Anda di halaman 1dari 17

Kebutuhan Informasi

Pengertian
 Pengakuan mengenai adanya ketidakpastian (Krikelas, 1983)
 Wersig memperkenalkan konsep ”situasi problematik”, yaitu
situasi yang dialami seseorang ketika gambaran-gambaran
tadi dianggap tidak cukup dalam upayanya mencapai suatu
tujuan tertentu.
 Belkin dengan mengusulkan ASK, anomalous state of
knowledge, atau kondisi pengetahuan yang tidak
biasa/janggal. Menurut Belkin, seseorang akan terlibat
dalam perilaku pencarian informasi karena kondisi
pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu
dianggap tidak memadai untuk menghadapi suatu
keadaan
 Kuhlthau menyatakan bahwa kebutuhan
informasi muncul dari suatu situasi yang tidak
pasti dan informasi dipahami sebagai sesuatu
yang memberi kontribusi pemahaman maupun
makna bagi seseorang (1993).
 Menurut Paisley, keb inform dipengaruhi o/
bbrp faktor:
1. Jarak yang memungkinkan bg sumber inform
2. Kegunaan u/ apakah inform itu digunakan
3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesi dan
karakteristik individu dr pengguna
4. Sistem sosial, politik, dan ekonomi yg berada di
sekitar pengguna
5. Konsekuensi dr penggunaan inform
 Kapan terjadinya kebutuhan informasi?
Kebutuhan fisiologis
 Manusia dimotivasikan oleh sejumlah
kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk
seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari
sumber genetis atau naluriah
 Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu
kebutuhannya akan makanan, minuman,
tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen.
Kebutuhan akan rasa aman
 Kebutuhan akan rasa aman biasanya
terpuaskan pada orang-orang dewasa yang
normal dan sehat.
 Seorang yang tidak aman memiliki kebutuhan
akan keteraturan dan stabilitas secara
berlebihan.
Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki
dan kasih sayang
 Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan
rasa aman terpenuhi, maka timbullah
kebutuhan akan cinta, kasih sayang, dan rasa
memiliki-dimiliki.
 Maslow mendefinisikan cinta dengan
meminjam rumusan Carl Rogers, “cinta adalah
keadaan dimengerti secara mendalam dan
diterima dengan sepenuh hati.
Kebutuhan akan penghargaan
 Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki
dua kategori kebutuhan akan penghargaan: harga diri
dan penghargaan dari orang lain.
 Harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri,
kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi,
ketidaktergantungan dan kebebasan.
 Penghargaan diri dari orang lain meliputi prestise,
pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama
baik, serta penghargaan.
Ciri-ciri aktualisasi
diri
Maslow pertama kali menyebut “aktualisasi diri”
hanya terdapat pada orang-orang berusia lanjut,
cenderung dipandang sebagai suatu keadaan
puncak atau keadaan akhir, suatu tujuan jangka
panjang
 Mereka memiliki karakteristik sifat rendah hati,
mampu mendengarkan orang lain dengan penuh
dengan kesabaran, mau mengakui bahwa mereka
tidak tahu segala-galanya dan bahwa orang lain akan
mampu mengajari mereka sesuatu
 Orang yang teraktualisasi jarang tercemari oleh
hasrat-hasrat, kecemasan, ketakutan, harapan,
optimisme palsu ataupun pesimisme. Maslow
menyebutnya dengan Being cognition (B-Cognition).
TEORI PERAN (ROLE THEORY)
 1930  ilmuwan sosial: bahwa kehidupan sosial adalah bentuk
lain dari teater di mana aktor memainkan peran (Biddle dan
Thomas, 1966).
 Peran dan Status
 Status/kedudukan  suatu posisi seseorang dalam kelompok
atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan
kelompok lainnya.
 Peran  perilaku yang diharapkan dari seseorang yang
menduduki suatu status.
 Ketika orang menempati posisi sosial, perilakunya ditentukan
oleh apa yang diharapkan dari posisi tsb  apa yang diharapkan
oleh lingkungan.
 Menurut Prabha (2007), teori peran sosial memberi
sumbangan pada para peneliti masalah information seeking
behaviour  memahami bagaimana sekelompok individu
mencari informasi dalam peran-peran yang berbeda.
 Teori peran sosial  tidak menjelaskan adanya perbedaan
individual dalam diri orang-orang yang memainkan peran
sama. Namun, masyarakat yang memiliki peran sosial sama
akan memiliki kecenderungan untuk menunjukkan perilaku
informasi yang sama pula.
 Teori yang diperkenalkan oleh Biddle dan Thomas ini
menyatakan  setiap individu memiliki kecenderungan untuk
menyesuaikan pencarian informasi mereka menurut peran
mereka dalam konteks sosial sebuah sistem sosial (Marcs dan
MacDermid dalam Prabha, 2007).
 Lingkungan memiliki andil besar dalam
membentuk perilaku yang ditunjukkan oleh
seorang individu. Menurut Pirolli (2005),
manusia secara adaptif membentuk perilaku
mereka berdasarkan lingkungan informasinya
(information environments), demikian juga
sebaliknya, lingkungan informasi juga
dibentuk oleh manusia.
Kebutuhan Individu
 Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif); yaitu
kebutuhan yang berkaitan dengan pemenuhan
informasi, pengetahuan dan pemahaman
mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan
pada hasrat untuk memahami dan menguasai
lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan
dorongan untuk penyelidikan.
 Affective needs (Kebutuhan Afektif); yaitu
kebutuhan yang berkaitan dengan pengalaman-
pengalaman yang estetis, menyenangkan dan
emosional.
 Personal Intergrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif);
yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kepercayaan, stabilitas, dan
status individual yang diperoleh dari adanya harga diri. Kebutuhan
ini berhubungan dengan sebuah kepercayaan atau kredibilitas
individu akan sebuah status di dalam ruang lingkup setiap individu.
 Social integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif); yaitu
kebutuhan yang berkaitan hubungan dengan keluarga, teman, dan
dunia, yang didasarkan pada keinginan untuk berafiliasi.
Kebutuhan ini erat kaitannya berhubungan dengan membangun
hubungan komunikasi antara keluarga, teman secara global
sehingga memperkuat jaringan komunikasi secara bebas tanpa ada
batasan.
 Escapist needs (kebutuhan Pelepasan); yaitu kebutuhan yang
berkaitan dengan keinginan menghindar dari kenyataan,
melepaskan emosi dan ketegangan serta kebutuhan akan
hiburan.

Anda mungkin juga menyukai