Anda di halaman 1dari 11

Leadership and Organization Behavior

Dosen Pengampu:
IRMA NILASAR, S.E., M.M., Ph.D.

KETIDAKMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM BERSAING


AKIBAT DARI KURANGNYA BUDAYA INOVASI
ANGGOTA
KELOMPOK 3
Ariadi Gusman / 51422120052
Anandika Zarkasih Suryawinata / 51422120156
Andri Guswira / 51422120122
Herlan / 51422120112
Pendahuluan.
Inovasi merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam era
persaingan global yang semakin kompetitif. Kurangnya budaya inovasi dalam sebuah perusahaan dapat
memiliki dampak yang merugikan.
Pertama, tanpa budaya inovasi yang kuat, perusahaan cenderung terjebak dalam rutinitas dan cara kerja
yang konservatif. Kedua, kurangnya budaya inovasi juga dapat menghambat kreativitas dan kolaborasi
di dalam perusahaan.
Salah satu teori yang relevan dalam konteks ini adalah teori kepercayaan dan ketidakpastian dari Tversky
dan Kahneman (1974). Teori ini mengemukakan bahwa manusia cenderung menghindari risiko ketika
dihadapkan pada ketidakpastian atau ketidakjelasan. Dalam konteks perusahaan, kurangnya budaya
inovasi dapat memunculkan ketidakpastian dan keraguan di antara karyawan dan manajemen, sehingga
mendorong mereka untuk tetap pada cara kerja yang konvensional dan teruji.
Pembahasan. 30% 70%

Melalui kajian literatur dan teori yang relevan, seperti yang


diungkapkan dalam buku "The Innovator's Dilemma" oleh Clayton
Christensen (1997), terlihat bagaimana kurangnya budaya inovasi
dapat menjadi sebuah beban yang menghambat kemajuan
perusahaan.
Data statistik yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa
hanya 30% perusahaan yang memiliki budaya inovasi yang kuat,
sementara sisanya mengalami kesulitan dalam menghasilkan ide
baru dan mengimplementasikannya (Smith, 2022).
Akibat dari perusahaan yang tidak mampu bersaing dapat sangat merugikan dan
berpotensi mengancam keberlangsungan perusahaan tersebut.
Ketidakmampuan dalam bersaing dapat mengarah pada berbagai konsekuensi negatif,
seperti penurunan Pangsa pasar, penurunan pendapatan, hilangnya keunggulan
kompetitif, dan bahkan kegagalan bisnis.
,,
Salah satu teori yang relevan dalam menjelaskan akibat dari
ketidakmampuan perusahaan dalam bersaing adalah teori evolusi
industri atau teori seleksi alam industri. Teori ini dikemukakan oleh
Michael Porter pada tahun 1979 dalam bukunya yang berjudul "The
Competitive Advantage of Nations". Teori ini menggambarkan
bagaimana persaingan dalam industri secara alami mengarah pada
seleksi alam di mana hanya perusahaan-perusahaan yang paling mampu
dan inovatif yang akan bertahan dan berhasil.
Perusahaan yang tidak mampu bersaing berisiko kehilangan pangsa
pasar dan pendapatan karena pesaing yang lebih kuat dapat menarik
pelanggan mereka dengan produk atau layanan yang lebih unggul.
Selain itu, perusahaan yang tidak mampu bersaing juga dapat
mengalami penurunan efisiensi dan produktivitas.
Penyebab umum 1 Kultur organisasi yang tidak mendukung.

mengapa 2

3
Kurangnya dukungan dari manajemen.

Kurangnya fokus pada riset dan pengembangan (R&D).

perusahaan sulit 4 Ketakutan akan resiko.

untuk #

berinovasi. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus mengambil


langkah-langkah strategis. Pertama, perusahaan harus
membangun budaya yang mendorong inovasi dengan
melibatkan seluruh karyawan. Kedua, perusahaan harus
menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan untuk
berbagi ide-ide baru dan memberikan insentif yang
mendorong partisipasi aktif dalam upaya inovasi.
,,
Menurut Dyer, Gregersen, dan Christensen dalam buku "The Innovator's DNA" (2011),
terdapat lima keterampilan inti yang dimiliki oleh inovator yang mengganggu atau
"disruptive innovators". Kelima keterampilan tersebut adalah:

Asosiasi Pertanyaan Observasi Jaringan Percobaan


Contoh budaya inovasi yang saat ini Berikut adalah beberapa budaya inovasi yang
diterapkan di perusahaan besar adalah diterapkan oleh Google:
Google. Google dikenal sebagai perusahaan
teknologi yang sangat inovatif dan telah Mendorong Kreativitas dan Percobaan.
berhasil menciptakan budaya inovasi yang Memprioritaskan Inovasi Bottom-Up.
kuat dalam organisasinya. Lingkungan Kerja yang KolaboratifPendekatan Berbasis Data.
Waktu Khusus untuk Inovasi.
Produk yang diciptakan dari budaya inovasi
Pendekatan Berbasis Data.
yang diterapkan oleh Google :
Google Search
Google Maps
Gmail
KESIMPULAN.
Kurangnya budaya inovasi di perusahaan dapat menjadi kendala serius dalam mencapai keunggulan
bersaing. Dalam dunia bisnis yang bergerak dengan cepat, perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dan
menghasilkan inovasi akan tertinggal jauh. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk membangun
budaya inovasi yang kuat dan mendorong kolaborasi serta eksperimen di semua tingkatan, perusahaan
harus mengubah persepsi terhadap kegagalan. Perlu dipromosikan budaya yang menerima kegagalan
sebagai pembelajaran dan kesempatan untuk tumbuh. Karyawan perlu merasa aman untuk mengambil risiko
dan bereksperimen tanpa takut akan hukuman atau stigma. Dalam proses ini, manajemen perusahaan
memiliki peran penting dalam mengubah persepsi dan menciptakan lingkungan yang mendukung.

Sebagai saran, manajemen perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengubah mindset dan sikap yang
terkait dengan inovasi. Diperlukan dukungan penuh dari manajemen, penciptaan lingkungan yang
mendukung inovasi, dan insentif yang memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam upaya inovasi.
Dengan demikian, perusahaan dapat mengatasi tantangan dan sulit bersaing dengan sukses di era bisnis
yang penuh dengan perubahan.
TERIMA KASIH

Created by

©kelompok3 /2023

Anda mungkin juga menyukai