Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM TRACER STUDY

SMK TAHUN 2023


Pendampingan Pelaksanaan Tracer Study
Tahun 2023 di Banten
Bandung, 28 sd 30 September 2023
Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi
Tracer Study Pendidikan Vokasi

kegiatan penelusuran apakah telah Bekerja,


Tracer Melanjutkan pendidikan atau
lulusan/alumi pendidikan
Study satuan vokasi (SMK berWirausaha (BMW)
Untuk Sekolah Menengah kejuruan, tracer berkesinambungan telah dimulai tahun 2022

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi 1


Dasar Hukum Tracer Study

Perpres nomor 68 tahun 2022 pasal 17 ayat


(1) Dalam rangka memperkuat penjaminan mutu Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, lembaga
penyelenggara Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi bekerja sama dengan dunia usaha, dunia industri,
dan dunia kerja melaksanakan proses penelusuran lulusan secara berkala.
(2) Hasil penelusuran lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada kementerian yang
bertanggung jawab membina lembaga penyelenggara Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Lampiran Permendikbudristek nomor 63 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan
Pendidikan yang disebutkan pada huruf “k” bahwa:
Penyelenggaraan kegiatan dalam mendukung keterserapan lulusan SMK dan SMALB meliputi pembiayaan untuk:
1) penyelenggaraan bursa kerja khusus SMK atau SMALB termasuk perjalanan dinas pengelola bursa kerja khusus SMK
atau SMALB untuk pengembangan kerjasama, verifikasi, pendampingan ke industri, dan/atau evaluasi;
2) pemantauan kebekerjaan lulusan (tracer study) SMK atau SMALB termasuk perjalanan dinas; dan/atau
3) pembiyaan lain yang relevan dalam rangka menunjang penyelenggaraan kegiatan yang dapat mendukung keterserapan
lulusan.

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 24 tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Tracer Study Tahun
2023 Bagi Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


3
Tujuan Tracer Study Pendidikan Vokasi
Tujuan Umum: “Mengetahui dampak berbagai program pendidikan vokasi terhadap
lulusan; Bekerja, Melanjutkan studi, Wirausaha,)

Mendapatkan informasi Mendapatkan informasi


01 penyerapan lulusan 04 kompetensi (hard skills dan
soft skills) yang dibutuhkan
oleh dunia kerja
Mendapatkan informasi umpan
02 balik dari lulusan untuk
meningkatkan kualitas program 05
Mendapatkan informasi
Pendapatan lulusan
pendidikan vokasi pendidikan vokasi
Mendapatkan informasi tentang
03 Tingkat keselarasan antara kompetensi
lulusan pendidikan dengan kebutuhan
ketenagakerjaan pada dunia kerja;

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi 4


Manfaat Tracer Study
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan Provinsi
• Menyediakan informasi pendukung • Menyediakan informasi pendukung
untuk Raport Pendidikan ; untuk Raport Pendidikan bagi Provinsi;

2
1
• Menyediakan informasi pendukung • Menyediakan informasi pendukung
untuk merumuskan kebijakan untuk merumuskan kebijakan di daerah
masing-masing

BBPPMPV/BPPMPV
Dunia Kerja
Menyediakan informasi
pendukung untuk
3 4 Memberikan informasi
pengembangan program tentang potensi kerja sama
penjaminan mutu Diksi dunia kerja sebagai pengguna
lulusan dengan satuan
pendidikan vokasi
Satuan Pendidikan Vokasi
Memberikan informasi Lulusan/alumni
untuk perbaikan kinerja
5

6
satuan pendidikan • Memberikan umpan balik untuk
. peningkatan kualitas satuan pendidikan
vokasi
• Memberikan bahan untuk branding
pendidikan vokasi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi 5
Sasaran Tracer Study SMK 2023

Dunia Kerja (DUDI)


Lulusan SMK
Satuan Pendidikan
• Telah bekerja sama dengan
Vokasi Seluruh lulusan SMK satuan Diksi
Seluruh SMK minimal 1 kohort • Telah merekrut lulusan
• Dunia Kerja umum

Negeri;
3.621
; 25%
Populasi lulusan SMK. 1 kohort
(lulusan tahun ajaran
2021/2022)
Swasta;
Lulusan Negeri 838.535
10.501 Lulusan swasta 807.624
; 75%
Negeri Swasta Total. 1.646.159

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


6
Tahapan Pelaksanaan Tracer Study

Revisi regulasi pelaksanaan Reviu instrument Uji Pakar Insrumen


Evaluasi Traser tracer study dalam bentuk hasil Reviu
tracer study
Study tahun 2022 Perdirjen

ujicoba instrument Dijitalisasi instrumen Reviu Platform tracer Uji Terbatas Instrumen
dan platform tracer kedalam platform study tracer Study
studi

sosialisasi tracer studi Pelaksanaan pengumpulan, Pelaporan hasil tracer Desiminasi dan publikasi hasil
dan bimbingan teknis pengolahan dan penyajian data studi tracer studi.
bagi operator platfom tracer studi
tracer studi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi 6
Sasaran Tracer Study SMK 2023

Dunia Kerja (DUDI)


Lulusan SMK
Satuan Pendidikan
• Telah bekerja sama dengan
Vokasi Seluruh lulusan SMK satuan Diksi
Seluruh SMK minimal 1 kohort • Telah merekrut lulusan
• Dunia Kerja umum

Negeri;
3.621
; 25%
Populasi lulusan SMK. 1 kohort
(lulusan tahun ajaran
2021/2022)
Swasta;
Lulusan Negeri 838.535
10.501 Lulusan swasta 807.624
; 75%
Negeri Swasta Total. 1.646.159

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


8
Unsur Yang Terlibat

Direktorat Dinas Satuan


Jenderal Pendidikan Pendidikan Lulusan Dunia Kerja BBPPMPV/
Pendidikan Provinsi Vokasi SMK BPPMPV
Vokasi (SMK)

 Kolaborasi dan sinergi antara enam unsur tersebut akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan
tracer study berkelanjutan.
 Penanggung jawab tracer study di SMK adalah kepala sekolah. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah
menugaskan pengelola Pusat Pengembangan Karier Sekolah (PPKS)/ pengelola Bursa Kerja Khusus
(BKK)/Tim Kerja Tracer Study.

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


9
Platform Yang Digunakan

1. Tracer Study di SMK dilaksanakan menggunakan platform sistem informasi tracer study melalui laman
https://tracervokasi.kemdikbud.go.id yang terintegrasi dengan DAPODIK.
2. Platform Tracer Study memuat:
a. Instrumen tracer study yang diisi secara daring;
b. Analisis data hasil tracer study;
c. Laporan hasil tracer study yang disajikan untuk tingkat:
1) Satuan pendidikan (SMK);
2) Provinsi;
3) Nasional;
3. Pengelola data dalam platform sistem informasi tracer study adalah Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi, BBPPMPV/BPPMPV, Dinas Pendidikan Provinsi dan SMK. Pengelola data wajib menjaga
kerahasiaan dan validitas data tracer study untuk menjamin akurasi hasil tracer study sehingga dapat
digunakan sebagai data pendukung dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan bagi
pemerintah pusat (Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi), BBPPMPV/BPPMPV, pemerintah daerah
(Dinas Pendidikan Provinsi), dan SMK.

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


10
Indikator Rapor Pendidikan

1 Keterserapan lulusan (A4)


• Melanjutkan studi (A4.1)
• Bekerja (A4.2)
• Berwirausaha (A4.3)

2 Pendapatan lulusan (A5)


• Melanjutkan studi sambil bekerja/ berwirausaha (A5.1)
• Bekerja (A5.2)
• Berwirausaha (A5.3)

3 Kompetensi lulusan (A6)


• Lulusan dengan sertifikat kompetensi (A6.1)
• Kepuasan dunia kerja pada budaya kerja lulusan (A6.2)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


14
HASIL ANALISIS
TRACER STUDY PENDIDIKAN VOKASI
Tahun 2022
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
RESPONSE RATE NASIONAL

4.1.1. Profil Responden Lulusan (Sampel) – berdasarkan instrument lulusan

Jumlah Satpen Jumlah Lulusan


No Responden
T S R T S R

1 SMK Negeri 1.579 1.407 89.1% 331.004 172.778 52.20%

2 SMK Swasta 994 750 75.5% 144.485 55.409 38.35%

SMK Negeri dan


3 2.573 2.157 83.8% 475.489 228.187 47.99%
SMK Swasta

Ket: T= target; S = Selesai mengisi; R = response rate (%)


4.2. Kebekerjaan Lulusan SMK
Keterserapan Lulusan SMK secara Nasional
RESPONSE RATE LULUSAN TIAP PROVINSI
Ket: T= target; S = Selesai mengisi; R = response rate (%)

Negeri Swasta Total


No Provinsi SatPen Lulusan SatPen Lulusan SatPen Lulusan
T S R T S R T S R T S R T S R T S R
1 Aceh 85 84 98.8% 12664 7442 58.8% 9 7 77.8% 717 246 34.3% 94 91 96.8% 13381 7688 57.5%
2 Bali 18 18 100.0% 7310 5010 68.5% 20 20 100.0% 6527 4190 64.2% 38 38 100.0% 13837 9200 66.5%
3 Banten 20 20 100.0% 8505 3515 41.3% 49 42 85.7% 10251 1980 19.3% 69 62 89.9% 18756 5495 29.3%
4 Bengkulu 57 53 93.0% 7650 3923 51.3% 21 15 71.4% 1140 206 18.1% 78 68 87.2% 8790 4129 47.0%
5 D.I. Yogyakarta 37 37 100.0% 12861 9155 71.2% 22 21 95.5% 5922 3604 60.9% 59 58 98.3% 18783 12759 67.9%
6 D.K.I. Jakarta 15 15 100.0% 5050 4073 80.7% 46 45 97.8% 9423 3386 35.9% 61 60 98.4% 14473 7459 51.5%
7 Gorontalo 40 40 100.0% 5117 2565 50.1% 16 16 100.0% 874 316 36.2% 56 56 100.0% 5991 2881 48.1%
8 Jambi 62 62 100.0% 11053 3697 33.4% 18 18 100.0% 2253 882 39.1% 80 80 100.0% 13306 4579 34.4%
9 Jawa Barat 18 18 100.0% 7735 2559 33.1% 48 43 89.6% 9412 2842 30.2% 66 61 92.4% 17147 5401 31.5%
10 Jawa Tengah 27 27 100.0% 11510 5003 43.5% 51 45 88.2% 13998 5590 39.9% 78 72 92.3% 25508 10593 41.5%
11 Jawa Timur 56 56 100.0% 26382 23391 88.7% 74 70 94.6% 15801 11114 70.3% 130 126 96.9% 42183 34505 81.8%
12 Kalimantan Barat 53 52 98.1% 12867 4991 38.8% 19 16 84.2% 3374 890 26.4% 72 68 94.4% 16241 5881 36.2%
13 Kalimantan Selatan 41 41 100.0% 12670 10445 82.4% 8 8 100.0% 1572 1207 76.8% 49 49 100.0% 14242 11652 81.8%
14 Kalimantan Tengah 61 51 83.6% 8473 2521 29.8% 25 16 64.0% 1729 355 20.5% 86 67 77.9% 10202 2876 8.2%
15 Kalimantan Timur 47 47 100.0% 13116 4939 37.7% 20 18 90.0% 4095 294 7.2% 67 65 97.0% 17211 5233 30.4%
16 Kalimantan Utara 17 17 100.0% 2414 2067 85.6% 11 10 90.9% 415 264 63.6% 28 27 96.4% 2829 2331 82.4%
17 Kep. Bangka Belitung 30 30 100.0% 6069 3490 57.5% 18 18 100.0% 1690 1219 72.1% 48 48 100.0% 7759 4709 60.7%
18 Kep. Riau 27 26 96.3% 6345 2670 42.1% 51 20 39.2% 3210 366 11.4% 78 46 59.0% 9555 3036 31.8%
19 Lampung 35 34 97.1% 9827 8247 83.9% 41 33 80.5% 6842 3460 50.6% 76 67 88.2% 16669 11707 70.2%
20 Maluku 77 51 66.2% 5354 1429 26.7% 25 14 56.0% 1738 386 22.2% 102 65 63.7% 7092 1815 25.6%
21 Maluku Utara 63 30 47.6% 3164 454 14.3% 69 21 30.4% 2614 297 11.4% 132 51 38.6% 5778 751 13.0%
22 Nusa Tenggara Barat 72 58 80.6% 14978 4553 30.4% 1 0.0% 138 0.0% 73 58 79.5% 15116 4553 30.1%
23 Nusa Tenggara Timur 51 39 76.5% 11587 1798 15.5% 27 22 81.5% 7257 872 12.0% 78 61 78.2% 18844 2670 14.2%
24 Papua 56 35 62.5% 5960 1105 18.5% 39 24 61.5% 3290 836 25.4% 95 59 62.1% 9250 1941 21.0%
25 Papua Barat 32 31 96.9% 3245 1595 49.2% 23 21 91.3% 1207 471 39.0% 55 52 94.5% 4452 2066 46.4%
26 Riau 55 55 100.0% 14344 8104 56.5% 17 15 88.2% 2882 1527 53.0% 72 70 97.2% 17226 9631 55.9%
27 Sulawesi Barat 52 49 94.2% 6139 2992 48.7% 49 33 67.3% 2305 498 21.6% 101 82 81.2% 8444 3490 41.3%
28 Sulawesi Selatan 55 50 90.9% 15845 6860 43.3% 21 11 52.4% 2511 656 26.1% 76 61 80.3% 18356 7516 40.9%
29 Sulawesi Tengah 66 62 93.9% 9103 6169 67.8% 27 26 96.3% 2589 1462 56.5% 93 88 94.6% 11692 7631 65.3%
30 Sulawesi Tenggara 75 60 80.0% 8270 2336 28.2% 25 14 56.0% 1318 148 11.2% 100 74 74.0% 9588 2484 25.9%
31 Sulawesi Utara 57 43 75.4% 10161 3116 30.7% 28 12 42.9% 3344 744 22.2% 85 55 64.7% 13505 3860 28.6%
32 Sumatera Barat 54 53 98.1% 14820 11693 78.9% 5 5 100.0% 278 223 80.2% 59 58 98.3% 15098 11916 78.9%
33 Sumatera Selatan 35 35 100.0% 10704 5115 47.8% 25 21 84.0% 5405 1704 31.5% 60 56 93.3% 16109 6819 42.3%
34 Sumatera Utara 33 28 84.8% 9712 5756 59.3% 46 30 65.2% 8364 3174 37.9% 79 58 73.4% 18076 8930 49.4%
Total 1579 1407 89.1% 331004 172778 52.2% 994 750 75.5% 144485 55409 38.3% 2573 2157 83.8% 475489 228187 48.0%
Keterserapan Lulusan SMK Tingkat Provinsi

Serapan lulusan tertinggi


(Bekerja)
1. Jawa Tengah, 60,7%
2. DI Yogyakarta, 56,5%
3. Jawa Timur, 48,5%
4. Jawa Barat, 48%
5. Kalimantan Barat, 45,6%

Pengangguran terendah
1. Kalimantan Tengah, 2,1%
2. DI Yogyakarta, 3,2%
3. Jawa Tengah, 3,8%
4. Kalimantan Timur, 4,1%
5. Bangka Belitung, 4,6%
4.3. Keselarasan Pendidikan Kejuruan
Keselarasan Pekerjaan Lulusan
Tabel Estimasi Keselarasan Pekerjaan Lulusan Secara Nasional berdasarkan Status SMK

Status Response Estimasi RSE (%) • Tingkat keselarasan SMK swasta lebih tinggi
Rate (%) (%) dibandingkan negeri. Tetapi response rate
Negeri 54,24 62,82 2,57 lebih tinggi negeri dibandingkan swasta.
Swasta 43,26 66,27 3,25 • Secara keseluruhan, tingkat keselarasan
antara bidang keahlian dengan bidang
Total 51,11 64,11 2,20 pekerjaan cukup tinggi (64,11%).
• Tingkat keselarasan tidak hanya dilihat dari
sektor usaha, tetapi lebih ke bidang
pekerjaannya. Mis lulusan keahlian
permesinan bekerja di hotel sebagai
teknisi.
Rata-rata Masa Tunggu Lulusan mendapatkan Pekerjaan

Rata-rata Masa Tunggu Lulusan Secara Nasional Rata-Rata Masa Tunggu (bulan)
Provinsi

Rata-rata Masa Negeri Swasta Total


Status Response Rate Tunggu (bulan)
Aceh 3,58 3,09 3,53
Sumatera Utara 4,09 3,58 3,77
Sumatera Barat 4,20 5,63 4,15

Negeri 54,24% 4,03 Riau


Jambi
Sumatera Selatan
3,73
3,11
3,79
1,54
2,17
3,16
2,73
2,86
3,54

Swasta 43,26% 3,68 Bengkulu


Lampung
3,39
4,00
3,63
3,69
4,14
3,81
Kepulauan Bangka Belitung 3,26 2,34 3,31

Total 51,11% 3,83 Kepulauan Riau


D.K.I. Jakarta
3,67
3,44
5,16
4,43
4,29
3,82
Jawa Barat 3,79 4,45 4,01
Jawa Tengah 3,28 3,66 3,25
D.I. Yogyakarta 3,17 2,92 3,02
Jawa Timur 3,42 3,38 3,41
Banten 4,61 4,15 4,11

Masa tunggu paling singkat Bali


Nusa Tenggara Barat
4,07
4,29
3,98
0,00
4,16
4,34

1. Riau 2,73 bulan


Nusa Tenggara Timur 4,67 3,99 4,38
Kalimantan Barat 3,80 3,92 3,82
Kalimantan Tengah 4,24 4,45 4,08
2. Jambi 2,86 bulan Kalimantan Selatan 4,03 3,79 3,97
Kalimantan Timur 3,68 2,96 3,60
3. DI Yogyakarta 3,02 bulan Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
2,76
4,50
3,07
4,52
3,98
4,51
4. Jawa Tengah 3,25 bulan Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
4,33
4,65
4,05
4,34
4,21
4,51
5. Bangka Belitung 3,31 bulan Sulawesi Tenggara
Gorontalo
4,70
3,90
2,88
4,06
4,56
3,75
Sulawesi Barat 3,72 2,50 4,09
Maluku 6,02 3,70 5,66
Maluku Utara 4,52 4,60 4,47
Papua Barat 3,35 4,07 3,90
Papua 4,26 5,35 5,59
Persentase Lulusan Bekerja dengan Pendapatan diatas UMP

Persentase Berdasarkan Status Satuan Pendidikan Persentase Berdasarkan Bidang Keahlian

Estimasi Bidang Keahlian Estimasi (%) RSE (%)


Status (%) RSE (%)
Agribisnis dan Agroteknologi
24,20 13,98
Negeri 32,21 7,49
Bisnis dan Manajemen
Swasta 32,29 7,21 29,53 15,17
Energi dan Pertambangan
Total 38,19 6,32
Kemaritiman
42,42 16,45
23,11 11,59
Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 24,54 22,24
Pariwisata 24,33 15,42
Keahlian paling tinggi > UMP Seni dan Industri Kreatif 26,77 26,41
1. Energi & Pertambangan 42,42% Teknologi dan Rekayasa 39,31 12,33
2. Teknologi & Rekayasa 39,31%
Teknologi Informasi dan
3. Teknologi Informasi & Komunikasi Komunikasi 32,49 15,82
32,49%
4. Bisnis & Manajemen 29,53%
5. Seni Industri & Kreatif 26,77%

Keahlian Seni dan Indsutri Kreatif angka


RSE nya tinggi.
Persentase Lulusan Berwirausaha dengan Pendapatan diatas UMP

Persentase Berdasarkan Status Satuan Pendidikan Persentase Berdasarkan Bidang Keahlian

Estimasi RSE (%) Bidang Keahlian Estimasi (%) RSE (%)


Status (%) Agribisnis dan Agroteknologi
Negeri 24,43 13,18
24,71 9,79
Swasta Bisnis dan Manajemen 20,92 11,79
23,44 9,73
Total Energi dan Pertambangan 33,63 10,89
25,33 9,89
Kemaritiman 20,72 11,19
Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
16,57 14,46
Keahlian paling tinggi > UMP Pariwisata 16,93 9,42
1. Energi & Pertambangan 33,63% Seni dan Industri Kreatif
2. Teknologi & Rekayasa 28,71% 15,82 27,03
Teknologi dan Rekayasa 28,71 10,48
3. Agribisnis & Agroteknolgi 24,43%
Teknologi Informasi dan
4. Teknologi Informasi & Komunikasi Komunikasi 22,17 8,65
22,17%
5. Bisnis & Manajemen 20,92%

Keahlian Seni dan Indsutri Kreatif angka


RSE nya tinggi.
Temuan Tracer Study Nasional
Progress Pengisian Tracer Study Nasional

Jumlah Sekolah Nasional 13.739

Jumlah Sekolah Mengisi ≥20% 4.582

Jumlah Sekolah Mengisi ≥10% hingga <20% 1.027

Jumlah Sekolah Mengisi <10% 2016

Jumlah Sekolah Tidak Mengisi 6.114

Jumlah Sekolah Mengisi, tetapi Alumni Tidak Mengisi 1.536

Jumlah Sekolah yang Alumninya di bawah 10 Orang per Tahun 710

Jumlah Provinsi yang Sampelnya di bawah 20% 2 (NTT dan Maluku Utara)
PROGRES JAWA BARAT PER KCD
Kab/Kota SMK Lulusan
NO KCD
Target Response % Target Response %
1 KCD Wilayah I Kab. Bogor 358 71 19,83% 41.716 1.652 3,96%
2 KCD Wilayah II Kota Bogor 103 18 17,48% 11.823 493 4,17%
Kota Depok 126 17 13,49% 12.560 264 2,10%
3 KCD Wilayah III Kab. Bekasi 187 35 18,72% 22.527 1.338 5,94%
Kota Bekasi 139 51 36,69% 20.913 2.404 11,50%
4 KCD Wilayah IV Kab. Karawang 115 30 26,09% 19.929 2.197 11,02%
Kab. Purwakarta 57 18 31,58% 6.681 389 5,82%
Kab. Subang 109 38 34,86% 11.354 1.646 14,50%
5 KCD Wilayah V Kota Sukabumi 29 11 37,93% 3.971 480 12,09%
Kab. Sukabumi 163 45 27,61% 14.613 1.637 11,20%
6 KCD Wilayah VI Kab. Bogor 358 71 19,83% 41.716 1.652 3,96%
Kab. Bandung 98 12 12,24% 9.936 313 3,15%
Barat
Kab/Kota SMK Lulusan
NO KCD
Target Response % Target Response %
7 KCD Wilayah VII Kota Cimahi 23 15 65,22% 5.532 599 10,83%
Kota Bandung 118 42 35,59% 19.005 1.472 7,75%
8 KCD Wilayah VIII Kab. Bandung 137 53 38,69% 18.263 1.887 10,33%
Kab. Sumedang 89 31 34,83% 9.018 719 7,97%
9 KCD Wilayah IX Kab. Majalengka 55 19 34,55% 9.114 1.159 12,72%
Kab. Indramayu 137 18 13,14% 15.246 1.235 8,10%
10 KCD Wilayah X Kota Cirebon 28 12 42,86% 3.576 559 15,63%
Kab. Cirebon 108 22 20,37% 16.596 799 4,81%
Kab. Kuningan 41 8 19,51% 8.875 780 8,79%
11 KCD Wilayah XI Kab. Garut 176 29 16,48% 18.467 1.225 6,63%
12 KCD Wilayah XII Kab. Tasikmalaya 135 34 25,19% 13.813 1.016 7,36%
Kota Tasikmalaya 50 14 28,00% 6.078 433 7,12%
13 KCD Wilayah XIII Kab. Ciamis 68 15 22,06% 7.006 231 3,30%
Kota Banjar 17 2 11,76% 2.714 45 1,66%
Kab. Pangandaran 31 4 12,90% 2.963 187 6,31%

TOTAL PROVINSI JAWA BARAT 3.055 735 24,06% 374.005 26.811 7,17%
Temui
TERIMA KASIH
kami
mitrasdudi

mitrasdudi

mitrasdudi kemdikbud

mitrasdudi kemdikbud

mitrasdudi@kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai