Anda di halaman 1dari 42

Gangguan Jiwa dalam kehamilan

Pendahuluan
• Kehamilan = hal terindah pd. wanita, ditunggu
dan disambut dg suka-cita
• Terjadi perubahan dramatis holistis (bio,
psiko, sosial)  adaptasi >>
• Adaptasi tak bagus  Gangg. kejiwaan
• Bila post partum depresi ringan, < 2 mgg:
“Baby Blues”: Normal
• Cat: Insidensi depresi: 1 dari 8 orang, wanita 2x lebih
banyak (Depkes)
Perubahan yg terjadi
Semester I
• Morning sickness, perubahan fisik, membesarnya
payudara, perut, perubahan diet
• Fluktuasi emosi: ~ reaksi/ sikap thd kehamilan:
– Pengalaman buruk hamil sebelumnya
– Motivasi hamil tak jelas
– Dukungan keluarga <<, perubahan gaya hidup
Semester II
• Perubahan emosional sedikit
• Perhatian pd kesan tubuh, seksual & janin

Semester III
• Perubahan emosional meningkat lagi
• Perasaan fisik tak nyaman akut
• Preokupasi: finansial & persiapan bayi/ OT

•  Hal2 diatas= pencetus gangg. kejiwaan


Insidensi
• Insidensi gangg. Jiwa bumil rendah, tapi perlu
penanganan serius
– Cat: O’Hara: Depresi: 10% bumil
• Insidensi gangguan jiwa pada kehamilan < dpd
post partum (10-15%) & diluar hamil (2-7%).
Etiologi
Multifaktor:
Hormonal, neuroendokrin, biokemikal,
psikologik, sosial, budaya, genetik,
kepribadian, faktor keturunan
• Faktor Psikologis:
– Seharusnya menyenangkan
– Pd. banyak wanita justru stressful:
• ambivalen thd kehamilannya
• preokupasi keadan bayi, normalkah?
• rencana perawatan anak
• perubahan gaya hidup
• takut nyeri partus
• pengalaman hamil masa lalu/ komplikasi seblmnya
• eksaserbasi/ memburuknya gg. mental yg. ada
Hormonal dan endokrin
• Perubahan drastis estrogen dan progesteron
 imbalance neurokemikal otak  Gangg.
Kejiwaan
• Neurokemikal a.l. serotonin, dopamin,
norepinefrin
Gangguan2 Jiwa pd. Kehamilan
1. Gangguan Kecemasan:
• Gangguan Cemas Menyeluruh
• Gangguan Panik
• Gangguan obsesi-kompulsi
2. Gangguan Afektif:
• Depresi
• Gangguan bipolar
3. Skizofrenia
4. Gangguan Kepribadian
Gangguan Kecemasan pd. Kehamilan

• Kecemasan = normal pd. bumil


• Pd. perubahan fisik, kondisi bayi di
kandungan, persalinan, perawatan &
tanggung jawab sesudahnya
• Kadang berlebih  gangguan cemas, fobia,
perilaku menghindar
Yang sering terjadi:
• Gangguan Cemas Menyeluruh
• Gangguan Panik
• Gangguan obsesi-kompulsi
Gg. Cemas Menyeluruh
• Khawatir & cemas berlebihan seputar
kehamilan
– gemetar, gugup, gelisah, cepat lelah
• Hiperaktifitas otonom:
– nafas pendek, palpitasi,
– hiperhidrosis, akral dingin, pusing, mual
• Gangguan menelan
• Hyperalert, perasaan terancam
• Iritabel, insomnia.
Anxiolitikum

• = anti-anxietas, ‘minor tranquilizer’, anti cemas

• Kerja pd reseptor GABA, me’reinforce’ GABA spy meredam


hiperaktifitas sistem limbik yi dopamin, nor-adrenalin &
serotonin

• Bisa golongan:
– BZD:
• Diazepam, Lorazepam, Bromazepam, Clobazam, Alprazolam
– Non-BZD:
• Sulpiride (Dogmatil), Buspirone
• ESO anxiolitikum:
– Sedasi, motorik turun, lelah, lemah, kognisi turun
– Dependensi minimal, krn half life panjang

• Max pemberian 3 bl.


Gg. Panik
• Periode kekhawatiran yg mendalam/ perasaan
tak enak yang berlangsung beberapa menit
• Berulang secara tak terduga
• Bahkan serangan panik mendadak:
– rasa takut dan kecemasan luar biasa
– Muncul simtom yg srg diduga serangan jantung
akut  takut ajal
• nafas pendek, rasa tercekik, jantung berdebar-debar
• telinga mendengung, mata kabur /berkunang2
• kehilangan kontrol
• Prevalensi: 1-2% populasi
• Sering kali membaik selama proses kehamilan
• Memburuk lagi pasca persalinan
Anti-panik

• Atasi hipersensitif serotonergik dg ‘membanjiri’


Serotonin
• Dibantu dg peningkatan GABA-ergik

• Jenis:
– Trisiklik, RIMA, SSRI
– BDZ: Alprazolam
Gg. Obsesi Kompulsi
• Desakan pikiran (obsesi) dan dorongan untuk
melakukan (kompulsi) desakan tsb yg sangat
kuat & stressful.
• Obsesi: ide, pikiran atau impuls yang tidak
masuk akal dan menetap
• Kompulsi: tingkah laku berulang-ulang sbg
respon atas obsesi.
• Prevalensi seumur hidup: 2-3%
• Pencetus terbanyak: kehamilan
Penanganan
• Psikoterapi:
Atasi ketakutan & kecemasan kehamilan
– Diskusikan pikiran dan perasaan yang
mengganggu: Px bisa lepas dari tekanan.
– Pengurangan gejala kecemasan  Px berfungsi lebih
efektif dalam hub. pribadi dan keluarga  kecemasan
hilang

• Relaksasi otot, visual imagery, latihan kognitif,


latihan biofeedback
• Obat2an:
– Hindari trimester I
– Bisa: benzodiazepin, alprazolam
• Hati2, semua obat psikotropik tembus
plasenta, pengaruhi perkembangan janin.
• menyebabkan : kelainan kongenital,
keracunan dan sindrom putus obat pd bayi
• Bila obsesi menetap dan kecemasan
intolerable  MRS
Gangguan Afektif dalam Kehamilan
• Depresi
• Gangguan Bipolar
Depresi
Insidensi: 15-25% wanita pernah depresi
Meningkat pd post partum
• Ringan, < 2 mgg: “Baby Blues”: Normal
• > 2 mgg: Post Partum Depression (dg/ tanpa keluhan
somatik/ gangg.psikotik)

Gejala klinis:
• mood depresif, tidak peduli lingkungan, kenaikan
atau penurunan berat badan
• insomnia atau hipersomnia, kelelahan, perasaan
tidak berharga, rasa bersalah
• adanya ide2 bunuh diri.
Gambaran Klinis
2 pola dasar : Depresi & Mania (+ Bipolar)

Episode depresi
• Gx Utama:
– Afek depresif
– Hilang minat & kegembiraan
– Mudah lelah & aktivitas turun
• Gx lain:
– Konsentrasi & atensi turun
– Harga diri & PD turun
– Rasa salah & useless
– Pesimis & future view suram
– Gagasan suicide
– Tidur & makan terganggu

• Gx min 2 mgg (bila sgt berat & cpt bs < 2mgg)


Kriteria
• Depr Ringan:
– Min. 2 dr 3 Gx utama
– + min 2 dr Gx lainnya
– Sedikit kesulitan kegiatan & tugas sehari2

• Depr Sedang:
– Min. 2 dr 3 Gx
– + min. 3-4 Gx lainnya
– Sulit kegiatan & tugas sehari2

• Depr Berat:
– 3 Gx utama
– + 4 Gx lainnya
– Tak bisa kegiatan & tugas sehari2

• Depr Berat dg Gx Psikotik


– Kriteria Depr Berat
– + Waham, halusinasi, stupor depresif
(w. dosa, miskin, petaka, halusinasi hinaan, tuduhan, bau busuk dsb)
• Mengidentifikasi depresi pd bumil agak sulit,
gejala mirip hal normal: berubah2nya mood,
level energi, nafsu makan dan kognisi.
• Bumil depresi cenderung prenatal care buruk
& banyak komplikasi kehamilan, spt. nausea,
vomiting, preeclamsi, & penyalahgunaan
rokok, alkohol & obat2an
• Bayi pada ibu depresi berresiko iritabel,
lambat beraktifitas, atensi menurun,&
berkurangnya ekspresi fasial
• Depresi & simtom2nya berhubungan dg
terganggunya perkembangan fetus &
memendeknya periode gestasi
• Penggunaan antidepresan, anxiolitikum yg tak
benar menyebabkan fetal malformations,
cardiac defects, pulmonary hypertension, &
reduced birth weight
Gangguan Bipolar
Insidensi: 0,5-1,5%  meningkat pd masa postpartum

Episoda Manik
Gejala klinis:
• Tpd. periode euforia, iritabel
• hiperaktifitas, insomnia, banyak bicara,
• tidak bisa memusatkan perhatian
• harga diri yang berlebihan
• bisa disertai gambaran psikotik,
– halusinasi auditorik maupun delusi/ waham
• Ide2/ waham grandious, melompat2
• Bahkan berkembang menjadi waham paranoid
• bicara cepat, keras, sulit dipotong

• Gejala berubah2 antara mania & depresi, dg.


periode “sembuh” diantaranya.
• Sering didahului stressful life event pd tiap
episode
Kriteria Episode Manik
• Mood meningkat, meluap2
• + peningkatan aktivitas fisik & mental

• Hipomania
– Lbh ringan dr Mania, > siklotimia
– Episode bbrp hari
– Keg sehari2 terganggu

• Mania Tanpa Gx Psikotik


– Berlangsung >1 minggu
– Peningkatan aktivitas, bicara, kurang tidur, grandiose, optimistik >>.
– Keg. sehari2 kacau

• Mania Dg Gx Psikotik
– > berat dr Mania Tanpa Psikotik
– Waham kebesaran, iritabel, waham kejar.
– Waham & halusinasi= mood congruent
Penanganan
• Pd. Px prone bipolar: rencanakan kehamilan,
libatkan dr. obsgyn & psikiater
• Obat2an: SSRI (Sertraline, Fluoxetine):
Bicarakan cost & benefit obat2 antidepresan/
psikotropika/ mood stabilizer
– Obat2 hanya bila depresi berat: menangis, berat,
gangguan nafsu makan & ada ide-ide bunuh diri,
& ada keluhan somatik >>
– Pertimbangkan MRS
• Psikoterapi: Pd kasus problema intrapsikik
• CBT (Cognitive Behaviour Therapy)
• ECT: Pd depresi berat/ psikotik/ kehidupan
ibu/ janin terancam
Anti-mania/ bipolar

• = mood stabilizer

• Bisa menggunakan:
– Haloperidol (anti-psikotik)
– Lithium Carbonate

• Kerja Li-carbonate:
– Kurangi sensitivitas Dopaminergik
– Tingkatkan aktivitas cholinergik
• ESO antimania:
– GI distress: mulut kering, mual, diare, BB naik,
‘metallic taste’
– Otot lelah, lemah, tanpa sedasi, konsentrasi &
ingatan turun
– Tremor, tanpa EPS
– Gg fungsi tiroid, oedema tungkai
Skizofrenia
Prevalensi seumur hidup: 1%
Saat hamil/ post partum sering eksaserbasi

Gejala klinis:
• gangguan pikiran
– Waham aneh: berhub dg perub.hamil/ janin,
• gangguan persepsi: halusinasi auditorik
• bicara kacau: asosiasi longgar
Penanganan
• Periksa teliti, pastikan GMO/ tidak
• Pd px psikotik dlm terapi rutin: hati2 relaps pd
abstinen neuroleptika
• Berikan neuroleptika dg. hati2:
– Umumnya neuroleptika tak pengaruhi hamil
– Sedapat mungkin jangan pd trimester 1
• ECT:
– pd kasus akut & bahayakan ibu/ janin.
– Jangan pd saat aterm
• ESO Neuroleptika:
– EPS: dystonia, akatisia, parkinsonism
– Vegetatif (otonomik):
• Sedasi, lemah, ortho-hipotensi, antikolinergik: mulut
kering/ hipersaliva, mata kabur, hidung buntu, gg. mixi-
defekasi, glaukoma temporer, gangg irama jantung
– Endokrin/ metabolik/ hematologic:
• Oligo-amenorrhoea, gynecomastia, libido, jaundice,
agranulositosis, berat badan
– Idiosinkrasi:
• Alergi, ikterus, fotosensitif, SNM (bahaya!)
Terapi Elektro Konvulsi (ECT)

• Indikasi:
– Skizofrenia
• Terbaik: stupor & gaduh gelisah katatonik.
• Tak memuaskan: paranoid, hebefrenik, simpleks.
– Depresi
• depresi bipolar & depresi psikotik
• Melancholia involusi
– Mania
• bipolar
• Kontra indikasi
Cat: Bahaya bukan pd elektrik (kec.Tu otak) tp pd
konvulsinya
Mutlak:
• Tumor otak:
Listrik meningkatkan permeabilitas kapiler  oedema 
Tekanan intrakranial naik  inkarserasio batang otak
Relatif: (boleh dg muscle relaxant/ curare)
• Dekom cordis
• Aneurisma aorta
• Gangguan tulang: impending fraktur

Hati2: umur, kehamilan, TB pulmo, trombus koroner,


hipertensi.
• Komplikasi ECT
– Luksasio (rahang), fraktur (kompresi vertebrae)
– Laserasi otot
– Apnea
– Cephalgia
– Amnesia (retrograd, kdg anterograde post ECT)
– Agitasi hebat post konvulsi, agresif & destruktif
– Mudah lupa : normal setlh bbrp minggu/ bl ECT
– Demensia: TEK > 20-30x dlm 1 seri
Gangguan Kepribadian
• 3 jenis:
– (1) paranoid, skizoid & skizotipal:
• Khas: ganjil/ eksentrik
– (2) Histerik,narsistik, antisosial & borderline
• khas: dramatis
– (3) menghindar, dependen, kompulsif & pasif-
agresif
• Khas: kecemasan.
• Faktor genetik & lingkungan sgt pengaruh
• Px dg. tipe kepribadian menyimpang
cenderung teraksentuasi sat kehamilan
• bahkan menjadi personality disorders/
patologis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai