Anda di halaman 1dari 5

BUDAYA SEBAGAI MAKRO SISTEM

https://www.britannica.com/biography/Margaret-Mead
Bagi seorang antropolog, budaya adalah sebuah sistem yang terintegrasi dan
dinamis dari faktor internal dan eksternal internal dan eksternal
(Haviland, Prins, McBride, & Walrath, 2011).
Dalam ukuran yang luas, negara adalah sistem sosial makro, yang di dalamnya
terdapat banyak sekali perbedaan.
Struktur masyarakat Indonesia misalnya ditandai oleh dua cirinya yang bersifat
unik.
Secara horizontal: adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-
perbedaan suku bangsa, agama, adat, bahasa, dll
Secara vertikal: adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan
bawah yang cukup tajam.
Pierre L. Van den Berghe seperti dikutip Nasikun (2011) menjelaskan
beberapa karakteristik sifat dasar dari suatu masyarakat majemuk yang
disebut masyarakat makro, yakni:
• Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok
• Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga
yang bersifat nonkomplementer;
• Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggotanya
terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar;
• Secara relative seringkali mengalami konflik-konflik di antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain;
• Secara relative integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling
ketergantungan di dalam bidang ekonomi; serta
• Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-
kelompok yang lain
Unsur-unsur yang mendukung masyarakat makro (bangsa) adalah,
sebagai berikut:
• Adanya sejumlah kelompok etnis, tiap-tiap kelompok merasa dirinya
berasal dari keturunan yang berbeda.
• Adanya perbedaan corak budaya.
• Adanya perbedaan agama dan kepercayaan.
• Adanya perbedaan kekayaan alam.

Anda mungkin juga menyukai