Anda di halaman 1dari 19

CALISTA

ROY
FALSAFAH & TEORI KEPERAWATAN
KELOMPOK 4
o ANJAS SETIAWAN
o AISYA AYU SUSANTO
o FANIA NUR ALIFAH
o JULIA EKA PUSPITASARI
o NASHUA FATHIMATUZ ZAHRA
o MARINI FATMASARI
o LIDIA PUTRI
o PADILA PUTRI
o PATRISIA CAMELIA
o RARAS
o ROSSA PRASTIKA SARI
o SISILIA AVESTELA OWA
BIOGRAFI
Callista Roy adalah seorang anggota Sisters of Saint Joseph
dari Carondelet , lahir pada 14 Oktober 1939, di Los Angeles,
California.

Dia menerima gelar sarjana keperawatan pada tahun 1963


dari Perguruan Tinggi Mount Saint Mary di LosAngeles dan
gelar master dalam perawatan dari University of California,
Los Angeles, pada tahun 1966.
Pada saat bekerja ditingkat magister, dalam sebuah
seminar dengan Dorrothy E.

Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah


model konsep keperawatan. Roy bekerja sebagai staff
perawat pediatric dan mengumumkan daya lenting dari
anak-anak dan menambahkan respon ke perubahan
fisiologis-psikologis.

Roy menerbitkan banyak buku, artikel periodical dan


menghadirkan banyak kuliah dan workshops pada teori
adaptasi
Roy Adaption Model

( RAM ) yang diterbitkan di buku The Roy Adaptoin


Model merupakan ungkapan yang pasti.

Pada tahun 1981 Roy adalah seorang dari Sigma


Theta Tau dan Roy pun menerima hadiah National
Founder selama bertahan di Fosterus Proffesional
Nurshing Standars.
PARADIGMA
KEPERAWATAN

Empat Elemen utama dari teori Roy adalah :


Manusia sebagai penerima asuhan keperawatan,
Konsep lingkungan, Konsep sehat dan
Keperawatan.

Dimana antara keempat elemen tersebut saling


mempengaruhi satu sama lain karena
merupakan suatu sistem.
Pengertian Calista Roy

Teori adaptasi Calista Roy


merupakan model keperawatan
yang menguraikan bagaimana
individu mampu meningkatkan
kesehatan dengan cara
mempertahankan perilaku adaptif
serta mampu merubah perilaku
yang inadaptif
—Tujuan Keperawatan Calista Roy

“pada teori Roy, tujuan intervensi keperawatan


adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan
perilaku adaptif dan merubah perilaku inefektif.”
Pandangan Teori Calista Roy Terhadap
Falsafah Keperawatan Khususnya Manusia

Dalam penjelasannya Calista Roy


mengatakan bahwa setiap manusia selalu
berusaha menanggulangi perubahan
status kesehatan dan perawat harus
merespon untuk membantu manusia
beradaptasi dalam perubahan ini.
Model adaptasi roy (RAM) hadir
sebagai desain bahwa respon
perilaku dapat dihubungkan
dengan cara tiga rangsangan:
fokal, kontekstual,dan residual;

Proses kontrol atau mekanisme koping dapat diakses melalui


sistem regulator dan kognator untuk individu, dan melalui
stabilizer dan inovator subsistem untuk kelompok.
PENDEKATAN TEORI KEPERAWATAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN
MODEL ADAPTASI ROY

Model Adaptasi Roy berasumsi bahwa dasar ilmu


keperawatan adalah pemahaman tentang proses
adaptasi manusia dalam menghadapi situasi
hidupnya.
Roy mengidentifikasikan 3 aspek dalam model
keperawatannya yaitu: pasien sebagai penerima
layanan keperawatan, tujuan keperawatan dan
intervensi keperawatan. Masing-masing aspek
utama tersebut termasuk didalamnya konsep
keperawatan, manusia, sehat-sakit, lingkungan
dan adaptasi.
Konsep adaptasi diasumsikan bahwa individu merupakan
sistem terbuka dan adaptif yang dapat merespon stimulus
yang datang baik dari dalam maupun luar individu (Roy
&Andrews, 1991 dalam Tomey & Alligood, 2006).
Dengan Model Adaptasi Roy, perawat dapat meningkatkan
penyesuaian diri pasien dalam menghadapi tantangan yang
berhubungan dengan sehat-sakit, meningkatkan penyesuaian
diri pasien menuju adaptasi dalam menghadapi stimulus.
Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy sebagai penerima
asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang dipandang sebagai ” holistic adatif
system” dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.

12
Menurut Tomy & Alliggod, 2006 dan Roy &
Andrews,1999 skema 2.2 merupakan skematik yang
memandang manusia sebagai suatu system yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Infut
2.Kontrol
3.output
Model Teori Adaptasi Menurut Sister Calista Roy Pada Asuhan Keperawatan
Pasien.

a. Langkah Proses Keperawatan Menurut Model


Adaptasi Roy. proses keperawatan merupakan
metode pemecahan masalah pasien dengan
mengidentifikasi stimulus dan mengkaji fungsi dari
adaptasi modeLangkah pertama pengkajian
adalah pengkajian perilaku dengan mengkaji 4
adaptasi mode yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi
peran dan interdependensi.Langkah selanjutnya
menetapkan diagnosa keperawatan, penetapan
tujuan keperawatan, intervensi dan evaluasi.
1) Pengkajian prilaku (behavior).Pengkajian prilaku
(behavior) merupakan langkah pertama proses keperawatan
menurut Model Adaptasi Roy. Perilaku itu dapat diamati,
diukur, dan dilaporkan secara subjektif oleh seseorang,
2) Pengkajian stimulus.Langkah kedua dalam proses
keperawatan menurut Roy & Andrews (1999); Tomey &
Alligood (2006) adalah pengkajian stimulus. Stimulus
merupakan sesuatu yang menimbulkan respon. Pengkajian
stimulus diarahkan pada stimulus fokal yang merupakan
perubahan prilaku yang dapat diobservasi.
Diagnosa Keperawatan.Diagnosa keperawatan
menurut teori adaptasi Roy adalah sebagai suatu hasil
dari pengambilan keputusan berhubungan dengan
kurang mampunya adaptasi. Diagnosa keperawatan
dirumuskan dengan mengobservasi tingkah laku klien
— terhadap pengaruh lingkungan
3) Penetapan Tujuan Keperawatan.Roy menyampaikan
bahwa tujuan pada intervensi keperawatan adalah untuk
mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif dan
mengubah perilaku inefektif menjadi adaptif.

4) Intervensi dan Implementasi.Menurut Roy & Andrews (1999) dalam Alligood &
Tomey (2006), intervensi keperawatan memfokuskan pada cara untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Intervensi keperawatan berisi manajemen terhadap
stimulus yang mempengaruhi prilaku dan mengubah atau memanifulasi stimulasi
fokal, kontekstual dan residual, juga difokuskan pada koping individu sehingga
seluruh stimulasi sesuai dengan kemampuan individu untuk beradaptasi
5) Evaluasi.Menurut Roy & Andrews (1999),
evaluasi merupakan penilaian efektif terhadap
intervensi keperawatan sehubungan dengan tingkah
laku pasien. Oleh karena itu, evaluasi tersebut
menjadi refleksi dari tujuan keperawatan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Perawat harus mengkaji
tingkah laku pasien setelah diimplementasi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai