PEMISAHAN
Suatu metode yang digunakan untuk
memisahkan dan atau memurnikan
senyawa tunggal, kelompok senyawa
dengan susunan yang berkaitan atau
suatu zat yang terdapat dalam bahan
alam, hasil proses reaksi baik dalam skala
laboratorium maupun skala industri.
Proses Pemisahan
B B B
A A
B
B
B B
A A
A B
B A B
Fase dalam pemisahan:
• Padat – cair atau cair – padat
• Cair – cair
• Gas – cair atau cair - gas
• Padat – gas
• Gas - gas
• Padat – padat
Klasifikasi Proses Pemisahan
Sifat fisik/kimia Proses Pemisahan
Filtrasi, Mikrofiltrasi, Ultrafiltrasi, Dialisis, Separasi
Ukuran gas,
Tekanan Uap Distilasi, Distilasi molekuler
Titik beku Kristalisasi
Extraksi, Adsorpsi, Absorpsi, Reverse osmosis,
Afinitas separasi gas, pervaporasi, chromatografi
Perturan ion, elektrodialisis, elektrophoresis,
Muatan listrik dialisis difusi
Densitas Sedimentasi, sentrifugasi, flotasi
Sifat kimia Komplekasasi, aglomerasi
Tujuan Separasi:
Dead-End Filtration
Crossflow filtrasi
Feed
Feed Konsentrat
Membran Membran
Filtrat/permeat Filtrat/permeat
Fluks
Fluks
(L/m hr)
2
Waktu Waktu
Teknologi Membran:
Keunggulan proses membran:
Separasi dapat dilakukan secara kontinu
Konsumsi energi umumnya rendah
Dapat dikombinasikan dengan mudah dengan proses lainnya
(hybrid processing)
Tidak diperlukan pengubahan fase medium
Penggandaan skala (up-scaling) mudah
Sifat membran bersifat variable dan dapat dikendalikan
Tanpa bahan tambahan
Proses Membran
Relatif baru terus
berkembang
Genenasi pertama:
Generasi Kedua:
Mikrofiltrasi (MF)
Separasi gas (GS)
Ultrafiltrasi (UF)
Vapour Permeation (VP)
Nanofiltrasi (NF)
Pervaporation (PV)
Reverse Osmosis (RO)
Membrane Distillation
Eletrodialisis (ED)
(MD)
Membrane Electrolysis
Membrane Contactor
(ME)
(MC)
Membran:
• Sebagai jantung proses membran
• Sebagai permselective barrier atau interface antar
dua fase
• Pemisahan terjadi karena membran memiliki
kemampuan mentransport satu komponen dari
campuran umpan lebih selektif daripada
komponen-komponen lainnya
Fase 1 Fase 2
Permeat
Feed
Membran
Kinerja atau Effisiensi Proses Membran:
cF cP cP
R 1 cF dan cP masing-masing
cF cF adalah konsentrasi suatu
komponen dalam Feed dan
R=1 pemisahan sempurna Permeat
R=0 tidak terjadi pemisahan
Selektivitas membran:
Selektivitas membran digunakan untuk campuran gas atau campuran
cairan organik umumnya dinyatakan dalam faktor separasi ():
y A / yB
A/B
x A / xB
M em b ran
cair P ad at Bentuk
UF 1,0 – 5,0 10 – 50
NF 5,0 – 20 1,4 – 12
Reverse
100
Perbedaan Tekanan (bar)
Osmosis
Nano-
10 filtrasi
Ultrafiltrasi
1 Mikrofiltrasi
Filtrasi
0,1
0,0001 0,001 0,01 0,1 1 10 100
Ukuran Partikel/Molekul ( m m)
Perbandingan MF, UF, NF dan RO
MF UF NF/RO
Pemisahan larutan BM rendah
Pemisahan partikel Pemisahan makromolekul (garam, glukosa, laktosa,
mikropolutan
Tekanan osmostik dapat
Tekanan osmotik dapat Tekanan osmotik tinggi (1 – 25
diabaikan (tanpa polarisasi
diabaikan bar)
konsentrasi)
Tenakan transmembran Tenakan transmembran Tenakan transmembran tinggi
rendah (< 2 bar) rendah (1-10 bar) (10 - 60 bar)
Struktur membran simetrik
Struktur membran asimetrik Sruktur membran asimetrik
atau asimetrik
Ketebatal layer pemisah:
Ketebatal layer pemisah Ketebatal layer pemisah
Simetrik: 10 – 150 m
aktual: Simetrik: 0,1 –1,0 m aktual: Simetrik: 0,1 –1,0 m
Asimetrik: 1 m
Pemisahan akibat perbedaan Pemisahan akibat perbedaan Pemisahan akibat perbedaab
ukuran partikel ukuran kelarutan dan difusivitas
Mikrofiltrasi (MF)
MF dapat memisahkan
partikel berukuran >
0,05 m Padatan
Bahan berukuran < 0,05 tersuspensi,
sel/biomass, koloid
m (garam/ion, gula &
protein) melewati Membran
membran MF
Ukuran pori: 0,08 – 10 Air Garam/ion,
m Tekanan : 0,1 – 3 bar Makromolekul
Membran MF (summary):
Membran: Simetris atau asimetris
Ketebalan: 10 – 150 m
Ukuran Pori: 0,05 – 10 m
Driving force: Tekanan (< 2 bar)
Prinsip separasi: Mekanisme penyaringan
Bahan membran Polimer atau keramik
Aplikasi: Aplikasi analitis, sterilisasi (pangan, minuman,
farmasi, klsrifikasi minuman (juice, bir, wine),
pemisahan sel/biomassa/bioreaktor, air ultra-
bersih, recovery metal sebagai oksida atau
hidroksida koloid, fermentasi kontinu,
pemisahan emulsi air-minyak, waste-water
treatment, plasma-pheresis
Ultrafiltrasi (UF)
UF dapat memisahkan .
bahan berukuran > 0,005 m
(BM > 1000 Da)
UF dan MF adalah identik,
hanya membran UF asimetris Partikeldan
Makromolekul
membarn lebih dense
Molekul berukuran kecil
Membran
(garam/ion, dan gula) dapat
melewati membran UF
Air
Aliran permeat dapat Garam-garaman
/ion, gula
digambarkan dengan pers.
Konseny-Carmen
Tekanan: 1 – 10 bar
Membran UF (Summary):
Membran Asimetris
Ketebalan 150 m
Ukuran pori 1 – 100 nm
Driving force Tekanan (1 – 10 bar)
Prinsip Pemisahan Mekanisme penyaringan
Membran Komposit
Ketebalan Sublayer 150 m; toplayer 1 m
Larutan RO NF
Jw
0
P
If P < Jw
Jw If P >
Skema aliran air (Jw) sebagai fungsi dari tekanan osmotik ()
BAHAN MEMBRAN
Bahan Organik (Polimer):
• Polimer untuk Membran berpori
• Polimer untuk membran tak-berpori
Bahan anorganik:
• Membran keramik
• Membran gelas
• Membran metal (termasuk karbon)
• Membran zeolit
Polimer untuk Membran
Pada dasarnya semua polimer dapat digunakan
sebagai bahan membran, tetapi karena
karakteristik kimia dan fisiknya sangat bervariasi,
sehingga hanya beberapa jenis polimer yang baik
untuk bahan membran
Klasifikasi:
Polimer untuk membran berpori (MF dan UF)
Polimer untuk membran tak-berpori (GS dan
PV)
Kedua jenis membran tersebut sangat
berbeda
Untuk membran berpori:
Pilihan polimer ditentukan oleh Sisi Sisi
metode pembuatan membran Feed Permeat
(membran manufacturing) dan
stabilitas terhadap pengaruh
panas dan bahan kimia Membran berpori
Jenis bahan menentukan
stabilitas membran (kimia,
mekanis, panas, dan biologis), Sisi Sisi
Feed Permeat
tetapi tidak menentukan rejeksi
Untuk membran tak-berpori:
Pilihan polimer ditentukan oleh
selektivitas dan fluks yang
diinginkan Membran tak-berpori
Karakteristik Membran Berpori:
• Pemisahan terjadi akibat
perbedaan ukuran Karakteristik Membran tak-
partikel/molekul berpori:
• Ukuran pori membran relatif • Pemisahan terjadi akibat
terhadap ukuran partikel perbedaan laju kelarutan
menentukan tingkat (solubility) dan/atau
selektivitas perbedaan difusivitas
• Selektivitas akan tinggi, jika (Diffusivity)
ukuran partikel > ukuran pori • Tingkat kelarutan dan
membran difusivitas ditentukan oleh
• Contoh: MF, UF sifat instrinsik bahan
membran
• Contoh: PV, VS, GS, dialisis
Membran ber-pori:
• Ukuran pori: MF 0,1 – 10 m; UF 2 – 100 nm
• Selektivitas ditentukan oleh ukuran pori
• Jenis polimer menentukan fenomena adsopsi dan stabilitas
kimia saat operasi atau pencucian
Pemilihan bahan tidak ditentukan oleh fluks atau
selektivitas, tetapi oleh pertimbangan kestabilan bahan
Fluks dan selektivitas dapat dikendalikan dengan
pengaturan ukuran pori melalui kondisi proses pembuatan
membran
Waktu Operasi
Polimer untuk MF
Polikarbonat
Poly(vinylidene-fluoride) – PVDF
Poly(tetrafluoroethylene) – PTFE
Polypropylene – PP
Polyamide – PA
Cellulose-Esters
Polysulfone – PS
Poly(ether-imide)
Polyetherether ketone
Membran hidropobik:
Tidak dapat basah oleh air secara spontan
perlu pre-wetted (misalnya dengan ethanol)
Membran hidrofilik:
Tendensi adsorpsi rendah
Misalnya membran dari selulosa atau turunannya
Kelebihan dan Kekurangan Membran Anorganik