Anda di halaman 1dari 51

Dr.

Amela Rizki Pelu


IBU BIJAK
ANAK BEBAS STUNTING
Stunting merupakan kegawat - daruratan Nasional
1 dari 3 anak di indonesia menderita Stunting
“Tahun 2023 Angka Prevalensi Stunting
Harus Turun Setidaknya 17%”

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia


(SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan
Kementerian Kesehatan, angka prevalensi
stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%,
atau menurun 6,4% dari angka 30,8% pada
2018. “Pemerintah mempunyai target untuk
menurunkan prevalensi hingga 14% pada tahun
2024.
STUNTING atau KERDIL
STUNTING didefinisikan sebagai kondisi gagal tumbuh
dan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari
lingkungan, kebersihan, hingga kecukupan nutrisi anak
di seribu hari pertama kehidupan.

Sementara KERDIL (dwarfisme) atau perawakan


pendek lebih disebabkan oleh faktor keturunan
atau hormon.
Kondisi ini diukur dengan
panjang atau tinggi badan
<-2 standar deviasi median
pada standar pertumbuhan
WHO
Bila Remaja Malnutrisi ?????
Gejala a pada remaja yang sering dikeluhkan penderitanya antara lain

1. Kulit terutama bagian pipi dan bibir pucat


2. Lapisan bagian dalam kelopak mata pucat
3. Bantalan kuku pucat atau tidak berwarna merah muda seperti biasanya
4. Gampang marah
5. Susah konsentrasi
6. Badan terasa lemah sehingga ingin tidur terus-menerus
7. Mudah lelah Sesak napas
8. Detak jantung cepat
9. Tangan dan kaki bengkak
10. Sakit kepala Pusing dan pingsan
11. Refleks kerap menggerak-gerakkan kaki
Tanda kurang gizi pada masa kehamilan

Anemia

BB tidak bertambah

Mudah sakit

Masalah pada janin


MPASI
Sejak lahir hingga 6 bulan pertama
kehidupan si Kecil, ASI memang sangat
cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
ASI dan MPASI

• Hanya ASI • Makanan Pndamping


ASI Eklusif asi
Dampak jangka pendek
• Peningkatan kesakitan dan kematian
• Pergerakan kognitif motorik dan verbal anak
tidak optimal
• Gangguan metabolisme
• Peningkatan biaya kesehatan
Dampak jangka panjang
• Postur pendek
• Resiko obesitas dan penyakit lain meningkat
• Kesehatan reproduksi menurun
• Kapasitas belajar kurang optimal
• Produktivitas dan kapasitas kerja tidak optimal
Pertumbuhan Otak
Masalah non Kesehatan menjadi akar dari
masalah Stunting
1. Ekonomi
2. politik
3. sosial
4. Budaya
5. kemiskinan
6. kurangnya pemberdayaan perempuan,
7. degradasi lingkungan
3 Faktor Penting !!!!!!
• Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan
dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan
terhadap
1. pola makan
2. pola asuh
3. sanitasi dan akses air bersih
POLA MAKAN
• Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya
akses terhadap makanan dari segi jumlah dan
kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam.
• Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang
perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam
masa pertumbuhan, memperbanyak sumber
protein sangat dianjurkan, di samping tetap
membiasakan mengonsumsi buah dan sayur.
ISI PIRINGKU cegah STUNTING
1/3

2/3

1/3

2/3
POLA ASUH
• pola asuh pemberian makan bagi bayi dan Balita.
• Pola asuh edukasi kesehatan reproduksi dan gizi
bagi remaja ,para calon ibu dan pada saat
kehamilan
• Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi
menyusu dini (IMD),hanya ASI hingga 6 bulan dan
lanjutkan makanan tambahan setelah 6 bulan
disertai makanan tambahan
• Posyandu secara rutin
IBU bijak penentu masa depan bangsa

Anda mungkin juga menyukai