11.34 - Kel 3 Case Control - 091019 - Final
11.34 - Kel 3 Case Control - 091019 - Final
(KELOMPOK 3)
NO NPM Nama
1 Dewi Lestarini 1806166616
2 Dewi Nirmala Sari 1806261313
3 Dwirani Amelia 1806166601
4 Nurhayati 1706010306
5 Rifai Ali 1806166620
6 Susiana 1806261401
CASE CONTROL DAN COHORT
Epidemiology, Fifth Edition, Leon Gordis, Chapter 13, A Pause for Review: Comparing Cohort and Case Control, page 239-
1. Jelaskan pada situasi seperti apa saja studi kasus-kontrol lebih baik untuk
digunakan dibandingkan dengan studi cohort! (minimal 4 situasi)
Multiple Eksposure/
Etiologi
Multiple Outcomes
Mengeksplorasi interaksi
antar faktor-faktor
Kasus berasal dari 11 RS besar di Boston. Hal ini dapat mengakibatkan kemungkinan kasus yang
ada adalah pasien telah sakit parah sehingga faktor risiko yang teridentifikasi mungkin hanya pada
mereka yang sakit parah.
Epidemiology, Fifth Edition, Leon Gordis, Chapter 10, Case Control and Other Study design, page 192
Bias Seleksi : Pemilihan kelompok kontrol yang kurang tepat
Non-hospitalized Hospitalized
Kelebihan : Kelebihan
• Diambil dari beberapa sumber di komunitas
• Diambil dari pasen yang tidak menderita
• Bisa melakukan pengambilan data secara door to
penyakit serupa dengan kasus,
door, sehingga peneliti bisa mengobservasi beberapa
• Subyek mudah didapatkan, lebih efektif dan
variable sekaligus ketika pengambilan data
• Menggambarkan kondisi sebenarnya di populasi efisien pada saat pengambilan data
• Bisa meminta refrensi pasien yang menjadi kasus Kekurangan
(control bisa jadia adalah teman/keluarga dari kasus) • Sering merancukan prevalensi
Kekurangan • Kontrol grup sering tidak meepresentasikan kondisi
• Lilienfeld et al (1958)
• Validitas penentuan status circumsisi dengan kuesioner dan hubungannya
dengan kanker serviks
• Status sirkumsisi: wawancara
dengan laki2 atau perempuan –
apakah sirkumsisi atau tidak –
konfirmasi dg pemeriksaan dokter --
diskrepansi
• Terdapat limitation in recall –
dilakukan analisis terhadap
diskrepansi ini
• Penyebab:
• Kesalahan pada dokter yang melakukan
pemeriksaan
• Responden salah memahami istilah
sirkumsisi – foreign born subject – mis-
interpret istilah sirkumsisi
• Bahasa ibu responden
• Okupasi reponden – in related to
education level
Castellasgue et al (2002)
Male Circumcision, Penile Human Papillomavirus Infection, And Cervical
Cancer In Female Partners
case control
Women subjects Women control subjects
• Recruited from general population • Recruited from general population
• Newly diagnosed ca-insitu/invasive and from hospital
carcinoma • Frequency matched according to
Men subjects age
• Husband or stable partner (having Men subjects
regular sexual intercourse for 6 • Husband or stable partner (having
months) regular sexual intercourse for 6
months)
Method
• Dilakukan wawancara terkait:
demografik, sosioekonomi, riwayat
sexual dan status sirkumsisi –
menggunakan kuesioner oleh trained
interviewers
• Status sirkumsisi – dikonfirmasi oleh
pemeriksaan dokter – dianggap
reliable, berbeda dengan studi
Lilienfeld – tidak ada bias
• Deteksi HPV DNA – PCR dari swab
uretra dan external surface
KELOMPOK 3
1. Apa tujuan dari menggunakan multiple controls .
Contoh:
• Hubungan merokok dan Kanker Paru.
- Pemilihan kontrol di rumah sakit pada mereka yang sakit selain kanker paru,
mungkin akan memperoleh prevalensi pajanan rokok yang berbeda dengan
prevalensi pajanan rokok di populasi orang yang sehat (bukan di rumah sakit).
Dalam hal ini control group dapat ditambahkan dari kontrol yang bersumber dari
populasi (selain control group yang bersumber dari rumah sakit). Harapannya adalah
hasil perbandingan kelompok kasus dengan kedua kelompok kontrol tersebut akan
sama, namun jika hasil berbeda harus tetap dijelaskan penyebab perbedaan
tersebut.
- Penggunaan beberapa jenis kontrol, terlebih dahulu harus menentukan gold standar.
4. Studi kasus kontrol oleh Gold et al(1979) mengenai Risk factors for brain tumors in children menggunakan 2
type jenis kontrol .Jelaskan rationale menggunakan 2 jenis kontrol ? Selain membaca artikel, bacalah buku
Gordis chapter 10 serta maksud dari Fig 10.6 A dan Fig 10.6 B
• Pada tahun 1979, Gold et al. menerbitkan studi kasus kontrol dengan judul “Risk factors
for brain tumors in children”. Penelitian ini menggunakan dua tipe/jenis kontrol: anak-
anak tanpa kanker (disebut kontrol normal) dan anak-anak dengan kanker selain
tumor otak (disebut kontrol kanker) (dijelaskan dalam Gambar. 10 -5).
• Apakah alasan menggunakan dua kelompok kontrol ini? Mari kita pertimbangkan
pertanyaan, "Apakah ibu dari anak-anak dengan tumor otak memiliki paparan radiasi
pralahir lebih dari ibu kontrol?" Beberapa hasil yang mungkin terlihat pada Gambar 10-6A
• Alasan penggunaan 2 jenis kontrol dalam penelitian ini adalah mungkin saja prevalensi
paparan radiasi dari ibu dengan anak yang mengalami kanker otak sama dengan
prevalensi ibu dengan anak yang mengalami kanker lainnya, sebaliknya berbeda dengan
prevalensi paparan radiasi pada kelompok yang sehat (tidak kanker). Sehingga bisa
menghasilkan kesimpulan bahwa radiasi pranatal merupakan faktor risiko baik untuk
tumor otak maupun untuk kanker lainnya; artinya, radiasi memberi efek karsinogen
namun tidak specifik.
• Apakah hasil penelitian tersebut memungkinkan Bias? Ya! Mungkin saja prevalensi
yang sebenarnya dari paparan radiasi pada kontrol kanker lainnya dan kontrol sehat
sama-sama memiliki prevalensi yang rendah (figure 10-6B), namun karena terjadi bias
recall dapat menjadi seperti yang ditunjukkan pada figure 10-6A. Hal ini disebabkan
karena penelusuran riwayat sangat bertumpu pada ingatan responden, dalam hal ini
mungkin saja ibu yang memiliki anak yang menderita kanker (kanker otak maupun kanker
lainnya) lebih mengingat keterpaparan radiasi mereka dibandingkan dengan ibu yang
memiliki anak yang sehat.
5. Jelaskan mengenai desain nested case control seperti yang dijelaskan pada buku Gordis chapter
10 ; Fig 10.9 A sampai dengan Fig 10.9 I dan jelaskan juga nested case control pada artikel Chen et al
(2003)
Pada studi NEST CASE CONTROL :
Kontrol adalah individu yang mempunyai risiko
dan diambil pada saat sampel mulai
mendapat penyakit
Kasus pertama
-----> Kontrol diambil saat kasus pertama mendapat penyakit
Terima kasih