. Pernyataan Food safety-quality (Kebijakan Food safety-quality, Sasaran Food safety-
quality);
b. Manual Food safety-quality;
c. Prosedur Kerja;
d. Dokumen Pendukung misalnya instruksi kerja, form, ceklist, standar-standar (bila ada);
e. Dokumen Penunjang eksternal;
f. Rekaman Food safety-quality atau Catatan Food safety-quality sebagai bukti hasil
kegiatan kerja atau aktivitas.

Divisi/PT. INI CUMA CONTOH telah mengidentifikasi kecukupan informasi terdokumentasi yang
diperlukan dalam memastikan kesesuaian produk dan layanan dengan mengacu kepada
prosedur pengendalian informasi terdokumentasi.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL FOOD SAFETY
Halaman 25 dari 42

8 Operasional Food Safety


8.1 Pengendalian dan Perencanaan Operasional
PT. INI CUMA CONTOH telah merencanakan, mengimplementasikan, mengendalikan, merawat,
dan memperbarui proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan keamanan produk dan
untuk mengimplementasikan aktivitas yang telah ditentukan, dengan menentukan kriteria
proses, mengimplementasikan pengedalian proses sesuai dengan criteria, menyimpan informasi
terdokumentasi untuk membuktikan bahwa proses telah dilakukan sesuai dengan perencanaan.
PT. INI CUMA CONTOH telah mengontrol rencana perubahan dan meninjau konsekuensi dari
perubahan yang tidak terencana, mengambil tindakan untuk mengurangi efek merugikan jika
diperlukan serta telah memastikan proses outsource sudah dikendalikan

8.2 Prerequisite Programmes (PRPs)


Program PRP ditetapkan, diterapkan dan dipelihara di seluruh sistem untuk membantu
pengendalian kemungkinan munculnya bahaya keamanan pangan pada produk melalui
lingkungan kerja, kontaminasi biologi, kimia dan fisik pada produk, termasuk kontaminasi silang
antar produk dan mengendalikan tingkat bahaya keamanan pangan pada produk dan
lingkungan proses produksi.

Program PRP yang ada disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran organisasi, jenis operasi dan
sifat produk yang dibuat atau ditangani. Pada saat penetapan PRP, PT. INI CUMA CONTOH
mempertimbangkan dan menggunakan informasi yang sesuai seperti peraturan pemerintah,
standar nasional, standar Codex Alimentarius Commission dan standar internasional yang
relevan. Verifikasi terhadap efektifitas penerapan PRP ini direncanakan, ditinjau kesesuaian dan
pelaksanannya serta dimodifikasi sesuai kebutuhan. Program PRP dipiih, ditetapkan dan
disahkan oleh Tim Keamanan Pangan dalam bentuk Dokumentasi PRP.

8.3 Sistem Penelurusuran


Identitas status produk berdasarkan monitoring dan pengukuran yang dilakukan dapat
diketahui untuk setiap tahapan proses produksi melalui penggunaan Surat Perintah Kerja,
Laporan Hasil Produksi dan berbagai form yang ada di Bagian Produksi dan bagian lain. Untuk
setiap produk jadi, identitas statusnya diketahui dan diberikan setelah tahap terakhir proses.
Kemampuan untuk menelusur dapat terus terjaga dengan ketertiban pelaksanaan penggunaan
dan pengisian form yang ada di Bagian Produksi, Bagian PPIC, Bagian Gudang dan Bagian QC.
Catatan Keamanan Pangan disimpan sesuai dengan ketentuan.

8.4 Tanggap Darurat


PT. INI CUMA CONTOH mengidentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi kondisi darurat yang
dapat berdampak pada keamanan pangan baik secara internal ataupun eksternal yang sesuai
dengan peranannya dalam rantai makanan.

Prosedur kesigapan dan tanggap darurat ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara guna
menangani kondisi darurat atau kecelakaan yang dapat menimbulkan dampak pada keamanan
pangan.

8.5 Pengendalian Bahaya


PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL FOOD SAFETY
Halaman 26 dari 42

8.5.1 Langkah awal dalam melakukan analisa bahaya


Langkah pendahuluan untuk analisa bahaya dilakukan oleh PT INI CUMA CONTOH dengan:
1. Mengumpulkan semua infromasi yang relevan untuk analisa bahaya baik dari peraturan
pemerintah, standar nasional, standar Codex Alimentarius Commission dan standar
internasional yang relevan
2. Membentuk tim yang terdiri memiliki kombinasi pengetahuan dan pengalaman yang
multi-disiplin (lihat lampiran 5. Surat Penunjukkan Tim Food safety-quality Keamanan
Pangan), beserta tugas dan tanggung jawabnya. Catatan yang menunjukkan
pengetahuan dan pengalaman tim keamanan pangan disimpan di bagian HRD.
3. Informasi karakteristik produk yang meliputi karakteristik:
- Bahan baku, bahan penyusun dan bahan-bahan yang kontak dengan produk
termasuk bahan kemasan.
- Karakteristik produk akhir dan seluruh informasi yang relevan dengan
keamanan pangan dari produk.
- Tujuan penggunaan, penanganan produk akhir dan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam penggunaan produk akhir.
- Diagram alir, tahapan-tahapan proses dan tindakan pengendaliannya yang
sudah diverifikasi oleh Tim Keamanan Pangan
- Pembaruan informasi apabila terjadi perubahan atau penambahan dalam
karakteristik produk.

8.5.2 Analisa Bahaya


PT. INI CUMA CONTOH melakukan analisa bahaya untuk menentukan bahaya yang perlu
dikendalikan, tingkat pengendalian yang diperlukan untuk memastikan keamanan pangan
termasuk jika dibutuhkan kombinasi tindakan pengendalian. Hal-hal yang dilakukan untuk
analisa bahaya diantaranya adalah:
1. Identifikasi bahaya dan penentuan tingkat penerimaan bahaya pada produk akhir. Hal
ini dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh bahaya keamanan pangan yang mungkin
timbul dari bahan baku, bahan penyusun, tahapan proses dan distribusi melalui data-
data historis, data epidemi ataupun informasi dari rantai makanan tentang bahaya yang
mungkin relevan dengan keamanan produk akhir, produk setengah jadi dan pangan
yang dikonsumsi. Pertimbangan juga dilakukan terhadap tahapan sebelum dan sesudah
kegiatan operasional, peralatan atau proses yang digunakan serta hubungannya dalam
rantai makanan. Tingkat penerimaan bahaya pada produk dilakukan dengan
memperhitingkan persyaratan peraturan pemerintah, persyaratan pelanggan, tujuan
penggunaan dan data lain yang relevan.
2. Penilaian bahaya dilakukan dengan memperhitungkan kemungkinan munculnya bahaya
serta evaluasi tingkat keparahan yang mungkin timbul terhadap kesehatan manusia.
Metodologi penilaian bahaya dapat dilihat pada dokumentasi HACCP.
3. Pemilihan dan penilaian tindakan pengendalian dilaksanakan guna mencegah,
menghilangkan atau mengurangi bahaya sampai tingkat penerimaan yang telah
ditetapkan.

8.5.3 Validasi Tindakan Pengendalian dan Kombinasi Tindakan Pengendalian


Tim keamanan pangan telah melakukan validasi untuk menunjukan bahwa tindakan
peengendalian yang dipilih mampu mencapai control yang diinginkan dalam bahaya keamanan
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL FOOD SAFETY
Halaman 27 dari 42

pangan yang signifikan. PT INI CUMA CONTOH telah merawat metodologi validasi dan bukti
kemampuan tindakan pengendalian untuk mencapai kontrol yang diinginkan sebagai informasi
terdokumentasi.

8.5.3 Rencana Pengendalian Bahaya


Rencana HACCP ditetapkan dan didokumentasikan untuk mengendalikan CCP yang
teridentifikasi pada saat analisa bahaya. Adapun informasi yang ada dalam rencana HACCP
adalah
- Informasi bahaya keamanan pangan yang dikendalikan melalui CCP, termasuk
informasi mengenai letak CCP dalam tahapan proses.
- Tindakan pengendalian yang ditetapkan
- Batas kritis yang ditetapkan untuk memastikan tingkat penerimaan bahaya keamanan
pangan pada produk akhir yang teridentifikasi tidak terlampaui.
- Prosedur pemantauan yang digunakan
- Koreksi dan tindakan korektif yang dilakukan apabila batas kritis terlampaui,
- Tanggung jawab dan wewenang personil yang menangani CCP, serta
- Catatan hasil pemantauannya.

8.6 Memperbarui Informasi Terkait PRP dan Rencana Pengendalian Bahaya


Apabila diperlukan dan jika terjadi perubahan terhadap informasi pendahuluan dan dokumen
yang menjelaskan PRPs dan atau rencana HACCP, maka PT. INI CUMA CONTOH akan
melakukan pembaruan informasi terhadap hal-hal berikut sesuai dengan Lampiran 3. Rencana
Komunikasi:
- Karakteristik produk
- Tujuan penggunaan
- Diagram alir
- Tahapan-tahapan proses
- Tindakan pengendalian
- HACCP Plan, OPRP dan semua prosedur dan instruksi yang menjelaskannya

8.7 Pengendalian Pemantauan dan Pengukuran


PT. INI CUMA CONTOH menentukan proses kritis yang perlu dilakukan monitoring dan
pengukuran secara seksama untuk menunjukkan kesesuaian produk dengan persyaratan yang
ditentukan dan memastikan keamanan produk, oleh karenanya alat monitoring dan pengukuran
termasuk perangkat lunak juga dikendalikan. PT. INI CUMA CONTOH mengendalikan alat
pemantauan dan pengukuran dengan:
a. Mengidentifikasi semua alat yang digunakan untuk memantau dan mengukur
kesesuaian dan keamanan produk.
b. Mengkalibrasi untuk setiap interval waktu yang tertentu kepada alat ukur standard
yang bertelusur ke standard nasional.
c. Memberikan identitas yang jelas termasuk status kalibrasi.
d. Memberikan perlindungan dari penyetelan yang tidak perlu yang menyebabkan hasil
kalibrasi terganggu.
e. Memberikan perlindungan fisik terhadap alat ukur selama penanganan, pemeliharaan
dan penyimpanan dari kondisi yang dapat merusak alat.
f. Menyimpan catatan hasil kalibrasi.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL FOOD SAFETY
Halaman 28 dari 42

Bila ditemukan alat ukur yang selama ini dipergunakan rusak atau tidak layak kalibrasi atau
akurasi menyimpang dari standard, maka bagian QC bertanggungjawab untuk memeriksa dan
menyimpan validitas hasil pengukuran sebelumnya yang menggunakan alat ukur tersebut.
Bagian QC juga bertanggung jawab untuk menginformasikan pada Wakil Manajemen/FSTL
apabila ada produk yang terkena dampak dari penyimpangan alat pemantauan dan pengukuran
tersebut agar dapat dilakukan tindakan pengendalian.

8.8 Verifikasi terkait PRP dan Rencana Pengendalian


Perencanaan verifikasi dilakukan oleh PT. INI CUMA CONTOH untuk menegaskan bahwa PRP(s)
diimplementasikan, masukan analisa bahaya diperbaharui secara berkelanjutan, operasional
PRP dan unsur-unsur dalam rencana HACCP diterapkan dengan efektif, memastikan tingkat
bahaya selalu terkendali dalam tingkat penerimaan yang telah ditetapkan serta prosedur lain
yang relevan dan diperlukan juga diterapkan secara efektif. Rencana verifikasi dapat dilihat
pada dokumentasi HACCP

8.9 Pengendalian Ketidaksesuaian Produkdan Proses


PT. INI CUMA CONTOH menetapkan dan menerapkan sistem untuk mengendalikan
ketidaksesuaian yang terjadi terutama terhadap produk yang teridentifikasi berpotensi tidak
aman dengan menetapkan Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan serta Prosedur
Penarikan Produk (Recall). Prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan ini juga mengatur
penanganan apabila ketidaksesuaian teridentifikasi dari hasil audit internal atau eksternal serta
dari keluhan pelanggan.

Kedua prosedur tersebut ditetapkan guna memandu personil di lapangan untuk melakukan
tindakan koreksi langsung bila CCP terlampaui atau PRP tidak terkendali dengan:
- Mengidentifikasi dan menilai produk akhir yang terpengaruh, melakukan pemisahan,
evaluasi dan pencatatan guna menghilangkan ketidaksesuaian yang terjadi ataupun
sesuai dengan analisa dan keputusan Wakil Manajemen/FSTL beserta Tim Food safety-
quality dan Keamanan Pangan,
- Melakukan analisa dan menetapkan akar masalah yang menjadi penyebab
ketidaksesuaian, menetapkan tindakan koreksi untuk mencegah terjadinya hal yang
sama di masa mendatang dan melakukan verifikasi terhadap keefektifan tindakan
koreksi yang diambil, sehingga sistem manajemen keamanan pangan tetap dalam
kondisi yang efektif.
- Mengambil tindakan yang diperlukan apabila produk yang tidak sesuai sampai lolos ke
tangan pelanggan. Efektifitas sistem penarikan produk ini diverferifikasi dengan
melakukan program mock recall sesuai prosedur, yang dilaksanakan setiap 6 bulan
sekali dengan target semua produk dapat teridentifikasi selama maksimal 2 jam setelah
pemberitahuan atau perintah dari Wakil Manajemen/FSTL atau Direktur
- Mendokumentasikan semua catatan yang diperlukan terhadap ketidaksesuaian yang
terjadi untuk menjadi bahan evaluasi dan peningkatan sistem manajemen keamanan
pangan.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
LAMPIRAN 1 : STRUKTUR Tanggal dd-mm-yyyy
ORGANISASI Halaman 29 dari 42

9. Operasional Quality
9.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
Divisi Operasional PT. Harvest Milk Nusantara sudah merencanakan, melaksanakan dan
mengendalikan proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dengan aspek sebagai
berikut:
a) Menetapkan kriteria untuk proses, yang merupakan langkah awal yang penting dalam
manajemen proses. Divisi Operasional PT. Harvest Milk Nusantara harus menetapkan standar
atau kriteria yang jelas untuk setiap tahap proses mereka, dapat berupa standar kualitas,
waktu, biaya, dan keamanan. Misalnya, dalam produksi keju, kriteria kualitas mungkin
mencakup tingkat kebersihan, komposisi nutrisi, dan rasa produk.
b) Melaksanakan pengendalian proses sesuai dengan kriteria, dan melaksanakan proses
operasional dengan memastikan bahwa setiap tahap proses dilakukan sudah sesuai dengan
standar yang ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut melibatkan penerapan prosedur operasional
standar (SOP) dan pemantauan secara rutin untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai
dengan harapan. Contohnya adalah pemeriksaan rutin mesin produksi untuk memastikan
konsistensi kualitas produk keju yang di hasilkan.
c) Mendokumentasikan informasi sejauh yang diperlukan untuk memiliki keyakinan bahwa
proses telah dilakukan seperti yang direncanakan untuk memastikan transparansi dan
akuntabilitas dalam proses bisnis. Divisi Operasional PT. Harvest Milk Nusantara harus
mendokumentasikan setiap tahap proses secara lengkap, mulai dari perencanaan hingga
pelaksanaan dan pengendalian. Ini termasuk pencatatan data, laporan hasil, catatan inspeksi,
dan informasi lain yang relevan untuk memverifikasi bahwa proses telah dilakukan sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Dokumentasi ini juga berfungsi sebagai referensi dan bahan
evaluasi untuk perbaikan proses di masa mendatang.

9.2 Persyaratan Pada Produk dan Layanan


9.2.1 Komunikasi dengan Pelanggan
PT. Harvest Milk Nusantara harus melakukan komunikasi eksternal dengan pelanggan untuk
memastikan bahwa pelangan memahami peraturan, ketentuan, efek samping, dan risiko terkait
dengan layanan atau operasional perusahaan. Berikut adalah cara-cara yang digunakan oleh
PT. Harvest Milk Nusantara untuk melakukan komunikasi eksternal dengan pelanggan:
a. Sosialisasi dan edukasi dengan pelanggan sebagai berikut untuk memberikan informasi
kepada pelanggan tentang layanan atau produk perusahaan serta menjelaskan peraturan
dan ketentuan yang berlaku.
b. Informasi layanan masyarakat mengenai layanan/produk untuk memberikan informasi
kepada masyarakat secara umum tentang layanan atau produk keju mozzarella yang
ditawarkan oleh perusahaan.
c. Mengadakan follow up rutin tahunan dengan pelanggan untuk melakukan komunikasi secara
rutin dengan pelanggan setiap tahun untuk memperbarui informasi dan mendapatkan
umpan balik dari mereka perihal layanan/produk yang sudah di pasarkan.
d. Membentuk forum komunikasi berupa mailing list grup, di mana pelanggan dapat berbagi
informasi, pertanyaan, atau masalah yang mereka miliki perihal layanan dan produk PT.
Harvest Milk Nusantara.
e. Dengan menggunakan media admin message untuk memudahkan mengirim pesan langsung
kepada pelanggan atau sebaliknya melalui media atau platform yang tersedia, seperti email.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 30 dari 42

f. Dengan melalui Sistem Tiket, oleh Helpdesk Divisi IT yang kemudian diteruskan kepada
HRGA PT. Harvest Milk Nusantara terkait dalam menindak lanjuti hal-hal yang ditanyakan,
misalnya komplain, konfirmasi, saran, dan lain-lain.
g. Dengan melalui surat menyurat (misalnya surat masuk-surat keluar, nota dinas, memo)
dengan Pelanggan (Satuan unit kerja terkait, Pelanggan) apabila ada ditujukan kepada PT.
Harvest Milk Nusantara

Kegiatan komunikasi eksternal dengan Pelanggan dapat berisikan :


a. Umpan balik Pelanggan meliputi konfirmasi, tanya jawab, dan komplain dari pelanggan yang
membantu perusahaan memahami kebutuhan dan perbaikan.
b. Pengendalian barang milik Pelanggan di tunjukan untuk memberikan informasi kepada
pelanggan tentang status dan pengendalian barang atau layanan yang sudah di pesan.
c. Memberikan informasi pemahaman kepada pelanggan tentang persyaratan dan ketentuan
yang mereka harus ikuti dalam menggunakan layanan atau produk PT. Harvest Milk
Nusantara.
9.2.2 Penentuan Persyaratan yang Berkaitan Dengan Produk dan Jasa
Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk dalam dokumen kontrak atau Purchase
Order (PO) adalah langkah krusial dalam memastikan bahwa harapan dan kebutuhan
pelanggan terpenuhi dengan baik. Berikut adalah beberapa contoh persyaratan yang
dimasukkan oleh divisi pemasaran ke dalam dokumen kontrak atau PO:
a) Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan mencakup semua persyaratan yang secara
eksplisit dinyatakan oleh pelanggan dalam kontrak atau permintaan penawaran, termasuk detail
pengiriman, kualitas produk, layanan purna jual, dan persyaratan pembayaran. Ini juga dapat
mencakup persyaratan untuk kegiatan pasca penyerahan seperti dukungan teknis atau jaminan
produk.
b) Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu dinyatakan untuk
pemakaiannya yang ditentukan atau dimaksudkan tidak secara eksplisit diminta oleh pelanggan
tetapi diperlukan untuk memastikan penggunaan yang tepat atau aman dari produk. Misalnya,
instruksi penggunaan atau perawatan yang jelas mungkin diperlukan untuk memastikan
keamanan dan kinerja optimal produk mozarella.
c) Setiap produk harus mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku di wilayah
operasional perusahaan. Persyaratan ini harus jelas diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam
dokumen kontrak atau PO untuk memastikan kepatuhan yang tepat.
d) Organisasi memiliki standar atau kebijakan internal yang harus dipatuhi dalam proses
operasional dan pelayanan kepada pelanggan. Persyaratan tambahan ini juga perlu dinyatakan
dalam dokumen kontrak atau PO untuk memastikan konsistensi dan kepatuhan internal.

9.2.3 Tinjauan Persyaratan yang Berkaitan dengan Produk dan Jasa


Seluruh persyaratan pelanggan ditinjau secara bersama oleh divisi pemasaran, divisi warehouse
dan divisi PPIC sehingga :
a) Persyaratan terhadap produk terdefinisi dengan jelas dan perbedaan yang sempat timbul
dapat diselesaikan.
b) Tersurat atau tersirat membuat pernyataan bahwa perusahaan mampu memenuhi
persyaratan pelanggan.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 31 dari 42

c) Bila ada persyaratan tambahan atau perubahan persyaratan, maka perubahan atau
tambahan tersebut diinformasikan kepada seluruh bagian yang meninjau melalui revisi
Confirmed Order.
d) Confirmed Order disimpan.

9.3 Design dan Pengembangan Produk


PT. Harvest Milk Nusantara memiliki kewenangan untuk melakukan pengembangan dan desain
terhadap sistem atau kriteria alur layanan operasional Sistem Manajemen Food Safety-Quality
perusahaan. Demi komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan
operasional mereka.
1. Tanggung jawab Manajer Operasional Manajer Operasional memiliki tanggung jawab
langsung untuk memantau, mengusulkan, dan menyetujui perubahan yang terjadi
terhadap alur layanan. Yang menunjukkan pentingnya peran Manajer Operasional
dalam memastikan efektivitas dan kepatuhan terhadap prosedur operasional.
2. Manajer Operasional memiliki kewenangan untuk menunjuk Tim Ad Hoc untuk
mengusulkan perubahan dalam proyek perbaikan. Tim Ad Hoc ini bertujuan untuk
mendukung efektivitas dan efisiensi layanan dengan menyusun langkah-langkah yang
terkait dengan pengumpulan data, tinjauan, verifikasi, dan validasi layanan. Ini
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki mekanisme yang fleksibel untuk mengatasi
perubahan dan perbaikan.
3. Persetujuan engineer PT.Harvest Milk Nusantara untuk perubahan yang signifika dan
mempengaruhi kebijakan umum, maka perubahan layanan tersebut harus diajukan
kepada Manager aoperational untuk persetujuan. Hal Ini menunjukkan pentingnya
transparansi dan pengawasan tingkat manajemen atas perubahan yang signifikan
dalam alur layanan.
4. Pengaturan secara detil tertuang dalam SOP Pengembangan Layanan Baru, yang
memberikan panduan yang jelas dan terstruktur untuk melakukan perubahan dan
pengembangan layanan untuk membantu memastikan bahwa perubahan dilakukan
dengan tepat dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

9.4 Produksi dan Penyediaan Jasa


9.4.1 Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa
Divisi Produksi melakukan ketersediaan informasi produk Keju Mozarella, Informasi produk
sambal PT. Harvest Milk Nusantara harus meliputi sesuai informasi dibawah ini :
Nama Produk: Keju Mozarella (Merek Harvey)
Deskripsi Produk: Keju Mozarella (Merek Harvey) adalah salah satu jenis produk makanan
dengan jenis keju yang berasal dari Italia dan terbuat dari susu sapi. Keju mozzarella memiliki
tekstur yang lembut dan elastis, serta memiliki kemampuan meleleh yang baik saat dipanaskan.
Karena sifatnya yang meleleh, keju mozzarella sering digunakan dalam berbagai hidangan,
seperti pizza, pasta, lasagna, dan hidangan panggang lainnya. Selain itu, keju mozzarella juga
sering disajikan sebagai bagian dari hidangan pembuka atau antipasto.
Karakteristik Produk:
 Tekstur: Keju mozzarella memiliki tekstur yang lembut dan elastis. Ketika segar,
teksturnya agak kenyal, dan ketika dipanaskan, ia cenderung meleleh menjadi lapisan
yang krem atau berair.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 32 dari 42

 Rasa: Rasa keju mozzarella bisa beragam, tetapi umumnya memiliki rasa yang ringan,
segar, dan sedikit manis. Rasa yang lebih kuat biasanya terkait dengan keju mozzarella
yang lebih matang atau yang telah difermentasi lebih lama.
 Warna: Keju mozzarella segar memiliki warna putih hingga kuning muda. Namun, keju
mozzarella yang telah diberi waktu lebih lama untuk matang atau yang telah
dipanggang bisa memiliki warna yang lebih kecokelatan.
 Meleleh dengan baik: Salah satu karakteristik utama keju mozzarella adalah
kemampuannya untuk meleleh dengan baik saat dipanaskan. Ini membuatnya sangat
populer untuk digunakan dalam hidangan yang membutuhkan keju yang meleleh,
seperti pizza, pasta, dan hidangan panggang.
 Aroma: Keju mozzarella biasanya memiliki aroma susu yang lembut dan segar. Aroma
ini bisa lebih kuat pada keju mozzarella yang lebih matang.
 Kadar Lemak: Keju mozzarella biasanya memiliki kadar lemak yang cukup tinggi,
memberikan rasa dan tekstur yang kaya. Namun, ada juga varietas mozzarella rendah
lemak yang tersedia untuk kebutuhan diet tertentu.
 Kandungan Garam: Secara tradisional, keju mozzarella memiliki kandungan garam
yang cukup rendah, tetapi ini dapat bervariasi tergantung pada proses pembuatannya
dan preferensi produsen atau pembuat keju.
Bahan Utama:
 Susu sapi segar

Kemasan: Keju Mozarella (Merek Harvey) tersedia dalam kemasan plastik dan kardus.
Cara Menggunakan:
 Keju mozzarella sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai hidangan
untuk memberikan rasa kaya, tekstur lembut, dan kemampuan meleleh yang gbaik.
Contoh hidangan yang menggunakan keju mozzarella piza, salad dan pasta.
 Tambahkan secukupnya sesuai selera untuk memberikan tekstur lembut meleleh yang
nikmat.
Keunggulan Produk:
 Kemampuan Meleleh yang Baik: Salah satu keunggulan utama keju mozzarella adalah
kemampuannya untuk meleleh dengan baik saat dipanaskan. Ini membuatnya ideal
untuk digunakan dalam hidangan seperti pizza, pasta, dan hidangan panggang lainnya
di mana keju yang meleleh diperlukan.
 Tekstur Lembut dan Elastis: Keju mozzarella memiliki tekstur yang lembut dan elastis,
memberikan sensasi yang menyenangkan saat dimakan. Tekstur ini membuatnya cocok
untuk digunakan dalam berbagai hidangan, baik yang dimakan mentah maupun
dimasak.
 Rasa Yang Kaya dan Lezat: Keju mozzarella memiliki rasa yang lembut dan sedikit
manis, memberikan kontribusi yang baik terhadap rasa hidangan. Rasa yang khas
membuatnya menjadi pilihan yang disukai oleh banyak orang, baik dalam masakan
Italia maupun internasional.
 Fleksibilitas dalam Penggunaan: Keju mozzarella bisa digunakan dalam berbagai macam
hidangan, mulai dari pizza dan pasta hingga salad, sandwich, hidangan panggang, dan
banyak lagi. Fleksibilitas ini membuatnya menjadi bahan dasar yang sangat berguna
dalam memasak.
 Sumber Protein dan Kalsium: Seperti keju lainnya, keju mozzarella mengandung protein
dan kalsium yang penting untuk kesehatan tulang dan otot. Ini membuatnya menjadi
pilihan yang baik sebagai bagian dari diet seimbang.
Kualitas dan Keamanan: Keju Mozarella (Merek Harvey) kami diproduksi dengan mengikuti
standar keamanan pangan yang ketat dan menjalani pengujian kualitas secara berkala untuk
memastikan bahwa Anda mendapatkan produk yang aman dan berkualitas.
Informasi Tambahan: Jangan lupa untuk membaca label produk untuk informasi lebih lanjut
tentang komposisi, tanggal kedaluwarsa, dan petunjuk penyimpanan.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 33 dari 42

Ketersediaan dan penggunaan sumber daya yang sesuai dalam pemantauan dan pengukuran
pada produk sambal PT. Harvest Milk Nusantara adalah kunci untuk menjaga kualitas dan
keamanan produk. Berikut langkah yang harus dilakukan :

1) Personil atau karyawan yang terlibat dalam pemantauan dan pengukuran harus
memiliki pelatihan yang memadai dan pemahaman tentang metode dan peralatan yang
digunakan.
2) Pelaratan-pelaratan pengukur yang digunakan sebagai parameter kunci harus sudah
terkalibrasi dan digunakan sesuai SOP alat yang digunakan.
3) Standar kualitas keju mozarella (Merek Harvey) harus sesuai dengan yang sudah
ditetapkan oleh bagian Quality Assurance.
4) Pemantauan rutin terkait produk keju mozarella harus dilakukan setiap 3 jam sekali
dengan melakukan pengukuran mencakup fisik, kimia, dan mikrobiologi.
5) Pengujian produk Keju mozzarella dengan pihak ketiga dilakukan setiap 3 bulan sekali
dengan dilakukan pengukuran yang lebih kompleks, gunakan hasil pengujian sebagai
verifikasi hasil audit internal.
6) Hasil dari pemantauan dan pengukuran harus di dokumentasikan kedalam formulir
yang sudah disediakan oleh divisi Quality Control.
7) Jika hasil pengukuran diluar batas atau indikasi masalah kualitas, segera laporkan
kepada kepala produksi untuk pemberhentian produksi. Divisi Quality Control dan Tim
HACCP melakukan prosedur tindak lanjut yang jelas, mengindentifikasi penyebab dan
mengambil tindakan perbaikan.
Kegiatan implementasi pengukuran dan pemantauan dalam proses produksi keju mozzarella
harus dilakukan dengan tahapan yang tepat untuk memastikan kriteria pengendalian proses
atau keluaran serta keberterimaan produk dipenuhi. Berikut adalah tahapan-tahapan
tersebut:

1) Divisi QC harus melakukan pemantauan dan pengukuran bahan baku yang


digunakan untuk produksi keju mozarella yang mencakup pemeriksaan kualitas dan
kemanan bahan pada cabai, garam, gula, bawang putih, lada putih, dan asam sitrat.
2) Selama proses produksi divisi QC dan karyawan produksi harus bekerja sama dalam
melakukan pengukuran dan pemantauan pada berbagai tahapan, termasuk
pencampuran bahan, pemanasan, dan pendinginan. Ini memastikan bahwa suhu,
waktu, dan proporsi bahan yang digunakan sesuai dengan resep yang telah
ditetapkan.
3) Saat produk keju mozarella berada dalam tahap pengemasan, pengukuran dan
pemantauan dilakukan terhadap parameter kunci seperti pH, suhu, kelembaban, dan
tekstur. Lakukan juga pemerikasaan visual untuk memastikan warna, konsistensi,
dan tampilan produk.
4) Sebelum produk dipasarkan divisi RGA bekerja sama dengan produksi, dilakukan
inspeksi kualitas akhir mencakup pemantauan terhadap kemasan, label, tanggal
kedaluwarsa, dan integritas fisik produk.
5) Jika selama tahapan pengukuran dan pemantauan ditemukan ketidaksesuaian
dengan standar kualitas atau keamanan, tindakan koreksi harus segera diambil.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 34 dari 42

Penggunaan infrastruktur dan lingkungan di PT. Harvest Milk Nusantara harus sesuai dalam
proses operasional produk keju mozarella sangat penting untuk memastikan keamanan,
kualitas, dan keberlanjutan produksi. Beberapa aspek infrastruktur dan lingkungan PT.
Harvest Milk Nusantara
1. Fasilitas Produksi:
 Fasilitas produksi dirancang dan dijaga dengan baik untuk memenuhi persyaratan
sanitasi dan keamanan pangan. Ini mencakup:
 Ruang produksi keju mozzarella harus bersih dan terkendali secara lingkungan.
 Sistem ventilasi yang efisien untuk menghindari kontaminasi silang.
 Fasilitas penyimpanan bahan baku dan produk harus sesuai dengan
SNI 2980:2018
 Area khusus untuk pemrosesan susu sapi segar yang memerlukan perawatan
khusus.
2. Pengendalian Suhu dan Kelembaban:
 Suhu pada ruang produksi keju mozarella harus dikendalikan sesuai arahan tim HACCP
dan Quality Control yaitu 22-27˚C.
3. Pengelolaan Limbah:
 Limbah pemrosesan susu dan bahan lainnya harus dibuang ketempat yang sudah
disediakan untuk mengolah limbah.
4. Akses Kebersihan:
 Area produksi keju mozarellal dilengkapi oleh tempat cuci tangan dan APD karyawan
produksi harus disediakan dan dibersihkan setiap hari.
5. Sumber Daya Air:
 Sumber daya air yang digunakan harus bersih dan mengalir, penggunaan air harus
hemat dan sesuai dengan sanitasi.
6. Kepatuhan Lingkungan:
 Semua operasi produksi mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku dan seluruh
karyawan harus menjaga kebersihan lingkungan dan keindahan lingkungan.
7. Keamanan Pangan:
 Divisi Quality Control dan Tim HACCP harus menjaga keamanan produk mencakup RAW
material dan produk jadi untuk menjaga kualitas keamanan pangan lingkungan PT.
Harvest Milk Nusantara
9.4.2. Pemeliharaan Peralatan:
 Divisi Engineer dan Divisi Maintanance melakukan pengecekan dan pemeliharaan alat-
alat yang digunakan selama proses produksi, dan distribusi.

Pemenuhan kompetensi karyawan diatur dan disesuaikan dengan kompetensi yang sudah di
tetapkan oleh divisi SDM ( dijelaskan pada klausul 7.2). Kompetensi yang berlaku harus di ikuti
oleh para pelamar.

Validasi dan re-validasi dilakukan untuk memastikan bahwa proses operasional lingkungan PT.
Harvest Milk Nusantara sesuai dengan standar yang ada. Validasi dan re-validasi yang
dilakukan meliputi :

Validasi :
1. Identifikasi Tujuan Validasi:
 Tim HACCP melakukan identifikasi pada tujuan validasi yang akan dilakukan.
2. Identifikasi Parameter Kunci:
 Tim HACCP dan Divisi QC mengidentifikasi parameter-parameter kunci yang
perlu diukur atau dipantau selama proses produksi, seperti suhu, pH,
kelembaban, dan waktu pemrosesan.
3. Perencanaan Pengumpulan Data:
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 35 dari 42

 Tim HACCP melakukan perencanaan pengumpulan data dari setiap


dokumentasi pengukuran yang dilakukan oleh divisi QC .
4. Pengumpulan Data:
 Pengumpulan data harus disesuaikan dengan rencana yang dibuat oleh tim
HACCP
5. Analisis Data:
 Analisis data yang telah dikumpulkan untuk memastikan bahwa hasil produksi
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
6. Tindakan Koreksi:
 Jika ditemukan ketidaksesuaian dengan standar kualitas atau parameter yang
telah ditetapkan, identifikasi penyebabnya dan ambil tindakan koreksi yang
sesuai.
7. Dokumentasi:
 Dokumentasikan seluruh proses validasi, termasuk data yang dikumpulkan,
analisis yang dilakukan, dan tindakan koreksi yang diambil dalam formulir
WPL/FSOP/HACCP/01.
Re-validasi:
1. Jadwal Re-Validasi:
 Re-validasi dilakukan setiap setahun sekali
2. Pemantauan Berkala:
 Lakukan pemantauan berkala terhadap parameter-parameter kunci dalam
produksi untuk memastikan bahwa proses tetap berjalan sesuai dengan standar
kualitas.
3. Pembaruan Prosedur:
 Jika selama pemantauan berkala terjadi perubahan signifikan dalam proses
atau peralatan, perbarui prosedur produksi dan parameter validasi sesuai
kebutuhan.
4. Re-Validasi:
 Pada saat re-validasi, ulangi langkah-langkah validasi yang sama seperti yang
dijelaskan di atas untuk memastikan bahwa proses produksi masih dapat
mencapai hasil yang direncanakan dengan kualitas yang sesuai.
5. Dokumentasi Re-Validasi:
 Dokumentasikan hasil re-validasi, termasuk semua data yang dikumpulkan dan
tindakan yang diambil (jika ada). Simpan dokumentasi ini untuk referensi dan
audit internal di masa depan.

Implementasi rencana pencegahan terkait kesalahan manusia. Terkait hal ini


Divisi/PT. INI CUMA CONTOH sudah melakukan kegiatan kepedulian
(awareness), komunikasi dan transferknowledge dan dapat dilihat
penjelasannya pada pasal 7.1.6, pasal 7.3, pasal 7.4;
Implementasi pelepasan, pengiriman dan aktivitas pasca pengiriman produk
dan layanan.

9.4.3 Kepemilikan Produk Milik Pelanggan atau PenyediaEksternal


Divisi/PT. INI CUMA CONTOH memelihara dengan baik milik pelanggan selama ada pada
naungan organisasi.Divisi/PT. INI CUMA CONTOH mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 36 dari 42

dan menjaga milik pelanggan dan penyedia eksternal baik yang berbentuk fisik maupun non
fisik.
Yang dimaksud barang milik Pelanggandan penyedia eksternal adalah barang milik Pelanggan
dan penyedia eksternal yang disimpan disimpan di perusahaan untuk dilakukan proses berikut
atau untuk melakukan proses pelayanan.
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH telah menetapkan mengenai batasan maksimal penyimpanan
barang milik Pelanggan berdasarkan.Disaat melewati batas waktu yang telah ditentukan maka
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH tidak bertanggung jawab mengenai pengendalian barang milik
Pelanggan.
Mengenai informasi pengendalian barang milik Pelanggan dan penyedia eksternal ini akan
disampaikan dan dikomunikasikan agar dapat diketahui dan dipahami. Media informasi dapat
melalui admin messageatau sarana komunikasi lainnya.

Apabila produk milik Pelanggan atau penyedia eksternal hilang, rusak, atau ditemukan dalam
kondisi tidak dapat digunakan, maka organisasi harus menginformasikan kepada Pelanggan
atau penyedia eksternal dan memelihara informasi terdokumentasi terkait ketidaksesuaian yang
terjadi.

9.4.4 Pemeliharaan
Untuk menjaga agar kesesuaian produk/layanan tetap terjaga selama proses
produksi/pelayanan dan penyimpanan di Gudang/ruangan, maka penanganan, pengemasan
dan penyimpanan mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku. Fisik produk dan
identifikasi produk selalu dipelihara dan dilindungi dari kondisi lingkungan yang dapat
merusaknya.
Untuk menjaga agar kesesuaian produk/layanan tetap terjaga selama proses
produksi/pelayanan, Divisi/PT … bertanggung jawab untuk memastikan identifikasi,
penanganan, pengendalian terhadap kontaminasi, pengemasan, penyimpanan, pengiriman, dan
perlindungan terhadapproduk dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan termasuk
mencegah penurunan kualitas atau mencegah bahaya yang mungkin timbul
Pemeliharaan ini dapat mencakup identifikasi, penanganan, perlindungan, penyimpanan
dokumentasi (dokumen dan catatan/berkas hasil kegiatan operasional)

9.4.5 Kegiatan Paska Pengiriman


Divisi/PT. INI CUMA CONTOH akan memastikan persyaratan kegiatan pasca pengiriman (rilis
produk) dari produk / hasil layanan yang dilakukan dapat terpenuhi. Persyaratan-persyaratan
tersebut termasuk:
a. Peraturan dan ketentuan yang berlaku
b. Kemungkinan hasil yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan produk/layanan
c. Sifat, penggunaan, dan jangka waktu penggunaan yang diharapkan dari produk /
layanan tersebut
d. Persyaratan pelanggan
e. Umpan balik pelanggan

Kegiatan pasca pengiriman yang dilakukan Divisi/PT….. termasuk:


a. Penyediaan garansi
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 37 dari 42

b. Kewajiban sesuai kontrak, seperti jasa perawatan


c. Pelayanan tambahan, seperti daur ulang atau pembuangan akhir

Kegiata pasca pengiriman yang dilakukan Divisi / PT …. termasuk:


…..

Kegiatan pasca pengiriman kepada Pelanggan baik dilakukan secara sistem IT dan hardfile akan
didokumentasi.

9.5 Pelepasan Produk dan Layanan


Divisi/PT. INI CUMA CONTOH melakukan verifikasi produk pada tahapan yang sesuai, seperti
…., untuk memastikan persyaratan produk / layanan terpenuhi.

Produk / layanan tidak akan dilepaskan sampai produk / layanan tersebut memenuhi
persyaratan verifikasi, kecuali produk / laynan tersebut telah disetujui oleh petugas yang
berwenang, dan jika memungkinkan oleh pelanggan

Divisi/PT. INI CUMA CONTOH.. menyimpan ……. yang berisi mengenai bukti kesesuaian dengan
kriteria keberterimaan dan petugas yang menyetujui pelepasan.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
LAMPIRAN 1 : STRUKTUR Tanggal dd-mm-yyyy
ORGANISASI Halaman 38 dari 42

10. Evaluasi Performa


10.1 Pemantauan, pengukuran, analisa, dan evaluasi
10.1.1 Umum
PT. INI CUMA CONTOH telah menentukan :
a. Kebutuhan apa yang harus dipantau dan diukurmisalnya : penetapan sasaran food
safety-quality (KPI), kebutuhan resource (sumber daya), dll
b. Metode pemantauan, pengukuran, analisa dan evaluasi yang dibutuhkan dalam
memastikan hasil yang diinginkan sesuai
Misalnya : penetapan sasaran food safety-quality (KPI), kebutuhan resource (sumber
daya), dll
c. Kapan pemantauan dan pengukuran dilakukan, misalnya kegiatan penyelenggaraan ….
akan dilakukan pemantauan dan pengukuran secara bulanan, dll
d. Kapan hasil dari pemantauan dan pengukuran harus dilakukan analisa dan dievaluasi
misalnya : terkait batas waktu kegiatan evaluasi mengenai evaluasi sasaran food safety-
quality (KPI) bila ditentukan tiap bulan, maka akan dilakukan evaluasi secara bulanan, dll

PT. INI CUMA CONTOH telah memelihara kegiatan dokumentasi dalam hal pemantauan,
pengukuran, analisa dan evaluasi yang telah dilakukan.

10.1.2 Kepuasan Pelanggan


Pengukuran kepuasan Pelanggan dilakukan melalui survey kepuasan Pelanggan yang dilakukan
oleh Divisi/PT … dengan periode 2 (dua) kali dalam setahun. Kegiatan evaluasi dari hasil survey
kepuasan Pelanggan dilakukan oleh Divisi/PT. INI CUMA CONTOH untuk menyatakan
keefektifan sistem manajemen food safety-quality ISO 9001:2015.

10.1.3 Analisa dan Evaluasi


Divisi/PT. INI CUMA CONTOH melakukan Analisa dan Evaluasi berdasarkan data dan informasi
dari pemantauan dan pengukuran sehingga dapat dilakukan evaluasi mengenai :
a. Kesesuaian produk dan layanan, dilakukan secara periodik sesuai penetapan yang telah
ditentukan, misalnya ……………
b. Tingkatan kepuasan Pelanggan, dilakukan dengan cara kegiatan survey kepuasan
Pelanggan yang dilakukan secara semesteran oleh DMST dan/atau oleh Divisi/PT. INI
CUMA CONTOH .
c. Kinerja dan efektivitas dari sistem manajemen food safety-quality, misalnya pemantauan
sasaran food safety-quality yang dilakukan secara bulanan, dll
d. Keefektifan dari penerapan perencanaan
e. Keefektifan terhadap tindakan yang diambil untuk menanganani risiko dan peluang.
f. Kinerja dari penyedia eksternal, misalnya supplier, satuan unit kerja terkait (diluar
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH ), akandilakukan evaluasi kinerja sesuai kebutuhan dengan
periode 3 bulan, 6 bulan dan/atau sesuai kebutuhan.
g. Kebutuhan untuk peningkatan sistem manajemen food safety-quality, hal ini berkaitan
dengan usulan/rekomendasi peningkatan misalnya : upgrade performance mesin (bila
diperlukan)
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
EVALUASI PERFORMA
Halaman 39 dari 42

Kegiatan analisa dan evaluasi dapat juga menggunakan metode/teknik statistik dalam
memberikan gambaran informasi mengenai kinerja, evaluasi dalam proses peningkatan dan
keefektifan sistem manajemen food safety-quality.

10.2 Audit Internal


PT. INI CUMA CONTOH harus melakukan kegiatan audit internal minimal 1 kali dalam
setahun dan/atau disesuaikan dengan kebutuhan terkait kesesuaian persyaratan dan peraturan
perundang-undangan terkait serta secara efektif diimplementasi dan dipelihara.

Ada beberapa kegiatan audit internal yang harus diperhatikan oleh PT. INI CUMA
CONTOH yaitu :
a. Program Audit ini berisikan frekuensi, metode, tanggung jawab, persyaratan
perencanaan dan pelaporan audit yang akan mempertimbangkan pentingnya proses yang
berkaitan dengan proses dan produk, perubahan yang mempengaruhi organisasi, dan
hasil audit sebelumnya.
b. Penentuan kriteria audit dan ruang lingkup audit
c. Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit secara independen
d. Pelaporan hasil kegiatan audit pada Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dan Manajemen
Puncak
e. Berisikan tindak lanjut yang tepat berupa tindakan korektif dan tindakan peningkatan
berkesinambungan dengan didasari tanpa penundaan berdasarkan target yang telah
ditetapkan
f. Pemeliharaan informasi terdokumentasi dari kegiatan pelaksanaan audit internal
Hal-hal yang menjadi tambahan informasi pada Pasal 10.2 telah diatur dan ditetapkan Prosedur
Internal Audit.

10.3 Tinjauan Manajemen


10.3.1 Umum
Manajemen mengevaluasi keefektifan sistem manajemen food safety-quality secara periodik
pada rapat tinjauan manajemen yang dilaksanakan minimal 1 kali setahun. Evaluasi ini akan
melihat kesesuaian dari sistem manajemen food safety-quality, kecukupan dan efektifitas, serta
mengidentifikasi peluang untuk perbaikan dan kebutuhan perubahan. Catatan dan rekaman dari
setiap rapat tinjauan manajemen dilaksanakan sesuai dengan prosedur pengendalian informasi
terdokumentasi.

10.3.2 Masukan Tinjauan Manajemen


Rapat Tinjauan Manajemen Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dengan dihadiri oleh perwakilan
manajemen puncakini harus direncanakan dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan ha-hal
yang harus dijadikan sebagai bahan inputan rapat tinjauan manajemen sebagai berikut :
1. Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya
2. Perubahan isu internal dan eksternal
3. Informasi performa dan efektifitas sistem:
- Kepuasan *& Umpan balik pelanggan
- hasil aktivitas pembaharuan sistem
- hasil pemantauan dan pengukuran
- analisa hasil verifikasi PRP dan HACCP
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
EVALUASI PERFORMA
Halaman 40 dari 42

- ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan


- hasil audit (internal dan eksternal)
- inspeksi (badan regulasi, pelanggan)
- kinerja pemasok
- peninjauan resiko peluang dan tindak lanjutnya
- sasaran keamanan pangan
4. Kecukupan sumber daya
5. Situasi darurat, insiden, penarikan produk
6. Informasi dari hasil komunikasi internal dan eksternal, permintaan dan keluhan dari
pihak berkepentingan
7. Peluang untuk peningkatan
10.3.3 Keluaran Tinjauan Manajemen
Pada saat rapat tinjauan manajemen, manajemen akan mengidentifikasi tindakan yang
diperlukan mengenai perihal berikut:
1. Keputusan dan tindakan terkait kesempatan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan
2. Segala kebutuhan untuk pembaharuan dan perubahan sistem manajemen keamanan pangan,
termasuk kebutuhan sumber daya dan perubahan kebijakan keamanan pangan dan sasaran
keamanan pangan
3. Perbaikan dari efektifitas sistem manajemen food safety-quality dan prosesnya
4. Perbaikan dari produk/ jasa sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan stakeholder
5. Kebutuhan sumber daya meliputi sumber daya manusia, infrastruktur, lingkungan

Tanggung jawab dari tindakan yang diperlukan didelegasikan kepada anggota/ personel yang
terkait. Setiap keputusan yang dibuat pada saat rapat, tindak lanjut, dan tenggat waktu dicatat
oleh tim evaluasi manajemen untuk memastikan tindakan lanjutan berjalan sesuai dengan yang
disepakati pada rapat tinjauan manajemen.
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus memelihara informasi terdokumentasi sebagai bukti atas
hasil dari tinjauan manajemen.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
SURAT PENUNJUKKAN
Halaman 39 dari 42

11. Peningkatan
11.1 Umum
Organisasi telah menentukan dan memilih peluang untuk peningkatan dan menerapkan tindakan yang
diperlukan dalam pemenuhan persyaratan Pelanggan dan meningkatkan kepuasan Pelanggan
Hal ini mencakup :
a) Peningkatan produk dan layanan untuk memenuhi persyaratan serta memenuhi kebutuhan dan
harapan yang akan datang
b) Perbaikan, pencegahan atau pengurangan efek yang tidak diinginkan dari kegiatan sistem
manajemen food safety-quality
c) Peningkatan kinerja dan efekfivitas sistem manajemen food safety-quality
11.2 Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus melakukan tindak lanjut mengenai Ketidaksesuaian yang terjadi,
Misalnya:
a) Mengambil tindakan yang diperlukan dalam hal ketidaksesuaian dengan cara :
1) Mengambil tindakan yang tepat untuk pengendalian dan perbaikan
2) Mengatasi konsekuensi yang terjadi dan/atau potensi
b) Melakukan evaluasi akan kebutuhan tindakan korektif agar ketidaksesuaian ini tidak terulang kembali
dan/atau menganalisa permasalahan yang ada secara tepat dengan menggunakan prinsip 5 Why
(Why, Why, Why, Why, Why), Diagram ikan, dll.
c) Menerapkan tindakan korektif yang dibutuhkan
d) Meninjau kembali efektivitas dari beberapa tindakan perbaikan yang telah dilakukan
e) Meninjau risiko dan peluang dalam yang ditetapkan selama perencanaan, bila hal ini diperlukan
f) Melakukan perubahan pada sistem manajemen food safety-quality, bila diperlukan
Tindakan Perbaikan harus sesuai dengan efek dari ketidaksesuaian yang ditemui atau terjadi
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH melakukan pengendalian dokumentasi mengenai penyebab
ketidaksesuaian dan tindakan korektif yang diambil.

11.3 Peningkatan Berkesinambungan


Divisi/PT. INI CUMA CONTOH secara berkesinambungan meningkatkan efektifitas dari kualitas sistem
manajemen food safety-quality melalui kebijakan food safety-quality, tujuan food safety-quality,
training, hasil audit, hasil analisis data, tindakan koreksi dan pencegahan, tinjauan manajemen, dan
lain-lainnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Divisi/PT. INI CUMA CONTOH akan mengidentifikasi dan
mengimplementasikan perubahan yang diperlukan untuk menjaga kesesuaian dan keefektifitasan dari
sistem manajemen food safety-quality. Semua tindakan koreksi dan penyempurnaan akan disimpan
sebagai rekaman.

11.4 Pembaruan Sistem Manajemen Keamanan Pangan


PT. INI CUMA CONTOH teelah memastikan bahwa sistem manajemen keamanan pangan selalu
diperbaharui. Untuk mencapai ini, tim keamanan pangan harus mengevaluasi sistem manajemen
keamanan pangan yang telah direncanakan dalam rentang waktu yangtelah ditentukan. Pembaruan
aktivitas harus berdasar pada :
a) Masukan dari hasil komunikasi baik internal maupun eksternal (lihat 7.4)
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
SURAT PENUNJUKKAN
Halaman 40 dari 42

b) Masukan dari informasi lainnya yang berkaitan dengan keberlanjutan, kecukupan dan efeektifitas
sistem keamanan pangan;
c) Hasil dari analisa hasil aktivitas verifikasi;
d) Keluaran dari tinjauan manajemen (lihat 9.3).

Anda mungkin juga menyukai