YENI WULANDARI
Review
LI 1
MM. Gangguan irama jantung (Definisi, etiologi, patofisiologi, faktor risiko, tanda dan gejala, PF, PP (EKG dan Lab), Tatalaksana, Komplikasi, DD)
•Takikardi
•Bradikardi
•Aritmia
•Atrial fibrilasi
•Atrial flutter
•Fibrilasi ventrikel
•Supraventrikular takikardi
•Torsades de pointes
Takikardi
• Definisi sebagai suatu kondisi denyut jantung >100
kali/menit.Denyut jantung yang cepat dengan irama yang normal
(irama sinus) seringkali merupakan respon fisiologis terhadap suatu
kondisi stress, misalnya hipoksia,demam, rasa sakit, kondisi
kekurangan volume intravaskular dan lain-lain. Tetapi denyut jantung
yang cepat dapat disebabkan oleh gangguan irama jantung
(takiaritmia). Takiaritmia yang ekstrim (>150 kali/menit) dapat
menimbulkan gejala klinis yang disebabkan oleh menurunnya curah
jantung dan meningkatnya kebutuhan oksigen miokardium
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Klasifikasi
Takiaritmia dengan QRS Sempit
1. Pengergtian
Takikardia kompleks QRS sempit (QRS < 0.12 detik) (supraventricular tachycardia/SVT) diurutkan
dari yang paling sering:
• Sinus takikardia
• Atrial fibrillation
• Atrial flutter
• Re-entry nodus AV
• Takikardia dimediasi-jalur aksesoris
• Takikardia atrium (termasuk bentuk otomatisasi dan re-entry)
• Multifocal atrial tachycardia (MAT)
• Junctional tachycardia (jarang pada dewasa)
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Sinus Takikardi
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Supraventricular takikardi (SVT)
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Atrial Fibrillation
Suatu takikardia yang tidak teratur, baik QRS sempit maupun lebar
(dengan atau tanpa konduksi aberan), biasanya adalah suatu atrial
fibrillation dengan respon ventrikular yang tidak terkontrol.
Kemungkinan diagnosis yang lain adalah mutifocal atrial tachycardia
(MAT) atau irama sinus (sinus takikardia) dengan denyut prematur atrial
yang sering.
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
2. Tatalaksana Takiaritmia dengan QRS Sempit
Hipoksia merupakan penyebab umum takiakardia. Takiaritmia
dikategorikan stabil apabila tidak ditemukan gejala klinis serius yaitu
hipotensi (tekanan darah sistolik <90 mmHg), penurunan kesadaran
(akut), tanda-tanda syok, nyeri dada iskemik, dan gagal jantung akut.
Bila terdapat salah satu dari kondisi tersebut, maka pasien dikategorikan
memiliki takikardia yang tidak stabil
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
2a. Hemodinamik Stabil ( Takikardia kompleks QRS Sempit teratur )
Manuver Vagal dan Adenosin
Manuver vagal dan adenosin merupakan pilihan terapi awal untuk terminasi PSVT stabil.
Manuver vagal saja (manuver Valsava atau pijat sinus karotis) dapat menghentikan hingga
25% PSVT. Untuk takikardi QRS sempit lainnya (misalnya atrial flutter), manuver vagal
dan adenosin dapat memperlambat denyut ventrikel secara transien sehingga berpotensi
membantu diagnosis irama tetapi biasanya tidak akan menghentikan takiaritmia yang ada.
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Klasifikasi
Takiaritmia dengan QRS Lebar
1. Pengertian
Takikardia kompleks Lebar didefinisikan dengan QRS > 0,12 detik.
Bentuk paling umum dari takikardia kompleks lebar adalah:
• VT
• SVT (PSVT, AF atau irama atrium lain-lain) dengan konduksi aberan
• Takikardia pre-eksitasi (terkait dengan atau dimediasi oleh jalur aksesoris)
• Irama pacu ventrikular
Takikardia kompleks QRS lebar dapat regular ataupun iregular.
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
2. Tatalaksana Takiaritmia dengan QRS lebar
2a.Hemodinamik Stabil
Adenosin pd Ttakikardia QRS lebar
Adenosin tidak boleh diberikan pada takikardia kompleks lebar yang tidak stabil atau
ireguler atau polimorfik, karena dapat menyebabkan perburukan menjadi VF. Tetapi bila
takikardia QRS lebar yang stabil memiliki irama yang regular dan monomorfik, adenosin IV
relatif aman untuk dipertimbangkan pemakaiannya, baik untuk pengobatan maupun
diagnosis
Obat Antiaritmia
Pada pasien VT yang stabil, obat antiaritmia atau kardioversi elektif adalah tata laksana
pilihan. Jika antiaritmia IV diberikan, amiodarone, lidocaine dapat dipertimbangkan.
Alternatif lainnya adalah Procainamide dan sotalol, yang harus dihindari pada pasien dengan
interval QT memanjang. Jika salah satu obat antiaritmia ini diberikan, pemberian obat
antiaritmia kedua tidak boleh diberikan tanpa konsultasi. Jika terapi antiaritmia tidak
berhasil, maka kardioversi atau konsultasi ahli harus dipertimbangkan.
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
2b. Hemodinamik tidak stabil
Terapi listrik pilihan pada takikardia tidak stabil adalah kardioversi
tersinkronisasi (synchronized cardioversion).Pasien yang tidak stabil
dengan gambaran irama takikardia kompleks QRS lebar harus dianggap
sebagai VT dan segera lakukan kardioversi.
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Bradikardi
• Definiis Bradikardia didefinisikan sebagai denyut jantung yang
kurang dari 60 kali/menit,sedangkan bradikardia yang menyebabkan
timbulnya keluhan klinis umumnya kurang dari 50 kali/menit.
• Bradikardia akan jadi masalah bila simtomatik atau sudah
menimbulkan gejala dan tanda akibat denyut jantung yang terlalu
lambat, umumnya tanda dan gejala timbul pada denyut jantung <50
kali/menit
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Tatalaksana Bardikardi
1. Low Degree AV block mencakup AV block derajat 1 dan AV block
derajat 2 tipe 1.
2. High Degree AV block mencakup AV block derajat 2 tipe 2 dan
AV block derajat 3.
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Tatalaksana Sinus Bradikardi & low degree AV block
1. Hemodinamik stabil
Dalam menghadapi pasien dengan bradikardia yang penting adalah menentukan
apakah bradikardia sudah menimbulkan gejala dan tanda gangguan perfusi atau tidak.
Tanda-tanda gangguan hemodinamik dan perfusi jaringan adalah:
• Hipotensi
• Penurunan kesadaran
• Tanda syok
• Nyeri dada iskemik
• Gagal jantung akut
Jika tidak ada gejala diatas, pasien dikatakan stabil dan hanya memerlukan monitor
dan observasi.
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
2. Hemodinamik tidak stabil
Jika ada tanda tidak stabil (bradikardia mengakibatkan gangguan
hemodinamik), maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• Segera pastikan tidak ada gangguan jalan nafas
• Berikan oksigen
• Pasang monitor EKG, tekanan darah dan oksimetri
• Pasang jalur intravena
Pasien tersebut dapat diberikan terapi awal berupa sulfas atropin. Atropin dapat
meningkatkan denyut jantung dan memperbaiki gejala klinis karena bradikardia,
hal ini didukung oleh data penelitian uji klinis pada orang dewasa. Sulfat atropin
mampu memperbaiki penurunan denyut jantung yang dimediasioleh gangguan
sistem kolinergik.
Dosis sulfat atropin yang direkomendasikan adalah 1 mg IV, dapat diberikan
tiap 3- 5 menit dengan dosis maksimum 3 mg.
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Tatalaksana High dgree AV block
1) Hemodinamik stabil
Dalam menghadapi pasien dengan bradikardia yang penting adalah menentukan
apakah bradikardia sudah menimbulkan gejala dan tanda gangguan perfusi atau tidak.
Tanda-tanda gangguan hemodinamik dan perfusi jaringan adalah:
• Hipotensi
• Penurunan kesadaran
• Tanda syok
• Nyeri dada iskemik
• Gagal jantung akut
Jika tidak ada gejala diatas, pasien dikatakan stabil dan hanya memerlukan monitor
dan observasi.
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
2). Hemodinamik tidak stabil
segera pasang pacu jantung transkutan sambil menunggu pemasangan
pacu jantung transvena
Jika pacu jantung transkutan tidak tersedia, berikan dopamin 5-20
μg/kgBB/menit atau epinefrin 2- 10 μg/menit. Pertimbangkan untuk
konsul ahli dan pemasangan pacu jantung transvena
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Buku Panduan kursus bantuan hidup jantung lanjut ACSL INDONESIA PERKI 2021
Aritmia
Definisi Aritmia adalah variasi-variasi di luar irama normal jantung
yang kelainannya mungkin mengenai kecepatan, keteraturan, tempat
asal impuls atau urutan aktivasi, dengan atau tanpa adanya penyakit
jantung structural yang mendasari
(Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014)
Mekanisme
Automatisitas
Gangguan
Pembentukan Impuls
Triggered
Activity
Mekanisme
Aritmia
Blok
Gangguan
Konduksi Impuls
Reentry
Lily S Leonard (eds) et al 2011. Pathophysiology of Heart Disease : a collaborative project of medical students and faculty Fifth edition, Wolter Kluwer.
Kalsifikasi
Bradiaritmia Takiaritmia
Lily S Leonard (eds) et al 2011. Pathophysiology of Heart Disease : a collaborative project of medical students and faculty Fifth edition, Wolter Kluwer.
Lily S Leonard (eds) et al 2011. Pathophysiology of Heart Disease : a collaborative project of medical students and faculty Fifth edition, Wolter Kluwer.
Atrial Flutter ( Kepak Atrium )
• Definisi Kepak atrium (atrial flutter) merupakan aritmia atrium
reentri makro yang ditandai dengan laju atrium yang reguler dan
morfologi gelombang P yang konstan
Jurnal Kedokteran 2021,10(2):494-501 ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154 FIBRILASI VENTRIKEL: MENGENALI AWITAN HINGGA
Etiologi
Jurnal Kedokteran 2021,10(2):494-501 ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154 FIBRILASI VENTRIKEL: MENGENALI
AWITAN HINGGA TATALAKSANA
Patofisiologi
Jurnal Kedokteran 2021,10(2):494-501 ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154 FIBRILASI VENTRIKEL: MENGENALI AWITAN HINGGA
Diagnostik FV
1. Ekokardiografi untuk menentukan kelainan struktural dan fungsional jantung.
• Parameter tertentu dari EKG permukaan 12-lead dapat membantu dalam memprediksi
disritmia ventrikel yang mengancam jiwa dan mengklarifikasi mekanisme aritmia yang
mendasarinya
• Holter EKG berguna dalam risiko aritmia stratifikasi (dengan menentukan gelombang T
alternans, variabilitas detak jantung, variabilitas QT, dan lain-lain).
2. Angiografi CT koroner dan koronarografi untuk mengenali penyakit arteri koroner sebagai
kemungkinan faktor aritmogenik yang mendasari
3. Pengujian elektrofisiologi untuk pemeriksaan TV / FV
4. Pemeriksaan Lab Tingkat serum dari biomarker tertentu mungkin juga dipertimbangkan
sebagai bagian dari penilaian risiko aritmia ventrikel mempertimbangkan biomarker laboratorium,
yakni NT-proBNP, troponin T, osteopontin, galectin-3, dan ST2 yang dapat larut
Jurnal Kedokteran 2021,10(2):494-501 ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154 FIBRILASI VENTRIKEL: MENGENALI AWITAN HINGGA
Tatalaksana
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21915-torsades-de-pointes
Komplikasi
Komplikasi Torsades de Pointes meliputi:
• Fibrilasi ventrikel.
• Sinkop (pingsan).
• Kematian jantung mendadak
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21915-torsades-de-pointes
Tes yg harus dilakukan untuk mendiagnosis interval
QT dan TdP
Tes untuk mendiagnosis interval QT panjang meliputi:
• Elektrokardiogram (EKG).
• Tes darah untuk memeriksa kadar elektrolit.
• Ekokardiogram .
• Monitor jantung yang Anda kenakan di rumah.
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21915-torsades-de-pointes
Tatalaksana
• mencegah timbulnya dengan menargetkan faktor risiko yang dapat
dimodifikasi. Ini termasuk menghentikan obat yang memperpanjang
QT dan mengoptimalkan profil elektrolit pasien. Memperbaiki
hipokalemia, hipomagnesemia, dan hipokalsemia semuanya dapat
membantu mencegah timbulnya torsades.
• Untuk pasien dengan hipotensi atau serangan jantung dari TdP ,
Kardioversi tersinkronisasi harus dilakukan pada pasien dengan
hemodinamik tidak stabil pada torsades yang memiliki denyut nadi,
(100J monophasic, 50J Biphasic). Torsade tanpa denyut harus
didefibrilasi.