Inisiasi Tuton ke -7
Mata Kuliah : Pajak Penghasilan III
Program Studi D-III Perpajakan
Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik
Transfer Pricin
PENGERTIAN
Secara umum transfer pricing merupakan jumlah harga atas penyerahan
barang atau imbalan atas penyerahan jasa yang telah disepakati oleh
kedua belah pihak dalam transaksi bisnis finansial maupun transaksi
lainnya.
Dalam suatu grup perusahaan, transfer pricing (sering disebut dengan
istilah intercompany pricing, intercorporate pricing, interdivisional
pricing, atau internal pricing),
harga yang diperhitungkan untuk pengendalian manajemen
(management control) atas transfer barang dan jasa dalam satu grup
perusahaan. Transfer pricing tersebut bermula dari usaha pengendalian
yang dilakukan oleh satu pihak pada pihak lainnya melalui kepemilikan,
misalnya antara induk dengan anak perusahaan atau antarperusahaan
afiliasinya Tsurumi (1984),
2
Transfer Pricin
3
Transfer Pricin
4
Transfer Pricin
5
Transfer Pricin
6
Transfer Pricin
Prinsipnya praktik transfer pricing dengan harga yang tidak sama dengan harga
pasar dapat didorong oleh karena alasan pajak (tax motive) maupun bukan
pajak (non-tax motive).
Tipe transaksi antar perusahaan (International Transfer Pricing, PWC 2001) yai
tu:
• transfer barang berwujud
• Transfer barang tidak berwujud (intangibles),
• penyerahan jasa,
• transaksi keuangan,
• berbagai bentuk kontrak usaha
• cost sharing/cost contribution arrangements
Dalam sistem perpajakan, secara meluas, menghendaki agar harga yang dihitung
pada tiap transaksi antarperusahaan dimaksud berdasar prinsip harga wajar
(arm's length principle).
8
Transfer Pricin
9
Transfer Pricin
10
Transfer Pricin
12
Transfer Pricin
13
Transfer Pricin
14
Transfer Pricin
Aspek P3B:
Aspek P3B:
16
Transfer Pricin
Aspek Akuntansi :
PSAK 7 :
Hubungan Istimewa (pengungkapan (disclosure) atas posisi
keuangan dan hasil usaha)
PSAK 4 :
konsolidasi laporan keuangan antara perusahaan induk dan
anak yang lebih dari 50% sahamnya, baik langsung maupun
tidak langsung,
PSAK 38
17