Anda di halaman 1dari 13

RESISTANSI

1. RESISTANSI

Resistansi penghantar, adalah penyebab rugi daya ( po-


wer losses). Jika tidak ada penjelasan, yang dimaksud
resistansi adalah resistans efektif. Resistans efektif
suatu penghantar dinyatakan

.............. 1.1

dengan:
P = daya (watt)
I = arus rms (ampere)
Resistansi efektif sama dengan resistansi arus searah
(dc) dari saluran jika terdapat distribusi arus yang merata
(uniform) di seluruh penghantar.
Resistansi dc dinyatakan dengan:

..............1. 2
dengan

Satuan SI, (m), A (m2), (Ωm) dan satuan di Amerika


Serikat (feet), A (cmil = circular mils) dan (ohm-cmil
per foot). 1 cmils = 1/1000 inch = 10-3 inch
Pada tabel sering dijumpai, penampang kawat diberikan da-

lam satuan “circular mils” disingkat CM. Jika luas penam-

pang kawat diberikan dalam satuan mm2, maka jika dinya-

takan dalam circular mils (CM) adalah:

CM =1973 x (luas penampang dalam mm 2)


atau
mm 2 =5,067 x 10– 4 x (luas penampang dalam CM)
Kawat penghantar umumnya kawat pilin (stranded), maka
resistansi dc kawat lebih besar dari yang dirumuskan pada
persamaan (1. 2).
Sebagai faktor koreksi untuk memperhitungkan pengaruh
pilin tersebut, panjang kawat dikalikan 1,02. Kenaikan resis-
tansi diperkirakan 1% untuk penghantar dengan tiga serat
dan 2% untuk penghantar dengan pilinan konsentris.
Perubahan resistansi kawat terhadap berubahan suhu
dapat dikatakan linear untuk batas pengoperasian normal.
Pada batas suhu 100C s/d 1000C, untuk kawat tembaga dan
aluminium, berlaku rumus:

.............. 1. 3
dengan:
Rt2 = resistans pada suhu t2 (0C)
Rt1 = resistans pada suhu t1 (0C)
t1 = koefisien suhu resistans pada suhu t1 0C

jadi atau

dengan
atau

Bahwa adalah suhu dimana resistansi kawat akan


menjadi nol, bila persamaan linier yang sama berlaku
untuk daerah suhu itu.
Jika itu benar maka sama dengan suhu absolut
– 2730C. Untuk tembaga (Cu) “annealed” yang konduktivi -
tasnya 100%, koefisien suhu resistansi pada 200C adalah:

20 = 0,00393 dan T0 = (1/0,00393) – 20 = 234,50C

Untuk tembaga “hard drawn”dengan konduktivitas 97,5%,

20 = 0,00383 dan T0 = 241,00C

Untuk aluminium “hard drawn”dengan konduktivitas 61%

20 = 0,00403 dan T0 = 228,10C


. annealed = diperkeras dengan cara memenaskan sam-
pai memijar dan didinginkan berangsur-angsur.
. hard drawn = diperkeras dengan cara ditarik

Tabel 1, Harga T0 dan  untuk bahan konduktor standar


Tabel 2. Resistivitas bahan konduktor untuk berbagai suhu

Resistansi dc yang diperoleh dari perhitungan di atas harus


dikalikan dengan faktor:

1,0 untuk penghantar padat (solid wire)


1,01 untuk penghantar pilin yang terdiri atas 2 lapis (strand)
1,02 untuk penghantar pilin lebih dari dua lapis
. Distribusi arus yang merata diseluruh penampang suatu
penghantar hanya terdapat pada arus searah (dc). Pada
arus bolak-balik (ac) tidak terjadi distribusi arus yang
merata (uniform).

. Meningkatnya frekuensi arus bolak-balik menyebabkan


distribusi arus semakin tidak merata dan menyebabkan
tidak meratanya kerapatan arus (current density), dengan
kata lain kerapatan arus pada penampang konduktor
makin besar ke arah permukaannya. Fenomena ini
disebut efek kulit (skin effect). Pada frekuensi kerja 50 –
60 Hz, penga-ruh efek kulit sangat kecil dan dapat
1. Contoh: berapa resistansi dc suatu konduktor tembaga
253 mm2 per kilometer pada 250C, jika konduktivitas dari
konduktor 97,5%. Jawab

2. Contoh: berapa resistansi dc dari konduktor ACSR 403


mm2 pada 250C. Penampang konduktor tidak termasuk
penampang baja, hanya penampang Al saja. Jadi untuk
Al dengan konduktivitas 61%. Jawab

3. Contoh: penghantar berpilin seluruhnya terbuat dari


aluminium memberikan resistansi dc 0,01558 Ω per 1000
ft pada 200C dan resistansi ac 0,0956 Ω/mil pada 500C.
Penghantar tersebut mempunyai 61 serat dan ukurannya
1.113.000 cmil. Periksa nilai resistansi dc dan hitung
perbandingan resistansi ac terhadap resistansi dc Jawab
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai