Anda di halaman 1dari 33

Modul 5

Paragraf 1
Oleh Kelompok 5 :
Fatma Anita Handayani
Desi mis’ar Wardani
Lili Wahyudi
Kegiatan belajar 1

Paragraf
deskripsi
Pengertian paragraf deskripsi
Kata deskripsi berasal dari kata Bahasa latin describere yang berarti
menggambarkan atau memerikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi
adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan suatu sesuai dengan
keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai ( melihat,
mendengar, mencium, dan merasakan ) apa yang dilukiskan itu sesuai
dengan citra penulisnya. Karangan ini bermaksud menyampaikan kesan
– kesan tentang sesuatu, dengan sifat dan gerak – geriknya atau sesuatu
yang lain kepada pembaca.
CIRI – CIRI PARAGRAF
DESKRIPSI
● Menggambarkan sesuatu.
● Pengambaran tersebut dilakukan sejelas – jelasnya
dengan melibatkan kesan indera.
● Membuat pembaca atau pendengar merasakan
sendiri atau mengalami sendiri
Contoh paragraf deskripsi
Gunung adalah salah satu kenampakan alam yang indah yang bisa juga dikatakan
sebagai dataran yang menonjol dan lebih tinggi dari dataran di sekitarnya. Pada
umumnya gunung dapat mencapai tinggi hingga ratusan meter di atas permukaan laut.
Ketinggian ini yang menyebabkan gunung tampak indah jika dipandang dari bawah
maupun dari puncaknya. Dari atas puncak gunung kita bisa menikmati kesegaran air
terjun yang turun dari tebing yang tinggi, sungai dengan aliran air yang jernih, bukit,
bebatuan dan tebing yang kokoh, serta birunya langit di siang hari.
Keindahan alam ini sangat menyejukkan dan membuat diri menjadi tenteram. Suasana
alamnya juga sangat menentramkan. Kicauan burung di hutan, hembusan angin yang
sejuk, dan gemercik air sungai di sela bebatuan membuat kita betah jika berlama-lama
mendaki gunung.
Gunung juga memiliki berbagai jenis dan ciri masing-masing. Indonesia adalah negara
yang memiliki gunung paling banyak. Di Indonesia, ada gunung api aktif dan tidak
aktif. Gunung berapi yang aktif memiliki lava yang dapat menyembur ketika meletus.
Lava tersebut berasal dari perut bumi yang keluar melalui puncak gunung. Lava
tersebut berwarna merah menyala dan panas seperti api. Sedangkan gunung yang tidak
aktif, tidak mengeluarkan lava dan tidak bisa meletus.
Pola pengembangan
dan pendekatan
paragraf deskripsi
Pola pengembangan paragraf deskripsi
Pola pengembangan deskripsi Pola pengembangan
spasial deskripsi subjektif
01 Adalah bahwa paragraf yang di
kembangkan dengan menggambarkan
objek khusus ruangan, benda dan
02 Adalah pengembangan paragraf yang
menggambarkan objek seperti tafsiran
atau kesan perasaan penulis.
tempat.

Pola pengembangan

03 deskripsi objektif
Adalah pengembangan paragraf dengan
mendasarkan pada penggambaran objek
dengan apa adanya atau sebenarnya.
Pendekatan paragraf deskripsi

01 02 03
Pendekatan Pendekatan Pendekatan menurut
ekspositoris impresionistik sikap pengarang
Merupakan pendekatan dalam penulisan merupakan pendekatan dalam merupakan pendekatan dalam
paragraf deskripsi yang di susun dengan penulisan paragraf deskripsi penulisan paragraf deskripsi
tujuan memberikan keterangan sesuai yang ditujukan untuk yang sangat bergantung kepada
dengan keadaan yang sebenarnya mendapatkan tanggapan tujuan yang ingin dicapai, sifat
sehingga pembaca seolah – olah dapat emosional pembaca ataupun objek, serta pembaca
ikut melihat atau merasakan objek yang kesan pembaca deskripsinya
kita deskripsikan.
Langkah – Langkah dalam
Menyusun paragraf deskripsi
untuk membantu mempermudah Anda dalam menyusun paragraf deskripsi, berikut ini
disajikan rambu-rambu (Suparno, 2002:4.21) yang dapat Anda ikuti. Karena sifatnya rambu-
rambu, Anda pun boleh mencari dalam bentuk dan cara yang mungkin berbeda. Langkah
yang harus Anda lakukan setidaknya adalah:
1. Tentukan apa yang akan dideskripsikan: misalnya apakah akan mendeskripsikan orang
atau mendeskripsikan tempat.
2. Rumuskan tujuan pendeskripsian: apakah deskripsi dilakukan sebagai.
3. alat bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, persuasi atau tujuan lain yang
sifatnya reportase.
4. Tetapkan bagian yang akan dideskripsikan: kalau yang dideskripsikan orang, apakah yang
akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik, watak, gagasannya, atau benda-benda di sekitar tokoh?,
kalau yang dideskripsikan tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau
hanya bagian-bagian tertentu saja yang menarik? Jadi, dalam tahap ini Anda harus
mengumpulkan data dengan mengamati objek yang ditentukan serta menyusunnya ke dalam
urutan yang padu.
5. Rinci dan sistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan:
hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran
kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan?, atau pendekatan apa yang akan digunakan
penulis?
Kegiatan belajar 2
PARAGRAF
NARASI
narasi adalah suatu bentuk wacana yang
berusaha menggambarkan dengan sejelas-
jelasnya kepada pembaca tentang tindak
tanduk (perbuatan) yang dijalin dan
dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang
telah terjadi dalam suatu kesatuan waktu
Dengan narasi orang akan menjawab
pertanyaan: "Apa yang telah terjadi?
jenis narasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis

1. Narasi ekspositoris adalah narasi yang hanya 2. Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha
bertujuan untuk memberikan informasi kepada memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu
pembaca agar wawasannya bertambah luas sebagai suatu pengalaman Sasaran utama narasi
(memperluas pengetahuan orang). Dengan sugestif adalah makna peristiwa atau kejadian
narasi ekspositoris penulis ingin menggugah sehingga menimbulkan atau merangsang
pikiran pembaca untuk mengetahui apa yang imajinasi atau daya khayal pembaca
dikisahkan Sasaran utamanya adalah rasio,
yaitu berupa perluasan pengetahuan para
pembaca sesudah membaca kisah tersebut.
Narasi ekspositoris dapat bersifat: (1) umum
(generalisasi) dan dapat pula bersifat (2) khusus
atau khas.
Ciri – ciri paragraf narasi
1. Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana
dan tokoh Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat
pembaca.
2. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik
Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konflik timbul
dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
3. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam
macam Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat,
ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan
mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri
Narasi fakta dan

narasi fiktif
1. Narasi fakta
Narasi yang berdasarkan pada fakta atau nonfiktif ada beberapa
bentuk khusus, yaitu:

(a) otobiografi dan biografi

Perbedaan antara otobiografi dan biografi terletak pada narator


(pengisah, pencerita)-nya, yaitu siapa yang berkisah atau bercerita
dalam wacana itu Narator dalam otobiografi adalah tokohnya
sendiri, sedangkan narator dalam biografi adalah orang lain.
Keduanya mempunyai kesamaan, yaitu menyampaikan kisah yang
menarik mengenai kehidupan dan pengalaman pengalaman
pribadi.
(b) Anekdot dan insiden

Anekdot dan insiden sering berfungsi sebagai bagian dari


otobiografi biografi, atau sejarah seorang tokoh Anekdot dan
insiden mengisahkan suatu rangkaian tindak-tanduk atau perbuatan
dalam suatu unit waktu tersendiri
(b) Sketsa

Sketsa adalah suatu bentuk wacana yang singkat dan


dikembangkan dengan menggunakan detail-detail yang terpilih
berdasarkan suatu kerangka perbuatan yang naratif Tujuan utama
sketsa adalah menyajikan hal-hal yang penting dari suatu peristiwa
atau kejadian secara garis besar dan selektif, dan bukan untuk
mengisahkan sesuatu kejadian secara lengkap.
(c) Profil

profil memperlihatkan ciri-ciri utama dari seorang tokoh yang


dikisahkan berdasarkan suatu kerangka yang telah digariskan di
muka atau sebelumnya. Profil sering berhasil meninggalkan kesan
yang dominan mengenai subjeknya. Bila kita selesai membaca
sebuah profil yang baik, kita merasakan bahwa kita telah berjumpa
dengan suatu kepribadian dari individu yang sesungguhnya.
Narasi fiktif
yaitu karangan yang mengisahkan hal-hal yang bersifat khayal atau imajinasi. Contoh:
cerpen, novel, dongeng, dan hikayat.

A. Cerpen

merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai
manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat.

B. Novel

adalah karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang
dengan orang-orang di sekitarnya serta menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Biasanya, cerita dalam novel dimulai dari peristiwa atau kejadian terpenting yang dialami
oleh tokoh cerita, yang kelak mengubah nasib kehidupannya.
C. dongeng

adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama tentang kejadian zaman dulu yang
aneh-aneh.

D. Hikayat

adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan keluarga istana atau
kaum bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan segala
kesaktian, keanehan dan mukjizat tokoh utamanya. Hikayat kadang mirip cerita sejarah
atau berbentuk riwayat hidup, yang didalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk
akal dan penuh keajaiban.
Kegiatan belajar 3

Paragraf
Argumentasi
Pengertian paragraf
argumentasi

karangan argumentasi adalah karangan yang ditulis untuk


memberikan alasan atau untuk memperkuat atau menolak suatu
pendapat, pendirian, atau gagasan.
Ciri-ciri Paragraf Argumentasi
terdapat empat ciri paragraf argumentasi, yakni

a. menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.


b. memerlukan fakta untuk pembuktian, berupa data,
gambar/grafik, uji statistik, atau lainnya.
c. menggali sumber ide atas dasar pengamatan,
pengalaman, dan penelitian
d. memaparkan penutup dalam bentuk simpulan atau
rekomendasi.
Langkah – Langkah Menyusun paragraf
Argumentasi 

Adapun langkah menyusunnya adalah:

1. menentukan topik/tema.

Topik tema yang dipilih tentu saja mengarah pada


masalah/persoalan yang harus diselesaikanmenetapkan tujuan.
2. tentukan tujuan yang ingin dicapai.

Bisa saja tulisan yang di susun adalah untuk kepentingan lomba,


atau untuk kenaikan pangkat ke golongan , atau untuk keperluan
lainnya. Yang harus di ingat bahwa tujuan yang akan dicapai
harus sinkron dan menjadi tuntunan dalam pengembangan
kalimat demi kalimat selanjutnya.
3. Mencari bahan-bahan pendukung

Mencari bahan bahan pendukung baik data, tulisan yang pernah


ada sebelumnya, atau referensi penunjang lainnya. Bahan-bahan
tersebut dapat diperoleh melalui koran, majalah, jurnal, atau
sumber lain seperti internet.
4. mengembangkan kerangka tulisan.

Mencari bahan bahan pendukung baik data, tulisan yang pernah


ada sebelumnya, atau referensi penunjang lainnya. Bahan-bahan
tersebut dapat diperoleh melalui koran, majalah, jurnal, atau
sumber lain seperti internet.
5. mengembangkan kerangka tulisan.

Mengembangkan kerangka tulisan Untuk memudahkan, usahakan


untuk membuat kerangka sedetil mungkin.

6. mengembangkan paragraf

kalimat demi kalimat, Jangan pernah takut Salah untuk menulis karena
tentu berkesempatan untuk membaca ulang atau mengoreksi tulisan
yang di susun sebelum menyelesaikannya. Hal yang menjadi bekal tentu
saja adalah kemampuan menggunakan kalimat efektif, pemakaian
konjungsi, pemilihan kata, dan penguasaan ejaan yang disempurnakan
Teknik Pengembangan
Paragraf Argumentasi
01
Teknik induktif
Pengembangan paragraf argumentasi dengan teknik induktif
adalah penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan
mengemukakan lebih dahulu bukti-bukti yang berkaitan
dengan topik. Dengan bukti-bukti yang dipaparkan di awal
tersebut kemudian diambil sebuah kesimpulan yang bersifat
umum. Bukti-bukti yang dikemukakan dapat berupa contoh-
contoh, fakta-fakta, pengalaman, laporan, data statistik
02 Teknik deduktif
Pengembangan paragraf argumentasi dengan teknik
deduktif adalah penyusunan argumentasi yang dilakukan
dengan mengemukakan lebih dahulu kesimpulan yang
umum dan kemudian disusul dengan uraian mengenai hal-
hal yang khusus. Alasan-alasan atau bukti-bukti untuk
memperkuat diperlukan sebagai sarana meyakinkan
pembaca guna mendukung uraian yang disampaikan.
Sekian dan terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai