Anda di halaman 1dari 31

Karya Training Center

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF


PENGERTIAN KOMUNIKASI

Tappen (1995) mendefinisikan komunikasi sebagai pertukaran


pikiran, perasaan, pendapat, dan pemberi nasihat yang terjadi antara
dua orang atau lebih yang bekerja bersama.
• Komunikasi merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan
menghantarkan suatu pesan dengan cara yang gampang sehingga
orang lain dapat mengerti dan menerima.
KOMPONEN KOMUNIKASI

1. Komunikator
2. Komunikan
3. Pesan
4. Lingkungan
5. Media pesan
6. Tingkat pesan
Lingkungan

• Lingkungan internal: nilai-nilai, kepercayaan, temperamen, tingkat


stres pengirim pesan dan penerima pesan
• Lingkungan eksternal: keadaan cuaca, suhu, faktor kekuasaan dan
waktu.
Media Pesan

• Pendengaran
• Penglihatan
• Sentuhan
• Media cetak
• Media elektronik
Tingkat Pesan

• Berbentuk informasi
• Kata
• Simbol
MODEL KOMUNIKASI

1. Komunikasi tertulis
2. Komunikasi secara langsung/verbal
3. Komunikasi Nonverbal
4. Komunikasi via telepon
Komunikasi Tertulis

• Komunikasi tertulis merupakan bagian penting dalam organisasi,


dalam mencapai kebutuhan individu/staf, setiap organisasi telah
mengembangkan metode penulisan dalam mengkomunikasikan
pelaksanaan dan pengelolaan, misalnya:
Publikasi perusahaan
Surat menyurat ke staf
Pembayaran dan jurnal
• Manajer harus terlibat dalam komunikasi tertulis, khususnya kepada
staf
Hal-hal yang harus diperhatikan:

a. Mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum


memulai menulis
b. Menulis nama orang dalam tulisan perlu dipertimbangkan
dampaknya
c. Gunakan kata aktif, sederhana, familiar, spesifik dan nyata
d. Berikan pembaca sebuah petunjuk, konsisten
penggunaan istilah, dan pesan
e. Aturlah isi tulisan secara sistematis
f. Gunakan paragraf untuk mempermudah pembaca
g. Fokus komunikasi harus didefinisikan secara jelas
Komunikasi secara langsung/verbal

• Tujuan komunikasi verbal adalah assertiveness. Perilaku asertif


adalah suatu cara komunikasi yang memberikan kesempatan bagi
individu untuk mengekspresikan perasaannya secara langsung, jujur
dan dengan cara yang sesuai tanpa menyinggung perasaan lawan
bicara.
Next..

• Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan dan


bawahan secara formal dan informal.
KOMUNIKASI NON VERBAL

• Komunikasi yang menggunakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan


sikap tubuh atau body language.
• Menurut Arnold dan Boggs (1989), komunikasi non verbal meliputi
komponen emosi terhadap pesan yang diterima atau disampaikan.
KOMUNIKASI VIA TELEPON

• Manajer sangat bergantung pada komunikasi dengan menggunakan


handphone dan memudahkan manajer untuk segera merespons
setiap perkembangan dan masalah dalam organisasi.
• Oleh karena itu untuk menjaga citra organisasi, manajer dan semua
staf harus sopan dan menghargai lawan bicara setiap berbicara
melalui telepon.
Masalah pokok dalam komunikasi
manajemen-karyawan:
a. Manajemen terlalu banyak mendikte karyawan, namun
terlalu sedikit mendengarkan karyawan
b. Dari yang dikomunikasikan, terlalu sedikit yang bisa
dipahami
c. Isi komunikasi manajemen terlalu banyak untuk
kepentingan manajemen, bukan untuk kepentingan
karyawan
d. Dari yang dikomunikasikan terlalu banyak propaganda
e. Terlalu sedikit keterusterangan
f. Komunikasi terlalu sering berhubungan kemungkinan
perubahan
Alternatif pendekatan terhadap komunikasi
karyawan:
1. Orientasi pada nilai-nilai kemanusiaan
2. Perencanaan
3. Prosedur Keluhan yang efektif
4. Para pengawas yang responsif
5. Pendengaran aktif
6. Keterlibatan manajemen
Orientasi pada Nilai-nilai Kemanusiaan

• Manajemen harus lebih responsif terhadap nilai-nilai kemanusiaan.


Komunikasi harus menjawab kebutuhan karyawan. Para pekerja ingin
memahami apa yang terjadi di sekitar mereka, ingin dihormati secara
individu, ingin memiliki tujuan.
Perencanaan
• Komunikasi karyawan, seperti fungsi perusahaan lainnya, harus
direncanakan, untuk mencapai kontinuitas dan kredibilitas.
Prosedur Keluhan yang Efektif
• Prosedur keluhan perusahaan harus menjadi pertemuan empatik
langsung bagi karyawan, sehingga akan menghasilkan kesamaan
pandangan dalam memecahkan masalah.
Para Pengawas yang Responsif
• Bagi karyawan, pengawas adalah perusahaan. Bagi kebanyakan
pengawas, komunikasi yang efektif dan responsif bukanlah
pembawaan lahir, tetapi memerlukan pelatihan.
Pendengaran Aktif
• Manajemen harus mengembangkan keterampilan
“pendengaran aktif” .
Keterlibatan Manajemen
• Manajemen harus cukup memperhatikan arah, kualitas, dan isi
semua komunikasi dengan karyawan. Keterlibatan karyawan
selalu menjadi kunci keberhasilan program komunikasi
APLIKASI KOMUNIKASI DALAM
ASUHAN KEPERAWATAN
• Komunikasi dalam praktik keperawatan profesional merupakan unsur utama bagi
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mencapai hasil yang
optimal.
• Kegiatan keperawatan yang memerlukan komunikasi meliputi:
1.Komunikasi saat timbang terima
2.Interview/Anamnesis
3.Komunikasi melalui komputer
4.Komunikasi tentang kerahasiaan
5.Komunikasi melalui sentuhan
6.Dokumentasi sebagai alat komunikasi
7.Komunikasi perawat dan Tim Kesehatan lainnya
Manfaat komunikasi dalam
pendokumentasian:
a. Dapat digunakan lagi untuk keperluan yang bermanfaat
b. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat dan tenaga
kesehatan lainnya tentang apa yang sudah dan akan dilakukan
kepada pasien
c. Bermanfaat untuk pendataan pasien yang akurat karena berbagai
informasi mengenai pasien telah dicatat.
HAMBATAN DALAM BERKOMUNIKASI

1. Memberi nasihat atau memberi tahu cara pemecahan masalah keperawatan


yang menunjukkan seakan-akan klien tidak mampu melakukannya sendiri.
2. Berupaya menentramkan hati, di mana perawat memberikan informasi tidak
berdasarkan fakta tetapi lebih bertujuan untuk memberikan perasaan senang.
3. Mengalihkan pembicaraan mengenai hal-hal yang mengancam kepada hal-hal
yang kurang mengancam.
4. Membuat penilaian terhadap perilaku klien berdasarkan sistem nilai yang
dianut oleh perawat.
5. Menunjukkan perilaku yang berfokus pada diri perawat
6. Memberikan pengarahan atau petunjuk yang harus diikuti dengan mengabaikan
kemampuan klien, menganggap klien tidak mampu untuk mengatasi
masalahnya.
7. Mengajukan pertanyaan yang berlebihan tanpa memperhatikan perasaan
klien.
8. Memberikan komentar klise atau stereotipe
KOMUNIKASI ASERTIF

• ADALAH komunikasi yang menyatakan diri secara langsung,


jujur, tepat, dan tidak melanggar hak dan tanggung jawab
orang lain.
• Ada beberapa cara agar komunikasi asertif dapat berjalan
dengan baik:
a. Merefleksikan apa yang dikatakan
b. Mengulangi pernyataan dengan tegas dan terus menerus
c. Menunjukkan asumsi selengkapnya melalui komunikasi
verbal/non verbal
d. Menyatakan kembali dengan bahasa asertif
e. Mengajukan pertanyaan
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI

• Komunikasi merupakan alat atau sarana yang digunakan dalam


menjalin hubungan. Teknik komunikasi yang digunakan secara tepat
dapat menciptakan hubungan terapeutik, dan apabila tidak tepat
akan menimbulkan masalah bagi klien dan perawat.
1. Kehadiran atau keberadaan perawat
2. Perilaku non verbal
3. Keterampilan memberi respons
Add 1 kehadiran perawat

• Kehadiran berarti kebersamaan fisik dan psikologis


dalam berkomunikasi dengan klien, mencakup
mendengarkan dan mengamati, serta memberikan
perhatian terhadap ucapan dan perilaku klien.
- Postur tubuh
- Kontak mata
- Tidak melipat tangan
- Mendengar secara aktif
Add 2 Perilaku Nonverbal

a. Aktivitas fisik: gerakan tubuh, ekspresi wajah, sikap, atau poster


tubuh, kontak mata, gerakan mata dan sentuhan.
b. Vokalisasi: pengaturan suara atau nada bicara dan kecepatan
bicara
c. Jarak antar pembicara: 45-120 cm sehingga memungkinkan
kontak mata dan sentuhan
Add 3 keterampilan memberi Respons

• Empati: merasakan apa yang dialami klien


• Kesetiaan: bersikap terbuka, jujur dan tulus
• Kesiapan diri: peka atau mau menyediakan diri untuk
membantu klien
• Bersikap objektif dan konkret: berdasarkan kenyataan
• Menerima klien: menghargai, menghormati,
memperhatikannya
• Bersikap asertif: mengemukakan pendapat tanpa
menyinggung perasaan, menyakiti hati, atau merugikan
orang
Pedoman komunikasi yang baik di Antara
tim:
1. Mendengarkan secara aktif
2. Komunikasi dengan menunjukkan minat/tertarik dan perhatian
3. Berikan informasi yang adekuat terhadap staf
4. Gunakan ide-ide anggota tim untuk merencanakan tindakan
5. Memaksimalkan perasaan menghormati diri sendiri
6. Fokuskan kemampuan anggota tim untuk saling membantu
7. Berikan pujian terhadap penampilan yang kompeten
8. Nyatakan secara jelas harapan-harapan dan identifikasi hal-hal penting
9. Rela untuk mencari alternative bahwa oranglain merasa penting
10. Tunjukkan penghargaan terhadap nilai-nilai dan martabat semua
anggota tim
11. Kurangi situasi yang secara potensial menimbulkan konflik
Strategi Komunikasi yang Efektif

1. Rencana strategi komunikasi Antara Karu-Perawat


2. Rencana strategi komunikasi Antara karu/perawat-dokter
3. Rencana strategi komunikasi Antara perawat-pasien/keluarga
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai