Elisabeth Era
Latar Belakang
▪ Pada abad pertama Masehi di Yerusalem dekat Pintu Gerbang
Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut
Betesda yang artinya “Rumah kemurahan atau rumah Anugrah
▪ Ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring
sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang
timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air
kolam itu.
▪ Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan
menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke
dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun
juga penyakitnya.
Kolam Betesda
❖ Kolam Betesda terletak di Yerusalem,
kota suci dan pusat kehidupan agama
Yahudi pada zaman itu. Lebih tepatnya,
kolam ini terletak di bagian timur
Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba,
yang menghadap ke Bait Allah.
Kepercayaan Terkait Kolam Betesda
❖ Kisah ini terjadi selama masa kehidupan Yesus di dunia, yang berada
di bawah pemerintahan Romawi dan di tengah-tengah budaya Yahudi.
❖ Hari Sabat adalah hari suci dalam agama Yahudi, di mana aktivitas
kerja dilarang sesuai dengan hukum Taurat. Ini adalah hari istirahat
dan ibadah.
Konteks Sosial & Tradisi
❖ Masyarakat Yahudi pada saat itu terdiri dari berbagai lapisan sosial
dan ekonomi. Banyak orang hidup dalam kemiskinan atau kondisi
kurang menguntungkan, seperti pria yang telah sakit selama 38 tahun
di kisah ini.
❖ Kepercayaan dan Tradisi: Orang-orang Yahudi memiliki kepercayaan
dan tradisi kuno, termasuk keyakinan akan kuasa penyembuhan di
tempat-tempat suci seperti Kolam Betesda. Mereka sering mengaitkan
tindakan penyembuhan dengan campur tangan ilahi.
Alur Kisah Penyembuhan hari sabat di kolam Betesda
❖ What (Apa):
Apa yang terjadi? Ini adalah tindakan atau peristiwa utama yang terjadi,
yaitu penyembuhan pria yang telah sakit selama 38 tahun di Kolam Betesda oleh
Yesus.
❖ Who (Siapa):
Siapa yang terlibat? Di sini, protagonis utama adalah Yesus Kristus dan pria
yang sakit. Ada juga peran-peran tambahan seperti pemimpin agama Yahudi dan
mungkin orang-orang yang berada di sekitar Kolam Betesda.
❖ Where (Di mana):
Di mana peristiwa ini terjadi? Peristiwa ini terjadi di Kolam Betesda, yang
terletak di Yerusalem.
Alur Kisah Penyembuhan hari sabat di kolam Betesda
❖ When (Kapan):
Kapan peristiwa ini terjadi? Kapan peristiwa ini terjadi pada suatu hari Sabat,
yang adalah hari suci dalam agama Yahudi di mana aktivitas kerja dilarang.
❖ Why (Mengapa):
Mengapa peristiwa ini terjadi? Apa motivasi atau tujuan dari peristiwa ini?
Penyembuhan ini terjadi karena Yesus melihat penderitaan pria yang telah menderita
selama 38 tahun dan memiliki belas kasihan serta kuasa penyembuhan.
❖ How (Bagaimana):
Bagaimana peristiwa ini terjadi? Bagaimana Yesus melakukan penyembuhan
tersebut? Tindakan konkret apa yang diambil oleh Yesus untuk menyembuhkan pria
tersebut pada hari Sabat?
Analisis Konteks
Yohanes 5:1-17
Cacat Fisik
Orang-orang Orang-orang
lumpuh timpang
Ayat 4
“Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu..
“Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat
tilamnya dan berjalan”. Tetapi hari itu hari Sabat”.
10
Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada
orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan ❖ Artinya orang yang
tidak boleh engkau memikul tilammu." memikul tilam sama
dengan dia sedang
11
Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang bekerja
telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan ❖ Orang lumpuh sudah
kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." sembuh tetapi dia tidak
tahu siapa yang
12
Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu
menyembuhkannya
yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan ❖ Orang lumpuh bertemu
berjalanlah?" Yesus dan Tuhan
13
Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu berpesan:
“Jangan berbuat dosa lagi
siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke supaya padamu jangan
tengah-tengah orang banyak di tempat itu. terjadi yang lebih buruk”
Ayat 14-18
Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun
bekerja juga."
Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja
karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah
Yahudi bahwa Yesus adalah yang menyembuhkannya. Ini memicu reaksi dari orang-orang Yahudi yang tidak
❖ Konflik terkait Hari Sabat (ayat 16): Orang-orang Yahudi marah dan berencana untuk membunuh Yesus karena Ia
melakukan penyembuhan pada hari Sabat. Hari Sabat adalah hari suci dalam agama Yahudi, dan pekerjaan pada
❖ Penjelasan Yesus tentang Pekerjaan Allah (ayat 17): Yesus merespons kritik tentang tindakannya pada hari Sabat
dengan mengatakan bahwa Bapa-Nya (Allah) bekerja sepanjang waktu, dan Ia juga bekerja. Ini menunjukkan
bahwa tindakan penyembuhan yang dilakukan Yesus adalah bagian dari pekerjaan Allah yang terus-menerus.
❖ Penghinaan terhadap Yesus (ayat 18): Orang-orang Yahudi semakin marah dan ingin membunuh Yesus karena Ia
tidak hanya melanggar hukum Sabat, tetapi juga dengan mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya dan bahwa Ia
adalah Anak Allah, Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah. Mereka menganggap hal ini sebagai penghinaan.
Kesimpulan
Penyembuhan di kolam Betesda adalah satu dari banyak mujizat yang dilakukan oleh
Yesus dalam Injil. Ini mengingatkan kita bahwa Yesus adalah Sang Penyembuh yang
dapat mengatasi penyakit fisik dan spiritual kita jika kita mempercayai-Nya. Selain itu,
cerita ini juga mengajarkan kita untuk memiliki belas kasihan terhadap mereka yang
menderita dan untuk tidak menghalangi belas kasihan dengan aturan-aturan dan
bahwa tidak ada penyakit atau penderitaan yang terlalu besar bagi Kristus untuk menyembuhkan.
2. Pentingnya Iman: Pria yang sakit harus memiliki iman yang cukup untuk mengikuti perintah Yesus. Ini menyoroti
3. Tindakan Yesus dalam menyembuhkan pria yang menderita mencerminkan kasih dan belas kasihan yang
mendalam. Ini mengingatkan kita untuk meneladani kasih Kristus dalam hubungan dengan sesama.
4. Konflik antara Yesus dan pemimpin agama Yahudi menggarisbawahi perbedaan antara aturan manusiawi dan kasih
Allah. Kadang-kadang, tindakan kasih harus mengalahkan aturan manusiawi yang ketat.
5. Pria yang sakit kemungkinan mengalami pertobatan setelah sembuh. Ini mengajarkan kita pentingnya pertobatan
dalam hubungan dengan Allah dan kemurahan-Nya yang memberikan pengampunan kepada mereka yang
bertobat.