Anda di halaman 1dari 67

MEMORI DAN BERPIKIR

MEMORI :
adalah kemampuan yang dimiliki manusia
untuk : menyimpan informasi yang diterimanya,
dan kemudian memanggilnya kembali jika
diperlukan. Kemampuan tersebut untuk :
• merekam,
• menyimpan, dan
• memanggil kembali
informasi inilah yang dimaksud dengan MEMORI.
Manusia Memiliki Kemampuan Recall,
Suatu kemampuan yang dianggap unik,
yang hanya dimiliki manusia diantara
makhluk hidup lainnya.
Recall
adalah : kemampuan memanggil
atau mengeluarkan kembali informasi dari
memori.
Menurut Groves (1976),
Memori :
adalah system yang berstruktur,
Yang menyebabkan organisme sanggup
merekam fakta tentang sesuatu dan
menggunakan pengetahuannya itu, untuk
membimbing perilakunya.
Memori
memegang peranan penting dalam
proses dan berpikir.
Setiap kali sesuatu (stimulus) menyentuh
pancaindra kita,
kita akan merekam stimulus itu dengan
sadar maupun tidak sadar.
Memori
adalah proses yg mencakup tiga tahap :
• Perekaman (encoding) : pencatatan informasi melalu
indra penerimaan dan system syaraf internal
• Penyimpanan (storage) : menentukan berapa lama
informasi berada bersama kita, dalam bentuk apa dan
dimana
• Pemanggilan kembali atau mengingat kembali
(retrieval), yaitu proses menggunakan informasi yang
disimpan.
Tiga teori yang menjelaskan
mekanisme kerja memori :
1. Teori Aus
2. Teori Interferensi
3. Teori Pengolahan Informasi
1. Teori Aus :
memori hilang atau memudar karena waktu,
seperti otot, memori kita baru atau menguat
apabila dilatih terus menerus
2. Teori Interferensi :
rekaman memori yang berikut akan
menghapus atau mengaburkan
memori yang tersimpan sebelumnya
3. Teori Pengolahan Informasi :
informasi mula-mula tersimpan
di sensory storage (gudang Indrawi),
lalu ke short term memori jangka pendek,
lalu dilupakan atau dikoding
utk dimasukan ke long-term memori
(memori jangka pajang)!
JENIS-JENIS MEMORI
Jenis memori dilihat dari penggunaannya :
1. Memori Jangka Pendek (short term
memory).
2. Memori Jangka Panjang (Long term
Memori)
1. Memori Jangka Pendek
(short term memory).
Adalah pengingatan informasi dalam
waktu relative sangat singkat,
misalnya :
nomor telepon yg jarang dipergunakan.
2. Memori Jangka Panjang
(Long term Memori)
Informasi yg diingat dalam waktu relative panjang/
lama. Memori jangka panjang bisa terjadi karena
informasi tersebut sering dipergunakan.
Memori jangka pendek yg berulang-ulang dapat
menjadi memori jangka panjang.
Misalnya :
nomor telepon yg sering dipergunakan.
Jenis memori dilihat dari bentuk
penyimpanannya :
1. Memori Semantik
2. Memori Eisodik
Memori Semantik
Pengetahuan umum kita tentang :
• orang orang,
• tempat, dan
• Peristiwa,
• hal-hal lain di dunia.
Memori Eisodik
Informasi yg bersifat personal
Atau informasi yang diingat berdasarkan
tempat atau waktu yang khusus.
Memori ini termasuk autobiografi.
Yaitu semua ingatan tentang diri sendiri.
PROSES SELEKSI
Dalam komunikasi,
manusia selalu melakukan proses seleksi.
Ada tiga jenis proses seleksi :
1. Selective Attantion,
2. Selective Perception, dan
3. Selective Memory
1. Selective Attantion
Dapat diartikan kita memberikan perhatian
pada hal-hal yg menonjol bagi kita.
Secara sadar atau tidak sadar kita menyeleksi obyek
atau peristiwa dengan memberikan perhatian khusus
kepada obyek/peristiwa tertentu dan
mengabaikan yang lainnya.
Misalnya :
kita lebih menaruh perhatian kepada mobil sport
terbaru dibandingkan dengan mobil lainnya.
 
Selective Perception dan
Selective Memory
Agak sulit membedakan antara keduanya,
karena keduanya saling tumpang tindih.
Misalnya :
kita mengingat informasi A, dan
melupakan informasi B,
pada waktu yg lain,
kita melupakan informasi A,
mengingat informasi B.
BERPIKIR
(Thinking)
Dworetsky :
Berpikir adalah penggunaan persepsi,
kombinasi mental dan penyajian internal
tentang symbol, obyek atau konsep.
Hilgard :
berpikir adalah setiap perilaku yang
menggunakan ide, dalam berpikir kita
melibatkan semua proses :
• sensasi,
• persepsi, dan
• memori.
Berpikir merupakan proses
representasional atau simbolik.
Berpikir
adalah menunjukkan berbagai kegiatan
yang melibatkan penggunaan :
• konsep, dan
• lambang,
sebagai pengganti obyek dan peristiwa.
Jadi fungsi berpikir dilakukan
untuk memahami realitas dalam rangka :
• mengambil keputusan,
• memacahkan masalah, dan
• menghasilkan yang baru.
Jadi dapat disimpulkan
berpikir adalah upaya secara mental
untuk memahami suatu realitas yang
dialami atau mencari jalan keluar dari
persoalan yang sedang dihadapi.
Dalam berpikir …..
Dalam berpikir hadir hal-hal seperti :
kegiatan meragukan atau memastikan –
merancang – menghitung – mengukur –
mengavaluasi – membandingkan –
menggolongkan – memilah atau membedakan,
menghubungan – menafsir – melihat
kemungkinan yang ada – analisis dan sintesis
nalar atau menarik kesimpulan dari premis-
premis yang ada – menimbang dan memutuskan
Catatan
Sintesis : integrasi dua atau lebih elemen atau
budaya menghasilkan sesuatu yang
baru sangat berbeda dengan yang
aslinya.
Premis : pernyataan yang digunakan sebagai
dasar menarik kesimpulan. Kesimpulan
yang ditarik berdasarkan premis
mayor dan minor.
Premis Mayor : ……
Premis Mayor : pernyataan umum (anaK SD
memakai seragam merah putih)
Premis Minor : pernyataan khusus (Tono
seorang anak SD. Tono memakai
seragam merah putuh).
Memahami
berarti : menarik Kesimpulan, dan
meneliti berbagai kemungkinan penjelasan
dari realitas eksternal dan internal.
Anita Taylor
mendefinisikan berpikir adalah :
sebagai proses penarikan kesimpulan.
Secara garis besar ada dua macam berpikir :
• Berpikir Autistik
• Berpikir Realistik
Berpikir Autistik :
Suatu proses yang lebih tepat disebut :
• melamun,
• berfantasi,
• menghayal,
dengan berpikir demikian orang melarikan diri
dari kenyataan dan melihat hidup sebagai
gambar-gambar fantastik.
Berpikir Realistik :
Berpikir dalam rangka menyesuaikan
diri dengan dunia nyata.
Ada tiga macam berpikir realistik :
• Berpikir Deduktif ,
• Berpikir Induktif,
• Berpikir Evaluatif.
Berpikir Deduktif :
Mengambil kesimpulan dari hal-hal
yg umum kepada hal-hal yang khusus.
Misalnya : manusia adalah makhluk hidup.
Jadi manusia perlu makan
 
 Berpikir Induktif :
Merupakan kebalikan dari berpikir
deduktif,
dimulai dari yang khusus dan kemudian
mengambil kesimpulan yang umum.
Misalnya : mengeneralisasikan masalah.
 
Berpikir Evaluatif :
Yaitu berpikir kritis, menilai baik
buruknya, tepat tidaknya suatu gagasan.
Dalam berpikir evaluative,
kita menambahkan atau mengurangi
gagasan.
Kita menilainya menurut kreteria
tertentu.
FUNGSI BERPIKIR
1. Membuat Keputusan (Decision
Making)
2. Pemecahan Masalah (Problem
Solving)
3. Berpikir Kreatif (Creative Thinking)
1. Membuat Keputusan (decision making)
Dalam kehidupan manusia yang dinamis,
kita tidak hanya harus :
• menyeleksi,
• menginterpretasi dan
• mengingat informasi,
tetapi juga menggunakan informasi
sebagai dasar untuk memutuskan bagaimana :
• bertindakan atau berperilaku,
tindakan ini salah satu Fungsi Berpikir.
Keputusan yang kita ambil beraneka ragam,
tapi ada tanda-tanda umumnya,
diantaranya :
• Keputusan merupakan hasil berpikir
• Keputusan selalu melibatkan pilihan dari
berbagai alternatif
• Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata
walaupun pelaksanaannya bisa ditunda atau
dilupakan.
Disepakati bahwa faktor-faktor personal
amat menentukan apa yang akan
diputuskan, antara lain :
• Kognisi (Pengetahuan yang dimiliki),
• Motif (dorongan, alasan)
• Sikap , (padangan hidup)
Kognisi
(Pengetahuan Yang Dimiliki)
adalah kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang dimiliki oleh seseorang.
Contohnya :
Bila anda tahu bahwa daerah “X “ berbahaya
anda akan memutuskan tidak akan ke sana.
 
Motif :
amat mempengaruhi
dalam pengambilan keputusan.
Misalnya :
anda memutuskan memperoleh posisi di kantor A,
untuk mencapainya anda memutuskan
untuk berkerja sama dengan dengan Q.
 
Sikap :
juga faktor yg menentukan.
Misalnya :
bagaimana anda bersikap
terhadap para pekerja agar mereka
mau berkerjasama.
2. Pemecahan Masalah
(Problem Solving)
Masalah, adalah :
• jika aktivitas mencapai tujuan
terhambat
• ketika suatu kebutuhan tidak
terpenuhi
• ketika pertanyaan tidak terjawab
Ketika menemukan masalah,
manusia akan berusaha mencari
pemecahan atau berusaha mengatasinya.
Ini adalah salah-satu fungsi berpikir,
dan proses ini disebut pemecahan masalah.
Dan faktor yang dapat mempengaruhi
dalam pemecahan masalah, antara lain :
• faktor Situasional,
• Faktor Personal.
 
faktor Situasional :
yaitu sifat stimulus yang
menimbulkan masalah, seperti :
• baru dan lama
• sulit dan mudah
• sering dan jarang
• kuat dan lemah, dsb.
 
Faktor Personal :
Yaitu itu faktor biologis dan
sosiopsikologi, seperti :
• Motivasi
• Sikap
• Kebiasaan
• Emosi

 
Tahapan
dalam proses pemecahan
masalah :
• jika terjadi peristiwa yang
menghambat perilaku tertentu yang
biasa, pada saat itu orang berusaha
mengatasinya dengan pemecahan
yang rutin.
Misalnya : jika mesin tak mau hidup,
anda akan menstater berulang-ulang.
• Jika cara di atas gagal, anda akan
menggali memori anda untuk mencari
cara-cara yg efektif di masa lalu.
Jika mobil anda tak mau distater, anda
kan menepikannya ke pinggir jalan.
• Anda melakukan berbagai cara untuk
mengatasi masalah, dengan menggali
segala kemungkinan pemecahan
masalah dari pikiran anda.
Anda selanjutnya akan melakukan uji
coba.
 
• Anda mencoba memahami situasi yg
terjadi, mencari jawaban dan
menemukan kesimpulan yang tepat, di
sini digunakan analogi.
• Tiba-tiba terlintas dalam pikiran anda
suatu pemecahan. Kilasan pemecahan
masalah ini disebut Insight Solution.
Berpikir Kreatif (Creative Thinking)
Yang termasuk Berpikir Kreatif apabila
dapat
memenuhi minimal tiga persyaratan :
• Kreativitas melibatkan respons atau
gagasan yang baru atau yang secara
statistik sangat jarang terjadi.
• Harus dapat memecahkan persoalan
secara realistis
• Merupakan usaha untuk
mempertahankan insight yang orsinal,
menilai dan mengembangkannya sebaik
mungkin.
J. Rahmat :
para psikolog menyebut ada lima tahapan
berpikir kreatif.
1. Orientasi :
masalah dirumuskan dan aspek-aspek
masalah diidentifikasi
2. Preparasi :
pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi yg relevan dengan
masalah
3. Inkubasi :
pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan
berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses
pemecahan masalah berlansung terus dalam jiwa bawah sadar
kita.
4. Iluminasi :
masa inkubasi berakhir ketika pemikiran memperoleh
semacam ilham, serangkaian insight yang memecahkan
masalah.
5. Verifikasi :……….
5. Verifikasi :
tahap terakhir untuk menguji dan secara
kritis menilai pemecahan masalah yg
diajukan pada tahap keempat.
Ada beberapa factor yang secara umum
menandai orang-orang kreatif :
• Kemampuan Kognitif :
termasuk di sini kecerdasan di atas
rata-rata, kemampuan melahirkan
gagasan baru, gagasan yang berlainan
dan fleksibilitas kognitif.
• Sikap yang terbuka :
- Orang kreatif mempersiapkan dirinya
menerima stimuli internal dan eksternal.
- Memiliki minat yang beragam dan luas.
- Sikap bebas,
- otonom dan percaya pada diri sendiri.
Orang kreatif biasanya memiliki karakter :
• tidak terlalu senang diatur,
• ia ingin dan berusaha menampilkan
dirinya semampunya dan semaunya,
• ia tidak terlalu terikat dengan konvensi-
konvensi sosial.
Berpikir Kritis
Berpikir pada suatu tingkat yang komplek dengan
menggunakan berbagai proses analisis dan
proses evaluasi terhadap suatu informasi yang
diterima.
Atau
Kemampuan untuk menganalisis fakta yang ada
kemudian membuat beberapa gagasan dan
mempertahankan gagasan tersebut kemudian
membuat perbandingan.
………
…….dengan membuat beberapa perbandingan
kita dapat menarik kesimpulan dan membuat
sebuah solusi untuk masalah yang sedang
dihadapi.
atau
Sebuah proses yang disengaja dan dilakukan
secara sadar untuk menafsirkan sekaligus
mengevaluasi suatu informasi dari pengalaman,
keyakinan dan kemampuan yang ada.
Berpikir Kritis dalam Keperawatan
Adalah proses berpikir untuk membuat dari
berbagai landasan seperti bukti, metode, kriteria,
konteks, konseptual, dan sumber informasi yang
relevan.
Seorang petugas (perawat) yang berpikir kritis
akan memiliki mampu :
• Mengenali berbagai isu di bidang kesehatan
(keperawatan) dengan mudah
• …………
• Mengidentifikasi, menganalisis penyebab
penyakit dan hubungan dengan masalah
tertentu
• Mampu membuat solusi dan
mengevaluasinya seperti merumuskan obat-
obatan tertentu dan penanganan medis yang
tepat untuk pasien.
Dengan demikian berpikir kritis sangat penting
karena akan meningkatkan keterampilan dan
profesionalisme dalam aktivitas di dunia medis
Fungsi Kegiatan Berpikir Kritis
• Mempunyai banyak ide kreatif dan alternatif
jawaban. Dengan membiasakan diri berpikir
kritis, maka kita akan memiliki kemampuan
untuk menangani masalah dengan cara
berpikir jernih dan cerdas.
• Cepat memahami sudut pandang orang lain.
Berpikir kritis akan membuat seseorang
meiliki pandangan yang lebih pleksiber tidak
kaku saat menanggapi pandangan orang lain.
• Menjadi lebih mandiri memiliki kamampuan
berpikir kritis tentu akan membuat seseorang bisa
menjadi sebuah sosok pribadi yang mandiri dan
mampu melakukan melakukan aktivitas di atas
rata-rata.
• Mudah menemukan peluang baru seseorang
memiliki kebiasaan berpikir kritis, maka bisa
dipastikan dia adalah sosok yang sangat optimis,
selalu perpikiran positif serta memiliki kemampuan
lebih jika dibandingkan dengan orang lain.
N

Anda mungkin juga menyukai