Anda di halaman 1dari 38

Liabilitas Jangka Pendek

Anggota Kelompok :

1. Normawati Afifah 5501220024


2. Lilis Soliha 5501220015
3. Fathin Mahardika 555012200
01
Hutang Jangka
Pendek
Liabilitas keuangan yang merupakan pembiayaan
jangka Panjang (bukan bagian dari modal kerja
yang digunakan dalam siklus operasi normal) dan
tidak jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah
periode pelaporan merupakan liabilitas jangka
Panjang.
Beberapa liabilitas jangka pendek, muncul karena kegianatan
operasi Perusahaan seperti utang dagang dan beban yang
masih harus dibayar. Liabilitas tersebut merupakan bagian dari
modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal.
Entisa mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas
jangka pendek meskipun jatuh tempo lebih dari 12 bulan
setelah periode pelaporan, jika siklus operasi normal lebih dari
12 bulan. Jika demikian entitas menggunakan siklus operasi
normal sebagai batas untuk diterapkan pada liabilitas tersebut.
Jika tidak siklus normal tidak dapat di definisikan secara jelas,
maka siklus operasi normal entitas diasumsikan 12 bulan.
Liabilitas jangka pendek dapat berbentuk utang bank atau
utang kepada pihak lain yang akan dibayarkan dalam
waktu kurang dari 12 bulan. Untuk utang bentuk ini sering
kali ada bunga, sehingga bunga yang telah terjadi dan
belum dibayarkan harus diakui sebagai liabilitas juga.
Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
waktu 12 bulan, akan disajikan sebagai liabilitas jangka
pendek.
02
Klasifikasi Liabilitas
Jangka Pendek
Psak 1 ( revisi 2009 ) tidak
membahas secara khusus klasifikasi
dan jenis liabilitas jangka pendek.
Bentuk usaha entitas akan
menentukan jenis ddan klasifikasi
liabilitas yang dimiliki sebuah entitas.
Berdasarkan nilainya, liabilitas dapat Liabilitas juga dapat diklasifikasikan
dikategorikan menjadi liabilitas yang berdasarkan asal terjadinya. Liabilitas dapat
nilainya pasti dan liabilitas yang nilainya terjadi sebagai konsekuensi kegiatan operasi
tidak dapat ditentukan sehinggaharus perusahaan dan liabilitas yang berdasarkan
diestimasi. Liabilitas yang nilainya pasti kontrak formal. Liabilitas yang terjadi
merupakan bentuk liabilitas yang telah sebagai konsekuensi opersasi misalnya,
jelas berapa jumlah dibayarkan kepada utang dagang, utang pajak,beban yang
pihak lain. Sedangkan liabilitas yang masih harus dibayarkan, pendapatan
nilainya tidak pasti jumlahnya diestimasi diterima dimuka. Sedangkan liabilitas
oleh entitas berdasarkan informasi yang berdasarkan kontrak formal misalnya wesel
tersedia. Menurut psak 57 ( revisi 2009 ) bayar, utang bank, atau liabilitas jangka
disebut sebagai provisi. panjang yang akan jatuh tempo dalam 12
bulan.
03
Jenis Liabilitas
Jangka Pendek
01 02 03
Utang Bank
Utang Dagang Jangka Pendek Wesel Bayar
Utang yang timbul ketika Utang yang diperoleh dari Kontrak yang menyatakan
entitas melakukan pembelian bank dengan jangka waktu bahwa satu pihak akan
secara tunai satu tahun atau kurang melakukan pembayaran
sejumlah tertentu
kepadapihak lain dimasa
mendatang
04 05 06
Beban Yang Masih
Utang Pajak Utang Deviden Harus Dibayar
Pajak yang belum dibayar ke Deviden yang telah di
kas negara umumkan namun belum Beban yang telah terjadi
dibayarkan namun sampai tanggal
pelaporan belum dibayarkan
07 08 09
Pendapatan Diterima Utang Terkait Gaji Uang Muka Pelanggan
Dimuka Karyawan (Deposit)
Pendapatan yang telah Utang gaji adalah beban gaji Uang yang dibayarkan
diterima secara tunai namun yang telah terjadi namun belum pelanggan sebagai deposit
pendapatannya belum dibayarkan. Iuran pensiun dan dan akan diberikan kembali
diperoleh asuransi untuk karyawan serta kepada pelanggan sesuai
pajak atas gaji yang telah dengan ketentuan yang
dipotong dari gaji namun belum ditetapkan
dibayarkan
Contoh Utang Pajak Penghasilan

PT Gandul untuk tahun pajak yang berakhir 31 Desember 2015


menghitung jumlah pajak terutang sebesar Rp Rp430.000.000.
Pajak yang telah dibayar melalui angsuran PPh 25 sebesar
Rp360.000.000 dan dipotong oleh pihak lain PPh 23
Rp20.000.000. Perusahaan mencatatnya sebagai pajak dibayar di
muka. Berapakah utang pajak penghasilan untuk tahun 2015,
buatkan jurnal penyesuaian!
Beban Pajak 430.000.000
Pajak Dibayar di Muka PPh 23 20.000.000
Pajak Dibayar di Muka PPh 24 360.000.000
Utang PPh Badan (29) 50.000.000

Utang pajak penghasilan akan disajikan di laporan posisi


keuangan sebesar Rp50.000.000.
Contoh Beban Yang Masih Harus Dibayar
Pembayaran gaji sebesar Rp240.000.000 dilakukan tanggal 5
tiap bulan, untuk masa kerja tanggal sampai dengan akhir
bulan. Pada akhir periode misal 31 Des 2015 dibuat
penyesuaian atas gaji untuk masa kerja Desember 2015 yang
baru akan dibayarkan tanggal 5 Januari 2016.

Jurnal :

Beban Gaji 240.000.000


Utang Gaji 240.000.000
Contoh Beban Yang Masih Harus Dibayar
Bonus karyawan dibayarkan atas prestasi kerja tahun 2015, namun baru
ditetapkan jumlahnya setelah diketahui laba entitas sehingga jumlahnya
baru dipastikan di bulan Januari 2016 dan akan dibayarkan bulan Maret
2016. Pada 15 Januari sebelum laporan keuangan terbit, ditetapkan bonus
untuk seluruh karyawan sebesar Rp300.000.000. Atas bonus karyawan
akan dibuat jurnal penyesuaian tertanggal 31 Desember 2015.

Jurnal :

Beban Gaji – Bonus 300.000.000


Utang Gaji 300.000.000
Contoh Beban Yang Masih Harus Dibayar
Entitas memiliki utang bank yang ditarik pada | Desember 2015 sebesar
Rp400.000.000 bunga 12% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Bunga
dibayarkan setiap tanggal | Desember. Bunga dari tanggal I Desember
2015 sampai dengan 31 Desember 2015 harus dibebankan sebagai beban
bunga dan utang bunga/bunga yang masih harus dibayar.

Jurnal :

Beban Bunga 4.000.000


Utang Gaji 4.000.000

Bunga 12% x 1/12 x Rp400.000.000 = Rp4.000.000


Contoh Beban Yang Masih Harus Dibayar
Entitas memperbaiki AC di kantor dengan meminta perusahaan service
AC. Pekerjaan telah diselesaikan pada tanggal 30 Desember 2015, namun
sampai dengan tanggal 31 Desember, perusahaan servis AC belum
mengirimkan tagihan sebesar Rp 10.000.000. Tagihan baru dikirim pada
tanggal 5 Januari 2016 dan dibayarkan tanggal 10 Januari 2016. Atas jasa
service AC tersebut diakui pada sebagai beban pemeliharaan dan beban
yang masih harus (liabilitas) pada 31 Desember 2015.

Jurnal :

Beban Pemeliharaan 4.000.000


Utang Biaya 4.000.000
Contoh Beban Yang Masih Harus Dibayar
Entitas memperbaiki AC di kantor dengan meminta perusahaan service
AC. Pekerjaan telah diselesaikan pada tanggal 30 Desember 2015, namun
sampai dengan tanggal 31 Desember, perusahaan servis AC belum
mengirimkan tagihan sebesar Rp 10.000.000. Tagihan baru dikirim pada
tanggal 5 Januari 2016 dan dibayarkan tanggal 10 Januari 2016. Atas jasa
service AC tersebut diakui pada sebagai beban pemeliharaan dan beban
yang masih harus (liabilitas) pada 31 Desember 2015.

Jurnal :

Beban Pemeliharaan 4.000.000


Utang Biaya 4.000.000
Contoh Utang Bank Jangka Pendek

PT Merapi pada tanggal 1 November 2015 menarik dari


Bank Buana utang sebesar Rp200.000.000 dengan
bunga 15%, untuk jangka waktu 150 hari. Tidak ada ada
provisi yang dikenakan oleh bank atas utang ini. Pokok
dan bunga akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.
Jurnal yang dibuat pada saat menerima utang I November 2015.

Kas 200.000.000
Utang Bank 200.000.000

Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2015 atas bunga yang terutang dan belum dibayarkan.

Beban Bunga Utang Bunga 5.000.000


Utang bunga 5.000.000

Hari selama tahun 2015 = 30-1 = 29 hari di bulan November


31 hari di bulan Desember
Total 60 hari 2 bulan

Perhitungan bunga = Rp200.000.000 x 15% x 60/360 = Rp5.000.000

Jurnal saat utang jatuh tempo, jatuh tempo pada tanggal 60 +31 + 29 + 30 = 150. Jatuh tempo pada tanggal 30 Maret
2016 (asumsi 2016 tahun kabisat).

Beban Bunga 7.500.000


Utang Bunga 5.000.000
Utang Bank 200.000.000
Kas 212.500.000

Perhitungan bunga dibayarkan = Rp200.000.000 x 15% x 150/360 = Rp 12.500.000


Perhitungan beban bunga I Jan-30 Maret = Rp200.000.000 x 15% x 90/360 = Rp7.500.000
Wesel Bayar
Wesel bayar atau sering disebut sebagai notes payable atau
promissory notes. Wesel bayar merupakan janji dari pihak penarik
wesel untuk membayarkan sejumlah nilai tertentu di masa
mendatang. Wesel bayar ditarik untuk pelunasan utang dagang,
pembayaran suatu transaksi atau ditarik untuk mendapatkan uang
tunai. Pihak penarik wesel akan menunjuk bank untuk melakukan
penyelesaian pembayaran yang akan diambil dari rekening penarik/
penerbit wesel. Wesel bayar biasanya berbunga, jika tidak berbunga
wesel akan dijual dengan diskon. Nilai diskon mencerminkan bunga
dibayar di muka. Wesel bayar dapat dijual oleh pihak pemegangnya
untuk mendapatkan uang kas sebelum jatuh tempo.
04
Provisi
Dan
Kontinjensi
Istilah provisi dibedakan dari kontinjensi untuk menjelaskan terminologi yang
berbeda. Dalam PSAK 57 (Revisi 2004), provisi disebut sebagai kewajiban
diestimasi. Provisi bentuk kontinjensi yang disajikan dalam laporan keuangan (on
balance sheet), sedangkan liabilitas kontinjensi hanya diungkapkan dalam laporan
keuangan. Istilah provisi dapat juga diartikan sebagai pencadangan suatu penurunan
yang merupakan akun lawan aset seperti penurunan nilai, depresiasi.
Provisi yang dibahas dalam subbab ini tidak Provisi diakui dan disajikan
sedangkan kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan. Membahas
provisi yang merupakan akun lawan aset tertentu namun merupakan bentuk
provisi yang terjadi karena adanya ketidakpastian. PSAK 57 (Revisi 2009)
mendefinisikan provisi sebagai liabilitas kini yang waktu dan jumlahnya belum
pasti.
Provisi diakui dalam laporan keuangan, pengukurannya dengan cara
melakukan estimasi. Perbedaan antara provisi dan liabilitas lain, terletak
pada kepastian dari sisi jumlah dan waktu. Namun provisi telah
memenuhi definisi umum liabilitas yaitu, merupakan kewajiban kini,
timbul dari peristiwa masa lalu dan mengakibatkan keluarnya sumber
daya entitas.
Liabilitas kontinjensi menurut
PSAK 57 (Revisi 2009) adalah:
1 2
Liabilitas potensial yang timbul dari liabilitas kini yang timbul sebagai akibat
peristiwa masa lalu dan keberadaannya peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui
menjadi pasti dengan terjadi atau tidak karena:
terjadinya satu peristiwa atau lebih pada
masa datang yang tidak sepenuhnya berada a. tidak terdapat kemungkinan besar
dalam kendali entitas; atau (probable) entitas mengeluarkan sumber
daya untuk menyelesaikan liabilitasnya;
atau
b. jumlah liabilitas tersebut tidak dapat
diukur secara andal
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam
laporan kuangan, liabilitas in hanya perl
diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.

Liabilitas kontinjensi terdiri dari dua kelompok,


kewajiban potensial dan kewajiban kini yang
tidak diakui karena tidak terdapat kemungkinan
pengeluaran sumber daya atau tidak dapat
diukur dengan andal. Dikatakan kewajiban
potensial karena baru berbentuk kemungkinan,
namun jika terjadi akan menyebabkan
pengeluaran sumber daya. Probabilitas tidak
terjadinya lebih besar dibandingkan dengan
probabilitas terjadi.
Tiga Syarat Agar Provisi diakui

01 02 03
Entitas memiliki kewajiban Kemungkinan besar (probable) Estimasi yang andal mengenai
kini (baik bersifat hukum, penyelesaian liabilitas tersebut jumlah liabilitas nilainya dapat
konstruktif) sebagai akibat mengakibatkan arus keluar diukur dengan andal dapat
peristiwa masa lalu. sumber daya. Dibuat.
Provisi hanya dapat digunakan untuk
pengeluaran yang berhubungan langsung
dengan tujuan pembentukan provisi tersebut.
Provisi tidak dapat digunakan untuk tujuan lain
atau dibebankan pada pos lain yang tidak
berhubungan dengan provisi tersebut. Misal
provisi garansi yang dapat ditambah atau
dikurangkan terkait dengan beban garansi,
pemberian garansi atau pembalikan karena
pembebanan garansi yang terlalu besar
(estimasi garansı yang lebih besar).
Liabilitas Kontinjensi

Entitas tidak diperkenankan


mengakui liabilitas Jika liabilitas kontinjensi terkait dengan tanggung jawab
kontinjensi. Artinya masing-masing atau bersama- sama dengan pihak lain
liabilitas kontinjensi tidak (tanggung renteng), bagian kewajiban yang diharapkan
pernah diakui dalam laporan akan dipenuhi oleh pihak lain diberlakukan sebagai
posisi keuangan. liabilitas kontinjensi. Bagian dari liabilitas kontinjensi,
Keberadaannya hanya perlu kemungkinan besar terjadi dan dapat diestimasi dengan
diungkapkan dalam catatan andal, akan diakui sebagai provisi. Liabilitas kontinjensi
atas laporan keuangan, dapat berubah dari perkiraan semula. Untuk itu liabilitas
kecuali jika kemungkinan kontinjensi perlu dikaji ulang untuk menentukan
arus keluar sumber daya kemungkinan arus keluar sumber daya bertambah
kecil, maka liabilitas sehingga menjadi kemungkinan terjadinya besar, dapat
kontinjensi tidak perlu berubah menjadi provisi jika dapat diukur dengan andal.
diungkapkan. Namun, jika kemungkinan terjadinya semakin kecil maka
liabilitas kontinjensi tidak perlu diungkapkan.
Penyajian
Liabilitas jangka pendek menurut PSAK 1 (Revisi
2009) dalam laporan keuangan disajikan pada bagian
atas sebelum liabilitas jangka panjang. Penyajian
menurut PSAK ini berbeda dengan penyajian menurut
IAS 1 yang menempatkan liabilitas jangka pendek
setelah liabilitas jangka panjang. Namun ada
perusahaan di Indonesia yang meletakkan liabilitas
jangka pendek liabilitas ekuitas dan liabilitas jangka
panjang misalnya PT PLN (Persero). Contoh di awal
bab menunjukkan penyajian liabilitas jangka pendek
dalam laporan keuangan yang dilakukan oleh PT PLN
(Persero) untuk laporan keuangan tahun yang
berakhir 31 Desember 2013.
PSAK tidak menjelaskan klasifikasi dan jenis liabilitas jangka pendek
yang harus disajikan dalam laporan keuangan. Perusahaan yang harus
menentukan informasi apa yang material.

liabilitas jangka pendek diklasifikasikan atas utang usaha, utang pajak,


utang jangka panjang dan signifikan bagi pembaca sehingga perlu
diklasifikasikan secara terpisah. Umumnya yang jatuh tempo dalam satu
tahun, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka, dan
utang jangka pendek lainnya.
Pengungkapan
Pengungkapan liabilitas jangka pendek
berisikan rincian dan tambahan
penjelasan. Misalnya untuk utang usaha,
pengungkapan menjelaskan detail utang
usaha berdasarkan pemasok dengan nilai
material, utang berdasarkan klasifikasi
umur, dan pengungkapan utang
berdasarkan mata uang asing. Untuk
utang pajak pengungkapan berisikan
informasi jenis-jenis pajak.
Contoh Pengungkapan
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah hutang jangka pendek merupakan kewajiban
keuangan perusahaan yang harus dibayar dalam jangka waktu paling lama
1 tahun.Klasifikasi liabilitas jangka pendek didasarkan pada beberapa
kriteria, seperti ekspektasi selama siklus operasi normal, bisnis, dalam
waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan dan ketidakmampuan
untuk menunda pembayaran 12 bulan setelah periode
pelaporan.Sekalipun jangka waktu pembayarannya lebih dari 12 bulan,
kewajiban ini tetap dianggap jangka pendek jika siklus operasi normal
perusahaan lebih dari 12 bulan.
Thank you!

Do you have any


questions?

Anda mungkin juga menyukai