Template SMMKP Basis ISO 22000
Template SMMKP Basis ISO 22000
LEMBAR PENGESAHAN
Nama :
Jabatan : MR/FSTL DIREKTUR DIREKTUR
Tanggal :
Informasi yang terdapat di dalam dokumen ini adalah sepenuhnya milik PT. ICC.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
LEMBAR PENGESAHAN Halaman 3 dari 42
Catatan: pastikan anda membaca seluruh isi contoh manual ini, menyesuaikan halaman pada
daftar isi dengan isi dari pedoman/ manual ini dan juga disesuaikan nama-nama, fungsi,
departemen dan jabatan serta kata-kata yang relevan dengan kondisi perusahaan anda.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
RUANG LINGKUP Halaman 5 dari 42
1. Ruang Lingkup
Sistem manajemen food safety-quality dibuat dengan tujuan untuk memandu sebuah organisasi
dalam mencapai suatu tujuan yang fokus dan terarah, yaitu untuk meningkatkan efektivitas
suatu proses sehingga menghasilkan output yang aman dan kualitas yang baik.
PT. INI CUMA CONTOH akan mengimplementasikan sistem manajemen food safety-quality
untuk menciptakan layanan yang konsisten dalam penyelenggaraan ….. serta melakukan proses
dokumentasi yang baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan sesuai dengan
standar internasional yang dijadikan acuan. Sistem manajemen food safety-quality dari PT. INI
CUMA CONTOH dibuat dengan memenuhi standar internasional ISO 22000:2018 dan
9001:2015.
Dokumen manual food safety-quality ini dibuat sebagai dokumentasi dari sistem manajemen
food safety-quality dan sebagai salah satu persyaratan dari ISO 22000:2018 dan 9001:2015.
Manual food safety-quality ini terdiri dari 11 Bab sesuai dengan pembagian klausul pada ISO
22000:2018 dan 9001:2015. Setiap Bab dimulai dengan pernyataan kebijakan yang
mencerminkan kewajiban PT. INI CUMA CONTOH dalam menerapkan persyaratan dasar dari
sistem manajemen food safety-quality.Setiap pernyataan kebijakan diikuti dengan informasi
spesifik mengenai metode yang digunakan dalam mengimplementasikan persyaratan ISO
22000:2018 dan 9001:2015.
Manual food safety-quality digunakan secara Internal untuk menjadi pedoman bagi pegawai PT.
INI CUMA CONTOH dalam menjalankan persyaratan standar ISO 22000:2018 dan 9001:2015
yang harus dipenuhi demi menjalankan perbaikan yang berkesinambungan ( continuous
improvement) untuk mencapai kepuasan stakeholder.
Manual food safety-quality ini juga digunakan secara Eksternal untuk mengenalkan sistem
manajemen food safety-quality kepada stakeholder dan agar dapat mengetahui bahwa sistem
manajemen food safety-quality telah diterapkan untuk mencapai peningkatan
berkesinambungan (continuous improvement)dan memenuhi kepuasan stakeholder.
Visi
Misi
Manual Food safety-quality ini diterapkan pada seluruh aktivitas kegiatan operasional yang ada
di PT. INI CUMA CONTOH, dengan ruang lingkup sebagai berikut:
Dalam hal terkait logistik … yang berhubungan dengan operasional … , Divisi/PT… bekerja
sama dengan Departemen … .Divisi/PT. INI CUMA CONTOH mengajukan permintaan
logistik dan ATK terkait kelancaran operasional … .
Action criterion : Spesifikasi monitoring yang dapat diukur atau diamati (3.27)
dari OPRP (3.30)
Kendali kritis : Poin langkah CCP dalam proses (3.36) dimana control
measure (3.8) dilakukan untuk mencegah atau mengurangi bahaya keamanan pangan
signifikan (3.40) hingga mencapai batas yang diterima, dan batas limit yang telah didefinisikan
(3.12) dan pengukuran (3.26) yang dapat digunakan dalam koreksi (3.9)
Batas kritis : Nilai yang dapat diukur yang dapat memisahkan peenerimaan
dan tidak dapat diterima.
Produk akhir : Produk (3.37) yang tidak akan menjalani proses lebih lanjut
atau transformasi dalam organisasi (3.31)
Diagram alir : Presentasi yang skematik dan sistematis pada urutan dan
interaksi tahapan proses
Makanan hewan : Satu atau lebih produk, baik terproses, semi-proses, atau
mentah, yang bertujuan untuk konsumsi hewan yang tidak menghasilkan makanan
Bahaya keamanan pangan : Bahan biologi, kimia atau fisika dalam makanan (3.18)
dengan potensi yang dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan.
Operational prerequisite programme OPRP : Control measure (3.8) atau kombinasi dari control
measure yang dilakkan untuk mencegah atau mengurangi bahaya keamanan pangan spesifi
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
ISTILAH DAN DEFINISI Halaman 12 dari 42
(4.30) hingga ke tingkat yang diterima (3.1), dan ketika actio criterion (3.2) dan pengukuran
(3.26) atau observasi memungkinkan pengendalian yang efektif pada proses (3.36) dan/atau
produk (3.37)
Prerequisite programme PRP : Kondisi dasar dan kegiatan yang penting bagi organisasi
(3.31) dan sepanjang rantai pangan (3.20) untuk merawat keamanan pangan
Bahaya keamanan pangan signifikan : Bahaya keamanan pangan (3.22), yang telah
diidentifikasi melalui penilaian bahaya, yang membutuhkan pengandalian menggunakan control
measure (3.8)
Sistem Manajemen Food safety-quality : jaringan dari proses-proses food safety-quality yang
berhubungan. Tiap proses menggunakan sumber daya untuk merubah
input menjadi outputnya. Output dari salah satu proses akan menjadi
input bagi proses lain. Jalinan tersebut terhubung bersama dan
membentuk sebuah sistem.
Organisasi : organisasi yang dimaksud dalam pedoman keamanan pangan ini
adalah PT. INI CUMA CONTOH
Prosedur : alur kerja yang menjabarkan aktivitas yang dilakukan oleh dua atau
lebih bagian untuk mencapai kesesuaian. Prosedur juga menjelaskan
wewenang serta tanggung jawab masing-masing pelaksana proses.
Dokumen Pendukung : dapat berupa Instruksi Kerja, Formulir, Standar, serta dokumen lain
yang mendukung kegiatan Sistem Manajemen Food safety-quality dan
Keamanan Pangan di PT. INI CUMA CONTOH.
Dokumen Eksternal : Surat Edaran, Keputusan Menteri, Peraturan, dan Undang-Undang yang
mendukung kinerja proses serta merupakan prasyarat yang harus
dipenuhi.
Catatan Food safety-quality : bukti pelaksanaan Sistem Manajemen Food
safety-quality dan Keamanan Pangan yang efektif. Catatan food safety-
quality merupakan bukti objektif yang memperlihatkan kinerja sistem
dan hasilnya.
Pelanggan : semua orang yang menerima layanan/produk dari PT. INI CUMA
CONTOH.
Produk : produk PT. INI CUMA CONTOH yaitu produk Biscuit & Cookies
Supplier/Rekanan : pihak eksternal yang memberikan pasokan barang/ jasa kepada PT. INI
CUMA CONTOH, termasuk diantaranya bahan baku, bahan bahan
pembantu, dan bahan kemasan.
Badan Sertifikasi : badan independen yang memenuhi kriteria badan akreditasi dari
Negara tertentu untuk melaksanakan audit dalam mencapai kesesuaian
dengan ISO 9001 dan ISO 22000.
Badan Akreditasi : badan independen yang mengeluarkan sertifikat dan menjamin kualitas
sistem perusahaan sudah memenuhi aturan ISO yang diterapkan dalam
organisasi tersebut..
Wakil Manajemen/FSTL : personal yang ditugaskan mengkoordinir Tim Food safety-quality dan
Keamanan Pangan untuk mengelola Sistem Manajemen Food safety-
quality dan Keamanan Pangan di PT. INI CUMA CONTOH secara efektif.
Tim Food safety-quality dan Keamanan Pangan : tim fungsional yang dibentuk oleh Manajemen
PT. INI CUMA CONTOH untuk menangani segala sesuatu yang terkait
dengan Sistem Manajemen Food safety-quality dan Keamanan Pangan.
Document Controller: salah satu anggota dalam Tim Food safety-quality yang bertanggung
jawab sebagai Document Controller mengidentifikasi sampai dengan
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
ISTILAH DAN DEFINISI Halaman 14 dari 42
5 Kepemimpiman
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
5.1.1 Umum
Komitmen KepalaDivisi/PT(Manajemen Puncak/Direktur/General Manager) adalah
memastikan penyusunan dan penerapan sistem manajemen food safety-quality serta efektifitas
perbaikan yang berkesinambungan melalui:
a. memastikan bahwa kebijakan food safety and quality dan tujuan FSQMS ditetapkan dan
kompatibel dengan arah strategis organisasi;
b. memastikan integrasi persyaratan FSQMS ke dalam proses bisnis organisasi;
c. memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk FSQMS tersedia;
d. mengomunikasikan pentingnya manajemen food safety-quality yang efektif dan sesuai
dengan persyaratan FSQMS, persyaratan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, dan persyaratan pelanggan yang disepakati bersama terkait dengan keamanan
pangan;
e. memastikan bahwa FSQMS dievaluasi dan dipelihara untuk mencapai hasil yang
diharapkan (lihat 4.1);
f. mengarahkan dan mendukung orang untuk berkontribusi pada efektivitas FSQMS;
g. mempromosikan perbaikan berkelanjutan;
h. mendukung peran manajemen lain yang relevan untuk menunjukkan kepemimpinan
pada area yang masih menjadi tanggung jawab mereka.
i. memastikan penggunaan pendekatan proses dan pendekatan kajian berbasis risiko;
j. melibatkan, mengarahkan dan mendukung pegawai yang berkontribusi dalam
pemenuhan efektivitas sistem manajemen food safety-quality;
k. Memastikan peningkatan berkesinambungan di Divisi/PT… meliputi peningkatan layanan
operasional, sumber daya, dan lain-lain;
l. Mendukung proses manajemen relevan yang lainnya untuk menunjukan kepemimpinan
yang sesuai denganbatas kewenangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Manajemen puncak harus menunjukan kepemimpinan dan komitmen terhadap fokus kepada
Pelanggan dengan memastikan bahwa:
a. Persyaratan Pelanggandan undang-undang yang berlaku serta persyaratan peraturan telah
ditentukan, dipahami, dan diimplementasikan secara konsisten;
b. Risiko dan peluang yang dapat mempengaruhi kesesuaian produk dan layanan serta
kemampuannya untuk meningkatkan kepuasan Pelanggan ditentukan dan diidentifikasi;
c. Fokus dalam meningkatkan kepuasan Pelanggan dipertahankan.
QRS
Direktur Utama bertanggung jawab atas komunikasi dan pemahaman Kebijakan Food safety-
quality dan Keamanan Pangan dan memastikan bahwa Kebijakan dipahami pada semua
tingkatan di dalam perusahaan.
Kebijakan Food safety-quality dikomunikasikan kepada pegawai Divisi/PT. INI CUMA CONTOH
dengan cara :
a. Sharing knowledge melalui doa bersama tiap pagi;
b. Membuat bahan-bahan yang mudah diingat dan dibaca (Misalnya : figura/poster, banner,
leaflet);
c. Rapat koordinasi internal Divisi/PTminimal 1 bulan sekali.
c. Melaporkan kinerja sistem manajemen food safety-quality dan peluang untuk peningkatan
perbaikan khususnya pada manajemen puncak;
d. Memastikan fokus pada Pelanggan dikomunikasikan di dalamDivisi/PT. INI CUMA CONTOH ;
e. Memastikan bahwa sistem manajemen food safety-quality terintegrasidan terpelihara ketika
terjadi perubahansistem manajemen food safety-quality yang telah direncanakan dan
diimplementasikan;
Peran Divisi/PT. INI CUMA CONTOH serta tanggung jawab dan wewenang sudah diatur dan
ditetapkan pada Job Description masing-masing karyawan.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
PERENCANAAN Halaman 20 dari 42
6 Perencanaan
6.1 Tindakan untuk mengidentifikasi risiko dan peluang
Dalam merencanakan sistem manajemen food safety-quality,Divisi/PT. INI CUMA CONTOH
harus mempertimbangkan dan mengkaji isu internal dan eksternal sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4.1 dan pasal 4.2 di atas, serta menentukan risiko dan peluang yang perlu
diidentifikasi untuk :
a. Memberikan jaminan bahwa sistem manajemen food safety-quality dapat mencapai hasil
yang diinginkan;
b. Meningkatkan efek yang diinginkan;
c. Mencegah dan mengurangi efek yang tidak diinginkan;
d. Mencapai peningkatan yang diinginkan;
Isu eksternal yang dihadapi oleh Divisi/PT. INI CUMA CONTOH merupakan isu yang berasal
dari luar PT .. dan memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan operasional … , sedangkan Isu
internal yang dihadapi oleh Divisi/PT. INI CUMA CONTOH merupakan isu yang berasal dari
internal … dan memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan operasional … .
Terkait kajian mengenai isu internal dan eksternal akan dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
dan/atau disesuaikan dengan perubahan rencana strategis PT … .
Lihat risk register (terlampir), harus dilengkapi oleh unit masing-masing
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus merencanakan tindakan untuk mengidentifikasi risiko-
risiko dan peluang yang ada dengan cara:
a. Melakukan tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang;
b. Mengintegrasikan dan menerapkan tindakan ke dalam proses sistem manajemen food
safety-quality (sesuai dengan pasal 4.4.);
c. Mengevaluasi keefektifan tindakan.
Tindakan dalam mengatasi risiko-risiko dan peluang yang dilakukan oleh Divisi/PT. INI CUMA
CONTOH harus proporsional dengan dampak potensialterhadapkesesuaian produk dan layanan.
6.2 Sasaran Keamanan Pangan dan Food safety-quality serta Perencanaan Untuk
Mencapainya
6.2.1 Divisi/PT. INI CUMA CONTOH telah menetapkan sasaran food safety-quality
pada fungsi yang relevan, level, dan proses yang dibutuhkan dalam sistem
manajemen food safety-quality.
Penetapan sasaran food safety-quality ini harus :
a. Konsisten dengan kebijakan food safety-quality;
b. Dapat diukur;
c. Memperhatikan persyaratan yang berlaku;
d. Relevan dengan kesesuaian produk dan layanan dalam meningkatkan kepuasan
Pelanggan;
e. Dapat dimonitor;
f. Dikomunikasikan;
g. Diperbaharui sesuai dengan kebutuhan.
6.2.2 Dalam merencanakan sasaran food safety-quality, PT. INI CUMA CONTOH
harus menentukan :
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
PERENCANAAN Halaman 21 dari 42
Ketika Divisi/PT. INI CUMA CONTOH menetapkan perubahan yang dibutuhkan dalam sistem
manajemen food safety-quality, perubahan tersebut harus dilakukan secara terencana (dengan
mengacu kepada pasal 4.4 diatas)
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL FOOD SAFETY
Halaman 22 dari 42
7 Supporting (Dukungan)
7.1 Sumber Daya
7.1.1 Umum
Pada saat penyusunan dan perencanaan program kerja setiap awal tahun, manajemen akan
menentukan dan memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan tersedia dalam rangka
menjalankan proses bisnis dan sistem manajemen food safety-quality. Penyediaan sumber daya
juga harus sejalan dengan kebutuhan dari stakeholder.
Dalam penyediaan sumber daya, Divisi/PT. INI CUMA CONTOH bekerjasama dengan
Divisi/PTdan departemen lain yang berperan sebagai elemen pendukung. Untuk sumber daya
manusia, Divisi/PT. INI CUMA CONTOH bekerja sama dengan Departemen Sumber Daya
Manusia. Divisi/PT. INI CUMA CONTOH akan menyampaikan kebutuhan SDM yang diperlukan
kepada Departemen Sumber Daya Manusia untuk ditindaklanjuti pencarian dan seleksinya.
Dalam penyediaan sumber daya infrastruktur, Divisi/PT. INI CUMA CONTOH bekerjasama
dengan Dept GAterkait dengan penyediaan kebutuhan logistik dan perlengkapan.Divisi/PT. INI
CUMA CONTOH akan menentukan kebutuhan infrastruktur yang diperlukan yang nantinya akan
ditindaklanjuti pengadaannya oleh Dept … .
7.1.3 Infrastruktur
Untuk kebutuhan infrastruktur IT,IT menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur
yang diperlukan untuk proses operasional dan dalam mencapai kesesuaian produk dan layanan.
Misalnya:Sistem IT (Aplikasi …, …), Mesin ….
Untuk kebutuhan infrastruktur sarana dan prasarana, GA menetapkan, menyediakan dan
memelihara infrastruktur sarana dan prasarana yang diperlukan untuk proses operasional dan
dalam mencapai kesesuaian produk dan layanan, meliputi:ruangan kerja …, ruang mesin … , …
.
Selain hal-hal fisik tersebut, kondisi lingkungan kerja yang efektif juga diciptakan dengan
adanya program pencegahan kelelahan dengan adanya ……….., perlindungan emosi dengan
adanya program…………….. dan pencegahan stress dengan adanya program …………….
Perusahaan juga menerapkan prinsip anti konfrontasi dan anti diskriminasi yang tercantum di
dalam ………………..
7.1.6 Pengendalian proses, produk atau jasa yang disediakan secara eksternal
PT. INI CUMA CONTOH telah menetapkan pengendalian proses, produk atau jasa yang
disediakan secara eksternal dengan :
a) membuat dan menerapkan kriteria untuk evaluasi, seleksi, pemantauan kinerja dan
evaluasi ulang penyedia eksternal dari proses, produk dan / atau jasa;
b) memastikan komunikasi persyaratan yang cukup kepada penyedia eksternal;
c) memastikan bahwa proses, produk atau layanan yang disediakan secara eksternal tidak
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk secara konsisten memenuhi persyaratan
FSMS;
d) menyimpan informasi yang terdokumentasi dari kegiatan-kegiatan ini dan setiap
tindakan yang diperlukan sebagai hasil evaluasi dan evaluasi ulang.
7.2 Kompetensi
Departemen Sumber Daya Manusia menetapkan, menyediakan dan memelihara standar
kompetensi pegawai, gap penilaian kompetensi pegawai, tindak lanjut pemenuhan gap
kompetensi (misalnya : pelatihan, sertifikasi,dll), evaluasi keefektifan pelatihan.
Sedangkan Divisi/PT. INI CUMA CONTOH hanya menjalankan tindak lanjut pemenuhan gap
kompetensi (pelatihan,dll) yang dilaksanakan oleh kepala unit masing-masing.
7.3 Kesadaran/Kepedulian
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus memastikan kepedulian (awareness) pegawai dalam
memastikan kesesuaian produk dan layanan dengan 2 cara, yaitu:
a. Sharing internal Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dalam briefing harian (setiap pagi hari)
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
DUKUNGAN
Halaman 24 dari 42
b. Rapat koordinasi internal Divisi/PT. INI CUMA CONTOH secara berkala (Minimal 1
bulan sekali)
Dan kepedulian ini dilakukan Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dengan tujuan untuk melihat
pemahaman pegawai mengenai :
a. Kebijakan food safety-quality;
b. Sasaran food safety-quality yang relevan;
c. Keterlibatan personil secara efektif dalam sistem manajemen food safety-quality;
d. Dampak ketidaksesuaian yang ditimbulkan terkait persyaratan sistem manajemen food
safety-quality yang telah dilakukan.
7.4 Komunikasi
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus melakukan kegiatan komunikasi secara internal dan
eksternal.
Kegiatan komunikasi secara internal adalah sebagai berikut :
a. Sharing internal Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dalam briefing harian (setiap pagi hari);
b. Rapat koordinasi internal Divisi/PT. INI CUMA CONTOH secara berkala (minimal 1
bulan sekali).
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH telah mengidentifikasi kecukupan informasi terdokumentasi yang
diperlukan dalam memastikan kesesuaian produk dan layanan dengan mengacu kepada
prosedur pengendalian informasi terdokumentasi.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL FOOD SAFETY
Halaman 25 dari 42
Program PRP yang ada disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran organisasi, jenis operasi dan
sifat produk yang dibuat atau ditangani. Pada saat penetapan PRP, PT. INI CUMA CONTOH
mempertimbangkan dan menggunakan informasi yang sesuai seperti peraturan pemerintah,
standar nasional, standar Codex Alimentarius Commission dan standar internasional yang
relevan. Verifikasi terhadap efektifitas penerapan PRP ini direncanakan, ditinjau kesesuaian dan
pelaksanannya serta dimodifikasi sesuai kebutuhan. Program PRP dipiih, ditetapkan dan
disahkan oleh Tim Keamanan Pangan dalam bentuk Dokumentasi PRP.
Prosedur kesigapan dan tanggap darurat ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara guna
menangani kondisi darurat atau kecelakaan yang dapat menimbulkan dampak pada keamanan
pangan.
pangan yang signifikan. PT INI CUMA CONTOH telah merawat metodologi validasi dan bukti
kemampuan tindakan pengendalian untuk mencapai kontrol yang diinginkan sebagai informasi
terdokumentasi.
Bila ditemukan alat ukur yang selama ini dipergunakan rusak atau tidak layak kalibrasi atau
akurasi menyimpang dari standard, maka bagian QC bertanggungjawab untuk memeriksa dan
menyimpan validitas hasil pengukuran sebelumnya yang menggunakan alat ukur tersebut.
Bagian QC juga bertanggung jawab untuk menginformasikan pada Wakil Manajemen/FSTL
apabila ada produk yang terkena dampak dari penyimpangan alat pemantauan dan pengukuran
tersebut agar dapat dilakukan tindakan pengendalian.
Kedua prosedur tersebut ditetapkan guna memandu personil di lapangan untuk melakukan
tindakan koreksi langsung bila CCP terlampaui atau PRP tidak terkendali dengan:
- Mengidentifikasi dan menilai produk akhir yang terpengaruh, melakukan pemisahan,
evaluasi dan pencatatan guna menghilangkan ketidaksesuaian yang terjadi ataupun
sesuai dengan analisa dan keputusan Wakil Manajemen/FSTL beserta Tim Food safety-
quality dan Keamanan Pangan,
- Melakukan analisa dan menetapkan akar masalah yang menjadi penyebab
ketidaksesuaian, menetapkan tindakan koreksi untuk mencegah terjadinya hal yang
sama di masa mendatang dan melakukan verifikasi terhadap keefektifan tindakan
koreksi yang diambil, sehingga sistem manajemen keamanan pangan tetap dalam
kondisi yang efektif.
- Mengambil tindakan yang diperlukan apabila produk yang tidak sesuai sampai lolos ke
tangan pelanggan. Efektifitas sistem penarikan produk ini diverferifikasi dengan
melakukan program mock recall sesuai prosedur, yang dilaksanakan setiap 6 bulan
sekali dengan target semua produk dapat teridentifikasi selama maksimal 2 jam setelah
pemberitahuan atau perintah dari Wakil Manajemen/FSTL atau Direktur
- Mendokumentasikan semua catatan yang diperlukan terhadap ketidaksesuaian yang
terjadi untuk menjadi bahan evaluasi dan peningkatan sistem manajemen keamanan
pangan.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
LAMPIRAN 1 : STRUKTUR Tanggal dd-mm-yyyy
ORGANISASI Halaman 29 dari 42
9. Operasional Quality
9.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
Divisi Operasional PT. Harvest Milk Nusantara sudah merencanakan, melaksanakan dan
mengendalikan proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dengan aspek sebagai
berikut:
a) Menetapkan kriteria untuk proses, yang merupakan langkah awal yang penting dalam
manajemen proses. Divisi Operasional PT. Harvest Milk Nusantara harus menetapkan standar
atau kriteria yang jelas untuk setiap tahap proses mereka, dapat berupa standar kualitas,
waktu, biaya, dan keamanan. Misalnya, dalam produksi keju, kriteria kualitas mungkin
mencakup tingkat kebersihan, komposisi nutrisi, dan rasa produk.
b) Melaksanakan pengendalian proses sesuai dengan kriteria, dan melaksanakan proses
operasional dengan memastikan bahwa setiap tahap proses dilakukan sudah sesuai dengan
standar yang ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut melibatkan penerapan prosedur operasional
standar (SOP) dan pemantauan secara rutin untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai
dengan harapan. Contohnya adalah pemeriksaan rutin mesin produksi untuk memastikan
konsistensi kualitas produk keju yang di hasilkan.
c) Mendokumentasikan informasi sejauh yang diperlukan untuk memiliki keyakinan bahwa
proses telah dilakukan seperti yang direncanakan untuk memastikan transparansi dan
akuntabilitas dalam proses bisnis. Divisi Operasional PT. Harvest Milk Nusantara harus
mendokumentasikan setiap tahap proses secara lengkap, mulai dari perencanaan hingga
pelaksanaan dan pengendalian. Ini termasuk pencatatan data, laporan hasil, catatan inspeksi,
dan informasi lain yang relevan untuk memverifikasi bahwa proses telah dilakukan sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Dokumentasi ini juga berfungsi sebagai referensi dan bahan
evaluasi untuk perbaikan proses di masa mendatang.
f. Dengan melalui Sistem Tiket, oleh Helpdesk Divisi IT yang kemudian diteruskan kepada
HRGA PT. Harvest Milk Nusantara terkait dalam menindak lanjuti hal-hal yang ditanyakan,
misalnya komplain, konfirmasi, saran, dan lain-lain.
g. Dengan melalui surat menyurat (misalnya surat masuk-surat keluar, nota dinas, memo)
dengan Pelanggan (Satuan unit kerja terkait, Pelanggan) apabila ada ditujukan kepada PT.
Harvest Milk Nusantara
c) Bila ada persyaratan tambahan atau perubahan persyaratan, maka perubahan atau
tambahan tersebut diinformasikan kepada seluruh bagian yang meninjau melalui revisi
Confirmed Order.
d) Confirmed Order disimpan.
Rasa: Rasa keju mozzarella bisa beragam, tetapi umumnya memiliki rasa yang ringan,
segar, dan sedikit manis. Rasa yang lebih kuat biasanya terkait dengan keju mozzarella
yang lebih matang atau yang telah difermentasi lebih lama.
Warna: Keju mozzarella segar memiliki warna putih hingga kuning muda. Namun, keju
mozzarella yang telah diberi waktu lebih lama untuk matang atau yang telah
dipanggang bisa memiliki warna yang lebih kecokelatan.
Meleleh dengan baik: Salah satu karakteristik utama keju mozzarella adalah
kemampuannya untuk meleleh dengan baik saat dipanaskan. Ini membuatnya sangat
populer untuk digunakan dalam hidangan yang membutuhkan keju yang meleleh,
seperti pizza, pasta, dan hidangan panggang.
Aroma: Keju mozzarella biasanya memiliki aroma susu yang lembut dan segar. Aroma
ini bisa lebih kuat pada keju mozzarella yang lebih matang.
Kadar Lemak: Keju mozzarella biasanya memiliki kadar lemak yang cukup tinggi,
memberikan rasa dan tekstur yang kaya. Namun, ada juga varietas mozzarella rendah
lemak yang tersedia untuk kebutuhan diet tertentu.
Kandungan Garam: Secara tradisional, keju mozzarella memiliki kandungan garam
yang cukup rendah, tetapi ini dapat bervariasi tergantung pada proses pembuatannya
dan preferensi produsen atau pembuat keju.
Bahan Utama:
Susu sapi segar
Kemasan: Keju Mozarella (Merek Harvey) tersedia dalam kemasan plastik dan kardus.
Cara Menggunakan:
Keju mozzarella sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai hidangan
untuk memberikan rasa kaya, tekstur lembut, dan kemampuan meleleh yang gbaik.
Contoh hidangan yang menggunakan keju mozzarella piza, salad dan pasta.
Tambahkan secukupnya sesuai selera untuk memberikan tekstur lembut meleleh yang
nikmat.
Keunggulan Produk:
Kemampuan Meleleh yang Baik: Salah satu keunggulan utama keju mozzarella adalah
kemampuannya untuk meleleh dengan baik saat dipanaskan. Ini membuatnya ideal
untuk digunakan dalam hidangan seperti pizza, pasta, dan hidangan panggang lainnya
di mana keju yang meleleh diperlukan.
Tekstur Lembut dan Elastis: Keju mozzarella memiliki tekstur yang lembut dan elastis,
memberikan sensasi yang menyenangkan saat dimakan. Tekstur ini membuatnya cocok
untuk digunakan dalam berbagai hidangan, baik yang dimakan mentah maupun
dimasak.
Rasa Yang Kaya dan Lezat: Keju mozzarella memiliki rasa yang lembut dan sedikit
manis, memberikan kontribusi yang baik terhadap rasa hidangan. Rasa yang khas
membuatnya menjadi pilihan yang disukai oleh banyak orang, baik dalam masakan
Italia maupun internasional.
Fleksibilitas dalam Penggunaan: Keju mozzarella bisa digunakan dalam berbagai macam
hidangan, mulai dari pizza dan pasta hingga salad, sandwich, hidangan panggang, dan
banyak lagi. Fleksibilitas ini membuatnya menjadi bahan dasar yang sangat berguna
dalam memasak.
Sumber Protein dan Kalsium: Seperti keju lainnya, keju mozzarella mengandung protein
dan kalsium yang penting untuk kesehatan tulang dan otot. Ini membuatnya menjadi
pilihan yang baik sebagai bagian dari diet seimbang.
Kualitas dan Keamanan: Keju Mozarella (Merek Harvey) kami diproduksi dengan mengikuti
standar keamanan pangan yang ketat dan menjalani pengujian kualitas secara berkala untuk
memastikan bahwa Anda mendapatkan produk yang aman dan berkualitas.
Informasi Tambahan: Jangan lupa untuk membaca label produk untuk informasi lebih lanjut
tentang komposisi, tanggal kedaluwarsa, dan petunjuk penyimpanan.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 33 dari 42
Ketersediaan dan penggunaan sumber daya yang sesuai dalam pemantauan dan pengukuran
pada produk sambal PT. Harvest Milk Nusantara adalah kunci untuk menjaga kualitas dan
keamanan produk. Berikut langkah yang harus dilakukan :
1) Personil atau karyawan yang terlibat dalam pemantauan dan pengukuran harus
memiliki pelatihan yang memadai dan pemahaman tentang metode dan peralatan yang
digunakan.
2) Pelaratan-pelaratan pengukur yang digunakan sebagai parameter kunci harus sudah
terkalibrasi dan digunakan sesuai SOP alat yang digunakan.
3) Standar kualitas keju mozarella (Merek Harvey) harus sesuai dengan yang sudah
ditetapkan oleh bagian Quality Assurance.
4) Pemantauan rutin terkait produk keju mozarella harus dilakukan setiap 3 jam sekali
dengan melakukan pengukuran mencakup fisik, kimia, dan mikrobiologi.
5) Pengujian produk Keju mozzarella dengan pihak ketiga dilakukan setiap 3 bulan sekali
dengan dilakukan pengukuran yang lebih kompleks, gunakan hasil pengujian sebagai
verifikasi hasil audit internal.
6) Hasil dari pemantauan dan pengukuran harus di dokumentasikan kedalam formulir
yang sudah disediakan oleh divisi Quality Control.
7) Jika hasil pengukuran diluar batas atau indikasi masalah kualitas, segera laporkan
kepada kepala produksi untuk pemberhentian produksi. Divisi Quality Control dan Tim
HACCP melakukan prosedur tindak lanjut yang jelas, mengindentifikasi penyebab dan
mengambil tindakan perbaikan.
Kegiatan implementasi pengukuran dan pemantauan dalam proses produksi keju mozzarella
harus dilakukan dengan tahapan yang tepat untuk memastikan kriteria pengendalian proses
atau keluaran serta keberterimaan produk dipenuhi. Berikut adalah tahapan-tahapan
tersebut:
Penggunaan infrastruktur dan lingkungan di PT. Harvest Milk Nusantara harus sesuai dalam
proses operasional produk keju mozarella sangat penting untuk memastikan keamanan,
kualitas, dan keberlanjutan produksi. Beberapa aspek infrastruktur dan lingkungan PT.
Harvest Milk Nusantara
1. Fasilitas Produksi:
Fasilitas produksi dirancang dan dijaga dengan baik untuk memenuhi persyaratan
sanitasi dan keamanan pangan. Ini mencakup:
Ruang produksi keju mozzarella harus bersih dan terkendali secara lingkungan.
Sistem ventilasi yang efisien untuk menghindari kontaminasi silang.
Fasilitas penyimpanan bahan baku dan produk harus sesuai dengan
SNI 2980:2018
Area khusus untuk pemrosesan susu sapi segar yang memerlukan perawatan
khusus.
2. Pengendalian Suhu dan Kelembaban:
Suhu pada ruang produksi keju mozarella harus dikendalikan sesuai arahan tim HACCP
dan Quality Control yaitu 22-27˚C.
3. Pengelolaan Limbah:
Limbah pemrosesan susu dan bahan lainnya harus dibuang ketempat yang sudah
disediakan untuk mengolah limbah.
4. Akses Kebersihan:
Area produksi keju mozarellal dilengkapi oleh tempat cuci tangan dan APD karyawan
produksi harus disediakan dan dibersihkan setiap hari.
5. Sumber Daya Air:
Sumber daya air yang digunakan harus bersih dan mengalir, penggunaan air harus
hemat dan sesuai dengan sanitasi.
6. Kepatuhan Lingkungan:
Semua operasi produksi mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku dan seluruh
karyawan harus menjaga kebersihan lingkungan dan keindahan lingkungan.
7. Keamanan Pangan:
Divisi Quality Control dan Tim HACCP harus menjaga keamanan produk mencakup RAW
material dan produk jadi untuk menjaga kualitas keamanan pangan lingkungan PT.
Harvest Milk Nusantara
9.4.2. Pemeliharaan Peralatan:
Divisi Engineer dan Divisi Maintanance melakukan pengecekan dan pemeliharaan alat-
alat yang digunakan selama proses produksi, dan distribusi.
Pemenuhan kompetensi karyawan diatur dan disesuaikan dengan kompetensi yang sudah di
tetapkan oleh divisi SDM ( dijelaskan pada klausul 7.2). Kompetensi yang berlaku harus di ikuti
oleh para pelamar.
Validasi dan re-validasi dilakukan untuk memastikan bahwa proses operasional lingkungan PT.
Harvest Milk Nusantara sesuai dengan standar yang ada. Validasi dan re-validasi yang
dilakukan meliputi :
Validasi :
1. Identifikasi Tujuan Validasi:
Tim HACCP melakukan identifikasi pada tujuan validasi yang akan dilakukan.
2. Identifikasi Parameter Kunci:
Tim HACCP dan Divisi QC mengidentifikasi parameter-parameter kunci yang
perlu diukur atau dipantau selama proses produksi, seperti suhu, pH,
kelembaban, dan waktu pemrosesan.
3. Perencanaan Pengumpulan Data:
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
OPERASIONAL QUALITY
Halaman 35 dari 42
dan menjaga milik pelanggan dan penyedia eksternal baik yang berbentuk fisik maupun non
fisik.
Yang dimaksud barang milik Pelanggandan penyedia eksternal adalah barang milik Pelanggan
dan penyedia eksternal yang disimpan disimpan di perusahaan untuk dilakukan proses berikut
atau untuk melakukan proses pelayanan.
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH telah menetapkan mengenai batasan maksimal penyimpanan
barang milik Pelanggan berdasarkan.Disaat melewati batas waktu yang telah ditentukan maka
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH tidak bertanggung jawab mengenai pengendalian barang milik
Pelanggan.
Mengenai informasi pengendalian barang milik Pelanggan dan penyedia eksternal ini akan
disampaikan dan dikomunikasikan agar dapat diketahui dan dipahami. Media informasi dapat
melalui admin messageatau sarana komunikasi lainnya.
Apabila produk milik Pelanggan atau penyedia eksternal hilang, rusak, atau ditemukan dalam
kondisi tidak dapat digunakan, maka organisasi harus menginformasikan kepada Pelanggan
atau penyedia eksternal dan memelihara informasi terdokumentasi terkait ketidaksesuaian yang
terjadi.
9.4.4 Pemeliharaan
Untuk menjaga agar kesesuaian produk/layanan tetap terjaga selama proses
produksi/pelayanan dan penyimpanan di Gudang/ruangan, maka penanganan, pengemasan
dan penyimpanan mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku. Fisik produk dan
identifikasi produk selalu dipelihara dan dilindungi dari kondisi lingkungan yang dapat
merusaknya.
Untuk menjaga agar kesesuaian produk/layanan tetap terjaga selama proses
produksi/pelayanan, Divisi/PT … bertanggung jawab untuk memastikan identifikasi,
penanganan, pengendalian terhadap kontaminasi, pengemasan, penyimpanan, pengiriman, dan
perlindungan terhadapproduk dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan termasuk
mencegah penurunan kualitas atau mencegah bahaya yang mungkin timbul
Pemeliharaan ini dapat mencakup identifikasi, penanganan, perlindungan, penyimpanan
dokumentasi (dokumen dan catatan/berkas hasil kegiatan operasional)
Kegiatan pasca pengiriman kepada Pelanggan baik dilakukan secara sistem IT dan hardfile akan
didokumentasi.
Produk / layanan tidak akan dilepaskan sampai produk / layanan tersebut memenuhi
persyaratan verifikasi, kecuali produk / laynan tersebut telah disetujui oleh petugas yang
berwenang, dan jika memungkinkan oleh pelanggan
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH.. menyimpan ……. yang berisi mengenai bukti kesesuaian dengan
kriteria keberterimaan dan petugas yang menyetujui pelepasan.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
LAMPIRAN 1 : STRUKTUR Tanggal dd-mm-yyyy
ORGANISASI Halaman 38 dari 42
PT. INI CUMA CONTOH telah memelihara kegiatan dokumentasi dalam hal pemantauan,
pengukuran, analisa dan evaluasi yang telah dilakukan.
Kegiatan analisa dan evaluasi dapat juga menggunakan metode/teknik statistik dalam
memberikan gambaran informasi mengenai kinerja, evaluasi dalam proses peningkatan dan
keefektifan sistem manajemen food safety-quality.
Ada beberapa kegiatan audit internal yang harus diperhatikan oleh PT. INI CUMA
CONTOH yaitu :
a. Program Audit ini berisikan frekuensi, metode, tanggung jawab, persyaratan
perencanaan dan pelaporan audit yang akan mempertimbangkan pentingnya proses yang
berkaitan dengan proses dan produk, perubahan yang mempengaruhi organisasi, dan
hasil audit sebelumnya.
b. Penentuan kriteria audit dan ruang lingkup audit
c. Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit secara independen
d. Pelaporan hasil kegiatan audit pada Divisi/PT. INI CUMA CONTOH dan Manajemen
Puncak
e. Berisikan tindak lanjut yang tepat berupa tindakan korektif dan tindakan peningkatan
berkesinambungan dengan didasari tanpa penundaan berdasarkan target yang telah
ditetapkan
f. Pemeliharaan informasi terdokumentasi dari kegiatan pelaksanaan audit internal
Hal-hal yang menjadi tambahan informasi pada Pasal 10.2 telah diatur dan ditetapkan Prosedur
Internal Audit.
Tanggung jawab dari tindakan yang diperlukan didelegasikan kepada anggota/ personel yang
terkait. Setiap keputusan yang dibuat pada saat rapat, tindak lanjut, dan tenggat waktu dicatat
oleh tim evaluasi manajemen untuk memastikan tindakan lanjutan berjalan sesuai dengan yang
disepakati pada rapat tinjauan manajemen.
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus memelihara informasi terdokumentasi sebagai bukti atas
hasil dari tinjauan manajemen.
PT. INI CUMA CONTOH
No. Dok. FSQM.FSTL.01
FOOD SAFETY - QUALITY MANUAL Revisi 00
Tanggal dd-mm-yyyy
SURAT PENUNJUKKAN
Halaman 39 dari 42
11. Peningkatan
11.1 Umum
Organisasi telah menentukan dan memilih peluang untuk peningkatan dan menerapkan tindakan yang
diperlukan dalam pemenuhan persyaratan Pelanggan dan meningkatkan kepuasan Pelanggan
Hal ini mencakup :
a) Peningkatan produk dan layanan untuk memenuhi persyaratan serta memenuhi kebutuhan dan
harapan yang akan datang
b) Perbaikan, pencegahan atau pengurangan efek yang tidak diinginkan dari kegiatan sistem
manajemen food safety-quality
c) Peningkatan kinerja dan efekfivitas sistem manajemen food safety-quality
11.2 Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH harus melakukan tindak lanjut mengenai Ketidaksesuaian yang terjadi,
Misalnya:
a) Mengambil tindakan yang diperlukan dalam hal ketidaksesuaian dengan cara :
1) Mengambil tindakan yang tepat untuk pengendalian dan perbaikan
2) Mengatasi konsekuensi yang terjadi dan/atau potensi
b) Melakukan evaluasi akan kebutuhan tindakan korektif agar ketidaksesuaian ini tidak terulang kembali
dan/atau menganalisa permasalahan yang ada secara tepat dengan menggunakan prinsip 5 Why
(Why, Why, Why, Why, Why), Diagram ikan, dll.
c) Menerapkan tindakan korektif yang dibutuhkan
d) Meninjau kembali efektivitas dari beberapa tindakan perbaikan yang telah dilakukan
e) Meninjau risiko dan peluang dalam yang ditetapkan selama perencanaan, bila hal ini diperlukan
f) Melakukan perubahan pada sistem manajemen food safety-quality, bila diperlukan
Tindakan Perbaikan harus sesuai dengan efek dari ketidaksesuaian yang ditemui atau terjadi
Divisi/PT. INI CUMA CONTOH melakukan pengendalian dokumentasi mengenai penyebab
ketidaksesuaian dan tindakan korektif yang diambil.
b) Masukan dari informasi lainnya yang berkaitan dengan keberlanjutan, kecukupan dan efeektifitas
sistem keamanan pangan;
c) Hasil dari analisa hasil aktivitas verifikasi;
d) Keluaran dari tinjauan manajemen (lihat 9.3).