IDUKA
Analisis Interkoneksi antara IDUKA dengan Pendidikan Vokasi
KELOMPOK 2
Muhammad Nukman (220020301027), Andris Ruse (220020301007), Adhi Raharjo Mappolean (220020301044)
Dewi Rahmah (220020301015), Trismawati (220020301040), Siti Hartini Nurul Jannah (220020301046), Nurfadhilah (220020301032)
Arah dan kebijakan peningkatan relevansi pendidikan, kondisi
yang akan dicapai oleh Kemendikbudristek yang
berhubungan dengan pendidikan vokasi, meliputi:
Stategi (1)
Memastikan keterlibatan dunia kerja dalam
Ditjen merencanakan, mengembangkan, dan
Pendidikan
mengevaluasi program pendidikan dan
pelatihan vokasi
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (2)
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi
(3)
Ditjen Melakukan analisis terhadap relevansi
Pendidikan
pendidikan dan pelatihan vokasi
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (4)
Mengembangkan kurikulum SMK, Pendidikan
Ditjen Tinggi Vokasi, dan kursus dan pelatihan yang
Vokasi
Stategi (5)
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (6)
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (7)
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (8)
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (9)
Meningkatkan
Ditjen keterhubungan/kesinambungan antara
Pendidikan
program studi/bidang keahlian dari jenjang
pendidikan dan pelatihan vokasi
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (10)
Mengembangkan fleksibilitas pendidikan
Ditjen vokasi melalui skema Multi Exit - Multi Entry
Pendidikan
System dalam penyelenggaraan program
pendidikan dan pelatihan vokasi
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (11)
Memberikan otonomi tata kelola
Ditjen kelembagaan yang lebih luas bagi SMK dan
Pendidikan
Pendidikan Tinggi Vokasi untuk berinovasi dan
berkembang
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (12)
Vokasi
Optimalisasi layanan pendidikan vokasi
berdasarkan kebutuhan lapangan kerja
Stategi (13)
Mendorong SMK dan Pendidikan Tinggi Vokasi
Stategi (14)
Melakukan aktivitas pembelajaran bersama
Stategi (1)
Memberikan kesempatan dunia kerja untuk
Vokasi
Peningkatan kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja
Stategi (2)
Selain memastikan pengembangan technical
Ditjen
skills, juga menitik beratkan pengembangan
soft skills, penanaman values budaya kerja,
serta kemampuan berwirausaha pada
Pendidikan kurikulum SMK, Pendidikan Tinggi Vokasi dan
pelatihan vokasi
Vokasi
Peningkatan kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja
Stategi (3)
Mendorong pembelajaran, project work, riset
Vokasi
Peningkatan kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja
Stategi (4)
Memfasilitasi praktik kerja lapangan dan/atau
Ditjen
project work peserta didik baik di SMK,
Pendidikan Tinggi Vokasi, maupun kursus dan
pelatihan
Pendidikan
(5)
Vokasi Menata asesmen kompetensi peserta didik
dalam mendorong kesiapan kerja
Stategi (6)
Memperlengkapi tenaga pendidik dan
Ditjen
kependidikan di SMK, Pendidikan Tinggi Vokasi
dan lembaga kursus dan pelatihan dengan
kemampuan mengembangkan kompetensi
Pendidikan teknis dan non-teknis peserta didik
Vokasi
Peningkatan kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja
Stategi (7)
Memastikan perangkat pembelajaran beserta
Ditjen
fasilitas sarana dan prasarana dalam
pendidikan dan pelatihan vokasi yang
dikembangkan bersama dunia kerja dapat
Pendidikan memfasilitasi pengembangan kompetensi
peserta didik yang mumpuni
Vokasi
Peningkatan kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja
Stategi (8)
Menggerakkan dukungan dunia kerja terhadap
Ditjen
pendidikan dan pelatihan vokasi
(9)
Pendidikan Memfasilitasi penyampaian informasi dan
peningkatan pemahaman peserta didik terkait
Vokasi dunia kerja melalui platform teknologi
Peningkatan kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja
Stategi (10)
Menggunakan kerangka kualifikasi nasional
Ditjen
Indonesia sebagai acuan dalam
pengembangan kompetensidan pelaksanaan
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dalam
Pendidikan pendidikan dan pelatihan vokasi
Vokasi
Peningkatan kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja
Stategi (11)
Meningkatkan kualitas pembelajaran
Ditjen
kewirausahaan pada pendidikan vokasi untuk
meningkatkan soft skills dan kesiapan untuk
mengembangkan usaha mandiri
Pendidikan
Vokasi
Tempat
Kunjungan
Iduka
1. Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP)
Batangkaluku
2. Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten
Pinrang
3. Unit Layanan Pusat Listrik
Tenaga Gas (ULPLTG) Tello
Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP)
Batangkaluku
Sejarah Singkat
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku
A Ket :
A = Pendidikan
B C B = Pendidikan Kejuruan/vokasi
C = BBPP Batangkaluku
Interkoneksi antara BBPP Batangkaluku dengan
Pendidikan Vokasi
Pengawasan
(Controlling)
Bagian monitoring dan evaluasi dalam DISDIKBUD
mengevaluasi semua kegiatan tiap bidang mengenai
kegiatan pendidikan di Kabupaten Pinrang perencanaan,
realisasi program/kegiatan, pelaporan kegiatan, hingga
penilaian dan evaluasi capaian kinerja. DISDIKBUT Kab,
Pinrang merupakan induk bagi semua UPT baik sekolah
dasar maupun sekolah menegah pertama, sekolah luar
sekolah/PAUD. Olehnya dinas memiliki perwakilan di tiap-
tiap kecamatan yang di sebut dengan korwil dan masing-
masing UPT memiliki pengawas sekolah yang berfungsi
sebagai pengawasan dan kontroling bagi setiap UPT
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kekuatan
DISDIKBUD
Kab. Pinrang
1. Memiliki Dasar Hukum Organisasi/Lembaga
2. Tersedianya SDM Prjabat Struktural dan Pejabat Fungsional
3. Memiliki sumber pendanaan yang jelas.
4. Memiliki program kerja dan ranah kerja yang jelas.
5. Memiliki wilayah kerja yang jelas.
6. Merupakan bagian penting dalam pemerintahan daerah yang bergerak langsung
dalam penjaminan mutu pendidikan di daerah.
7. Memiliki kemandirian dalam membuat kebijakan
Kelemahan
DISDIKBUD
Kab. Pinrang
1. Sering terjadi mutasi yang mengakibatkan sulit tercapainya program kerja yang
telah disusun.
2. Banyaknya staf dan guru-guru yang berada dibawah jalur koordinasi Dinas
Pendidikan mengakibatkan tidak optimalnya layanan.
3. Tidak sedikit kebijakan yang dikeluarkan secara tiba-tiba, sehingga belum
tersosialisasikan ke setiap UPT di seluruh wilayah.
Interkoneksi antara DISDIKBUD
Kab. Pinrang dengan
Pendidikan Vokasi
A Ket :
A = Pendidikan
B C B = Pendidikan Kejuruan/vokasi
C = DISDIKBUD Kab. Pinrang
Interkoneksi antara DISDIKBUD Kab. Pinrang dengan
Pendidikan Vokasi
Sebagai Instansi daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang
sebagai salah satu contoh dunia kerja, sering di jadikan tempat prakering (magang)
bagi peserta didik di semua sekolah menengah kejuruan yang ada di Kabupaten
Pinrang. Yang bermanfaat sebagai berikut :
(1)
Pada tahun 1966 pemerintah melalui PLN membangun dua unit
Pusat Listrik Tenaga Uap karena kebutuhan energi listrik di
Makassar dan sekitarnya semakin meningkat seiring dengan
berkembangnya kota Makassar. Pembangunan tersebut berlokasi
di sektor Tello dengan daya yang terpasang 2 x 12,5 MW dan
digunakan untuk mendukung pasokan energi listrik PLTD
(Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Bontoala. Pembangunan
selesai pada tahun 1971 dan mulai dioperasikan setelah diresmikan
oleh Soeharto, presiden RI yang menjabat saat itu
Sejarah Singkat
Unit Layanan Pusat Listrik Tenaga Uap
(ULPLTG) Tello
(2)
Setelah dikeluarkannya peraturan tersebut, maka pada 1975,
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik mengeluarkan
Peraturan Menteri No. 013/PRT/1975 sebagai pengganti
Peraturan Menteri No. 01/PRT/1973 yang di dalamnya
disebutkan bahwa perusahaan mempunyai unsur pelaksana
yaitu Proyek PLN Wilayah. Oleh karena itu, Direksi Perum Listrik
Negara menetapkan SK No.010/DIR/1976 yang mengubah
sebutan PLN Exploitasi VIII menjadi PLN Wilayah VIII.
VISI Diakui sebagai Perusahaan Kelas
ULPLTG Dunia yang bertumbuh kembang
Unggul dan Terpercaya dengan
TELLO bertumpu pada Potensi Insani
MISI
ULPLTG
TELLO
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
LOKASI
Lokasi kunjungan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) UIKL Sulawesi, UPDK
Tello dan ULPLTG/U Tello. Berlokasi di Jl. Urip Sumoharjo No.Km. 5, Tello
Baru, Panakkukang, Makassar, Sulawesi selatan
Proses/kegiatan dilihat dari Fungsi
Manajemen ULPLTG Tello
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Kepemimpinan (Directing)
4. Pengawasan (Controlling)
Perencanaan
(Planning)
Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Gas memiliki
beberapa program perencanaan sendiri pada Unit
Layanan. Program yang ada dilakukan secara rutin
danberfokus pada sistem pangkit listrik itu sendiri seperti :
A Ket :
A = Pendidikan
B C B = Pendidikan Kejuruan/vokasi
C = ULPLTG Tello
Interkoneksi antara ULPLTG Tello
dengan Pendidikan Vokasi