KEPI (HIMPSI): Pasal 16-18 dan COC (APA): pasal 3.05, 3.06, 3.08, 6.05
C. Waktu
Waktu sesi perlu ditetapkan dengan jelas sehingga dapat
memberikan gambaran sekaligus ekspektasi klien bahwa ia akan
mengalami beberapa periode mengenang dan mengingat kembali
masa lalunya hanya untuk waktu tertentu yang terbatas. Seorang
psikolog lelaki menemui klien perempuannya selama lebih dari 5
jam tentu membuat hubungannya dipertanyakan.
D.Tempat dan Ruang
Tempat sesi terbaik adalah rumah sakit atau ruang kerja psikolog,
walaupun dalam beberapa situasi mendesak sering kali tidak dapat
dilakukan, beberapa pelanggaran terhadap batasan tempat dan
ruang yang paling sering terjadi ialah:
1. Sesi dilakukan sambil makan siang
2. Dilakukan di Mobil saat psikolog dan klien menuju kesuatu tempat
yang sama.
3. Sesi yang dilakukan di rumah klien.
E. Uang
Uang adalah satu-satunya gratifikasi yang dapat diterima oleh
seorang psikolog atas jasanya,
sering kali beberapa psikolog membebaskan biaya terapi, baik karena
prefensi psikolog terhadap klien, karena psikolog mengenal klien.
Hal ini akan berdampak pada batasan yang dibangun antara psikolog-
klien dan kurang efektifnya dampak dari sesi yang diberikan terhadap
klien.
F. Hadiah
Bersalaman
Menempelkan pipi
Mencium pipi
Menyentuh pundak
Mengusap tangan
Memberikan nomor HP
sesi di Café/tempat umum
Sesi dirumah/kantor
Pengalihan jasa
Dimungkinkan dalam kondisi saat psikolog merasa tidak mampu
mengatasi kasus klien.( keterbatasan fisik,kompetensi, maupun
emosional), psikolog atau klien pindah kota atau keterbatasan
pemberian imbalan jasa dari klien ( HIMPSI, 2010).
Penghentian jasa dapat dilakukan jika:
1. Klien tidak memerlukan jasa kembali
2. Ketergantungan antara psikolog-klien yang menimbulkan
perasaan tidak nyaman atau kedua belah pihak (HIMPSI
2010).
Pertimbangan yang perlu dipikirkan dalam melakukan pengalihan jasa
11-04-12
5. Kata-kata dan perilaku nonverbal yang ditampilkan klien selama
proses terapi.
6. Kata-kata dan perilaku nonverbal yang ditunjukan klien terhadap
terapis dalam konteks lainnya.
7. Kata-kata dan perilaku nonverbal terapis, baik didalam maupun
diluar konteks terapi.
8. Rencana intervensi dan hal yang saat ini sedang dilakukan.
9. Pandangan umum terapis mengenai jalannya intervensi dan
hasilnya.
REKAM PSIKOLOGI
Kode Etik Psikologi Indonesia (HIMPSI):Pasal 23
Code of Conduct (APA):Pasal 6.01 dan 6.02
• Pernyataan-pernyataan emosional.
• Pandangan pribadi dari psikolog yang menangani.
• Pelanggaran hukum yang pernah dilakukan klien.
• Informasi sensitive yang dapat mempermalukan dan
membahayakan klien.
PENGGUNAAN ALAT TELEKOMUNIKASI DAN
PELANGGARAN PRIVASI
Hal-hal yang mudah diabaikan dan menimbulkan adanya
pelanggaran terhadap kerahasiaan dan privasi klien (Pope &
Vasquez,2007)
1. Sumber rujukan
memberikan ucapan terima kasih kepada psikolog Yang telah
merujuk dan memberikan informasi spesifik Mengenai klien dan
memberitahukan apa yang telah terjadi selama sesi pertemuan
bersama kita.
2. Konsultasi Publik
Membuka peluang akan adanya pihak lain yang seharusnya tidak
menerima informasi yang dibicarkan, misalnya membicarkan klien
dalam lift yang penuh.
3. Gosip
Jika kabar slentingan klien diceritakan oleh psikolog
maka hal tersebut merupakan pelanggaran kode etik.
4. Catatan kasus dan berkas data
Diperlukan tempat tertutup untuk melindungi catatan
klien, tidak menampilkan nama klien ditempat umum.
Atau tempat terkunci untuk menyimpan catatan atau
dokumen yang hanya dipegang oleh psikolog.
5. Telepon, faksimile dan pesan tertulis
pesan mengenai data klien yang berpotensi terlihat
oleh orang lain. Misal lembar dr faksimile.
6. Komputer
peran komputer dalam menjaga kerahasiaan data, dimanakah
letaknya, apakah aman dari hacker, apakah dilindungi pasword,
bagaimana menghapus data rahasia?
Materi diskusi
Membicarakan informasi kerahasiaan data dalam rangka
memberikan konseling/konsultasi kepada pengguna jasa psikologi
(perorangan, oraganisasi, mahasiswa, partisipan penelitian) dalam
rangka tugasnya sebagai profesional.
Materi yang dibicarakan hanya digunakan untuk tujuan ilmiah atau
profesional, diupayakan tidak mengganggu kehidupan pribadi
pengguna jasa. Laporan yang diberikan baik secara lisan atau
tertulis hanya sebatas perjanjian atau kesepakatan yang dibuat
(HIMPSI, 2010).
Lingkup orang.
Pembicaraan yang berkaitan dengan jasa psikologi hanya dilakukan
dengan mereka yang terlibat dalam permasalahan atau kepentingan
jasa.
Pemberian keterangan/data diperoleh melalui persetujuan jasa
psikologi atau penasihat hukumnya dan organisasi yang secara
profesional terlibat dalam perjanjian.
Dalam proses konsultasi antar rekan sejawat psikologi tidak saling
berbagi hal-hal yang seharusnya menjadi rahasia pengguna jasa
psikologi
Kasus 3: Obrolan disiang hari Oleh: Virna
11-04-12
Menurut fisher (2008, dalam Corey dkk, 2011), langkah
praktis secara etis yang dapat dilakukan untuk melindungi
hak kerahasiaan klien.
11-04-12
Aplikasi: Who Abused Jane Doe?