Liska
Mardiatul Janna
Rani Buhari
Syahmi Dwi Putri
MANAJEMEN RISIKO
BAHAYA
Apa Itu Manajemen Risiko
DEFINISI MANAJEMEN RISIKO
1. Manusia
2. Peralatan
3. Material
4. Proses
5. Sistem dan Prosedur
6. Unsafe Action
7. Unsafe Condition
MANAJEMEN RISIKO
BAHAYA FISIK
Bahaya fisika adalah bahaya yang berkaitan dengan
cahaya, suhu, kebisingan, dan lain-lain. Faktor fisika
adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika
yang dalam keputusan ini terdiri dari iklim kerja,
kebisingan, getaran, gelombang mikro, sinar ultra ungu
dan medan magnet. Contoh Risiko bahaya yang berasal
dari faktor fisik yaitu bising yang dapat mengakibatkan
gangguan indra pendengaran, tekanan, getaran, suhu
ekstrem, cahaya, dan radiasi, dan iklim kerja.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Risiko
Pendengaran Akibat Kebisingan
Intensitas kebisingan (tingkat tekanan suara)
Jenis kebisingan (wide band, narrow band, impulse)
Lamanya terpapar per hari
Jumlah lamanya terpapar (dalam tahun)
Usia yang terpapar
Masalah pendengaran yang telah diderita sebelumnya
Lingkungan yang bising
Jarak pendengar dengan sumber kebisingan
Cara Mengurangi Keungkinan
Risiko Bahaya
Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Pengendalian
Hazard Fisik
Risiko Hazard
Radiasi
Contoh Manajemen Risiko
Bahaya Fisik Di Industri
Identifikasi Bahaya Mengidentifikasi sumber risiko berupa
bahan, mesin yang digunakan, alat yang ada, prosedur
yang harus dilakukan serta tipikal manusia yang terlibat
didalamnya.
Penilaian Risiko (Risk Assessment). Setelah semua risiko
diidentifikasi, langkah selanjutnya yaitu melakukan risk
assessment atau penilaian risiko.
Evaluasi Risiko.Risiko tidak akan memberikan makna yang
jelas bagi manajemen atau pengambil keputusan lainnya
jika tidak diketahui apakah risiko tersebut signifikan bagi
kelangsungan bisnis. Oleh karena itu sebagai tindak lanjut
dari penilaian risiko perlu dilakukan evaluasi risiko.
Lanjutan…
Pengendalian Risiko. Pengendalian risiko merupakan langkah
penting dan menentukan dalam keseluruhan manajemen
risiko. Risiko yang telah diketahui besar dan potensi akibatnya
harus dikelola dengan tepat, efektif dan sesuai dengan
kemampuan dan kondisi perusahaan.
Eliminasi. Eliminasi merupakan suatu pengendalian risiko yang
bersifat permanen dan harus dicoba untuk diterapkan sebagai
pilihan prioritas pertama. Pengendalian ini dilakukan dengan
cara menghilangkan sumber bahaya.
Substitusi. Subtitusi adalah teknik pengendalian bahaya
dengan mengganti alat, bahan, sistem atau prosedur yang
berbahaya dengan yang lebih aman atau lebih rendah
bahayanya.
Terima Kasih