Anda di halaman 1dari 6

Perencanaan pendidikan

Implementasi rencana dalam program pendidikan


Dosen Pengampu: Yudik Al Farisi, M. Pd.

Disusun oleh :
Syamsul Aimmah B
 
Pengertian perencanaan
• Menurut William H. Newman dalam bukunya Administrative Action
Techniques of organization and Management, perencanaan adalah
menentukan apa yang akan dilakukan yang mengandung rangkaian-
rangkaian putusanyang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan,
penentu kebijakan, penentu program, penentuan metode-metode
dan prosedur tertentu serta penentu kegiatan berdasarkan jadwal
sehari-hari.
• Terry (1993:7) perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang
harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang
digariskan. Menurut Banghart dan Trull (1993) perencanaan adalah
awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat
optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat
mengatasi berbagai macam permasalahan.
Konsep dasar perencanaan
• Perencanaan sebagai teknologi. Diartikan bahwa perencanaan mendorong penggunaan
teknik dan yang dapat mengembangkan tinngkah laku kognitif dan teori konstruktif
terhadap solusi dan problem pengajaran.
• Perencanaan sebagai suatu sistem. Diartikan bahwa perencanaan merupakan sebuah
susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran
• Perencanaan sebagai sebuah disiplin merupakan cabang dari pengetahuan yang senantiasa
memperhatikan hasil-hasil penelitian dan teori tentang strategi pengajaran dan
implementasi terhadap strategi tersebut.
•  Perencanaan sebagai sains adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan,
implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran
terhadap unit-unit yang luas maupun yang sempit dari materi pengajaran dengan segala
tingkatan kompleksitasnya.
•  Perencanaan sebagai sutu proses adalah pengembangan pengajaran secara sistemik yang
digunakan secar khusus atas dasar teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin
kualitas pembelajaran.
• Perencanaan sebagai sebuah realitas merupakan ide pengajaran yang dikembangkan
dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang di
kerjakan.
PEMBELAJARAN SEBAGAI SUATU SISTEM
• Konsep pembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistem merupakan pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada hubungan sistemik antara berbagai komponen dalam
pembelajaran. Yang diartikan bahwa semua komponen terpadu dalam suatu
pembelajaran
• Hubungan antar komponen pembelajaran
Komponen evaluasi yaitu yang berfungsi untuk memberikan informasi atau data
hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil dari evaluasi biasanya adalah informasi
mengenai sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran siswa baik dalam bentuk
informasi kualitatif maupun kuantitatif.
• Perencanaan program pengajaran
Dalam pengajaran sebagai suatu sistem, langkah perencanaan program
pembelajaran memegang peranan penting karena menentukan langkah dan evaluasi.
Dalam program pengajaran yang menggunakan model satuan pelajaran, guru masih
mempunyai kemungkinan untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam
pelaksanaanya.
PENTINGNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN

• Pembelajaran lebih sistematis


Adanya RPP ini bisa mengarahkan guru agar merancang sebuah metode pembelajaran yang disenangi siswa.
Rancangan metode pembelajaran tersebut sangat memungkinkan dilakukan variasi oleh guru. Jadi, dalam satu materi
penyampaian (misal materi teks observasi dalam Bahasa Indonesia), guru bisa merancang metode belajar diskusi dan
kerja kelompok.
• Memudahkan analisis keberhasilan belajar siswa
RPP yang sudah disusun oleh guru, tentunya memiliki butir penilaian yang akan diberikan kepada siswa. Butir
penilaian dalam RPP tersebut jika sudah diterapkan ke siswa dan guru bisa melihat nilai yang didapat mereka. Dari nilai
tersebut, guru bisa melihat apakah butir penilaian yang ada di dalam RPP sudah dicapai oleh siswa dengan baik atau tidak.
• Memudahkan penyampaian materi
Dalam hal penyampaian materi, guru sangat dibantu dengan adanya RPP yang telah dibuat. Ini dikarenakan guru bisa
memprediksi, dalam sebuah materi itu bisa diselesaikan dalam berapa kali tatap muka. Satu kali? Dua kali? Atau bahkan
lebih dari itu. Jika, ada ketidaksesuaian jumlah tatap muka dalam penyampaian materi di RPP dengan yang ada di kelas,
maka guru bisa mencari tahu sekiranya dipoin mana penyampaian materi tersebut berjalan kurang efektif.
• Pengatur pola pembelajaran
Beberapa materi yang diajarkan tidak semuanya bisa selesai dalam satu kali tatap muka. Ada kalanya guru
memerlukan beberapa kali tatap muka untuk menuntaskan satu bahasan materi. Nah, dengan adanya RPP ini guru bisa
merancang pola penyampaian materi, misal di tatap muka pertama membahas tentang dasar-dasarnya, baru di tatap
muka yang kedua membahas hal yang lebih detail dari materi tersebut
• Menghemat waktu dan tenaga
Alasan yang kelima ini pastinya bisa menghemat waktu dan tenaga dari guru. Guru tidak perlu bingung memikirkan
model, metode, dan sumber belajar yang sekiranya nanti akan digunakan oleh siswa. Pastinya dengan adanya RPP yang
sudah dibuat, guru bisa menentukan apa-apa saja yang dibutuhkan dalam penyampaian materi ajarnya.
  HUBUNGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN  GURU TERHADAP MINAT ANAK
• minat anak dalam mengajar guru sebaiknya:
1. Persiapkan   bahan   pelajaran   dengan   mempelajarinya   berulang-ulang. Jangan
mengandalkan bahwa kita sudah pernah mempelajarinya karena apa yang kita ketahui dahulu
pasti sebagian sudah terhapus dari ingatan kita.
2. Carilah   urutan   yang   logis   dari   tiap   bagian   dalam   pelajaran   yang dipersiapkan
tersebut. Setiap pelajaran selalu berangkat dari pengertian-pengertian dasar yang sederhana
baru ke tingkat pengertian yang tinggi. Pelajari urut-urutan yang logis dari pelajaran yang
dipersiapkan tersebut sampai  terwujud  suatu  pengertian  yang  dapat  saudara  uraikan 
dengan kata-kata sendiri.
3. Carilah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip
yang sulit dimengerti oleh siswa. Khususnya prinsip-prinsip abstrak.
4. Carilah  hubungan  antara  apa  yang  diajarkan  dan  kehidupan  sehari-hari siswa.  Hubungan-
hubungan  inilah  yang  akan  menentukan  nilai  praktis penerapan dari pelajaran itu.
5. Gunakan  sebanyak  mungkin  sumber  referensi  berupa  buku-buku  atau bahan-bahan yang
sesuai, tetapi pahami dahulu sebaik-baiknya sebelum menyampaikan kepada siswa.
6. Harap  diingat  bahwa  lebih  baik  mengerti  sedikit,  tetapi  benar-benar mantap daripada
mengetahui banyak, tetapi kurang mendalam.
7. Sediakan waktu yang khusus untuk mempersiapkan tiap pelajaran sebelum berdiri  di  depan 
kelas.  Dengan  persiapan  matang,  kita  akan  semakin menguasai pengetahuan dan gambaran
apa yang diajarkan akan semakin jelas.

Anda mungkin juga menyukai