DI RUANG SADEWA 2
Di Susun Oleh :
Shobrina Widya Auliana, S.Kep., Ns.
STUDI KASUS
Pada Tahun 2020 penderita apendiks 12.000 jiwa pada laki-laki dan
sekitar 10.000 jiwa pada perempuan (Tanjung, 2020)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan Radiologi
KONSEP TEORI NYERI
Nyeri adalah respon subyektif terhadap stressor fisik dan
biologis.
Usia
Jenis kelamin
Kultur
Ansietas
Pola Koping
Klasifikasi Nyeri
▪ Nyeri kronis, merupakan nyeri yang terjadi dalam waktu yang relative
lebih lama daripada nyeri akut, yaitu kisaran 3-6 bulan. Serta, penyebab
tidak dapat dengan mudah dikenali.
Pengelolaan Nyeri pada pasien post
Appendiktomi
Tujuan keseluruhan dalam pengelolaan nyeri adalah
mengurangi nyeri sebesar-besarnya dengan kemungkinan efek
samping paling kecil.
1. Agen Farmakologis
Obat-obatan diantaranya yaitu analgesik, anagesik dibagi
menjadi dua yaitu analgesic ringan
2. Agen Non farmakologis
Teknik distraksi antara lain distraksi visual, distraksi
pernafasan, distraksi intelektual dan imajinasi terbimbing.
Sedangkan teknik relaksasi antara lain nafas dalam, meditasi,
pijatan, musik dan aroma terapi dan teknik stimulasi kulit
yang digunakan adalah kompres dingin atau kompres hangat.
Studi kasus