Anda di halaman 1dari 10

MEMELIHARA

PANDANGAN DAN
KEHORMATAN
Disusun Oleh :
Dadi Nasirudin 2002002050
Fahmi Fahrudin 2002002052
‫‪• A.‬‬ ‫‪Ayat Memelihara Pandangan dan Kehormatan Q.S An-Nur Ayat‬‬
‫‪30-31‬‬
‫•‬
‫ُقْل ِلْلُم ْؤ ِمِنيَن َيُغ ُّض وا ِم ْن َأْبَص اِرِهْم َو َيْح َفُظوا ُفُروَج ُهْم َذ ِلَك َأْز َك ى َلُهْم ِإَّن َهَّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َيْص َنُعو •‬
‫‪َ٣٠‬و ُقْل ِلْلُم ْؤ ِم َناِت َيْغ ُض ْض َن ِم ْن َأْبَص اِرِهَّن َو َيْح َفْظَن ُفُروَج ُهَّن َو ال ُيْبِد يَن ِزيَنَتُهَّن ِإال َم ا َظَهَر‬
‫ِم ْنَها َو ْلَيْض ِرْبَن ِبُخ ُم ِرِهَّن َع َلى ُجُيوِبِهَّن َو ال ُيْبِد يَن ِزيَنَتُهَّن ِإال ِلُبُعوَلِتِهَّن َأْو آَباِئِهَّن َأْو آَباِء‬
‫ُبُعوَلِتِهَّن َأْو َأْبَناِئِهَّن َأْو َأْبَناِء ُبُعوَلِتِهَّن َأْو ِإْخ َو اِنِهَّن َأْو َبِني ِإْخ َو اِنِهَّن َأْو َبِني َأَخ َو اِتِهَّن َأْو ِنَس اِئِهَّن َأْو‬
‫َم ا َم َلَك ْت َأْيَم اُنُهَّن َأِو الَّتاِبِع يَن َغ ْيِر ُأوِلي اإلْر َبِة ِم َن الِّر َج اِل َأِو الِّطْفِل اَّلِذ يَن َلْم َيْظَهُروا َع َلى‬
‫َعْو َر اِت الِّنَس اِء َو ال َيْض ِرْبَن ِبَأْر ُج ِلِهَّن ِلُيْع َلَم َم ا ُيْخ ِفيَن ِم ْن ِزيَنِتِهَّن َو ُتوُبوا ِإَلى ِهَّللا َجِم يًع ا َأُّيَها‬
‫اْلُم ْؤ ِم ُنوَن َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن (‪٣١‬‬
• 1. Penafsiran Surat An-Nur ayat 30-31
Yakni bimbinglah orang-orang yang beriman, dan katakanlah kepada mereka yang memiliki iman
terpelihara dan sempurna. Dari melihat yang haram dilihat, seperti
agar iman mereka
memandang wanita-wanita asing, memandang sesuatu yang dikhawatirkan timbul
fitnah dan memandang perhiasan dunia yang dapat menggoda hatinya. Dari yang
haram, seperti zina.Yakni menjaga pandangan dan kemaluannya. Dari yang haram,
seperti zina.Yakni menjaga pandangan dan kemaluannya. Syaikh As Sa’diy berkata,
“(Yakni) lebih suci, lebih baik dan lebih mengembangkan amal mereka, karena
barang siapa yang menjaga kemaluan dan pandangannya, maka ia akan bersih dari
kotoran yang menodai para pelaku perbuatan keji, dan amalnya pun akan bersih
disebabkan meninggalkan hal yang haram yang diiinginkan hawa nafsu dan
didorong olehnya. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka
Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik darinya.
• Menurut Syaikh As Sa’diy, seperti pakaian yang indah, perhiasan dan semua badan. Ulama memiliki
beberapa penafsiran tentang ayat “kecuali yang (biasa) terlihat”, sbb:
• Ada yang menafsirkan “kecuali perhiasan yang tampak tanpa disengaja”
• Ada juga yang menafsirkan bahwa perhiasan yang tampak itu adalah pakaian.Ada juga yang menafsirkan
perhiasan yang biasa tampak itu adalah celak, cincin, pacar di jari tangan dsb., yakni yang tidak mungkin
ditutupi.
• Ada pula yang menafsirkan dengan, muka dan telapak tangannya jika tidak dikhawatirkan fitnah menurut
salah satu di antara dua pendapat ulama, sedangkan menurut pendapat yang lain, bahwa muka haram dibuka
karena ia tempat fitnah.
Al Qurthubiy berkata, “Tingkatan para mahram berbeda-beda satu sama lain ditinjau dari segi pribadi secara
manusiawi. Tidak diragukan lagi, keterbukaan seorang wanita di hadapan bapak dan saudara laki-lakinya lebih
terjamin atau terpelihara daripada keterbukaannya di hadapan anak suami (anak tiri).Karena itu batas aurat yang
boleh terbuka di hadapan masing-masing mahram berbeda-beda pula.”Ada yang berpendapat bahwa mahram boleh
melihat anggota-anggota tubuh wanita yang biasa tampak seperti anggota tubuh yang dibasuh ketika
berwudhu’.Madzhab Maliki berpendapat bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahram adalah sekujur tubuhnya
kecuali muka dan ujung-ujung anggota tubuh seperti kepala, kuduk, dua tangan dan dua kaki.Adapun madzhab
Hanbali, mereka berpendapat bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahram adalah sekujur tubuhnya kecuali
muka, kuduk, kepala, dua tangan, kaki dan betis.
• Ayat Memelihara Pandangan dan Kehormatan Q.S An-Nur Ayat 58
• ‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا ِلَيْس َتْأِذ نُك ُم اَّلِذ يَن َم َلَك ْت َأْيَم اُنُك ْم َو اَّلِذ يَن َلْم َيْبُلُغوا اْلُح ُلَم ِم نُك ْم َثاَل َث َم َّر اٍت ِّم ن َقْبِل َص اَل ِة اْلَفْج ِر َو ِح يَن َتَض ُعوَن ِثَياَبُك م ِّم َن‬
‫الَّظِهيَر ِة َو ِم ن َبْع ِد َص اَل ِة اْلِع َشاِء َثاَل ُث َع ْو َر اٍت َّلُك ْم َلْيَس َع َلْيُك ْم َو اَل َع َلْيِهْم ُج َناٌح َبْع َدُهَّن َطَّو اُفوَن َع َلْيُك م َبْعُض ُك ْم َع َلى َبْع ٍض َك َذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهَّللا َلُك ُم‬
‫اآْل َياِت َو ُهَّللا َع ِليٌم َح ِكيٌم‬
• Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki,
dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari)
yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah
sembahyang Isya’.
tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. )Itulah( •
Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah
.menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

Tafsir Ibnu Katsir: Ayat yang mulia ini mencakup masalah permintaan izin kepada karib kerabat, sebagian mereka
atas sebagian yang lainnya. Pada awal Nurah telah disebutkan tata cara meminta izin kepada ajaanih [bukan karib
kerabat], sebagian mereka atas sebagian yang lainnya. Allah memerintahkan kepada kaum Mukminin agar para pelayan
yang mereka miliki dan anak-anak yang belum baligh meminta izin kepada mereka pada tiga waktu:
1. Pertama, sebelum shalat shubuh, karena biasanya orang-orang pada waktu itu sedang nyenyak tidur di pembaringan
mereka.

2. Kedua, ‫“( َو ِح يَن َتَض ُعوَن ِثَي اَبُك م ِّم َن الَّظِه يَر ِة‬ketika kamu menanggalkan pakaian [luar]mu di tengah hari.”) yaitu pada waktu
siang hari, karena pada waktu itu orang-orang melepas pakaian mereka untuk bersantai bersama keluarga.

3. Ketiga, ‫“( َو ِم ن َبْع ِد َص اَل ِة اْلِع َش اِء‬sesudah shalat ‘isya’”) karena pada waktu itu adalah waktunya tidur, pelayan dan anak-
anak diperintahkan agar tidak masuk menemui ahli bait pada waktu-waktu tersebut, karena dikhawatirkan seseorang
sedang bersama istrinya atau sedang melakukan hal-hal yang bersifat pribadi.
A. Ayat Memelihara Pandangan dan Kehormatan Q.S An-Nur Ayat 60

‫َو اْلَقَو اِع ُد ِم َن الِّنَس اِء الاَّل ِتي اَل َيْر ُجوَن ِنَك اًحا َفَلْيَس َع َلْيِهَّن ُج َناٌح َأن َيَض ْع َن ِثَياَبُهَّن َغْيَر ُم َتَبِّر َج اٍت ِبِزيَنٍة َو َأن َيْسَتْع ِفْفَن َخ ْيٌر َّلُهَّن َو ُهَّللا َسِم يٌع َع ِليٌم‬

Terjemahan: Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin
(lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan
berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana.

Tafsir Jalalain: ‫( َو اْلَقَو اِع ُد ِم َن الِّنَس اِء‬Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti) dari haid dan dari mempunyai
anak disebabkan telah lanjut umurnya ‫( الاَّل ِتي اَل َيْر ُج وَن ِنَك اًح ا‬yang tiada ingin kawin lagi) bagi yang demikian itu ‫َفَلْيَس َع َلْيِهَّن‬
‫( ُج َناٌح َأن َيَض ْع َن ِثَياَبُهَّن‬tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka) yakni jilbab mereka, atau selendang mereka,
atau penutup yang ada di atas kerudung mereka ‫( َغْي َر ُم َتَبِّر َج اٍت‬dengan tidak bermaksud menampakkan) yakni menonjolkan
‫( ِبِزيَنٍة‬perhiasan)-nya yang tersembunyi seperti kalung, gelang tangan dan gelang kaki,
‫( َو َأن َيْسَتْع ِفْفَن‬dan berlaku terhormat) tidak melepaskannya ‫( َخ ْيٌر َّلُهَّن َو ُهَّللا َسِم يٌع‬adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar) perkataan kalian ‫(َع ِليٌم‬lagi Maha Mengetahui) apa yang tersimpan di dalam kalbu kalian.
SIMPULAN

Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya
dengan yang lebih baik darinya. Oleh karena itu, barang siapa yang menundukkan
pandangannya dari yang haram, maka Allah akan menyinari bashirahnya (mata hatinya),
dan lagi karena seorang hamba apabila menjaga kemaluan dan pandangannya dari yang
haram serta pengantarnya meskipun ada dorongan syahwat kepadanya, maka tentu ia
dapat menjaga yang lain. Oleh karena itulah Allah sebut sebagai penjagaan.

Selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Ta’aala mengingatkan kepada mereka pengetahuan-


Nya terhadap amal mereka agar mereka berusaha menjaga diri mereka dari hal-hal yang
diharamkan.” Oleh karena itu, Dia akan memberikan balasan terhadapnya. Setelah Allah
memerintahkan kaum mukmin menjaga pandangan dan kemaluan, maka Dia
memerintahkan kaum mukminat menjaga pula pandangan dan kemaluannya.Dari yang
haram dilihat, seperti memandang laki-laki dengan syahwat.
Sekian Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai