Anda di halaman 1dari 22

-

MASYARAKAT DAN HUKUM


Pada awal pertama manusia mempunyai
sifat ”Homo Homini Lopus” yang artinya
manusia berusaha mengalahkan manusia
yang lain →
( Thomas Hobbes )
- Disisi lain manusia pada hakekatnya
disamping sebagai mahluk individu juga
sebagai mahluk sosial. Menurut filosof
Yunani yang bernama Aristoteles yang
menyatakan manusia adalah Zoon
Politicon artinya manusia disamping
sebagai mahluk pribadi juga mahluk
sosial.
 Hal-hal yg mendorong manusia
bermasyarakat :
1. Hasrat utk memenuhi keperluan
makan & minum
2. Hasrat untuk membela diri
3. Hasrat utk mengadakan
keturunan
- Kebutuhan dasar menurut A Maslow adalah :

a. Pangan
d. Keselamatan/ Kedamaian
b. Sandang
c. Papan
d. Harga diri dan Cinta Kasih

- Manusia untuk mempengaruhi kebutuhan dalam


masyarakat jelas mengadakan hubungan (hak &
kewajiban) kalau ada 2 manusia atau lebih yang
masing-masing menjadi pendukung kepentingan
mengadakan hubungan, maka bertemulah 2 (dua)
atau lebih kepentingan itu satu sama lain.
- Pertemuan kepentingan itu disebut Kontrak
- Ada 2 (dua) macam kontrak antara
lain :
1. Kontrak yang menyenangkan ;
Kalau kepentingan yang bertemu
saling memenuhi ;
Contoh : Penjual dan pembeli
2.Kontrak yang tidak menyenangkan
Kalau kepentingan yang bertemu
bersaing (pelamar kerja, pemilik
& pencuri).
- Untuk mengatur bermacam-macam kontrak perlu
adanya Tata Tertib, supaya menusia tersebut dalam
bermasyarakat dapat memenuhi kebutuhan tanpa
melanggar kebutuhan manusia atau sesama yang lain.
- Tata Tertib atau aturan-aturan dapat disebut dengan
Norma atau Kaidah.
Kaidah sendiri ada 4, yaitu : - Agama
- Kesusilaan
- Kesopanan
- Hukum
-
Peranan Hukum :
Hukum mempunyai peranan yang penting sekali
agar masyarakat dapat hidup “ aman, tentram,
damai, adil dan makmur”. Khususnya didalam
penentuan hak dan kewajiban serta perlindungan
kepentingan social dan para individu. Peranan ini
disini tercermin lebih nyata bekerjanya hukum
ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Contoh : Hukum Pidana ( KUHP dan KUHAP)
ILMU HUKUM SEBAGAI ILMU
KAIDAH/NORMA
 KAIDAH HUKUM merupakan ketentuan atau
pedoman tentang apa yang seyogyanya atau
sepantasnya dilakukan dalam keadaan tertentu /
sebagai petunjuk hidup yang mengikat.
 FUNGSI KAIDAH/NORMA :
Untuk mengatur berbagai kepentingan di dalam
masyarakat:
a. Ada yang sesuai
b. Ada yang berbenturan
Sehingga harus mencari jalan keluar
Jenis Kaidah/Norma
Norma adalah serangkaian petunjuk yang
berisi pedoman bertingkah laku.
Ada 4 ( empat ) norma dalam masyarakat
1.Norma agama.
2.Norma kesusilaan.
3.Norma kebiasaan/Kesopanan.
4.Norma hukum.
ISI NORMA
Perintah (gebod) :
keharusan bagi seseorang untuk berbuat
sesuatu karena akibatnya dianggap baik

Larangan (verbod) :
keharusan bagi seseorang untuk tidak
berbuat sesuatu karena akibatnya tidak
baik
TINJAUAN NORMA
Sumber (darimana asalnya)
Sifat (syarat berlakunya)
Tujuan (untuk apa norma dibuat)
Sanksi (reaksi/alat pemaksa yang
dialami seseorang yang
melanggar/tidak mematuhi)
Norma Agama :
Arti : Petunjuk yang berisi pedoman perilaku
manusia;dari TUHAN; perintah dan
larangan dan anjuran.
Tujuan : membentuk manusia (insan Kamil); hub.
baik dng Tuhan dan makhluk lainnya.
(Vertikal – Horisontal).
Sanksi : dari TUHAN; tidak langsung (nanti di –
akhirat).
Pengikat : Iman -------- sanksi

Contoh : - Jangan membuat kerusakan di bumi.


- Bayarlah zakat
Norma Kesusilaan
Arti : Petunjuk yang berisi perilaku manusia
dalam masyarakat; dari hati nurani;
memuat mana yang baik
dan mana yang buruk.
Tujuan : Mengatur manusia sesuai dengan nilai-
nilai susila.
Sanksi : Dari masyarakat (nurani); langsung.
Pengikat : Nurani masing – masing.
Contoh : - Berbuat jujur ----bohong -----
dicemooh
masyarakat..... .....
rasa bersalah.
- Korupsi ------- cemooh masy &
hukum
NORMA KEBIASAAN/KESOPANAN

Arti : Petunjuk yang berisi pedoman hidup;


dari kebiasaan; diterima oleh
kesadaran
hukum dalam masyarakat.
Tujuan : mengatur manusia sesuai kesadaran
hukum dalam masyarakat (kebiasaan)
itu sendiri.
Sanksi : dari masyarakat yang bersangkutan.
Pengikat : Kesadaran hukum masyarakat itu
sendiri.
Contoh : kebiasaan adat
NORMA HUKUM
Arti : Petunjuk berisi pedoman – pedoman
perilaku manusia; sengaja dibuat
oleh badan yang berwenang.
Tujuan : Menciptakan ketertiban
Sanksi : Tegas, Mengikat dan Memaksa
(lansung)
Pengikat : Aturan hukum itu sendiri
Contoh :
- Membunuh ----- 338 KUHP
- Mencuri ------ 365 KUHP
- Ps. 10 KUHP (pidana pokok &
pidana tambahan)
Perbedaan Norma Hukum dengan
Norma lainnya
Norma Hukum
1. Heteronom (datangnya dari luar diri
seseorang)
2. Dapat dilekati dengan sanksi pidana/sanksi
pemaksa secara fisik
3. Sanksi pemaksa dilaksanakan oleh aparat
negara
Norma Lainnya
1. Otonom (datangnya dari diri sendiri)
2. Tidak ada sanksi pidana atau sanksi fisik
3. Sanksi pemaksa datangnya dari diri sendiri.
Unsur-Unsur Hukum Sebagai Kaidah
1. Seperangkat kaidah atau aturan yang
tersusun dalam suatu sistem
2. Perangkat Kaidah menentukan apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan warga
masyarakat
3. Berlaku bagi manusia sebagai warga
masyarakat bukan manusia sebagai warga
individu
4. Kaidah bersumber baik dari masyarakat
sendiri maupun dari sumber lain sebagai
otoritas negara ataupun Tuhan (hukum
agama)
5. Kaidah secara nyata benar-
benar diberlakukan oleh warga
masyarakat dalam kehidupan
mereka, yakni sebagi living law
6. Harus ada sanksi ekternal jika
terjadi pelanggaran kaidah
hukum tersebut, sanksi mana
dipertahankan oleh otoritas
tertinggi tersebut
Berlakunya Norma Hukum

1. Landasan Yuridis
a. Proses penentuannya memadai, baik
karena sesuai prosedur yang
berlaku atau menurut cara yang
telah
ditetapkan (W.Sevenbergen)
b. Sesuai dengan pertingkatan hukum atau
kaidah hukum yang lebih tinggi
(Hans Kelsen)
C. Didasarkan kepada
sistem/tertib hukum secara
keseluruhan (Gustav
Radbruch)
d. Didasarkan kepada adanya
ikatan yang memaksa untuk
bersikap tindak/berperilaku
pantas berdasarkanhubungan
kondisi dan akibatnya
(Logemann)
2. Landasan sosiologis, yaitu berdasarkan
kepada penerimaan masyarakat
terhadap suatu kaedah hukum, yang
dapat dibedakan atas dua teori, yaitu :
1. Teori pengakuan, yang pada pokoknya
beranggapan bahwa keberlakuan
kaedah hukum didasarkan kepada
adanya pengakuan dan penerimaan oleh
masyarakat.
2. Teori paksaan, yang menekankan
kepada adanya unsur paksaan dari
penguasa atau pejabat hukum agar
kaedah hukum dipatuhi oleh
masyarakat.
3. Landasan Filosofis, yaitu sesuai dengan
cita-cita hukum (rechts idee)
sebagai nilai yang dianut dalam pergaulan
hidup masyarakat dengan orientasi
kepada kedamaian dan keadilan

Anda mungkin juga menyukai