Anda di halaman 1dari 11

BIOLOGI (DNA)

Yudika, Westin, Nelsen, Kent,


Peter, Alex
XII IPA 2
APA ITU DNA ?
DNA merupakan asam nukleat yang menyusun gen di dalam inti sel. Selain itu DNA
juga terdapat dalam mitrokondria, kloroplas, sentrol, plastid dan sitoplasma. DNA
merupakan materi genetik yang membawa informasi biologis dari setiap makhluk
hidup dan beberapa virus. DNA dibawa oleh setiap individu ke keturunannya.
Gambar DNA
STRUKTUR DNA

Struktur DNA terdiri dari suatu molekul besar kompleks dengan dua pita panjang
saling berpilin membentuk heliks ganda. Setiap DNA terbentuk dari ratusan hingga
ribuan polimer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari :
STRUKTUR DNA
- Gula pentosa deoksiribosa atau 2-deoksiribosa (H−(C=O)−(CH2)−(CHOH)3−H)

- Gugus fosfat atau Ostorifosfat (PO43-)


STRUKTUR DNA
- Basa nitrogen atau nukleobasa
IKATAN KIMIA PADA RANTAI
DNA
Seperti namanya, DNA tersusun atas beberapa ikatan rantai kimia. Ikatan kimia ini
menyambungkan antara gugus fosfat, basa, dan gula dalam susunan DNA.
- Ikatan fosfodiester, yaitu ikatan kimia antara gugus fosfat dari satu nukelotida dan gula dari
nukleotida berikutnya.
- Ikatan hidrogen, yaitu ikatan kimia antarpasangan basa nitrogen.
- Ikatan antara gula deoksiribosa dan basa nitrogen:
1.Deoksiadenosin monofosfat (dAMP): antara gula deoksiribosa dan basa adenin.
2. Deoksiguanin monofosfat (dGMP): antara gula deoksiribosa dan basa guanin.
3. Deoksisistidin monofosfat (dCMP): antara gula deoksiribosa dan basa sitosin.
4. Deoksitimidin monofosfat (dTMP): antara gula deoksiribosa dan basa timin.
FUNGSI DNA
DNA sebagai materi genetik memiliki beberapa fungsi pada tubuh makhluk hidup,
diantarana yaitu :
- Membawa informasi genetik.
- Memiliki peran dalam pewarisan sifat.
- Mengekspresikan informasi genetik.
- Menyintesis molekul kimia lain.
- Menduplikasikan diri atau bereplikasi.
SIFAT DNA
Berikut beberapa karakteristik dari DNA yang terdapat dalam makhluk hidup:
- Jumlah DNA konstan pada setiap jenis sel dan spesies.
- Kandungan DNA dalam sel bergantung sifat ploidi atau jumlah kromosom.
- Bentuk DNA pada inti sel eukariotik seperti benang yang tidak bercabang.
- Bentuk DNA pada inti sel prokariotik, plastid, dan mitokondria berbentuk
sirkuler.
REPLIKASI DNA
Replikasi atau proses menduplikasikan diri ini terjadi saat interfasi sebelum sel
membelah dengan tujuan agar sel anakan hasil pembelahan mengandung DNA yang
identik dengan DNA sel induk. Jika terdapat kesalahan pada proses ini, sifat pada sel-sel
anakan akan mengalami perubahan.
Kemungkinan replikasi DNA melalui tiga model, diantarannya:
- Semikonservatif : Rantai ganda DNA lama berpisah kemudian rantai baru disintesis
pada masing-masing rantai DNA lama.
- Konservatif : Rantai ganda DNA lama tidak berubah. Berfungsi sebagai cetakan
buat DNA baru.
- Dispersif : Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan
DNA baru. Sehingga DNA lama dan baru tersebar.
REPLIKASI DNA
Dari ketiga model tersebut model semikonservatif merupakan model yang
paling tepat untuk proses replikasi DNA. Replikasi semikonservatif ini berlaku bagai
organisme prokariotik maupun eukariotik.

Anda mungkin juga menyukai