Study Hadist Kel 8
Study Hadist Kel 8
Ihwal
Periwayatan
Hadist
Apa saja Adab Pencari Hadist?
1
Chirzin, 2014
ADAB
1
Mengedepankan
Tata krama
Referensi:Dr.Nuruddin’Itr, Ulum
ul Hadis, 2012
Muhadist Seseorang yang
mampu membaca
hadist Nabi
2 Muhammad SAW
•Mengamalkan ilmunya
• Ikhlas karena Allah
swt
1 3
•Memuliakan dan
2 4 menghormati guru
•Bersunguh sungguh
dalam mengambi hadis
dari ulama
Referensi:Dr.Nuruddin’Itr, Ulum
ul Hadis, 2012
Lanjutan Adab pencari hadist
Memakai metodologi
yang berlaku dalam
Memperhatikan
pencarian hadist
mushthalah hadits
Referensi:Dr.Nuruddin’Itr, Ulum
ul Hadis, 2012
Adab Muhaddits
Ikhlas dan niat yang benar Ihklas adalah ruh dan inti setiap amal
Menghiasi diri dengan berbagai keutamaan seorang muhaddits melebihi orang lain dengan hal ini
sebagaimana yang dilakukan oleh uama hadist terdahulu
Memelihara kecakapan mengajarkan hadis Arti menjaga kecakapan disini adalah bahwa seorang
muhaddits semestinya tidak mau menghadiri suatu majelis
untuk mengajarkan hadis kecuali apabila ia benar benar
siap untuk itu,baik ketika muda maupun sudah tua
Berhenti jika khawatir salah Masa pensiun bagi para Muhadditsin adalah 80 tahun,
karena pada umumnya orang pada usia tersebut tidak
memiliki fisik yang normal lagi, kurangnya daya ingatnya,
aktivitas dan kreativitas menurun, serta pola pikirannya
berubah
Referensi:Dr.Nuruddin’Itr, Ulum
ul Hadis, 2012
Adab Muhaddits
Menghormati orang yang lebih utama darinya Hal ini merupakan bagian dari kesempurnaan akhlak para ulama.
Mereka mengindari untuk tidak mendahului orang orang yang
lebih banyak memiliki keutamaan daripada mereka,baikkarena
usianya yang lebih tua maupun ilmunya yang lebih tinggi
Menghormati hadits dan mendatangi majelis pengkaji Seorang muhaddits dalam hatinya harus tertanam rasa hormat
hadis terhadap hadits, salah satunya dengan cara ketika akan
mendatangi pengkajian hadits dengan penuh kesiagaan, termasuk
yang berkenaan dengan kebersihan dan pakaian
Menyibukkan diri menulis karya ilmiah Bagi muhaddits yang telah berkecimpung dalam dunia penulisan,
hendaknya ia memberikan sesuatu yang baru, baik dengan
mengemukakan ide yang baru berdasarkan ijtihadnya, maupun
dengan memperbaharui metode penyajian ilmu dengan metode
yang sesuai dengan tuntutan zaman. Di samping itu, para penulis
hendaknya tidak menulis sesuatu yang kurang ia kuasai dengan
baik
Aisyah