Anda di halaman 1dari 35

PEREKONOMIAN 2 SEKTOR

PEREKONOMIAN 2 SEKTOR
• Diwakili oleh variabel-variabel :
1. Pengeluaran Konsumsi (C)
2, Pengeluaran Investasi (I)
3. Tabungan atau Saving (S)
• C dan S dilakukan oleh Rumahtangga,
sementara I dilakukan oleh Perusahaan
PEREKONOMIAN INDONESIA 2011

Pertumbuhan Ekonomi
(yoy) Struktur PDB*
PDB
Sisi Jenis Penggunaan
Persen Persen
Q1 Q2 Q3 Q1-Q3 Q3
Pengeluaran Konsumsi Rumah
4,5 4,6 4,8 4,6 54,2
Tangga
Pengeluaran Pemerintah 2,8 4,5 2,5 3,3 9,1
Pembentukan Modal Tetap bruto
7,3 9,2 7,1 7,9 31,8
(PMTB)
Ekspor Barang dan Jasa 12 17,4 18,5 16,2 26,5
Dikurangi Impor Barang dan Jasa 16 16 14,2 14,6 24,9
PDB 6,5 6,5 6,5 6,5 100

3
SIKLUS KEGIATAN EKONOMI 2
SEKTOR
Upah & gaji

Tenaga Kerja

RUMAHTANGGA PERUSAHAAN

K I
E
N
B Pengeluaran Konsumsi
O J
C E
O
R Barang & Jasa K
A Tabungan Kredit Investasi S
N i
Bank
Pengeluaran Konsumsi (C)
• Penting karena untuk Indonesia
merupakan komponen terbesar
pendapatan nasional
• Ada beberapa Teori Konsumsi:
1. Teori Keynes----> Pendapatan absolut
disposabel
2. Teori Duessenberry  Pendapatan Re-
latif
Teori Konsumsi
3. Teori Ando, Modigliani, Brumberg-
Teori Siklus Kehidupan
4. Teori Milton Friedman--- Teori
Pendapatan Permanen
5. Teori Nicholas Kaldor -- Konsumsi di-
pengaruhi oleh distribusi pendapatan
Teori Keynes
• Ct = C0 + b Ydt
Keterangan:
Ct = Pengeluaran Konsumsi waktu ke t
C0 = Pengeluaran Konsumsi Otonom, yaitu
konsumsi pada saat pendapatan nol
b = Marginal Propensity to Consume
Ydt = pendapatan disposabel waktu ke t
Gambar Fungsi Konsumsi Keynes
Ct
Ct = C0 + b Ydt

C0

0 Ydt
Teori Konsumsi Duessenberry
• Konsumsi bukan dipengaruhi pendapatan
absolut tetapi pendapatan relatif yaitu
pendapatan seseorang dibanding pendapatan
orang lain.
• Orang berpendapatn rendah cenderung meniru
pola konsumsi orang berpendapatan tinggi
• Konsumsi juga tergantung dari pendapatan
tertinggi yang pernah dicapai seseorang
Teori Ando, Modigliani, Brumberg
• Pengeluaran Konsumsi akan tergantung
dari siklus kehidupan seseorang.
• Pada saat belum bekerja dia melakukan
“dissaving”
• Pada masa kerja dia melakukan “saving”
untuk membayar dissaving 2 periode
• Pada saat pensiun dan sisa hidupnya
kembali ia melakukan dissaving
Gambar Teori Ando, Modigliani,
Brumberg
Yt, Ct Saving
Ct

Yt
Dissaving

15 25 65 75 Umur
Teori Milton Friedman
• Ada 2 (dua) jenis pendapatan yang
diterima seseorang:
a. Pendapatan Permanen
b. Pendapatan Transitory (rejeki nomplok)
• Pengeluaran konsumsi seseorang lebih
dipengaruhi oleh pendapatan permanen
nya daripada pendapatan transitorynya
Teori Konsumsi Nicolas Kaldor
• Konsumsi masyarakat tergantung dari
distribusi pendapatan fungsional terutama
antara pekerja dengan pengusaha. Makin
besar bagian pendapatn pengusaha makin
kecil APC
• Faktor selain pendapatan: selera, kultural,
suku bunga, kredit, money illusion, umur,
lokasi geografis, dll.
Fungsi Konsumsi Indonesia
1. Versi LPE-IBII (data 1971-1997)
Ct = 1,447 + 0,77Ydt + 0,15 Yd(t-1) – 0,66Rt
2. Versi Dumairy (data 1985 -1991)
Ct = 5.038,79 + 0,505 Ypt – 64,74 Pt
Keterangan:
Ct = pengeluaran Konsumsi tahun t
Ydt = pendapatan disposabel tahun t
R = suku bunga tahun t
Ypt = pendapatan permanen tahun t
Pt = Indeks harga tahun t
Fungsi Tabungan Keynes
• Tabungan = Pendapatan – Konsumsi
atau:
S =Y–C
• Fungsi Tabungan:
St = - Co + (1-b) Ydt
St = tabungan
- C0 = Dissaving
(1-b) = Marginal Propensity to Save
FUNGSI TABUNGAN INDONESIA
• Versi Dumairy (1985-1991)
St = -39,87 + 3,18 Yt + 0,50Rt – 0,8 Pt + 0,70 Xt
Keterangan:
St = tabungan tahun ke t
Yt = pendapatan nasional tahun ke t
Rt = suku bunga tahun ke t
Pt = Indeks Harga tahun ke t
Xt = penerimaan devisa hasil ekspor
Investasi (I)
• Investasi = pengeluaran untuk menambah
kemampuan produktif ekonomi
• Yang termasuk pengeluaran Investasi:
a. Pembelian asset-asset tetap: mesin dan
gedung
b. Persediaan (inventory)
c. Pembangunan rumah baru
• Yang bukan termasuk investasi adalah
investasi portofolio yaitu pembelian surat-surat
berharga
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Investasi
1. Faktor-faktor Ekonomi
a. Suku Bunga
b. Pendapatan Nasional
c. Ekspektasi Terhadap Return
d. Resiko, dll
2. Faktor-faktor Non-Ekonomi
a. Keamanan
b. Politik, dll
Gambar Fungsi Investasi (hanya
pengaruh suku bunga)
Bunga
(i)

0 Investasi (I)
FUNGSI INVESTASI DI
INDONESIA
• Versi Dumairy
I = 12,9426 Y + 1,9517 MBMBB – 1,7534 Rd + 0,850 Rln
– 3,39 Pt + 0,9601 PP
Keerangan:
I = Investasi
Y = Pendapatan nasional
MBMBB = impor barang modal & B. Baku
Rd = suku bunga dalam negeri
Rln = suku bunga luar negeri
Pt = Indeks harga
PP = Pengeluaran pemerintah
HAMBATAN INVESTASI DI
INDONESIA
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
NASIONAL 2 SEKTOR
• Ada 2 Pendekatan untuk menghitung
keseimbangan pendapatan nasional 2
sektor:
a. Produksi = Pengeluaran
Y =C+I
b. Kebocoran = Injeksi
S =I
Contoh Perhitungan
• Diketahui:
Fungsi Konsumsi : C = 90 + 0,75 Y
Investasi adalah Investasi Otonom I = 120
• Pendapatan Nasional Keseimbangan
a. Pendekatan 1: Y = C+ I
Y = 90 + 0,75 Y + 120
0,25 Y = 210
Yeq = 840
Contoh Perhitungan
Pendekatan II : S = I
Fungsi S: S = - C0 + (1-b) Y
S = - 90 + (1-0,75) Y
S = - 90 + 0,25 Y
Pendapatan Nasional Keseimbangan
S=I
- 90+0,25 Y = 120
0,25 Y = 120+90
Yeq = 840
Perubahan Keseimbangan
Pendapatan Nasional
• Jika Investasi berubah jadi 140, maka berapa
pendapatan nasional keseimbangan yg baru?
• Ada 2 cara:
a. cara I : I yg baru dimasukkan ke
persamaan
Y = C + I’
= 90 + 0,75 Y + 140
0,25 Y = 230
Yeq = 920
Perubahan Pendapatan Nasional
Keseimbangan dg Konsep Multiplier
1. Menurunkan angka multiplier secara
sederhana:
∆S
MPS = --------
∆Y
supaya pendapatan nasional seimbang
maka ∆ S = ∆ I, maka
∆I
MPS = -----
∆Y
Sehingga: ∆ Y = ∆ I X 1 / MPS atau ∆ Y = ∆ I X 1/ (1-MPC)
1/(1-MPC) disebut sebagai angka multiplier
Perubahan Pendapatan Nasional
Keseimbangan dg Konsep Multiplier
2.Secara aljabar:
C = C0 +bY, keseimbanan pendapatan
nasional:
Y = C + I sehingga
Y = C0 + bY + I
Y – bY = C0 + I
(1-b)Y = C0 + I
1
Y = (C0 +I) X ----------, C0 konstan dan jika ada penambahan I
(1-b)
atau ∆ I maka penambahan pendapatan nasional atau ∆ Y, sebesar:
∆ Y = ∆ I X 1/ (1-b) atau ∆ Y = ∆ I X 1/ (1-MPC) dimana 1/(1-MPC)
adalah angka multiplier
Perubahan Keseimbangan
Pendapatan Nasional
b. Cara II: memakai proses multiplier
∆ Y = k ∆ I (∆ Y = tambahan Y, ∆ I =tmbhn I)
k = angka multiplier
= 1/ 1- mpc
maka
∆ Y = (1/ 1-0,75 )x 20
= 4 x 20
= 80
Y eq baru = 840 + 80 = 920
SOAL
Diketahui:
Fungsi Konsumsi : C = 200 + 0,8 Y
Investasi I = 100
a.Berapa pendapatan nasional
keseimbangan (hitung dg 2 cara)
b.Jika investasi bertambah menjadi 110, cari
pendapatan nasional keseimbangan baru dg
2 cara

Anda mungkin juga menyukai