Anda di halaman 1dari 8

LANDASAN TEORITIK

KONSELING

NAMA KELOMPOK :
1. FERA WATI K31160
2. HUSNA AFIFATUL L. K31160
3. NUR’AINI WULANDARI K3116049
Definisi Konseling
Konseling berasal dari bahasa latin, yaitu consilium yang berarti
dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau
memahami. Sementara dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling
berasal dari sellan yang berarti menyerahkan atau menyampaikan
(Prayitno dan Amti, 2004, hal. 99). Kata konseling mencakup bekerja
dengan banyak orang dan hubungannya mungkin saja bersifat
pengembangan diri, dukungan terhadap krisis pribadi, psikoterapi, atau
pemecahan masalah (British Association of Counselling, 2001 dalam
Pieter, 2012, hal. 237).
Pentingnya Teori di Konseling :
1. Semua pendekatan konseling didasarkan pada beberapa kerangka
teori
2. Landasan teori adalah dasar-dasar dari konseling yang baik
3. Sebuah teori menyediakan konselor untuk mereview atau melihat
proses konseling, yang membutuhkan bantuan, dan cara kerja untuk
mereview peningkatan klien
4. Tanpa landasan teori, maka konseling tidak akan berjalan dengan
baik
MACAM-MACAM PENDEKATAN TEORI KONSELING :
A. TEORI KONSELING CLIENT-CENTERED
Teori ini muncul sebagai serangan terhadap konsep yang
dikembangkan oleh pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud
dan teori Behavioral yang memandang manusia lebih bersifat
patalisme dan mekanisme. Tokoh utama teori Client-
Centered ini adalah Carl Rogers. Teori ini memandang bahwa
manusia memiliki pengalaman subjektifnya sendiri dan harus
bersandar pada pengalaman yang realistis.
B. TEORI KONSELING BEHAVIORAL
Teori konseling behavioral lebih memusatkan diri pada
pengubahan perilaku nyata. Perilaku manusia yang tidak
tepat (salah) dapat dilatih dan dikontrol serta dimanipulasi
sesuai harapan. Tokoh utama teori ini adalah D. Krumboltz,
Hosford, Bandura dan Wolpe.
C. TEORI  KONSELING EKSISTENSIAL
Teori Eksistensial berkembang sebagai reaksi melawan psikoanalisis
dan behaviorisme  yang  di  anggap tidak berlaku adil dalam mempelajari
manusia. Teori ini sangat menekankan implikasi-implikasi falsafah hiidup
dalam menghayati makna kehidupan manusia  di dunia ini. Tokoh-tokoh
atau promotor yang berpengaruh dalam konseling eksistensial adalah
Rollo  May, Victor E. Frankl dan Adrian Van Kaam. 
D. TEORI TERAPI RASIONAL EMOTIF
Teori  terapi rasional emotif secara konseptual menitikberatkan pada
proses berfikir, menilai, memutuskan, menganalisis dan bertindak. Teori ini
di kembangkan oleh Albert Ellis, dan pendekatan atau teori ini
kelihatannya  sangat mempprihatinkan dimensi didaktik dan bersifat
direktif dan banyak berorientasi pada dimensi pikiran.
E. KONSELING BEHAVIORAL
Teori konseling behavioral berasal dari konsepsi yang
dikembangkan oleh hasil-hasil penelitiaan psikologi eksperimental.
Terutama dari Pavlov dengan classical conditioning-nya dan B. F.
Skinner dengan operant conditioning-nya, yang menurutnya
berguna untuk memecahkan masalah-masalah tingkah laku
abnormal dari yang sederhana (hysteria, obsesional neurosis,
paranoid) sampai pada yang kompleks (seperti phobia, anxiety, dan
psikosa), baik untuk kasus individual maupun kelompok.
F. GESTALT THERAPY
Terapi gestalt lahir berdasar atas pengembangan dari empat
disiplin ilmu yang berbeda, yaitu psikoanalisis, fenomenologis,
eksistensialis, dan teori gestalt, dengan tokoh utamanya Frederick S
Pearl.
G. KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL
Tokoh konseling psikologi individual adalah Alfred Adler (1970-1937), seorang
penganut psikoanalisa Freud yang kemudian memisahkan diri karena
ketidaksetujuannya terutama dalam memandang libido seksual sebagai penyebab
utama neurotik. Disebut sebagai psikologi individual karena salam teorinya, Adler
lebih menekankan kepada pendekatan kemanusiaan dan penyakit dari sudut
pandang individu sebagai pribadi satu kesatuan yang utuh, bukan membagi-
baginya menjadi bagian-bagian, seperti gejala, insting, atau dorongan-dorongan.
H. KONSELING KELUARGA
Konseling atau terapi keluarga pada dasarnya lebih dari sekedar teknik
terapeutik, tetapi merupakan pendekatan baru yang menyeluruh untuk
memahami perilaku manusia. Konseling keluarga bukan berarti harus diterapkan di
lingkungan keluarga, tetapi juga dapat diterapkan di sekolah manakala masalah
yang dihadapi siswa berkaitan erat dengan keluarga. Sebab, hakekat konseling
keluarga adalah untuk masalah-masalah kemanusiaan yang muncul di tengah-
tengah keluarga atau dihadapi oleh individu sebagai anggota keluarga, sehingga
menggangu keseimbangan hidup atau kebahagiaan hidup keluarga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai