Anda di halaman 1dari 12

Sistitis Non

Komplikata
Definisi
Sistitis non komplikata adalah sistitis yang bersifat
akut, sporadis atau rekuren yang terbatas pada wanita
yang tidak hamil tanpa diketahui kelainan anatomi dan
fungsional yang berhubungan dengan saluran kemih
atau komorbiditasnya.

Paling sering disebabkan oleh E coli, diikuti


Staphylococcus saparophyticus.
Faktor
Resiko
Pada wanita usia muda dan premenopause
• hubungan seksual
• penggunaan spermisida
• partner seksual baru
• ibu dengan riwayat ISK
• riwayat ISK pada masa kanak-kanak

Pada wanita tua dan post menopause


• riwayat ISK sebelum menopause
• Inkontinensia
• vaginitis atrofi karena defisiensi estrogen
• Sistokel
• peningkatan volume urin pasca berkemih
• golongan darah
• Kateterisasi
• status fungsional yang memburuk pada wanita tua di
rumah jompo
Penegakan Diagnosis

Tanda dan Gejala Penunjang


Gangguan Iritatif • Urinalysis
● Disuria • Leukosituria
● Frekuensi • Bakteriuria
● Urgensi
• Nitrit
● Jumlah urin yang sedikit
● Nyeri supra pubis
• Leukosit esterase positif
● tidak adanya discharge atau iritasi
• Kultur Urin (koloni bakteri uropatogen
vagina >103/m)
Tatalaksana
Antimikroba Dosis Harian Durasi Terapi Komentar

Terapi Lini Pertama pada Wanita


Fosfomisin trometamol 3 gr dosis tunggal 1 hari Direkomendasikan hanya untuk
wanita tanpa sistitis komplikata
Nitrofurantoin makrokristal 50-100 mg 4x sehari 5 hari
Nitrofurantoin monohidrat/makrokristal 100 mg 2x sehari 5 haru

Nitrofurantoin makrokristal dengan prolong 100 mg 2x sehari 5 hari


release
Pivmecillinam 400 mg 3x sehari 3-5 hari
Alternatif
Cefalosporin (cefadroxil) 500 mg 2x sehari 3 hari  
Bila Terdapat Pola Resistensi Lokal E. coli <20%
Trimethoprim 200 mg 2x sehari 5 hari Tidak untuk trimester pertama
kehamilan
Trimethoprim-sulphamethoxazole 160-800 mg 2x sehari 3 hari Tidak untuk trimester akhir
kehamilan
Terapi pada Pria
Trimethoprim-sulphamethoxazole 160-800 mg 2x sehari 7 hari Terbatas pada pria, fluorokuinolon
Kelompok Khusus
● Sistitis pada kehamilan dapat diberikan penisilin, cefalosporin, fosfomisin, nitrofurantoin (tidak
boleh pada kasus defisiensi G6PD), trimethoprim (tidak boleh pada masa awal kehamilan), dan
sulfonamide (tidak boleh pada masa akhir kehamilan).
● Pasien dengan insufisiensi ginjal tidak perlu dosis penyesuaian sampai dengan GFR <20
mL/menit, kecuali antibiotik dengan potensi nefrotoksis seperti, aminoglikosida.
● Kombinasi loop diuretik (misal furosemide) dan cefalosporin merupakan nefrotoksik/
nitrofurantoin dikontraindikasikan pada pasien dengan eGFR kurang dari 30 mL/menit/1,73

Follow Up
● Urinalisis dan/atau kultur urin dilakukan bila pasca pengobatan masih terdapat gejala.
● Pada pasien yang gejalanya berhenti namun muncul kembali dalam 2 minggu, sebaiknya
dilakukan kultur urin dan uji sensitivitas antimikrob
SISTITIS KOMPLIKATA
 Semua pria,
 Wanita hamil,
 Pasien dengan kelainan anatomis atau fungsional yang relevan pada
saluran kemih,
 Pemasangan kateter menetap,
 Penyakit ginjal, dan / atau dengan penyerta lainnya.
● Penyakit penyerta yang melemahkan daya tahan tubuh misalnya,
diabetes.
DIAGNOSIS
 ≥105 cfu/mL uropathogen dalam urine midstream pada wanita, atau \
 ≥104 cfu/mL uropatogen dalam urine midstream pada pria, atau
kateterisasi pada wanita
TATALAKSANA
UTI Sistemik :
● Rawat inap
● Antibiotik golongan aminoglikosida IV dengan atau tanpa amoxicillin
● Sefalosporin gen.2 atau gen.3
● penicillin spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida
Pilhan Antibiotik lain :
● Ceftolozane/tazibactam 1.5 g setiap 8 jam
● Levofloxacin 750 mg IV sehari sekali selama lima hari
● Levofloxacin 500 mg IV 1x1 selama tujuh hingga empat belas hari
● Pria : Cotrimoxazole 160-800 mg 2x Sehari selama 7 hari
REKOMENDASI EAU
REKOMENDASI EAU (2)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai