Anda di halaman 1dari 19

PENDEKATAN

DALAM MEMAHAMI
HADIST

DISUSUN OLEH :
R A H M A T SUTIANA
TIARA D I N D A
TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL HADIST

TEKSTUAL HADIST KONTEKSTUAL HADIST


Metode tekstual ialah tipe pemahaman Pemahaman kontekstual ialah memahami
hadits sebagai sumber ajaran Islam hadits sebagai sumber ajaran Islam secara
dengan hanya melihat makna harfiah, kritis konstruktif dengan melihat dan
tanpa memperhatikan latar belakang mempertimbangkan asal-usul hadits
kemunculan hadits maupun sejarah
pengumpulannya. Tipe pemikiran
tersebut oleh ilmuan sosial
dikategorikan sebagai pemikiran a-
historis (tidak mengenal sejarah
pertumbuhan hadits).
CONTOH
Suatu ketika Nabi pernah memerintahkan sejumlah para sahabatnya untuk pergi
keperkampungan Bani Qurazhah. Sebelum berangkat, Nabi berpesan agar jangan
ada seorang pun yang shalat dzuhur kecuali sampai di kampung Bani Quraizah.
Sebagian sahabat memahami perintah Nabi secara kontekstual melihat bahwa inti
dari sabda Nabi bukan sebagai larangan, tetapi agar bergegas di perjalanan dan
perintah tersebut terkait dengan waktu. Sedangkan bagi yang memahaminya secara
tekstual, berpendapat mereka harus mengikuti apapun yang diperintahkan Nabi
walaupun waktu dzuhur habis.
PENDEKATAN MEMAHAMI HADIST

1 Pendekatan Kebahasaan

2 Pendekatan Historis

3 Pendekatan Sosiologis

4 Pendekatan Sosio Historis

5 Pendekatan Antropologis

6 Pendekatan Psikologis

7 Pendekatan f i
1

PENDEKATAN KEBAHASAAN

Pendekatan bahasa dalam studi matan dilakukan dengan cara melihat


bentuk- bentuk kebahasaan dalam matan hadits. P endekatan
dalam penelitian matan akan sangat bahasa terhadap
penelitian
membantu yang berhubungan dengan kandungan petunjuk
kegiatandari
matan hadits yang bersangkutan.
CONTOH
“Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)

Jika dipahami secara tekstual, hadits tersebut mengajarkan orang-orang mukmin


harus hidup sengsara di dunia, sementara bagi orang-orang kafir, dunia
merupakan surga.
Jika dipahami secara bahasa, maknanya sangat jauh berbeda. Kata penjara ialah
perumpamaan bahwa kehidupan orang mukmin di dunia memiliki aturan tertentu,
tidak bebas semuanya. Sedangkan bagi orang kafir, dalam kehidupan dunia memang
tidak banyak aturan perintah dan larangan, sehingga mereka bagaikan di surga
2

P E N D E K A T A N H IST ORIS

Pendekatan historis dalam memahami hadits cara untuk


memahami hadits dengan memperhatikan adalah dan si
peristiwa sejarah yang terkait dengan latar belakang tuasihadits.
mengkajimunculnya atau
CONTOH

‘‘Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka


kepada wanita.” (HR Al-Bukhari).

Para pensyarah hadits menjelaskan peristiwa apa yang menyebabkan Nabi berujar
demikian. Alkisah, negeri Kisra-salah satu bagian dari negeri-negeri Persia-memiliki
seorang raja yang terbunuh, buah dari konflik internal kerajaan. Intrik demi intrik
terjadi dalam kerajaan, dan singkat cerita diputuskan untuk mengangkat raja dari
anak perempuan sang Kisra. Sayangnya, anak perempuan Kisra ini kurang sukses
memimpin kerajaan.
3

PENDEKATAN SOSIOLOGIS

P emahaman sosiologis ialah pendekatan dengan memperhatikan


keterkaitan berbagai faktor sosial kemasyarakatan baik yang
struktural
bersifat maupun relasi mempengauhi
yang menyebabkan/ memicunya adanya atau
hadits
CONTOH
“Telah diriwayatkan pada otoritas 'Abdullah bahwa Rasulullah mengatakan:
Khilafah akan tetap di antara Quraish bahkan jika hanya dua orang yang tersisa (di
bumi)” (HR. Muslim)

Orang Quraisy pada saat itu yang merupakan suku Arab yang paling memiliki
kualifikasi dan tangguh. Dari pendekatan sosiologis dapat diketahui bahwa
keturunan Quraisy tidak dimaksudkan sebagai syarat mutlak bagi jabatan kepala
negara yang ditetapkan oleh Nabi. Akan tetapi ini merupakan syarat keutamaan
yang ditunjukan melalui keunggulan solidaritas kelompok dan kapasitas
kepemimpinannya.
4

PENDEKATAN SOSIO-HISTORIS

Pendekatan sosio historis ialah memahami hadits dengan


memperhatikan latar belakang s i tua s i sejarah kemasya rakatan
dan tempat serta waktu terjadinya yang sosialmenyebabkan kemunculan
suatu keputusan atau t indakan dari Nabi.
CONTOH
”Seorang wanita tidak boleh bepergian selama tiga hari kecuali disertai
mahramnya.” (HR. Muslim)

Jika kita melihat kondisi historis dan sosiologis masyarakat saat itu larangan Nabi
muncul dilatarbelakangi oleh adanya kekhawatiran Nabi SAW akan keselamatan
perempuan yang berpergian jauh, tanpa disertai suami atau mahram, apalagi pada
waktu itu perjalanan harus menembus padang pasir luas yang hampir tidak ada
manusia.
5

PENDEKATAN ANTROPOLOGIS

Pendekatan antropologis ialah memahami hadits dengan memperhatikan


tradisi dan budaya, termasuk model keyakinan yang berkembang
dimasyarakat dan menjadi faktor latar belakang munculnya hadits
CONTOH
“Dari ‘Abdullah (bin Mas’uud), ia berkata : Aku pernah mendengar Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya manusia yang paling keras
adzabnya di sisi Allah adalah para pelukis. (HR. Bukhari Muslim dan Nasa’i)

Jika dicermati dengan menggunakan pendekatan antropologis, maka hadis ini


sebenarnya sangat terkait terhadap praktik keagamaan masyarakat pada saat hadis
itu disabdakan. Pada masa itu, masyarakat belum lama terlepas dari kepercayaan
animisme dan politeisme (menyekutukan Allah), yakni penyembahan terhadap
patung-patung dan semacamnya, sehingga melukis mahluk yang bernyawa dilarang.
6

PENDEKATAN PSIKOLOGIS

Pendekatan psikologis ialah memahami maksud hadits dengan cara


memperhatikan kondisi kejiwaan Nabi dan masyarakat yang dihadapi
beliau yang menjadi sasaran hadits tersebut.
CONTOH
Hadis tentang amalan yang paling utama
“Mereka para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, amalan Islam yang manakah yang
lebih utama?” beliau menjawab: “ yaitu orang yang kaum muslimin selamat dari
gangguan mulutnya dan tangannya.” (HR. Bukhari ).

Dari Al Qasim bin Ghannam dari bibinya Ummu Farwah dan dia termasuk orang
yang ikut serta berbaiah kepada Nabi SAW bahwasanya ia berkata; “Nabi SAW
pernah ditanya, “Amalan apakah yang paling utama?” baginda menjawab:
“Solat pada awal waktu.”[HR. Tirmidzi No: 155].

Melalui pendekatan psikologis kedua hadis itu sama-sama benar tergantung kondisi
psikologis nabi dan penanyanya.
7

P E N D E K A T A N FILOSOFIS

P endekatan f i losofis adalah upaya untuk mencari inti, hakekat


dan hikmah dalam memahami sesuatu di balik makna suatu hadits
CONTOH
Diriwayatkan dari ‘Aisyah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Siwak itu
membersihkan mulut dan menjadikan Allah ridha.

Maksud dari hadis ini sebenarnya adalah membersihkan mulut sehingga Allah
menjadi ridha karena kebersihan itu. Sedangkan siwak merupakan media untuk
mencuci mulut yang ditemukan di arab. Karena itu, siwak dapat diganti dengan
barang lain, seperti odol dan sikat gigi yang sama kedudukannya dengan siwak.
THANK
YOU
I hope you ca n get helpful
knowledge from this
presentation.
Good luck!

Anda mungkin juga menyukai