Anda di halaman 1dari 12

STRESS DI TEMPAT KERJA

Menurut John Suprihanto, Prakoso Hadi (2003:62),


bahwa stres adalah konsekuensi setiap tindakan dan situasi
lingkungan yang menimbulkan tuntunan psikologis dan
fisik yang berlebih pada seseorang.
Menurut Charles D, Spielberger (dalam Ilandoyo,
2001:63) menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-
tuntutan eksternal yang mengenai seseorang,
misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu
stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya.

Pengertian stres dan stres kerja


Dapat menyimpulkan bahwa stres adalah suatu kondisi yang
dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan,
atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh
individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.

Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan


adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan
Jenis stres dibagi menjadi dua, yaitu:
1)    Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang
bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat
membangun).
2)    Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang
bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat
merusak).

Jenis-Jenis Stres
Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 1999)
mengkaji ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan
menyimpulkan tiga gejala dari stres pada individu, yaitu:
1)    Gejala psikologis
1.    Kecemasan, ketegangan, kebingungan dan mudah
tersinggung
2.    Perasaan frustrasi, rasa marah, dan dendam
(kebencian)
3.    Sensitif dan hyperreactivity
4.    Memendam perasaan, penarikan diri, dan depresi

Gejala-Gejala Stres
2)    Gejala fisiologis
• v  Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan
kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular
• v  Meningkatnya sekresi dari hormon stres (contoh:
adrenalin dan noradrenalin)
• v  Gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan
lambung)
3)    Gejala perilaku
• v  Menunda, menghindari pekerjaan, dan absen dari
pekerjaan
• v  Menurunnya prestasi (performance) dan produktivitas
• v  Meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-
obatan
Faktor Lingkungan Kerja dan Faktor Personal
Secara umum dikelompokkan menajdi:
1. Tingkat individual
Stressor tingkat ini berkaitan secara langsung dengan tugas
kerja seseorang
2. Tingkat kelompok
Disebabkan oleh dinamika kelompok dan perilaku
manajerial
3. Tingkat organisasi
Mempengaruhi sebagian besar karyawan
4. Ekstraorganisasional
Disebabkan oleh faktor diluar organisasi

Penyebab Stres
Penelitian yang dilakukan Halim (1986) di Jakarta
dengan menggunakan 76 sampel manager dan mandor di
perusahaan swasta  menunjukkan bahwa efek stres yang
mereka rasakan ada dua. Dua hal tersebut adalah:
• v  Efek pada fisiologis mereka, seperti: jantung berdegup
kencang, denyut jantung meningkat, bibir kering,
berkeringat, mual.
• v  Efek pada psikologis mereka, dimana mereka merasa
tegang, cemas, tidak bisa berkonsentrasi, ingin pergi ke
kamar mandi, ingin meninggalkan situasi stres.

Dampak Stres
Diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola
stres, ada dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan
pendekatan organisasi.
Dalam pendekatan individual seorang karyawan dapat
berusaha sendiri untuk mengurangi level stresnya. Strategi
yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu:
pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi dan
dukungan sosial.
Dari pendekatan organisasional yang mungkin
digunakan oleh manajemen untuk mengatasi stres
karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan,
penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan
keputusan partisipatif, komunikasi organisasional dan
program kesejahteraan.

Strategi manajemen stres kerja

Anda mungkin juga menyukai