MAKALAH
Diajukan pada Mata Kuliah Ulumul Hadis
Pada Program Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sekolah tinggi Agama Islam La Tansa Mashiro Rangkasbitung
Oleh
Nama : Yulia
Semester : 3 (Tiga)
NPM/NIRM : 21211035
Penyusun
Abstrak
Hadis atau Sunnah sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah al-Qur’an jika dilihat dari segi
periwayatan berbeda dengan al-Qu’an, dimana yang kedua setiap kali ayat ayatnya turun,
Rasulullah saw. langsung memerintahkan penulis wahyu untuk menulisnya, sementara untuk
hadis Nabi Saw tidak demikian halnya. Periwayatan hadis Nabi Saw dengan demikian lebih
banyak berlangsung secara lisan dibandingkan dengan tulisan, akibat dari ada larangan
Rasulullah saw. secara umum kepada para sahabat untuk menulis hadis hingga Khalifah ‘Umar
bin ‘Abd al-‘Azīz (salah seorang Khalifah Bani Umayyah) memandang perlunya penulisan dan
pembukuan hadis-hadis Nabi Saw dengan mempertimbangkan berbagai faktor, berupa: adanya
kekhawatiran akan lenyapnya hadis, munculnya hadis palsu akibat pertentangan politik dan
mazhab, berpencarnya para sahabat di beberapa kota, serta banyaknya dianta sahabat yang
meninggal dunia dalam peperangan. Hasil dari upaya pembukuan hadis itu telah melahirkan
kitab-kitab hadis standar sebagai rujukan dalam hal pengamalan Sunnah Nabi Saw dalam
kehidupan kaum muslimin, serta untuk kepentingan penelitian dan pengkajian.
Kata Kunci: Sejarah, Perkembangan dan Hadis
A. PENDAHULUAN
Al-Qur'an merupakan firman Allah yang berisi tentang segala aspek persoalan kehidupan
sesama manusia, alam, alat untuk berinteraksi dengan pencipta-Nya yang merupakan persoalan
mendasar dalam setiap kehidupan manusia. 1 Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam yang
memiliki sebuah pesan yang mengandung nilai-nilai pendidikan.2
Sedangkan hadis bermakna seluruh sikap, perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW
dalam menerapkan ajaran Islam serta mengembangkan kehidupan umat manusia yang benar-
benar membawa kepada kehormatan bagi semua alam, termasuk manusia dalam
mengaktualisasikan diri dan kehidupannya secara utuh dan bertanggung jawab bagi keselamatan
dalam kehidupannya. Kedudukan Sunnah dalam kehidupan dan pemikiran Islam sangat penting
karena di samping memperkuat dan memperjelas berbagai persoalan dalam Alquran juga banyak
memberikan dasar pemikiran yang lebih konkret mengenai penerapan berbagai aktivitas yang
meski dikembangkan dalam kerangka hidup dan kehidupan umat manusia.
Sebelum berbicara tentang pengertian dan perkembangan ilmu hadits terlebih dahulu
akan dijelaskan secara singkat, kapan ya mau habis muncul. Ilmu Hadis muncul sejak zaman
masa Rasulullah SAW dan perhatian para sahabat terhadap hadis atau sunnah sangat besar.
Kondisi hadits pada masa perkembangan sebelum pengodifikasian dan filterisasi pernah
mengalami kesimpangsiuran di tengah jalan, sekalipun hanya minoritas saja. Oleh karena itu,
para ulama bangkit mengadakan diri saat hadis-hadis yang beredar dan meletakkan dasar kaidah-
kaidah atau peraturan-peraturan yang ketat bagi seorang yang meriwayatkan hadis yang nanti
ilmu ini disebut ilmu hadits. Meskipun jurnal ini tidak bisa membuat hal yang berkaitan dengan
1 Muh. Harus Zubaidillah, "Epistemological Views of islamic Education Philosophy as a Islamic Education Basis," Al-
Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 12, no. 1(2018):h.3.
2 Muh. Haris Zubaidillah, "Nilai-nilai Pendidikan Adversity Quotient pada Cerita Nabi Musa dalam Al-Qur'an," Al-
Dalam jurnal ini penulis akan membahas tentang pengertian ilmu hadits, dan sejarah
perkembangan ilmu hadits.
Manfaat penelitian :
Manfaat yang bisa di ambil dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui arti dari ilmu
hadits,sejarah perkembangan ilmu hadits,da munculnya sejarah ilmu hadits
B. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak
menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Jelas bahwa pengertian
ini mempertentangkan penelitian kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kuantitatif yaitu
yaitu dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada
penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya pembangunan pandangan mereka yang diteliti
yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit. Definisi ini lebih melihat
perspektif emik dalam penelitian yaitu memandang sesuatu upaya membangunan pandangan
subjek penelitian yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik,
Terakhir, menurut Jane Richie penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia
sosial , dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan
tentang manusia yang diteliti. Kembali pada definisi di sini dikemukakan tentang peranan
penting dari apa yang seharusnya diteliti yaitu konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang
manusia yang diteliti.
Dari kajian tentang definisi-definisi tersebut dapatlah disintesiskan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian biasanya perilaku, resepsi, motivasi ,tindakan dll., Secara holistik,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Kesimpulan tersebut sebagian telah memberikan gambaran tentang adanya kekhasan
penelitian kualitatif.
3 Abu al-Husain, Ahmad Ibnu Faris ibn Zakariya, mu'jam muqayis al -lugah,jilid ll (Bairut:Dar al-fikr,1399 H./1979
M)h.36
4 Muhammad Ibn Mukrim Ibn Mazhur Al- Afriqi, Lisan al-Arab,jilid ll (Bairut:Dar Shadir ,1414 H),h.131.
5 Manna Al - qattan, mabahis fi ulumil hadits (Kairo: maktabah wahbah,1992,h 7 .
6 Al-sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliky,Al Qawa'id al-Asasiyyah fi'Ilm mushtalah al-hadist Qawa'id al-Asasiyyah
IMPLIKASI
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa idealnya hadis sebagai sumber ajaran Islam dijadikan
sebagai pedoman dalam memandang kemampuan setiap peserta didik yang pada putranya
dianugerahi kecerdasan ganda atau multiple intelligence sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai dalam kenyataannya guru belum secara maksimal menggunakan hadis pedoman
mengajar dalam memandang setiap kecerdasan peserta didik yang berbeda-beda permasalahan
penelitian ini adalah bagaimana perspektif hadis tentang multivel intelijens dan bagaimana
implikasinya terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam dari pernyataan ini bertujuan untuk
mengetahui perspektif hadits tentang multivel intelijen implikasinya terhadap pembelajaran
pendidikan agama Islam penentuan ini merupakan penelitian liberary research.
E. DAFTAR PUSTAKA
Zubaidillah, Muh. Haris. Epistemological Views of Islamic Education Philosophy as a Islamic
Education Basis. Al-Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 12, 2018.
No 1:3
Zubaidillah,Muh.Haris.Nilai-nilai Pendidikan Adversity Quetient Pada Cerita Nabi Musa Dalam
Al-Qur'an.Al-Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 11,2017. No.24:
22
Al-Husain,abu. Ahmad Ibnu Faris Ibn Zakariya.Mu'jam Muqayis Al-Lugah. Jilid II Bairut: Dar
Shadir,1414H: 131
Al-Qattan, Manna. Mabahis fi Ulumil Hadits. Kairo: Maktabah Wahbah, 1992: 7
al-Maliky, Al-sayyid Muhammad bin Alawi. Al-Qawa'id al-Asasiyyah fi'Ilm Mushtalah Al-
Hadits Qawa'id al-Asasiyyah fi'Ilm Mushtalah Al-Hadits,t.t,1423H: 47-48
Al-Khatib, Muhammad Ajjaj. Al-Sunnah Qabla Al-Tadwin. Kairo: Maktabah Wahbah, 1988: 92
al-Maliky, Al-sayyid Muhammad bin Alawi. Al-Qawa'id al-Asasiyyah fi'Ilm Mushtalah Al-
Hadits Qawa'id al-Asasiyyah fi'Ilm Mushtalah Al-Hadits,t.t,1423H: 47-48
Al-Khatib, Muhammad Ajjaj. Ushul Al-Hadist 'ulumul wa Mushtalahuhu: 58
Ismail, M.Syuhudi. Pengantar Ilmu Hadits: 99