Anda di halaman 1dari 22

PENYEMBUHAN

PADA HARI SABAT DI


KOLAM BETESDA
Yohanes 5:1-18

Elisabeth Era
Latar Belakang
▪ Pada abad pertama Masehi di Yerusalem dekat Pintu Gerbang
Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut
Betesda yang artinya “Rumah kemurahan atau rumah Anugrah
▪ Ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring
sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang
timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air
kolam itu.
▪ Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan
menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke
dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun
juga penyakitnya.
Kolam Betesda
❖ Kolam Betesda terletak di Yerusalem,
kota suci dan pusat kehidupan agama
Yahudi pada zaman itu. Lebih tepatnya,
kolam ini terletak di bagian timur
Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba,
yang menghadap ke Bait Allah.
Kepercayaan Terkait Kolam Betesda

❖ Kolam Betesda adalah tempat yang diyakini memiliki kekuatan


penyembuhan, tetapi itu juga menjadi tempat penderitaan bagi banyak orang
yang sakit yang berharap untuk sembuh.
❖ Keyakinan akan malaikat yang mengaduk-aduk air kolam membuatnya
menjadi tempat yang penuh harapan dan misteri.
❖ Kolam Betesda menjadi tempat yang dipenuhi dengan harapan bagi orang-
orang yang menderita penyakit kronis. Mereka datang ke sana dengan
harapan untuk sembuh dan mendapatkan kesehatan yang mereka idamkan
begitu lama. Kolam ini menciptakan atmosfer pengharapan dalam mengatasi
penderitaan.
Pintu Gerbang Domba
❖ Salah satu pintu gerbang lawas di tembok
pertahanan Yerusalem anggota Timur Laut sebelah
Utara bait Allah. Disebut pintu gerbang domba
karena melalui pintu gerbang inilah domba-domba
korban penebus dosa digiring menuju ke Bait
Allah.
❖ Pada zaman Nehemia pembangunan kembali
tembok pertahanan Yerusalem di mulai dari
gerbang ini, yang adalah satu-satunya pintu
gerbang yang ditahbiskan.(Neh 3:1, 3:32)
Konteks Sejarah

❖ Kisah ini terjadi selama masa kehidupan Yesus di dunia, yang berada
di bawah pemerintahan Romawi dan di tengah-tengah budaya Yahudi.
❖ Hari Sabat adalah hari suci dalam agama Yahudi, di mana aktivitas
kerja dilarang sesuai dengan hukum Taurat. Ini adalah hari istirahat
dan ibadah.
Konteks Sosial & Tradisi

❖ Masyarakat Yahudi pada saat itu terdiri dari berbagai lapisan sosial
dan ekonomi. Banyak orang hidup dalam kemiskinan atau kondisi
kurang menguntungkan, seperti pria yang telah sakit selama 38 tahun
di kisah ini.
❖ Kepercayaan dan Tradisi: Orang-orang Yahudi memiliki kepercayaan
dan tradisi kuno, termasuk keyakinan akan kuasa penyembuhan di
tempat-tempat suci seperti Kolam Betesda. Mereka sering mengaitkan
tindakan penyembuhan dengan campur tangan ilahi.
Alur Kisah Penyembuhan hari sabat di kolam Betesda
❖ What (Apa):
Apa yang terjadi? Ini adalah tindakan atau peristiwa utama yang terjadi,
yaitu penyembuhan pria yang telah sakit selama 38 tahun di Kolam Betesda oleh
Yesus.
❖ Who (Siapa):
Siapa yang terlibat? Di sini, protagonis utama adalah Yesus Kristus dan pria
yang sakit. Ada juga peran-peran tambahan seperti pemimpin agama Yahudi dan
mungkin orang-orang yang berada di sekitar Kolam Betesda.
❖ Where (Di mana):
Di mana peristiwa ini terjadi? Peristiwa ini terjadi di Kolam Betesda, yang
terletak di Yerusalem.
Alur Kisah Penyembuhan hari sabat di kolam Betesda
❖ When (Kapan):
Kapan peristiwa ini terjadi? Kapan peristiwa ini terjadi pada suatu hari Sabat,
yang adalah hari suci dalam agama Yahudi di mana aktivitas kerja dilarang.
❖ Why (Mengapa):
Mengapa peristiwa ini terjadi? Apa motivasi atau tujuan dari peristiwa ini?
Penyembuhan ini terjadi karena Yesus melihat penderitaan pria yang telah menderita
selama 38 tahun dan memiliki belas kasihan serta kuasa penyembuhan.
❖ How (Bagaimana):
Bagaimana peristiwa ini terjadi? Bagaimana Yesus melakukan penyembuhan
tersebut? Tindakan konkret apa yang diambil oleh Yesus untuk menyembuhkan pria
tersebut pada hari Sabat?
Analisis Konteks
Yohanes 5:1-17

Konteks pada perikop penyembuhan di Kolam Betesda,


yang ditemukan dalam Injil Yohanes 5:1-17, adalah salah
satu kisah penting dalam Perjanjian Baru yang
menggambarkan kekuasaan penyembuhan Yesus
Kristus. Kisah ini juga memiliki pesan-pesan teologis
yang dalam, menyoroti iman, kasih Allah, dan hubungan
antara hukum agama dan kasih.
Analisis Konteks
Ayat 1
“Sesudah itu ada hari Raya orang
Yahudi”
Kata sesudah itu “meta auta”mengacu kepada
peristiwa-peristiwa yang terjadi di pasal
sebelumnya. Kata ganti itu “ταυτα or τα αυτα
‘ ing “these “ adalah nominative or accusative
case neuter plural dari outos atau kata ganti
petunjuk dekat neuter.
Analisis Konteks
Ayat 1
“Sesudah itu ada hari Raya orang
Yahudi” Hari raya orang Yahudi di sini tidak dituliskan
secara spesifik hari raya apa yang sedang
dirayakan. R. Rendel harris menemukan bukti
bahwa di beberapa tempat di wilayah itu terdapat
perayaan bahwa pada hari tahun baru, seorang
malaikat diharapkan akan membuat air kolam
bergolak pada tempat-tempat tertentu, dan
membuat orang pertama yang masuk ke
dalamnya setelah digoncang, akan memperoleh
kesembuhan.
Analisis Konteks
Ayat 1
“Sesudah itu ada hari Raya orang
Apa saja hari raya orang
Yahudi” Yahudi:

Paskah Purim/hari raya


pembebasan

Pondok Daun Pentakosta


AYAT 3
“Dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah orang sakit”
Jadi orang-orang ini tidak
berguna dan tidak bisa
berbuat apa-apa. Orang-orang buta

Cacat Fisik
Orang-orang Orang-orang
lumpuh timpang
Ayat 4
“Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu..

Penyembuh Sewaktu-waktu Syaratnya:


Orang yang
menceburkan diri ke
Malaikat Tuhan Tidak diketahui Orang yang kolam akan
Pertama… mendapatkan
kesembuhan
Ayat 5-8
“Disitu ada seorang yang sudah 38 tahun mengalami sakit”

Laki-laki ini 38 tahun Penyakitnya tidak


diketahui

Tidak bisa Tidak ada yang


turun ke kolam menurunkan ke kolam

Kita berasumsi bahwa orang tersebut


mengalami sakit lumpuh karena “ Tuhan
menyuruh dia mengangkat tilam dan
berjalan” (Ayat 8-9)
Ayat 9

“Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat
tilamnya dan berjalan”. Tetapi hari itu hari Sabat”.

Ayat 9 ini tentang penyembuhan di hari sabat ini merupakan awal


konflik bagi orang yahudi saat itu karena di anggap melanggar
ketentuan hari Sabat. Karena
Orang-orang Yahudi dilarang melakukan pekerjaan di hari Sabat.
Memikul tilam adalah salah satu dari banyak hal lain yang dilarang
pada waktu hari Sabat. Itulah sebabnya orang-orang Yahudi sangat
marah melihat orang itu memikul tilamnya. Ini pelanggaran terhadap
Sabat.
Ayat 10-14

10
Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada
orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan ❖ Artinya orang yang
tidak boleh engkau memikul tilammu." memikul tilam sama
dengan dia sedang
11
Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang bekerja
telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan ❖ Orang lumpuh sudah
kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." sembuh tetapi dia tidak
tahu siapa yang
12
Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu
menyembuhkannya
yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan ❖ Orang lumpuh bertemu
berjalanlah?" Yesus dan Tuhan
13
Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu berpesan:
“Jangan berbuat dosa lagi
siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke supaya padamu jangan
tengah-tengah orang banyak di tempat itu. terjadi yang lebih buruk”
Ayat 14-18
Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan

hal-hal itu pada hari Sabat.

Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun

bekerja juga."

Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja

karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah

Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.


❖ Pemberitahuan kepada Orang-orang Yahudi (ayat 15): Orang yang disembuhkan pergi memberitahu orang-orang

Yahudi bahwa Yesus adalah yang menyembuhkannya. Ini memicu reaksi dari orang-orang Yahudi yang tidak

senang dengan tindakan Yesus.

❖ Konflik terkait Hari Sabat (ayat 16): Orang-orang Yahudi marah dan berencana untuk membunuh Yesus karena Ia

melakukan penyembuhan pada hari Sabat. Hari Sabat adalah hari suci dalam agama Yahudi, dan pekerjaan pada

hari itu dianggap melanggar hukum.

❖ Penjelasan Yesus tentang Pekerjaan Allah (ayat 17): Yesus merespons kritik tentang tindakannya pada hari Sabat

dengan mengatakan bahwa Bapa-Nya (Allah) bekerja sepanjang waktu, dan Ia juga bekerja. Ini menunjukkan

bahwa tindakan penyembuhan yang dilakukan Yesus adalah bagian dari pekerjaan Allah yang terus-menerus.

❖ Penghinaan terhadap Yesus (ayat 18): Orang-orang Yahudi semakin marah dan ingin membunuh Yesus karena Ia

tidak hanya melanggar hukum Sabat, tetapi juga dengan mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya dan bahwa Ia

adalah Anak Allah, Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah. Mereka menganggap hal ini sebagai penghinaan.
Kesimpulan

Penyembuhan di kolam Betesda adalah satu dari banyak mujizat yang dilakukan oleh

Yesus dalam Injil. Ini mengingatkan kita bahwa Yesus adalah Sang Penyembuh yang

dapat mengatasi penyakit fisik dan spiritual kita jika kita mempercayai-Nya. Selain itu,

cerita ini juga mengajarkan kita untuk memiliki belas kasihan terhadap mereka yang

menderita dan untuk tidak menghalangi belas kasihan dengan aturan-aturan dan

hukum yang keras.


Refleksi
1. Kisah ini menegaskan kuasa penyembuhan Kristus yang melebihi segala batasan manusiawi. Ini mengingatkan kita

bahwa tidak ada penyakit atau penderitaan yang terlalu besar bagi Kristus untuk menyembuhkan.

2. Pentingnya Iman: Pria yang sakit harus memiliki iman yang cukup untuk mengikuti perintah Yesus. Ini menyoroti

pentingnya iman dalam mengalami penyembuhan dan berjalan dengan Kristus.

3. Tindakan Yesus dalam menyembuhkan pria yang menderita mencerminkan kasih dan belas kasihan yang

mendalam. Ini mengingatkan kita untuk meneladani kasih Kristus dalam hubungan dengan sesama.

4. Konflik antara Yesus dan pemimpin agama Yahudi menggarisbawahi perbedaan antara aturan manusiawi dan kasih

Allah. Kadang-kadang, tindakan kasih harus mengalahkan aturan manusiawi yang ketat.

5. Pria yang sakit kemungkinan mengalami pertobatan setelah sembuh. Ini mengajarkan kita pentingnya pertobatan

dalam hubungan dengan Allah dan kemurahan-Nya yang memberikan pengampunan kepada mereka yang

bertobat.

Anda mungkin juga menyukai