Anda di halaman 1dari 24

Kerajaan – kerajaan Islam di

Indonesia

Disusun Oleh :
Muhammad Mahendra Januar
Mempersembahkan....
Kerajaan samudra pasai
A.Letak geografis

kerajaan islam yang terletak di pesisir


pantai utara sumatera, kurang lebih di
sekitar kota lhokseumawe dan aceh
utara, Provinsi aceh,indonesia.
Peta Kerajaan Samudra Pasai
Sumber Sejarah
• Berita dari Marco Polo yang singgah di daerah
Samudera Pasai pada tahun 1292.
• Berita dari Tome Pires dalam Summer Orienal-nya.
Ia menyebutkan bahwa pada
• tahun 1512-1515 M, ia berkunjung ke daerah pesisir
utara dan timur daerah Sumatera.
• Berita dari Ibnu Batutah seorang musafir daro
Maroko yang singgah di Samudera Pasai.
Nisan kubur Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 696 H/
1297 M.

Naskah atau Hikayat raja-raja Pasai, karangan Hamzah Fansuri dari


abad ke-15 M.

Nisan kubur ratu Nahrasiyah yang berangka tahun 1428 M.

Mata uang logam emas yaitu dirham yang mulai dibuat pada masa
pemerintahan Sultan Muhammad (1297-1326 AD)

Nisan Na’ina Husam al-Din.


Kehidupan Politik

Pendiri Kerajaan Samudera Pasai adalah


Nazimuddin al-Kamil (berasal dari Mesir) yang
membawa Kerajaan Samudera Pasai menjadi
berkembang cukup pesat. Raja pertama Samudera
Pasai adalah Marah Silu (Malik as-Saleh). Ia
meninggal lalu digantikan oleh putranya yang
bernama Mailk ath-Thahir.
Kehidupan Sosial Masyarakat

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera


Pasai diatur menurut aturan – aturan dan hukum –
hukum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak
terdapat persamaan dengan kehidupan sosial
masyarakat di negeri Mesir maupun di Arab. Karena
persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat
julukan Daerah Serambi Mekkah.
Kehidupan budaya
Kerajaan Samudera Pasai berkembang sebagai
penghasil karya tulis yang baik. Beberapa orang
berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa
oleh agama Islam untuk menulis karya mereka
dalam bahasa Melayu, yang kemudian disebut
dengan bahasa Jawi dan hurufnya disebut Arab
Jawi. Selain itu juga berkembang ilmu tasawuf yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.
Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi Kerajaan Samudra Pasai banyak dipengaruhi
oleh, aktivitas perdagangan karena letaknya yang strategis. Posisi
geografis Samudra Pasai sangat strategis karena berbatasan dengan
Selat Malaka dan berada pada jalur perdagangan internasional melalui
Samudra Hindia antara Jazirah Arab, India, dan Cina.
Komoditas dari Kerajaan Samudra Pasai yang diperdagangkan,
antara lain lada, kapur barus, dan emas. Untuk kepentingan
perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar berupa mata uang
elnas yang disebut deureuham atau dirham. Kerajaan Samudra Pasai
memiliki hegemoni (pengaruh) atas pelabuhan-pelabuhan penting di
Pidie, Perlak, dan daerah di ujung Pulau Sumatra.
Raja-raja Yang Pernah Memerintah Di
Kerajaan Samudra Pasai
• 1267 – 1297 Sultan Malik As-saleh (Marah Silu) Hikayat Raja-raja
Pasai dan makam raja
• 1297 – 1326 Sultan Muhammad Malik Az-zahir Koin emas telah
mulai diperkenalkan
• 1326 – 1345 Sultan Mahmud Malik Az-zahir Dikunjungi Ibnu
Batutah
• 1345 – 1383 Sultan Ahmad Malik Az-zahir Diserang Majapahit
• 1383 – 1405 Sultan Zainal ‘Abidin Ra-ubabdar Dikunjungi Cheng-
ho
• 1405 – 1412 Sultanah Nahrasiyah Raja perempuan, (janda Sultan
Pasai sebelumnya) 1405 – 1412 Sultan Sallah ad-Din Menikahi
Sultanah Nahrasiyah
• 1412 – 1455 Sultan Abu Zaid Malik az-Zahir Mengirim utusan ke
Cina
• 1455 – 1477 Sultan Mahmud Malik az-Zahir II
• 1477 – 1500 Sultan Zain al-Abidin ibn Mahmud Malik az-Zahir II
Sultan Zain al-Abidin II
• 1501 – 1513 Sultan Abd-Allah Malik az-Zahir
• 1513 – 1521 Sultan Zain al-Abidin II
Penyebab Keruntuhan
a. Kerajaan majapahit berambisi menyatukan nusantara, yaitu
pada tahun 1339 patih gajah mada menyerang samudera
pasai tetapi belum berhasil.
b. Berdirinya bandar malaka yang letak nya lebih strategis.
c. Setelah sultan malik ath-thahir meninggal, tidak ada
penggantinya yang cakap dan terkenal, sehingga peran
penyebaran agama islam diambil alih oleh kerajaan aceh.
Kerajaan Aceh
A.Letak geografis
Kerajaan Aceh berkembang sebagai kerajaan Islam dan
mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar
Muda. Perkembangan pesat yang dicapai Kerajaan Aceh tidak
lepas dari letak kerajaannya yang strategis, yaitu di Pulau
Sumatera bagian utara dan dekat jalur pelayaran perdagangan
internasional pada masa itu.
Peta kerajaan aceh
Sumber sejarah
1. Sumber dari melayu
a. bustan us-salatin (buku II, bab 13)
Ditulis oleh nuruddin ar-raniri, ia adalah seorang intelektual dari
gujarat dan tiba di aceh pada tanggal 6 muharam 1047 H (13 mei 1637
M).Pada tanggal 4 maret 1638, nuruddin ar-raniri diperintahkan oleh
iskandar tsani untukmenyusun karangan yang berjudul “taman para
sultan”. Yang berisi tentang agama dan sejarah.Pada ba XIII seluruhnya
menceritakan tentang sejarah aceh.
b. Hikayat aceh
Hikayat aceh disusun pada masa pemerintahan sultan iskandar
muda, tetapi sayang nya pengarangnya tidak diketahui.Hikayat aceh
berisi mengenai kebesaran raja.
2. Sumber-sumber Eropa
a. Frederik de houtman dan john davis (1599-1601)
Cornelis dan frederik de houtman, dua saudara yang berlayar ke aceh pada
tanggal 15 maret 1598 melalui pulau komoro dan maladiva serta berlabuh didepan
aceh pada tanggal 21 juni 1599. Dari pengalaman nya itu ia mengantongi 2 laporan,
antara lain yang pertama diterbitkan di amsterdam awal tahun 1603, berisi daftar
kata bahasa melayu dan sebuah ketalog mengenai bintang-bintang sebelah selatan.
3. Sumber-sumber Cina
Dalam bab 325dari sejarah dinasti ming, terdapat keterangan yang
menceritakan mengenai keadaan di ya-qi(aceh) sebagai pewaris su-men-da-la
(samudra).Dalam dong xi yang kao (penelitian laut-laut timur dan barat)karangan
zang xie pada tahun 1618, terdapat keterangan mengenai aceh modern.

Sumber sejarah
Kehidupan politik

Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada


tahun 1496. Pada awalnya kerajaan ini berdiri atas wilayah Kerajaan
Lamuri kemudian menundukan dan menyatukan beberapa wilayah
kerajaan sekitarnya mencakup Daya, Pedir, Lidie, Nakur. Selanjutnya
pada tahun 1524 wilayah samudra pasai sudah menjadi bagian dari
kedaulatan Kesultanan Aceh diikuti dengan Aru.
Pada tahun 1528, Ali Mughayat Syah digantikan oleh putera
sulungnya yang bernama Salahuddin yang kemudian berkuasa hingga
tahun 1537 Kemudian Salahuddin digantikan oleh Sultan Alauddin
Riayat Syah Al-kahar yang berkuasa hingga tahun 1511.
Kehidupan sosial masyarakat
Meningkatnya kekmakuran telah mneyebabkan berkembangnya sisitem
feodalisme & ajaran agama Islam di Aceh. Kaum bangsawan yg memegang kekuasaan
dalam pemerintahan sipil disebut golongan Teuku, sedang kaum ulama yg memegang
peranan penting dlm agama disebut golongan Teungku. Namun antara kedua golongan
masyarakat itu sering terjadi persaingan yg kemudian melemahkan aceh. Sejak
berkuasanya kerajaan Perlak ( abad ke-12 M s/d ke-13 M ) telah terjadi permusuhan
antara aliran Syiah dgn Sunnah Wal Jamma’ah. Tetapi pd masa kekuasaan Sultan
Iskandar Muda aliran Syiah memperoleh perlindungan & berkembang sampai di daerah
– daerah kekuasaan Aceh.
Aliran ini di ajarkan oleh Hamzah Fasnsuri yg di teruskan oleh muridnya yg
bernama Syamsudin Pasai. Sesudah Sultan Iskandar Mud wafat, aliran Sunnah wal
Jama’ah mengembangkan islam beraliran Sunnah wal Jama’ah, ia juga menulis buku
sejarah Aceh yg berjudul Bustanussalatin ( taman raja – raja dan berisi adat – istiadat
Aceh besrta ajarn agama Islam )
Kehidupan budaya masyarakat

Kejayaan yg dialami oleh


kerajaan Aceh tsb tidak banyak
diketahui dlm bidang
kebudayaan. Walupun ada
perkembangan dlm bidang
kebudaaan, tetapi tdk sepesat
perkembangan dalam ativitas
perekonomian. Peninggalan
kebuadayaan yg terlihat nyata
adala Masjid Baiturrahman.
Kehidupan ekonomi masyarakat

Dalam kejayaannya, perekonomian Kerajaan Aceh bekembang pesat. Dearahnya


yg subur banyak menghasilkan lada. Kekuasaan Aceh atas daerah – daerah pantai
timur dan barat Sumatera menambah jumlah ekspor ladanya. Penguasaan Aceh atas
beberapa daerah di Semenanjung Malaka menyebabkan bertambahnya badan ekspor
penting timah dan lada.
Aceh dapat berkuasa atas Selat Malaka yg merupakan jalan dagang internasional.
Selain bangsa Belanda dan Inggris, bangsa asing lainnya seperti Arab, Persia, Turki,
India, Siam, Cina, Jepang, juga berdagang dgn Aceh. Barang – barang yg di ekspor
Aceh seperti beras, lada ( dari Minagkabau ), rempah – rempah ( dari Maluku ).
Bahan impornya seperti kain dari Koromendal ( india ), porselin dan sutera ( dari
Jepang dan Cina ), minyak wangi ( dari Eropa dan Timur Tengah ). Kapal – kapal
Aceh aktif dalam perdagangan dan pelayaran sampai Laut Merah.
Raja-raja yang pernah menjabat
1. Sultan Ali Mughayat Syah
2. Sultan Salahuddin
3. Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar
4. Sultan Iskandar Muda
5. Sultan Iskandar Thani
6. Sultan Muhammad Syah (1824-1838)
7. Sultan Sulaiman Syah (1838-1857)
8. Sultan Mansur Syah (1857-1870)
9. Sultan Mahmud Syah (1870-1874)
10. Sultan Muhammad Daud Syah (1874-1903)
Penyebab keruntuhan

• Beberapa hal yang menyebabkan kerajaan aceh mengalami


kemunduran yakni:
a. Kekalahan perang antara aceh melawan portugis di malaka pada
tahun 1629.
b. Tokoh pengganti sultan iskandar tidak secakap pendahulunya.
c. Permusuhan diantara kaum ulama yang menganut ajaran syamsudin
as-sumantrani dan penganut ajaran nuruddin ar-raniri.
d. Daerah-daerah yang jauh dari pemerintahan pusat seperti johor,
perlak,pahang,minang kabau, dan siak melepaskan diri dari aceh
e. Pertahanan aceh yang lemah sehingga bangsa-bangsa eropa berhasil
mendesak dan menggeser daerah perdagangan aceh. Akibatnya
perekonomian di aceh menjadi lemah.
MATUR NUWUN
TERIMA KASIH
THANKS

Anda mungkin juga menyukai