Anda di halaman 1dari 26

Acara 3.

FOSIL JEJAK
Oleh:
Hita Pandita

Praktikum Paleontologi
2023
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta praktikum (mahasiswa) dapat


mengetahui bagaimana cara identifikasi Fosil Jejak
di lapangan dan memanfaatkannya untuk analisis
lingkungan pengendapan.
METODE OBSERVASI (DESKRIPSI)

Terdapat 4 (empat) hal yang harus diperhatikan dalam


mendeskripsikan atau mengamati fosil jejak, yaitu:
1. Model Pengawetan
2. Pola Hidup (Behavior)
3. Ukuran
4. Populasi
Dari keempat hal tersebut, 2 parameter yaitu model pengawetan
dan pola hidup yang dapat digunakan untuk menentukan taksonomi,
yang selanjutnya digunakan untuk interpretasi lingkungan
pengendapan.
MODEL PENGAWETAN
Epichnia (Concave)

Endichnia

Exichnia

Hypichnia/
Exichnia
Semirelief
(Epirelief)/Exichnia
POLA HIDUP (BEHAVIOR)
1. Domichnia: merupakan jejak-jejak tempat tinggal dari suatu organisme.

Thalassinoides
2. Repichnia: merupakan jejak yang dibentuk oleh pergerakan organisme
termasuk berlari, merayap, dan berjalan. Bentuk dapat memotong bidang
perlapisan, sejajar, berkelok atau berpola tidak teratur.

Cruziana
POLA HIDUP (BEHAVIOR)
3. Cubichnia, merupakan jejak yang dibentuk pada saat organisme
beristirahat selama beberapa waktu.

Asteriacites
4. Fodinichnia, jejak yang terbentuk pada infaunal deposit feeders,
kombinasi antara tempat tinggal sementara dengan pencarian makanan.

Chondrites
POLA HIDUP (BEHAVIOR)
5. Pascichnia, jejak yang terbentuk dari kombinasi antara mencari makan
dan berpindah tempat.
6. Fugichnia, merupakan jejak yang terbentuk dari aktivitas melepaskan diri
dari kejaran organisme pemangsa.
7. Agrichnia, jejak yang berbentuk tidak teratur, belum dapat ditentukan
jenis aktivitasnya.
ANALISIS
LINGKUNGAN PENGENDAPAN

Dalam melakukan analisis lingkungan pengendapan, maka harus


diketahui terlebih dahulu Ichnogenera-nya. Selain itu, dapat juga
dikenali dari posisi fosil jejak terhadap bidang perlapisan (bidang
sedimentasinya).
Apabila menggunakan ichnogenera, dapat melakukan analisis
lingkungan pengendapan dengan model fasies dari Seilacher (1967).
Apabila menggunakan posisi fosil jejak terhadap bidang
sedimentasinya, maka bentuk-bentuk vertikal berkembang di daerah
transisi–neritik dangkal, bentuk-bentuk horisontal berkembang di laut
dalam (Seilacher, 1967).
ICHNOFASIES
Ichnofasies menggambarkan jejak fosil yang berulang dalam
waktu dan ruang, yang mencerminkan kondisi lingkungan seperti
kedalaman air, salinitas, dan sifat substrat di mana mereka terbentuk.
Pada dasarnya, ichnofasies adalah kumpulan berulang dari satu
atau lebih fosil jejak yang merupakan karakteristik dari suatu
lingkungan tertentu.
Ichnofasies merupakan fasies sedimen yang ditentukan
berdasarkan Fosil Jejak.
JENIS ICHINOFASIES DAN
LINGKUNGAN PENGENDAPAN
Jenis ichnofasies bervariasi, tetapi yang sangat umum digunakan
oleh Sedimentolog sebagai penanda lingkungan laut purba adalah:
• Skolithos Group
• Cruziana Group
• Zoophycos Group
• Nereites Group
Keempat kelompok tersebut dibagi berdasarkan kedalaman air laut
(bathymetry).

Seilacher,1967
1) SKOLITHOS GROUP
Ciri-ciri:
• Liang vertikal, silinder, atau berbentuk
U
• Keanekaragaman relatif rendah

• Dijumpai pada daerah marine;


kedalaman laut sangat dangkal (pantai)
• Energi tinggi
• Substrat lapisan lunak, berukuran pasir

Contoh Genus:
1. Ophiomorpha
2. Diplocraterion
3. Skolithos
4. Monocraterion
2) CRUZIANA GROUP

Ciri-ciri:
• Struktur campuran antara vertikal,
miring, dan horizontal
• Keanekaragaman tinggi

• Dijumpai pada lingkungan marine;


kedalaman laut cukup dangkal
(laguna dan paparan)
• Energi menengah – rendah
• Substrat lapisan lunak, berukuran
pasir dan lempung
3) ZOOPHYCOS GROUP
Ciri-ciri:
• Pola crawling (merangkak),
grazing (penggembalan), feeding
(makan), dan dwelling (tempat
tinggal) sederhana, yang berarah
horizontal-miring
• Berbentuk seperti lembaran, spiral,
cuping, dan pita
• Keanekaragaman rendah

• Dijumpai pada lingkungan marine;


kedalaman laut dalam (lereng–
abysal)
• Energi rendah
• Substrat lapisan lunak, berukuran
lempung
4) NEREITES GROUP

Ciri-ciri:
• Pola crawling (merangkak),
grazing (penggembalan), feeding
(makan), dan dwelling (tempat
tinggal) yang berarah horizontal
dan kompleks
• Keanekaragaman rendah

• Dijumpai pada lingkungan marine;


kedalaman laut sangat dalam
(lereng– abysal)
• Dipengaruhi arus turbid
• Substrat lapisan lunak, berukuran
pasir dan lempung
Glossifungites
Group

Marginal marine
condition

Pemberton et al., 2001


BEHAVIOR OF TRACE FOSSILS
Ichnofacies distribution in marine environments and some representatives.
• Psilonichnus ichnofacies : (a) Macanopsis, (b) Psilonichnus.
• Skolithos ichnofacies : (c) Ophiomorpha, (d) Diplocaterion, (e) Arenicolites.
• Cruziana ichnofacies : (f) Rhizocorallium, (g) Teichichnus, (h) Cruziana, (i)
Asteriacites, (j) Thalassinoides.
• Zoophycos ichnofacies : (k) Phycosiphon, (l) Zoophycos, (m) Spirophyton.
• Nereites ichnofacies : (n) Scolicia, (o) Glockerichnus, (p) Cosmorhaphe, (q)
Spirodesmos, (r) Paleodyction, (s) Urohelminthoidea.
Asistensi
FIELDTRIP
FOSIL JEJAK
Praktikum Paleontologi
2023
FIELDTRIP PALEONTOLOGI

Hari, Tanggal : Sabtu, 20 Mei 2023

Titik Kumpul: Lapangan Basket ITNY

Waktu : 06.30 (sudah di titik kumpul)


KEPERLUAN FIELDTRIP

KELOMPOK INDIVIDU
1. Palu sedimen 1. Alat tulis lengkap
(disediakan) 2. Pensil warna
2. Kompas (disediakan) 3. Form MS (measuring
3. Meteran section)
4. HCl 4. Sepatu
5. Lup boots/lapangan
6. Komparator sedimen

Catatan: Kendaraan masing-masing


KUIS

1. Sebutkan model pengawetan dari fosil jejak beserta


klasifikasinya!
2. Sebutkan dan jelaskan pola hidup dari fosil jejak!
3. Jelaskan hubungan fosil jejak dengan lingkungan
pengendapan!
4. Sebutkan kelompok ichnofasies beserta ciri lingkungan
pengendapannya!
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA BESOK!

Anda mungkin juga menyukai