Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL


Academic Enterpreneur

Disusun Oleh :
Dewi Rahmah
220020301015
PTK C
Review Jurnal 1
REVIEW JURNAL 1

Language Ability and Entrepreneurship Education: Necessary


Skills for Europe’s Start-ups? “Kemampuan Bahasa dan
Judul  
Pendidikan kewirausahaan: Keterampilan yang Diperlukan Untuk
Perusahaan Rintasan Eropa?”

Nama jurnal Journal of International Entrepreneurship  

Volume dan Halaman Volume 1, 369–397  

Tahun 2018  

Leanne Johnstone 1, Mariana Pio Monteiro2, Inês Ferreira3,  


Penulis
Johanna Westerlund4, Roosa Aalto5, Jenni Marttinen6
Tanggal Review 23 September 2022  
REVIEW JURNAL 1

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi (a) dampak kemampuan


bahasa terhadap efektivitas start-up; (b) persepsi hubungan internasional
Tujuan Penelitian berdasarkan kemampuan bahasa sebagai alat komunikasi lintas budaya;
dan (c) peran konteks dalam menghasilkan kemampuan bahasa dan
komunikasi yang kompeten dari sudut pandang pengusaha.

Perusahaan rintisan Eropa dalam industri berbasis teknologi dari tiga


Subjek Penelitian
konteks linguistik Eropa yang berbeda (Finlandia, Portugal, dan Swedia).

Pada penelitiaannya, jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitatif.


Metode Penelitian Semua data yang dikumpul kemudian dianalisis dengan metode analisis
tematik.
REVIEW JURNAL 1

 Alat yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner sehingga


Kekuatan memudahkan subjek penelitian untuk menggunakannya.
 Tabel pada hasil penelitian jelas serta meliputi penjelasan narasi.

 Terbatasnya jumlah wawancara, hasilnya tidak dapat digeneralisasikan.


 Referensi yang digunakan masih banyak yang sudah lama melebihi 10 tahun
Kekurangan terakhir.
 Hasil penelitian diuraikan tidak sesuai dengan tujuan penelitian.
REVIEW JURNAL 1

Kemampuan bahasa melalui pendidikan tampaknya secara positif


mempengaruhi keberhasilan start-up. Pentingnya kemampuan bahasa untuk
kesuksesan start-up untuk mengurangi kewajiban orang asing. Namun, peran
Hasil Penelitian
pendidikan kewirausahaan tampaknya diperebutkan karena orientasi
kewirausahaan sebagian besar bersifat intrinsik dan kewirausahaan muncul
sebagai budaya itu sendiri, terlepas dari geografi.
REVIEW JURNAL 1

Penelitian ini dapat menunjukkan kemampuan bahasa dipandang sebagai


sumber keunggulan kompetitif dari perspektif pengusaha. Para pengusaha
sepakat tentang ketajaman bahasa untuk strategi masuk pasar yang sukses
dalam bentuk legitimasi dan peluang, serta potensinya untuk pemilihan pasar
luar negeri baru. Namun demikian, perbedaan geografis terlihat jelas dan
muncul spektrum dari pembangunan hubungan organisasi hingga legitimasi
Kesimpulan sebagai strategi komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa dipandang
secara strategis sebagai alat untuk membangun hubungan organisasi dari waktu
ke waktu dan ruang untuk memaksimalkan keuntungan dalam arti yang lebih
luas di luar pertimbangan ekonomi, sehingga menimbulkan perusahaan yang
sah di mata 'lain'. Dengan demikian, kemampuan bahasa dapat dianggap
sebagai sumber daya yang ditanggung dari lingkungan kelembagaan yang
secara positif mempengaruhi keberhasilan start-up.
REVIEW JURNAL 1

 Kemampuan dan kemahiran bahasa dapat dianggap sebagai sumber daya


budaya yang penting bagi perusahaan yang beroperasi di lanskap yang
didominasi oleh internasionalisasi dan globalisasi yang mengintensifkan
untuk memungkinkan keunggulan kompetitif strategis (Ernst and Young,
2015)
 peningkatan eksposur ke pasar yang berbeda memerlukan kepekaan budaya,
Kajian
dimana memahami manfaat alat sumber daya seperti bahasa dan pendidikan
menjadi sangat penting (Holt, 2008).
 Hubungan organisasi sebagai produk dialog, komunikasi dan pertukaran
informasi yaitu keterampilan sosial yang memfasilitasi pembentukan
hubungan eksternal dari waktu ke waktu dan ruang sehingga meningkatkan
kepercayaan (Tolbert et al, 2011)
REVIEW JURNAL 1

 Kesadaran budaya adalah keterampilan yang diperlukan untuk


menjaditerpelajaroleh pengusaha, meskipun budaya itu sendiri tidak pernah
dapat sepenuhnya dipelajari oleh mereka yang diposisikan secara eksternal
Kajian
(Berbacher et al, 2015).
 Pendidikan sangat penting untuk pengembangan sikap, keterampilan dan
persepsi positif kewirausahaan (Bergmann. 2011).
Review Jurnal 2
REVIEW JURNAL 2

Entrepreneurial intention: An analysis of the role of Student‑Led


Judul Entrepreneurial Organizations “Niat Berwirausaha: Analisis Peran  
Mahasiswa Organisasi Wirausaha yang Dipimpin”

Nama jurnal Journal of International Entrepreneurship  

Volume dan Halaman Volume 1, 399–433  

Tahun 2021  

Penulis Giuliano Sansone1, Elisa Ughetto2, Paolo Landoni3  

Tanggal Review 24 September 2022  


REVIEW JURNAL 2

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran yang dimainkan oleh


Tujuan Penelitian SLEO dalam membentuk niat kewirausahaan anggotanya dari perspektif
ganda: spesifik individu dan spesifik organisasi.

Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang rata-rata berusia 22 tahun.

Pada penelitiaannya, jurnal ini menggunakan metode penelitian empiris


Metode Penelitian kuantitatif. Semua data yang dikumpul kemudian dianalisis dengan
metode analisis deskriptif.

 Alat yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner sehingga


Kekuatan memudahkan subjek penelitian untuk menggunakannya.
 Tabel pada hasil penelitian jelas serta meliputi penjelasan narasi.
REVIEW JURNAL 2

 Alat yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner sehingga


memudahkan subjek penelitian untuk menggunakannya.
Kekuatan
 Menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami
 Tabel pada hasil penelitian jelas serta meliputi penjelasan narasi.

 Tidak mengetahui apakah mahasiswa yang menanggapi survei akan


melanjutkan jalan mereka menuju kewirausahaan.
Kekurangan  Tingkat samplenya masih kurang.
 Referensi yang digunakan masih banyak yang sudah lama melebihi 10
tahun terakhir.
REVIEW JURNAL 2

Semakin banyak waktu yang dihabiskan mahasiswa di JEE dan semakin


tinggi jumlah mahasiswa yang hadir, semakin besar niat wirausaha mereka.
Hasil ini menunjukkan bahwa SLEO memiliki dampak positif dan signifikan
secara statistik pada niat kewirausahaan anggota mereka dan dengan
Hasil Penelitian demikian, mereka merupakan komponen penting dari ekosistem
entrepreneurial university yang mampu menumbuhkan budaya wirausaha.
Penggerak penting lainnya yang dapat meningkatkan minat berwirausaha
adalah menjadi mahasiswa di bidang Sains dan Teknologi dan menguasai
lebih dari dua bahasa asing.

Penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana partisipasi mahasiswa dalam


JEE berpengaruh positif terhadap niat kewirausahaan mereka. Faktanya,
Kesimpulan temuan menunjukkan bahwa semakin banyak upaya yang dilakukan
mahasiswa kedalam organisasi ini dan semakin banyak acara yang mereka
ikuti, semakin besar niat wirausaha mereka.
REVIEW JURNAL 2

 Kemunculan SLEO di Eropa dimulai pada akhir tahun 1960-an, ketika SLEO
pertama didirikan di Prancis. SLEO adalah organisasi yang dibuat dan dikelola
oleh mahasiswa, dengan tujuan eksplisit memberikan pengalaman belajar
sambil melakukan kepada mahasiswa yang tertarik untuk berwirausaha. SLEO
menyatukan mahasiswa dari berbagai negara, bidang studi yang berbeda, dan
Kajian tingkat pendidikan yang berbeda.
 Misi SLEO adalah untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan
meningkatkan kesadaran, aspirasi dan pengetahuan tentang kegiatan
kewirausahaan mahasiswa (Clark et al,. 2008). Oleh karena itu, SLEO
menanggapi seruan Uni Eropa tentang perlunya merangsang kemampuan
kewirausahaan semua pekerja masa depan (JADE, 2017).
REVIEW JURNAL 2
 JEE adalah organisasi non-pemerintah, nirlaba, berbasis di Brussel yang
berafiliasi dengan Komisi Eropa dan Parlemen Eropa, yang didirikan dan
dikelola sendiri oleh mahasiswa (EC, 2006; Gibcus et al,. 2012). Sebelum 2019,
JEE dikenal sebagai JADE (JADE, 2019). Sesuai dengan motto “belajar sambil
bekerja”, rekan-rekan mereka menjembatani kesenjangan antara dunia akademis
dan dunia bisnis nyata, sehingga merangsang kemampuan kewirausahaan
mahasiswa (JADE, 2017). Saat ini, mahasiswa yang terlibat dalam JEE, melalui
perusahaan yang berjalan, memiliki omset 16 juta euro per tahun.
 Para pembuat kebijakan percaya bahwa ada hubungan yang erat antara
Kajian
perkembangan ekonomi dan inovasi suatu negara dengan aktivitas
kewirausahaannya (Sánchez, 2013).
 Pendidikan kewirausahaan merupakan instrumen berharga yang mempengaruhi
mahasiswa sebagai anggota masyarakat secara keseluruhan, dan bukan (hanya)
sebagai sarjana di dalam kelas (Farny et al,. 2016).
 Meskipun perhatian terhadap pendidikan kewirausahaan baru-baru ini muncul,
beberapa penelitian telah dikhususkan untuk analisis kegiatan kewirausahaan
ekstrakurikuler dan peran mereka dalam mendorong kemampuan kewirausahaan
dan niat kewirausahaan (Pittaway et al,. 2015)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai