Anda di halaman 1dari 23

DASAR-DASAR

FOTOGRAFI
PENCAHAYAAN
Teknik Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi

Teknik Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi - Jika berbicara tentang


pencahayaan (lighting) dalam fotografi (baca kembali tentang konsep
'pencahayaan dalam fotografi'), maka hal ini tidak terlepas dari teknik atau
cara yang digunakan dalam memanfaatkan sumber cahaya ketika memotret.

Teknik pencahayaan dalam fotografi ini sangat penting untuk dipelajari dan
dilatih agar kemampuan kita dalam dunia fotografi semakin terasah dengan
baik.

Berdasarkan arah datangnya cahaya, teknik pencahayaan (lighting) dalam


fotografi terbagi menjadi banyak jenis. Namun secara umum terdapat tujuh
jenis teknik dasar pencahayaan yang dikenal dan seringkali digunakan saat
memotret yaitu front light, oval light, side light, rim light, back light, top
light, dan ray of light.
Teknik Front Light
■ Cahaya yang datang dari depan,
sehingga objek akan mendapatkan
pencahayaan yang penuh.
■ Kekurangan yang dimiliki dari
penggunaan teknik front light ini yaitu
objek utama akan terkesan datar (flat)
atau tanpa dimensi. Kelebihan yang
dimiliki dengan menggunakan teknik
frontlight ini yaitu kita dapat
memperoleh informasi warna yang
dimiliki oleh objek yang kira potret.
Teknik Oval
Light
■ arah cahaya yang datang
sekitar 3/4 dari posisi objek
yang dipotret. Karakteristik
dari teknik oval light ini
adalah untuk memunculkan
dimensi pada objek tanpa
kehilangan karakter warna
yang dimilikinya.
Teknik Side Light
■ arah cahaya yang datang tepat dari
samping objek, sehingga posisi
jatuhnya bayangan berada pada
posisi lainnya.
■ Karakteristik dari teknik side light
ini yaitu untuk memunculkan tekstur
dari objek yang dipotret.
Teknik Rim Light
■ arah cahaya yang datang dari
belakang objek dengan sudut
1/4 objek, sehingga bagian
depan objek akan tampak gelap.
■ Karakteristik dari penggunaan
teknik rim light ini adalah untuk
menampilkan bentuk garis atau
kontur yang jelas dan kilauan
bagian tepi belakang objek yang
diportret.
Teknik Back
Light
■ arah cahaya yang datang tepat dari
belakang objek yang dipotret.
■ Teknik back light ini sering digunakan
untuk memotret foto siluet (seperti foto
petani yang saya potret di atas). Karena
tujuan dari penggunakan teknik back
light adalah untuk memunculkan bentuk
objek secara kesuluruhan yang utuh.
Teknik Top Light

■ arah cahaya yang datang dari bagian


atas objek yang dipotret.
■ Teknik top light ini digunakan untuk
membuat foto yang bagian atas
objeknya memiliki kilauan sehingga
menimbulkan kesan yang sangat
menarik.
Teknik Ray of Light
■ Cahaya yang muncul karena terobosan
melalui awan, debu dan benda
lainnya. Untuk dapat melihat pencahayaan
ini, kondisi lingkungan atau tempat
jatuhnya sinar harus memiliki background
yang gelap.
■ Ray of light mudah ditemukan pada
waktu pagi hari berkabut atau berasap.
Saya sendiri senang memotret dengan
teknik ray of light ini, untuk dapat
menemukannya dengan mudah yaitu
ketika matahari hendak terbenam di mana
kondisi cuaca yang agak mendung.
TEKNIK
FOTOGRAFI

ANGLE , SPEED , BULB , FREEZING , PANNING ,


DOF (DEEP OF FIELD) , ISO (GRAINY , NOISE)
Angle Dalam Fotografi

Ada lima macam angel foto yang wajib di ketehaui, angel pada
sebauh foto akan menentukan foto itu menarik atau tidak. Angel
foto juga bisa memperkuat pesan yang akan di sampaikan pada
sebuah foto itu tapi bisa malah memperlemah pesan yang akan di
sampaikan pada foto itu sendiri. Mengenal angel dalam fotografi
itu penting, berikut macam – macam angel foto…
1. Eye view
■ sudut pengambilan sejajar
dengan mata objek. angel ini
digunakan untuk foto potret
terhadap manusia. Terkadang,
dalam travel fotografi
pengambilan foto untuk
mengabadikan aktivitas manusia,
tekstur sebuah kota, atau
interaksi dengan lingkungan
sekitar
2. Low Angle

■ sudut pengambilan lebih rendah dari objek.


Angel ini memberi kesan kemewahan,
kekuatan, atau kebesaran. Fotografer
menggunakan sudut pengambilan foto ini
untuk memotret bangunan agar memberikan
kesan yang megah dari bangunan tersebut.
Dalam foto komersil sebuah iklan otomotif,
sudut ini tak jarang pula digunakan untuk
memberikan kesan ketangguhan dari produk
mereka. Juga pada sebagaian fotografer
memanfaatkan low angle untuk memotret
manusia.
3. High Angle

■ sudut pengambilan dari atas objek.


 Dengan high angle kita bisa
memasukkan elemen pendukung objek
yang akan kita abadikan kedalam frame.
Kesan dari penggunaan sudut
pengambilan foto ini akan memberikan
kesan kecil atas objek foto. Pemanfaatan
pengambilan foto dengan high angle
juga bisa menghasilkan foto yang
berbeda. Misalnya saat mengambil foto
keramaian pasar, jalanan, atau lalu lintas
di sebuah sungai
4. Bird Eye
■ Menggunakan sudut
pengambilan ini, sebagai
fotografer kita bisa
memberikan kesan yang luas
dalam foto yang kita
hasilkan, ibarat penglihatan
seekor burung. Memotret
dengan sudut pengambilan
ini digunakan untuk
membuat foto tentang suatu
daerah, perkotaan, atapun
menggambarkan lanskap.
5. Frog Eye
■ Memotret dengan angle frog eye,
posisi kamera bisa saja sejajar
dengan tanah. Hal ini biasanya
digunakan untuk memotret objek
yang posisinya berada di atas
tanah. Sebagian fotografer
bersusah payah mengambil foto
dengan sudut pengambilan ini, tak
jarang pula mereka tiarap untuk
menghasilkan foto yang bagus.
High Speed Photography
Tujuan dari high speed photography adalah memotret benda yang bergerak
cepat dan hanya dapat dilihat oleh kasat mata. Untuk mempelajari fotografi
ini, Sobat harus bisa memotret peristiwa dengan mengikuti urutan yang dapat
diprediksi. Atau Sobat harus dapat mendeteksi trigger, menunggu event lalu
shoot.

Misal, untuk memotret setetes air yang jatuh mengenai  permukaan, pertama
yang perlu Sobat ketahui adalah waktu ketika tetesan itu akan mulai
jatuh. Berikutnya, Sobat buat  penundaan (delay) antara trigger dan event
setelah itu ambil gambar.

Ada dua cara untuk melakukan high speed photography dengan timer yaitu
pertama menggunakan shutter kamera dan cara kedua menggunakan flash
elektronik.
■ High Speed Photography dengan
menggunakan Shutter
BULB
■ Foto bulb dapat diperoleh
melalui mode manual dengan
mengatur shutter speed pada
setting paling lambat ( BULB ),
dimana shutter akan terus
terbuka selama tombol ditekan
dan akan menutup kembali
pada saat tombol dilepas. Yang
patut diperhatikan pada foto
bulb adalah posisi kamera yang
mutlak harus statis, maka
gunakanlah tripod untuk
menghasilkan foto bulb.
Dept Of Field
■ Depth of field atau sering disingkat
menjadi DOF merupakan salah
satu teknik fotgrafi yang paling
dasar. Setiap foto memiliki
kedalaman ( depth ) yang terbagi
atas foreground ( depan ) dan
background ( belakang ). Fokus
pada lensa kamera dapat
dikendalikan atau diarahkan pada
objek tertentu. Pengendalian Depth
of Field berguna untuk membatasi
fokus pada foto dan lebih memberi
kesan hidup pada foto.
Freeze
■ Foto freeze bertujuan untuk
mengabadikan suatu moment
dengan gerakan cepat sehingga
dapat tertangkap oleh kamera
sebagai gambar diam, seperti foto
tetesan air, ledakan, atau foto ketika
orang sedang melompat dan lain
sebagainya.
Panning
■ kamera ikut bergerak
mengimbangi gerakan
objek, sehingga objek tetap
fokus namun background
yang dihasilkan bergerak.
Cara foto panning:
Bidik sasaran bergerak ( pada umumnya mobil ), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan
kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah
mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek.

Anda mungkin juga menyukai