Teknik Pembuatan
Sediaan Obat
XI Farmasi Industri
Formulasi
Sediaan
Obat Cair
Type Sediaan Cair
Pendahuluan : Larutan
Zat aktif dan komponen
padat lainnya larut dalam
Sediaan Cair
pembawa membentuk
Dirancang utk pasien yang
sistem yang homogen.
sulit menelan tablet atau
Sistem Despersi
kapsul
Tdd dua fase atau lebih
Dirancang utk menghasilkan
Salah satu fase terdistribusi
efek terapi yang lebih cepat
dalam fase lainnya.
krn zat aktif lebih cepat
Suspensi
diabsorpsi
Zat padat terdistribusi
Pemberian dosis lebih
dalam cairan
fleksibel, krn hanya perlu
Emulsi
menyesuaikan volume
Cairan terdistribusi
sediaan yang diberikan
dalam cairan lainnya
Type Sistem
Sediaan Despersi
Larutan
Cair
Sistem Despersi
Tdd dua atau lebih fase
Salah satu fase terdistribusi
dalam fase lainnya.
Suspensi Emulsi
Zat aktif dan
komponen padat
lainnya larut dalam
pembawa membentuk Cairan terdistribusi
Zat padat terdistribusi
sistem yang homogen dalam cairan lainnya
dalam cairan
Type Sediaan
Cair
Larutan Oral
Guttae auriculares = Solutio otic
= Larutan otik
Collunarium = obat cuci hidung
Guttae Nasales = nose drops
= obat tetes hidung
Potiones = Obat minum Nebula = inhalations = nose spray
Eliksir = obat semprot hidung
Sirup Collutorium = obat cuci mulut
Netralisasi Gargarisma = gargle = obat kumur
Saturasi, pembuatan Ephithemal = obat kompres
Potio effervescent Lotio
Guttae = Obat tetes Litus oris = obat oles bibir
Guttae oris = obat tetes mulut
Larutan Potiones
Oral ( Obat Minum ) Sirup
Nebula = inhalations
Collutorium = obat cuci mulut
= nose spray
Larutan pekat dlm air, mgd
= obat semprot hidung
deodoran
Digunakan utk
Antiseptik
disedot melalui hidung atau mulut
Anestesi lokal
Disemprotkan dlm btk kabut ke dlm
astringensia
saluran pernafasan
Digunakan utk cuci mulut
Tetesan atau butiran kabut harus seragam
Memp pH 7 – 9,5
dan sangat halus, shg dpt mencapai
Disimpan dlm botolputih bermulut kecil
bronkioli
Ephithemal = obat kompres
Gargarisma = gargle = Lotio
Digunakan utk
obat kumur Suspensi atau dispersi
Memberikan rasa dingin
Larutan pekat yg hrs utk obat luar
pada tempat yg sakit /
diencerkan dulu Suspensi bahan padat
panas
Digunakan utk halus dgn pensuspensi
Karena radang atau sifat
pencegahan atau yg cocock
perbedaan tekanan osmosis
pengobatan infeksi Emulsi tipe minyak dlm
Mengeringkan luka
tenggorokan atau jalan air dgn surfaktan yg
bernanah
nafas cocok
Contoh
Penandaan hrs tertera Dapat ditambah
Liquor Burowi
Petunjuk pengenceran Zat warna
Solutio Rivanol
Hanya untuk kumur Zat pengawet
Campuran Boorwater –
Tidak ditelan Zat pewangi yg cocok
Rivanol
Teknik Pembuatan
Sediaan Obat
XII Farmasi Industri
Formulasi
Sediaan
Suspensi
1. Utk Formulasi bahan obat yg tdk larut
dlm air
SUSPENSI 2. Pelepasan obat dpt diperpanjang
3. Mengurangi laju degradasi bhn obat yg
rusak krn hidrolisis
4. Dpt diformulasi jadi sediaan cair dgn
Menurut FI 3 rasa dan aroma yg menarik
Sediaan yg mgd bhn obat
padat halus dan tdk larut
Tp terdespersi secara
merata dlm cairan
Kelebihan
pembawa
Tidak terjadi agregasi
Jika mengendap, partikel
Kekurangan
dpt tersuspensi kembali
dgn pengocokan
Suspensi oral dan topikal 1. Bisa terjadi agregasi yi partikel obat
mgd partikel padat 5% – bergabung membentuk endapan keras
50% ( cake ) yg tdk dpt terdespersi kembali dgn
Suspensi Parental mgd pengocokan
partikel padat 0,5% – 25% 2. Proses pembuatan lb rumit dibanding larutan
3. Pd suspensi injeksi, ukuran partikel hrs
benar – benar diperhatikan
Klasifikasi Suspensi berdasarkan
Penggunaan Sistem Pembentukan
Suspensi Oral Sistem Flokulasi
Untuk penggunaan oral Proses sedimentasi cepat
Contoh : Endapan tdk membtk cake
Suspensi antasida = endapan keras dan padat
Suspensi antibiotika Mudah terdespersi kembali dgn pengocokan
Sirup indometasin Wujud kurang menyenangkan, krn sedimentasi cepat
Bhn obat diformulasikan suspensi Pd bag atas terbtk daerah yg jernih
Siprofloksasin Sistem deflokulasi
Chloramfenikol Proses sedimentasi lambat
Brinzolamid Endapan membtk cake yg keras
Suspensi topikal Sukar terdespersi kembali
Untuk penggunaan luar Wujud menyenangkan, krn sedimentasi relative lama
Partikel padat terdespersi dlm Terlihat ada endapan dan cairan atas berkabut
pembawa cair
Sbg sediaan kosmetik misalnya Suspensi kasar Ukuran
Sediaan tabir surya
Sediaan antiprespiran
Ukuran partikel padat lb dari 1,0 μm Partikel
Suspensi koloida
Contoh suspense topikal
Ukuran partikel padat 0,1 – 1,0 μm
Calamin lotio
Sodium Sulfasetamid lotio
Suspensi nano = nano-suspension
Ukuran partikel padat 10 – 1000 nm
Sbg sediaan obat telinga dan mata
Contoh
Metilselulosa Semisintetis Sintetis
Hidroksi-etil-selulosa Contoh
Natrium karboksi metilselulosa Carbopol 934 = Karbomer
pH campuran bersifat asam
Utk menetralkan sifat asam dan
meningkatkan viskositas
ditambah
Bahan Pensuspensi NaOH atau
Tri-etanol-amin = TEA
Bahan Pensuspensi = Suspending Agent
Bahan tambahan yg berfungsi untuk
mendespersikan partikel tidak larut
Alam dalam pembawa
Meningkatkan viskositas shg kecepatan
sedimentasi diperlambat
Contoh Pemilihan suspending agent
Gom / hidrokoloid Xanthan gum Harus tepat, krn ada kemungkinan
Mineral / tanah liat Guar gum berinteraksi dgn bahan obat
Pati = amylum Bentonit Tunggal atau kombinasi
Chondrus Veegum Konsentrasi harus tepat
Gom dpt larut dlm air, mengembang Pemilihan hrs mempertimbangkan
membentuk musilago / lender Bentuk Sediaan Oral atau Topikal
Musilago meningkatkan viskositas cairan, Komposisi kimia
shg suspense lebih stabil Stabilitas pembawa
Inkompatibilitas suspending agent
Prosedur Pembuatan
Teknik Pembuatan
Sediaan Obat
XII Farmasi Industri
Formulasi
Sediaan
Emulsi
Karakteristik Emulsi Yang Baik
EMULSI
1. Aman, efektif dan efisien sesuai
tujuan terapi
2. Membentuk system disperse
homogen antara minyak dan air
Suatu dispers dgn fase 3. Stabil dalam penyimpanan, baik
dispersinya tdd bulatan secara fisik maupun kimia
Tetesan fase internal tetap
– bulatan kecil zat cair terdespersi di dalam
yg terdistribusi ke pembawanya
seluruh pembawa yg 4. Memiliki viskositas optimal,
tdk bercampur sehingga
FI 4 : system dua fase, stabilitas dalam penyimpanan
yg salah satu cairannya terjaga
Sediaan dapat dituang
terdespersi dlm cairan dengan mudah
lainnya dlm bentuk 5. Kemasan mendukung
tetesan kecil penggunaan dan stabilitas obat
Emulsi Air dlm Minyak = A/M Emulsi Minyak dlm Air = M/A
= Emulsi Water in Oil = W/O = Emulsi Oil in Water = O/W
Medium pendispers = Fase kontinu = Fase luar Medium pendispers = Fase kontinu = Fase luar
adalah Minyak adalah Air
Fase terdispersi = Fase dalam adalah Air Fase terdispersi = Fase dalam adalah Minyak
Breaking
Koalesen Creaming Inversi fase
= Cracking
Diawali dgn pecahnya Emulsi berubah
lapisan pembungkus Dlm emulsi dari type A/M
globul² kecil face dispers, kemudian terbentuk menjadi type
menyatu Fase dispers bergabung M/A
lapisan² dgn
membentuk ( koslesens ), akhirnya Juga sebaliknya
Fase dispers dan konsentrasi Terjadi bila nilai
globul² besar yg ber-beda²
pendispersi memisah kritis rasio
( breaking / cracking ) terlewati
Emulsi w/o
Dengan Filter paper
CoCl₂
Emulsi diteteskan pada
kertas yang sudah dibasahi
CoCl₂ dan dikeringkan Merah
muda
yang berwarna biru Emulsi o/w
kertas saring menjadi basah
berarti emulsi tipe O/W
warna
timbul noda minyak pada kertas saring tetap
Teknik Pembuatan
Sediaan Obat
XII Farmasi Industri
Formulasi
Shampo
SHAMPO
Kosmetik adalah
Bahan / sediaan yg digunakan pada
bagian luar manusia
epidermis Kuku
Rambut Bibir
Organ genital bagian luar
Gigi
Mukosa mulut
Untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan,
memperbaikki bau badan
Untuk memelihara tubuh pada kondisi baik
Shampo
Sejenis cairan, spt sabun
Berfungsi meningkatkan tegangan permukaan kulit kepala shg dpt
meluruhkan kotoran ( = keramas )
Formulasi shampoo yg baik, dpt meminimalisir :
Iritasi mata
Mengontrol ketomebe ( dandruff )
Memperbaiki struktur rambut
Anti-dandruff shampoo
= Shampo anti ketombe
Shampo yg ditujukan untuk mengontrol sel kulit mati di kulit
kepala
Formula hampir sama dgn shampoo lain,
tapi ditambah bahan aktif spt :
Senium sulfida
Zink pirition
Sulfur
Karakteristik Shampo yg baik
6. Air
Menggunakan air de-ionisasi
= de-ionized water
Bertujuan mencegah terjadinya reaksi ion
Prosedur Pembuatan
Formula : Shampo
Asam Salisilat 3%
Na Lauryl Sulfat 30%
Asam Oleat 20% 1. Asam Oleat, Na Lauryl Sulfat dan
Tri-etanol-amin 10% aquadest dipanaskan di atas
Parfum qs penangas air hg 60°C
Pewarna qs 2. + TEA per-lahan² sambal diaduk
Nipagin 0,2% 3. Masukkan ke dlm botol dan
Aquadest ad 100 biarkan dingin
mL 4. Tambahkan parfum pd suhu 35°C
BAHAN TAMBAHAN PADA
SEDIAAN CAIR ORAL
Pertimbangan
pemilihan bahan Tdd :
1. Pembawa, biasanya air
tambahan 2. Pelarut Kosolvensi
= eksipien 3. Pengawet
1. Karakteristik zat aktif 4. Penutup Rasa
2. Stabilitas obat dlm larutan 5. Peningkat kekentalan
3. Kelarutan obat pada dosis 6. Antioksidant
yg diinginkan 7. Flavoring agent = Perisa
4. Rasa yg dpt diterima 8. Pewarna
5. Kompatibilitas eksipien dgn 9. Larutan Dapar = Peyangga
zat aktif
Eksipien berfungsi menghasilkan
sediaan oral kualitas baik
4. Penutup Rasa
1. Pembawa, biasanya air Utk mengurangi rasa tdk enak
2. Kosolvensi Memberi rasa tertentu sbg ciri
Peristiwa meningkatnya kelarutan produk
zat krn adanya modifikasi pelarut Tdk boleh mempengaruhi khasiat,
3. Pengawet stabilitas dan penampilan sediaan
Untuk mencegah kontaminasi Pemanis Alam :
mikroba dekstrose
Contoh : Fruktose
Ester para-hidroksi-benzoat Sirup cair
Metil paraben manitol
Propil paraben sorbitol
Asam benzoate Pemanis buatan
Asam borat aspartam
Asam sorbat Sakarin
Natrium siklamat
Lanjutan Eksipien 7. Flavoring agent = Perisa
Utk memberi
5. Peningkat kekentalan Utk meningkatkan rasa yg serasi
Contoh : dgn sediaan
Polimer hidrofilik Hrs dpt dietrima oleh konsumen
Derivat selulosa Contoh rasa manis dgn aroma
Asam aglinat buah²an
Polivinil-pirolidon Flavoring agent alami :
6. Antioksidant Madu, bisa terkontaminasi
Senyawa yg dpt menurunkan laju mikroba
reaksi oksidasi Minyak sitrus bebas terpen
Terutama utk sediaan yg mgd Anisi = Pimpinella anisum
lemak / minyak dgn asam lemak Wild chery = Prunis Serotina
tidak jenuh spt Lemon = Citrus limonum
Natrium formaldehid sulfoksilat Jeruk = Citrus aurantinum
Butil hidroksi anisol = BHA Jambu klituk = Guava sp
Butil hidroksi toluene = BHT Leci = Lechea sp
8. Pewarna
Pewarna alami
Ekstrak bagian tumbuhan
Warna hijau dari :
Lanjutan ekstrak daun pandan
Eksipien Ekstrak daun suji
Warna Kuning : dari kunyit
Warna coklat : dari buah
coklat
Warna merah : dari daun jati
Warna orange : dari wortel
Perwarna buatan
FD&C Blue No 1 = Brilliant Blue FCF / E133
FD&C Red No 40 = Alura merah AX / E129
FD&C Yellow No 5 = tartrazine / E102
9. Larutan Dapar = Peyangga
Kombinasi asam atau basa dengan garamnya
Utk mengatur pH
Yg sering digunakan : Dapar asetat
Dapar fosfat
Dapar sitrat
Persiapan Pembuatan Sediaan Cair Pertimbangan Formulasi Sediaan Cair
Harus menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Kelarutan
Baik = CPOB Modifikasi kimia bahan obat
Agar sediaan yg dihasilkan : Pengawet
sesuai dgn tujuan penggunaan Pemanis
Terjamin kualitas, keamanan dan efikasinya Viskositas
Fasilitas Penampilan sediaan
Disainnya tergantung tipe produk yg dibuat Stabilitas kimia
Hrs mencegah kontaminasi silang atau Peralatan
kontaminasi mikrobiologi Memenuhi kriteria desain pembersih
Hrs luas shg memadai dan memudahkan Utk memfasilitasi proses pembersihan
pergerakan orang yg bekerja dan sanitasi
Bahan Baku Bagian produksi dan pengisian bahan,
Karakteristik kimia dan fisikanya hrs sesuai hrs diidentifikasi dan membuat rincian
spesifikasinya prosedur operasional standar
Spesifikasi hrs menjamin kemurnian, Hrs memperhatikan kebersihan wadah
homogenitas dan bebas kontiminasi mikroba dan alat produksi
Perhatiakn ukuran pertikelnya Utk skala lab, menggunakan gelas kimia,
Air yg digunakan hrs memenuhi persyaratan mortar, stamper, spatula, penangas air,
air utk produksi = purified water cawan proselen dan hand homogenizer
Peralatan lain :
Timbangan analitik
Utk mengukur massa bahan dgn akurasi sp
0,0001 gram Evaluasi Sediaan Cair
Pengaduk Magnetik = Magnetic stirrer Pemeriksaan organoleptik
Menggunakan medan magnet berputar Sediaan didm[an pd temp kamar
shg proses pengadukan cepat Tdk boleh terjadi perubahan btk fisik
Mixer Warna
Berfungsi utk menghomogenkan dan Rasa
memperkecil ukuran partikel bau
lb dominan efek menghomogenkan Krn dpt menyebabkan perubahan
Utk membuat emulsi tipe bets penampilan obat
Homogenizer Penetuan efektivitas pengawet
Memperkecil ukuran face terdispersi Sediaan cair memerlukan antimikroba
Meningkatkan luas permukaan fase Krn pada fase cair mudah tumbuh
minyak mikro-organisme
Meningkatkan viskosita emulsi Maka efektifitas pengawet perlu diuji
Mengurangi terjadinya creaming
Menekan dan memaksa cairan
melalui celah yg sempit dan
dibenturkan ke dinding pd peniti
metal yg ada dlm celah
Tugas
Cari di internet
Formulasi Sediaan Shampo
dan cara Pembuatannya
Kumpulkan paling lambat
Kamis, 19 Agustus 2021, jam 13.00
SELAMAT BELAJAR
TAMAT
Tugas
Cari di internet
Formulasi Sediaan Suspensi
dan cara Pembuatannya
Kumpulkan paling lambat
Kamis, 29 Juli 2021, jam 13.00
SELAMAT BELAJAR
PERTEMUAN KE 02 02 Agustus 2021
T.P.S.O. XII FI
Formulasi
Sediaan
Obat Cair
Tugas
Cari di internet
Formulasi Sediaan Suspensi
dan cara Pembuatannya
Kumpulkan paling lambat
Kamis, 05 Agustus 2021, jam 13.00
SELAMAT BELAJAR
PERTEMUAN KE 03 09 Agustus 2021
T.P.S.O. XII FI
Formulasi
Sediaan
Obat Cair
Tugas
Cari di internet
Formulasi Sediaan Emulsi
dan cara Pembuatannya
Kumpulkan paling lambat
Kamis, 12 Agustus 2021, jam 13.00
SELAMAT BELAJAR
PERTEMUAN KE 04 16 Agustus 2021
T.P.S.O. XII FI
Formulasi
Sediaan
Obat Cair