Lampiran Permendikbudristek nomor 63 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan
Pendidikan yang disebutkan pada huruf “k” bahwa:
Penyelenggaraan kegiatan dalam mendukung keterserapan lulusan SMK dan SMALB meliputi pembiayaan untuk:
1) penyelenggaraan bursa kerja khusus SMK atau SMALB termasuk perjalanan dinas pengelola bursa kerja khusus SMK
atau SMALB untuk pengembangan kerjasama, verifikasi, pendampingan ke industri, dan/atau evaluasi;
2) pemantauan kebekerjaan lulusan (tracer study) SMK atau SMALB termasuk perjalanan dinas; dan/atau
3) pembiyaan lain yang relevan dalam rangka menunjang penyelenggaraan kegiatan yang dapat mendukung keterserapan
lulusan.
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 29 tahun 2022 tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Vokasi Nomor 23 tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Tracer Study Tahun 2022 Bagi Sekolah Menengah
Kejuruan
TRACER STUDY
1 BERKELANJUTAN
Tracer study wajib dilaksanakan setiap
tahunnya secara berkelanjutan
(sustainable) oleh seluruh satuan
pendidikan vokasi (menjadi bagian
tugas pokok satuan diksi).
01 Mendapatkan informasi
penyerapan lulusan 04 Mendapatkan informasi
kepuasan Industri sebagai
pengguna lulusan SMK
Tujuan Khusus
02 Mendapatkan informasi umpan
balik dari lulusan untuk
meningkatkan kualitas program
pendidikan vokasi 05 Mendapatkan informasi
pendapatan lulusan
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan 01
• Menyediakan informasi pendukung 03 Satuan Pendidikan
untuk Rapor Pendidikan ; Vokasi
• Menyediakan informasi pendukung Memberikan informasi untuk
untuk merumuskan kebijakan perbaikan kinerja satuan
pendidikan
Dinas Pendidikan
Provinsi
02 04
Dunia Kerja
Memberikan informasi tentang
potensi kerja sama dunia kerja
• Menyediakan informasi pendukung untuk sebagai pengguna lulusan dengan
Rapor Pendidikan bagi Provinsi;
satuan pendidikan vokasi
• Menyediakan informasi pendukung untuk
merumuskan kebijakan di daerah masing-
Lulusan/alumni
05
masing • Memberikan umpan balik untuk
peningkatan kualitas satuan pendidikan
vokasi
BBPPMPV/BPPMPV • Memberikan bahan untuk branding
06 • Menyediakan informasi pendukung untuk pendidikan vokasi
pengembangan program penjaminan mutu Diksi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
7
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
8
Indikator Rapor Pendidikan
Negeri; 3.621
; 25%
Populasi (seluruh) lulusan
SMK. 1 kohort
(lulusan tahun ajaran
Swasta; 10.924
2021/2022)
; 75%
Negeri Swasta
Sampel yang
ditargetkan sebesar
475.489 (29.31% dari
populasi).
0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000 1,000,000
Laki-laki Perempuan
6,000
3,588
4,000
2,000
q Kolaborasi dan sinergi antara enam unsur tersebut akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan
tracer study berkelanjutan.
q Penanggung jawab tracer study di SMK adalah kepala sekolah. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah
menugaskan pengelola Pusat Pengembangan Karier Sekolah (PPKS) atau pengelola Bursa Kerja Khusus
(BKK).
1. Tracer Study di SMK dilaksanakan menggunakan platform sistem informasi tracer study melalui laman
https://tracervokasi.kemdikbud.go.id yang terintegrasi dengan DAPODIK.
2. Platform Tracer Study memuat:
a. Instrumen tracer study yang diisi secara daring;
b. Analisis data hasil tracer study;
c. Laporan hasil tracer study yang disajikan untuk tingkat:
1) Satuan pendidikan (SMK);
2) Provinsi;
3) Nasional;
3. Pengelola data dalam platform sistem informasi tracer study adalah Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi, BBPPMPV/BPPMPV, Dinas Pendidikan Provinsi dan SMK. Pengelola data wajib menjaga
kerahasiaan dan validitas data tracer study untuk menjamin akurasi hasil tracer study sehingga dapat
digunakan sebagai data pendukung dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan bagi
pemerintah pusat (Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi), BBPPMPV/BPPMPV, pemerintah daerah
(Dinas Pendidikan Provinsi), dan SMK.
Pengangguran terendah
1. Kalimantan Tengah, 2,1%
2. DI Yogyakarta, 3,2%
3. Jawa Tengah, 3,8%
4. Kalimantan Timur, 4,1%
5. Bangka Belitung, 4,6%
• Teknologi &
Rekayasa, angka
bekerjanya paling
tinggi, tetapi angka
penganggurannya
juga cukup tinggi.
• Kesehatan & pekerja
sosial, angka bekerja
dan wirausaha paling
kecil, tetapi angka
melanjutkan studinya
paling tinggi &
penganggurnya
paling kecil.
4.2.1. Lulusan yang Bekerja Menurut Bidang keahlian
• Teknologi &
Rekayasa, angka
bekerjanya paling
tinggi, karena
peluang kerjanya
tersedia paling
banyak.
• Kesehatan &
pekerjaan sosial,
angka bekerja kecil
karena mayoritas
melanjutkan studi.
4.2.2. Lulusan yang Berwirausaha Menurut Bidang keahlian
• Agribisnis &
Agorteknologi, angka
wirausaha paling tinggi,
karena sesuai dengan
kaakter keahliannya yang
diarahkan untuk self-
employed atau usaha
Bersama.
• Kesehatan & pekerjaan
sosial, angka wirausaha
kecil karena banyak yang
melanjutkan studi sambil
wirausaha (12%, paling
tinggi).
4.2.3. Lulusan yang Melanjutkan Studi (Kuliah) Menurut Bidang keahlian
Kemungkinan penyebab di
Seni & Industri Kreatif:
• Peluang kerja terbatas
• Masuk kategori “kegiatan
lainnya”
Status Response Estimasi RSE (%) • Tingkat keselarasan SMK swasta lebih tinggi
Rate (%) (%) dibandingkan negeri. Tetapi response rate
Negeri 54,24 62,82 2,57 lebih tinggi negeri dibandingkan swasta.
• Secara keseluruhan, tingkat keselarasan
Swasta 43,26 66,27 3,25 antara bidang keahlian dengan bidang
Total 51,11 64,11 2,20 pekerjaan cukup tinggi (64,11%).
• Tingkat keselarasan tidak hanya dilihat dari
sektor usaha, tetapi lebih ke bidang
pekerjaannya. Mis lulusan keahlian
permesinan bekerja di hotel sebagai
teknisi.
Keselarasan Pekerjaan Lulusan berdasarkan Bidang Keahlian secara Nasional
Bidang Keahlian Estimasi (%) RSE (%) Tingkat keselarasan:
1. Bismen 71,61%
Agribisnis dan Agroteknologi 52,39 4,20 2. Pariwisata 69,95%
Bisnis dan Manajemen 71,61 1,51 3. Teknologi & Rekayasa 63,61%
4. Kesehatan & pekerjaan sosial
Energi dan Pertambangan 47,20 11,98 59,83%
5. Kemaritiman 56,13%
Kemaritiman 56,13 4,46
Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 59,83 3,82
Pariwisata 69,95 1,40
Seni dan Industri Kreatif 51,50 8,85
Teknologi dan Rekayasa 63,61 2,29
Teknologi Informasi dan 59,19 2,18
Komunikasi
Rata-rata Masa Tunggu Lulusan mendapatkan Pekerjaan
Rata-rata Masa Tunggu Lulusan Secara Nasional Rata-Rata Masa Tunggu (bulan)
Provinsi
Status Estimasi (%) RSE (%) Bidang Keahlian Estimasi (%) RSE (%)
Negeri 18.28 7.92 Agribisnis dan
Agroteknologi
9.58 23.60
Swasta 17.12 12.29
Total 22.01 6.86 Bisnis dan Manajemen 18.75 14.07
Energi dan Pertambangan 24.44 32.23
Kemaritiman 12.40 22.55
Kesehatan dan Pekerjaan
Sosial
10.17 32.86
Keahlian paling tinggi > UMP
1. Energi & Pertambangan 24,44% Pariwisata 16.46 14.18
2. Teknologi & Rekayasa 23,52% Seni dan Industri Kreatif 14.57 24.34
3. Bisnis & Manajemen 18,75% Teknologi dan Rekayasa 23.52 11.65
4. Pariwisata 16,46% Teknologi Informasi dan
5. Seni & Industri Kreatif 14,57% Komunikasi
17.08 13.32
Jumlah Provinsi yang Sampelnya di bawah 20% 2 (NTT dan Maluku Utara)
Hasil Analisis Kualitatif Faktor-Faktor Pendukung
dan Penghambat Pelaksanaan Tracer Study
Faktor Pendukung: Faktor Penghambat:
1) Adanya forum BKK provinsi 1) Kendala informasi
2) Kuatnya koordinasi antar stakeholder sekolah
2) Kendala sosialisasi
3) Adanya forum komunikasi alumni melalui media
3) Kendala partisipasi alumni
sosial
mitrasdudi
mitrasdudi
mitrasdudi kemdikbud
mitrasdudi kemdikbud
mitrasdudi@kemdikbud.go.id