Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGAN

NYERI AKUT

RSU Dr. MAULANA BATURAJA

DI SUSUN OLEH:

NAMA : NADIA SARTIKA PUTRI

NIM : PO.71.20.2.19.019

TINGKAT : 2.A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


BATURAJA

LEMBARAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

TELAH DI SAH KAN DAN DI SETUJUI PADA

HARI :

TANGGAL :

DI SETUJUI OLEH :

PEMBIMBING LAHAN MAHASISWA

____________________ ___________________

DOSEN PEMBIMBING
1.DEFINISI

– Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibatdari
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik,
universal, dan bersifat individual karenarespon individu terhadap sensasi nyeri beragam dan
tidak bisa disamakan satu sama lain(Asmadi, 2008).
– Nyeri merupakan keadaan ketika individu mengalami sensasi ketidaknyaman dalammerespons
suatu rangsangan yang tidak menyenangkan (Lynda Juall, 2012)
– Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yangmuncul akibat
kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkansebagai kerusakan
(International Association fol the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapatdiantisipasi atau diprediksi dan dengan
durasi kurang dari 3 bulan (Nanda I 2018).

– Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan karena cedera atau pembedahan. Luka bisa
diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan, dan lama
penyembuhan (Kartika, 2015).
– Luka merupakan suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang dapat
menyebabkan terganggunya fungsi tubuh, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
(Hidayat, 2014).
– Luka yang muncul akibat infeksi bakteri akan menimbulkan nanah dan kotoran yang akan
menumpuk di bawah kulit.Lama-lama akan muncul benjolan berwarna kemerahan dan terasa
sakit ketika disentuh.Nah,benjolan berisi nanah tersebut disebut sebagai abses.

2. ETIOLOGI

1.Mekanis

– Trauma jaringan tubuh Kerusakan jaringan, iritasi langsung pada reseptor nyeri, peradangan
– Perubahan dalam jaringan misal:oedem Pemekaan pada reseptor nyeri bradikinin merangsang
reseptor nyeri
– .Sumbatan pada saluran tubuh distensi lumen saluran
– .Kejang otot Rangsangan pada reseptor nyeri
– .Tumor penekanan pada reseptor nyeri iritasi pada ujung Ujung syaraf
– Bentuk luka bermacam-macam bergantung penyebabnya, misalnya luka sayat atau vulnus
scissum yang disebabkan oleh benda tajam,
– Trauma benda tajam seperti pisau dapur, pecahan kaca maupun seng
– Yang Akan mengakibatkan Rusaknya jaringan tubuh

3. KLASIFIKASI

Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua yaitu:

Nyeri akut dan nyeri kronis.Klasifikasi ini berdasarkan pada waktu Atau durasi terjadinya nyeri.
a.Nyeri akut
– Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam kurun waktu yang Singkat, biasanya kurang dari 6
bulan Nyeri akut yang tidak Diatasi secaraadekuat mempunyai efek yang membahayakan diLuar
ketidaknyamanan yang disebabkannya karena dapat Mempengaruhi sistem pulmonary,
kardiovaskuler, Gastrointestinal, endokrin, dan imunologik (Potter & Perry,2005).

b.Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri yang berlangsung di luar waktu Penyembuhan yang diperkirakan, karena
biasanya nyeri ini Tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan Pada
penyebabnya.Jadi nyeri ini biasanya dikaitkan dengan Kerusakan jaringan (Guyton & Hall, 2008).
Nyeri kronik Mengakibatkan supresi pada fungsi sistem imun yang dapat meningkatkan
pertumbuhan tumor, defresi, dan keketidakmampuan2.1.4 Manifestasi Klinis Gastritis

4.MANIFESTASI KLINIS

a. Nyeri pada ulu hati

b. Mual dan muntah

c. Perut kembung

d. Anoreksia

e. Rasa nyeri tak kunjung hilang.

f. Muncul kemerahan di area kulit yang terluka.

g. Keluar cairan kehijauan beraroma tak sedap dari luka infeksi. .

h. Demam, mual, muntah, dan merasa lemas

5. PATOFISIOLOGII

1. Nyeri diawali dengan kerusakan jaringan (tissue damage), dimana jaringan tubuh yg cedera
melepaskan zat kimia inflamatori (excitatory neurotransmitters),(histamine dan bradykinin) sebagai
vasodilator yg kuat→ edema, kemerahan dannyeri dan menstimulasi pelepasan prostaglandins.

2.Transduksi (transduction) : perubahan energi stimulus menjadi energi elektrik,→ proses transmisi
(transmission) yakni ketika energi listik mengenai nociceptordihantarkan melalui serabutsaraf A dan
C dihantarkan dengan cepat ke substantiagelatinosa di dorsal horn dari spinal cord→ke otak melalui
spinothalamic tracts→ thalamus dan pusat-pusat yg lebih tinggi termasuk reticular formation,
limbicsystem, dan somatosensory cortex.

• Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang di koordinasikan Dengan baik yang
Dinamis dan kontinyu untuk menimbulkan reaksi peradangan Maka jaringan harus hidup dan Harus
di mikrosekulasi fungsional. Jika jaringan Yang nekrosis luas maka reaksi peradangan Tak di temukan
di tengah jaringan Yang hidup dengan sirkulasi yang utuh terjadi pada tepinya antara jaringan mati
Dan hidup. Nyeri timbul karena kulit mengalami luka infeksi Sehingga terjadi Kerusakan jaringan

• Luka yang terinfeksi akan mengalami radang yang mengakibatkan nekrosis Jaringan. Kemudian
jaringan ini akan mencair dan terjadi rongga. Rongga Yang berisi cairan kental yang mengandung
sisa-sisa jaringan yang telah Mencair dan sisa-sisa leukosit yang musnah dinamai abses dan isi abses
Dinamai nanah atau pus

6. PENATALAKSAAN

Penatalaksanaan keperawatan

– Monitor tanda-tanda vital


– Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri Distraksi dan ajarkan teknik relaksasi
– Kompres hangat

Penatalaksanaan Medis

Pemberian obat Analgetik

– Obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. Seseorangyang mengonsumsi
analgetik tetap berada dalam keadaan sadar.
– Pemberian obat ANS (Anti inflamasi non steroid)
– Aspirin dan Ibuprofen mengurangi nyeri dengan cara bekerja di ujung saraf perifer pada daerah
luka dan menurunkan tingkat mediator inflamasi yang dihasilkan luka
– Membersihkan luka merupakan faktor yang paling penting dalam pencegahan infeksi luka.
Sebagian besar luka terkontaminasi saat pertama datang. Luka tersebut dapat mengandung
darah beku, kotoran, jaringan mati atau rusak dan mungkin benda asing.
– Bersihkan kulit sekitar luka secara menyeluruh dengan sabun dan air atau larutan antiseptik. Air
dan larutan antiseptik harus dituangkan ke dalam luka.
– Setelah memberikan anestesi lokal, periksa hati-hati apakah ada benda asing dan bersihkan
jaringan yang mati. Pastikan kerusakan apa yang terjadi. Luka besar memerlukan anestesi
umum.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG

– Pemeriksaan dengan skala nyeriPemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri
tekan di abdomen
– Rontgen untuk mengetahui tukang dalam yang abnormal
– Pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang pemeriksaan fisik lainnya
– CT-Scan mengetahui adanya pembuluh darah yang peah diotak
– EKG
– MRI
– Pemeriksaan Rontgen Thorax
– Pemeriksaan EKG
– Pemeriksaan laboratorium sebagi data penunjang pemeriksaan fisik lain
DAFTAR PUSTAKA

NANDA Internasional Inc. 2015.

Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi2015-2017, Edisi 10. Jakarta: EGC.

Kemenkes. (2016) Asuhan Keperawatan Rasa Aman dan Nyaman

Nurarif A.H dan Kusuma, H. (2016) Asuhan Keperawatan Praktis, Jakarta : Medication

Tetty, S. 2015. Knsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC

Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri . Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

Anda mungkin juga menyukai