Anda di halaman 1dari 42

BENDA ASING

ESOFAGUS
Pendahuluan
• Definisi: Semua benda yang tertelan dengan atau tanpa sengaja, yang
dapat menyebabkan sumbatan dan perlukaan pada esofagus
• 80-90% → turun spontan
• 10-20% → intervensi endoskopik
• Puncak usia 6 bln - 6 thn
• Pada orang dewasa :
• gangguan kejiwaan
• retardasi mental
• keracunan alkohol
• gangguan kesehatan
• Distribusi usia dan jenis kelamin di RSUD Dr. Soetomo tahun 2002-2012:
• Total 669 pasien, laki-laki dan perempuan  3 : 2
• 0 - 5 thn : 30,34%
• 5 - 0 thn : 19,88%
• 40 - 60 thn : 22,87%
Juniati, 2012
Garcia, et al., 2016
PERHATI-KL, 2022
Jenis Benda Asing

Benda Asing Esofagus

Makanan Bukan Makanan

Uang Gigi
Daging Tulang Kikil Baterai
logam Palsu

Gambar 1. Jenis Benda Asing Esofagus Juniati, 2012


courtesy of Dr. Patrick Druez
Birk et al., 2016
Tempat Impaksi
• Paling sering:
• Esofagus proksimal
• Area krikofaring / SEA: 74% kasus anak
• Akibat transisi otot bergaris menjadi otot polos
• M. konstriktor faringeus kontraksi kuat, m. esofagus
kontraksi lebih lemah  BA tertahan just below the
cricopharynx
• Esofagus distal : 68% kasus dewasa, 80-90 % karena
gangguan anatomis dan motorik, bolus makanan

Juniati, 2012
Penyempitan Esofagus

Gambar 2. Penyempitan esofagus

Dhingra 2016; Ferhatoglu, et al., 2017


Tempat impaksi...

Tabel 1. Perkiraan jarak landmark anatomi esofagus dari gigi incisivus atas pada penderita
dengan posisi berbaring terlentang
Faktor Predisposisi

Faktor Faktor Faktor


dental anatomis psikologis

Faktor Faktor
kebiasaan kelalaian

Garcia, et al., 2016


19
Patofisiologi
• Terhenti bila ukuran terlalu besar atau ada
bagian tajam & menancap

Lesi/nekrosis
Lama Pressure necrosis
Benda Asing Granulasi
Esofagus Perforasi
Tajam
Mediastinitis

Garcia, et al., 2016


20
Penegakan Diagnosis

• Anamnesis:
• Riwayat tertelan diikuti rasa mengganjal
• Rasa mengganjal, nyeri atau sulit menelan
• Muntah bila makan/minum
• Anak: sulit jika tidak ada saksi

Ambe, et al., 2012


9
Anamnesis…

• Nyeri telan suprasternal  kuat dugaan BA


• Obstruksi
• Total: muntah tiap makan minum
• Parsial: makan (-), minum masih bisa
• Gejala klinis tergantung ukuran, bentuk, lokasi
BA, dan komplikasi

Garcia, et al., 2016


Penegakan diagnosis…

• Pemeriksaan fisik:
• Obstruksi total: muntah saat tes minum
• Obstruksi parsial: minum sedikit-sedikit (+)
• Sulit menelan  hipersalivasi
• Penekanan trakea  sesak napas
• Aspirasi  batuk, stridor, febris, nyeri dada,
wheezing, ISPA, pneumonia, hemoptisis
• Penurunan berat badan

Ambe, et al., 2012; Garcia, et al., 2016


Penegakan diagnosis…

• Pemeriksaan penunjang:
• Tidak ada keluhan/gejala bukan berarti BA tidak
ada
• Pemeriksaan radiologis pada kecurigaan BA
• Anak: biasanya radioopak, berbeda dengan BA
dihirup yang radiolusen
• Anak: x-foto leher-toraks-abdomen
• Dewasa: x-foto jaringan lunak leher

Birk, et al., 2016; Garcia, et al.,2016


24
Gambar 3. Benda asing anting dan koin logam
Penatalaksanaan

• Ekstraksi dengan esofagoskopi


• Bila memungkinkan minta duplikat BA
• Esofagoskopi kaku dengan teleskop dan memakai forsep
untuk ekstraksi
• Forsep disesuaikan dengan besar dan bentuk BA
• Dilakukan dengan GA

Ambe, et al., 2012; Garcia, et al., 2016


14
Komplikasi

• Dehidrasi
• Lesi, laserasi, jaringan granulasi, perforasi
• Aspirasi dengan gejala paru

Ambe, et al., 2012; Garcia, et al., 2016


15
TERIMA KASIH
ESOFAGOSKOPI
Pendahuluan
• Esofagoskopi: pemeriksaan esofagus dengan pipa endoskopi
yang disebut esofagoskop
• Jenis esofagoskopi:
Kaku (rigid)
Fleksibel → esofagoskopi transnasal
• Tujuan:
Diagnosis (biopsi)
Terapi (ekstraksi benda asing/dilatasi)
Indikasi & Kontraindikasi

Indikasi Kontraindikasi
Disfagia atau odinofagia Absolut
Regurgitasi  Aneurisma aorta
Hematemesis  Trismus
Nyeri dada Relatif
Tertelan benda asing  Aneurisma esofagus
(ekstraksi benda asing)  Kondisi umum lemah
Lesi esofagus akibat trauma (syok, dehidrasi)
 Perforasi esofagus

PERHATI-KL, 2022, Fagan & Groot, 2017


Landmark yang perlu diperhatikan saat
esofagoskopi
Persiapan

Pasien

• Puasa minimal 6 jam

Pemeriksa

• Terlatih
• Mempersiapkan instrument & asisten

Instrumen

PERHATI-KL, 2022
Persiapan…

Suction
Esofagoskopi Forsep
kanul

Light Source

22
Fagan dan de Groot, 2017 , PERHATI-KL, 2022
Persiapan…
Forsep Alligator

Forsep bentuk sendok,

Gambar 2. Esofagoskop
Forsep untuk kacang &
benda asing lunak

Gambar 1. Jenis forsep


Fagan dan de Groot, 2017 , PERHATI-KL, 2022
Penataan Ruang Operasi

Gambar 3. Penataan Ruang Operasi

PERHATI-KL, 2022
Posisi Pasien
● Boyce jackson position / Posisi berbaring
terlentang
● Kepala dan leher menggantung di ujung
meja, dipegang oleh asisten I
● Kepala di naik-turunkan sesuai kebutuhan
● Metode high-low:
○ Awal kepala tinggi (high), verteks + 15
cm di atas meja operasi untuk melewati
esofagus servikal
○ Kepala diturunkan (low) + 2,5 cm
dibawah meja operasi untuk melewati
esophagus abdominal  sword
swallowing position
● Bahu tetap di atas meja, dipegang asisten II
Cara memegang esofagoskop. (a) Salah, (b) Benar
Prosedur Esofagoskopi Kaku

Tahapan prosedur tindakan

1. Esofagoskop dipegang dengan tangan kanan di bagian handle/proksimal dan


tangan kiri di bagian distal seperti memegang pensil

2. Jari tengah dan jari manis tangan kiri membuka bibir atas dan mengait gigi
insisivus

3. Diberikan bantalan kassa antara esofagoskop dengan gigi insisivus atas

4. Jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri memegang bagian distal esofagoskop
serta menarik bibir agar tidak terjepit di antara esofagoskop dengan gigi

5. Tangan kanan memegang bagian proksimal esofagoskop dengan menjepit di


antara jari telunjuk dan jari tengah

PERHATI KL, 2022


Prosedur...

6. Esofagoskop didorong perlahan dengan menggerakkan ibu jari


tangan kiri menyusuri sisi bawah esofagoskop dan tangan kanan
berfungsi untuk mengarahkan esofagoskop dengan memegangnya
seperti memegang pensil pada leher pegangan
7. Esofagoskop dimasukkan secara vertikal ke dalam mulut pada garis
tengah lidah
8. Identifikasi uvula dan dinding faring posterior
9. Esofagoskop didorong menyusuri dinding posterior faring sampai
terlihat adanya aritenoid kanan dan kiri
10. Esofagoskop disusupkan ke bawah aritenoid. Suatu gerakan ringan
ibu jari tangan kiri diberikan pada ujung esofagoskop sehingga
tampak lumen introitus esofagus
Modul V.1 – Benda Asing Esofagus
Prosedur...

11. Esofagoskop didorong memasuki lumen esofagus dengan hati-hati


dengan menggerakan ibu jari tangan kiri secara perlahan. Dilakukan
evaluasi krikofaring ke arah atas, bawah, kanan, dan kiri
12. Setelah esofagoskop berada di dalam lumen, memasang teleskop 0⁰
untuk evaluasi mukosa lebih baik
13. Selanjutnya esofagoskop didorong menyusuri lumen esofagus
dengan gerakan ibu jari tangan kiri

Modul V.1 – Benda Asing Esofagus


Prosedur...

14. Melalui esofagus segmen torakal. Kepala pasien diturunkan sampai


mendatar untuk menyesuaikan sumbu esofagus sehingga lumen
tetap tampak. Bila posisi pasien benar maka esofagoskop biasanya
akan menyusup masuk dengan mudah. Pada waktu esofagoskop
mencapai penyempitan aorta dan bronkus kiri, lumen akan
menyempit di anterior. Melalui penyempitan pada hiatus diafragma.
Kepala pasien direndahkan lagi, kemudian leher dan kepala digeser
agak ke kanan untuk menjaga agar sumbu pipa sesuai dengan
sumbu sepertiga bagian bawah esofagus. Operator mengarahkan
esofagoskop ke spina iliaka anterior superior kiri. Hiatus esofagus
dapat dilihat seperti celah yang miring antara jam 10 dan jam 4

Modul V.1 – Benda Asing Esofagus


Prosedur...

15. Setelah melewati diafragma, kepala pasien diturunkan sesuai


dengan kebutuhan untuk mempertahankan visualisasi lumen
esofagus
16. Selama melakukan tahapan tersebut, dilakukan identifikasi, dan
posisi benda asing, dilakukan evakuasi menggunakan forsep yang
sesuai

Modul V.1 – Benda Asing Esofagus


Eksplorasi

• Menilai adanya kelainan : benda asing, tumor, lesi,


penyempitan. Ukur panjang tabung.
• Ukur persimpangan dengan aorta, bronkus kiri, kardia
dan kriko.
• Saat keluar sama dengan masuk, selalu perhatikan
lumen dan di tengah. Saat melewati kriko arah “naik”
atau vertikal
Pasca Tindakan

Bila ekstraksi sangat sulit & timbul laserasi dalam


sampai ke lapisan muskuler :
 Pemasangan nasogastric tube dalam 3 jam pertama
yang dipertahankan sampai 10 hari dengan
pemantauan secara klinis yang ketat,
 CT-Scan dan, atau
 Esofagoskopi fleksibel bila diperlukan.

Modul V.1 – Benda Asing Esofagus


Komplikasi

• Sesak
• Laserasi (mukosa)
• Perforasi (muskularis)
• Perdarahan

Modul V.1 – Benda Asing Esofagus


TERIMA KASIH
• Tampak uvula, epiglotis kemudian
dibawahnya tampak aritenoid
• Dilakukan tekanan secara ringan atau
dorongan perlahan ke posterior ( 14 –
15 cm DGA)
• Tampak introitus esofagus, lumen
harus tampak untuk memasukkan
esofagoskop
• Posisi kepala diubah “low”

Sciencedirect, 2010
Langkah 1 Memasuki sinus piriformis kanan

1. Operator, pertama-tama pastikan esofagoskop ada diatas lidah,


2. Lakukan insinuasi esofagoskop garis tengah lidah / sisi kanan lidah
(tergantung cara yang dipilih)  tampak Uvula
3. Esofagoskop terus turun menyusuri dinding faring tampak epiglotis
4. Epiglotis di kait dan tampak aritenoid kanan (ini adalah landmark
sinus piriformis)
5. Bila memasukan esofagoskop di tengah lidah setelah mengait
epiglotis tampak aritenoid kanan dan kiri
6. Esofagoskop diarahkan ke arah posterior dari tengah ke dua
aritenoid  tampak krikofaring
7. Masukan teleskop 0° untuk memastikan apakah masuk ke trakea
atau esofagus
Langkah 2 Melewati konstriksi krikofaring

1. Bagian yang paling sulit dan berbahaya untuk esofagoskopi,


yakinkan handle esofagoskop berada di posisi anterior
2. Kekuatan tidak boleh dilakukan tetapi steady, moderately
firm pressure diperlukan untuk menghadapi konstriksi tonik
dari krikofaring
3. Pada saat yang sama ujung distal distal esofagoskop
diangkat oleh ibu jari kiri
4. Arah seluruh esofagoskop dipastikan di posisi tengah dari
manubrium
5. Mengarahkan ke kiri adalah kesalahan utama yang
menyebabkan perforasi
Langkah 3 Melewati esofagus torakal

Pada level persilangan dengan aorta


1. Konstriksi esofagus tengah
Level arkus aorta
Level bronchus kiri
2. Esofagus retrocardiac
Kompresi di anterior oleh atrium kiri dan postrior oleh aorta
3. Dapat tampak pulsasi
Langkah 4 Melewati konstriksi Diafragma

1. Kepala direndahkan dan digerakkan secara horisontal ke


kanan
2. Posisi kepala dan bahu berada di bawah level meja

Anda mungkin juga menyukai