Anda di halaman 1dari 85

Penilaian dan

Balita Sakit dengan


Klasifikasi
Pendekatan MTBS

JAKARTA, Selasa, 29 Agustus


2023
Tujuan Pertemuan

Peserta mampu melakukan talaksana balita


sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun dengan
melakukan penilaian dan klasifikasi balita sakit
umur 2 bulan sampai 5 tahun
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BALITA SAKIT
UMUR 2 BULAN – 5 TAHUN
4 Keluhan Utama  2, 3, 4 dan 5
FORMULI
R
PENCATAT
AN
FORMULI
R
PENCATAT
AN

PENILAIAN
Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan
SEGERA, selesaikan seluruh penilian secara cepat dan lakukan
penanganan pra rujukan segera, sehingga rujukan tidak tertunda
BATUK DAN/ ATAU SUKAR BERNAPAS
PENILAIAN & KLASIFIKASI
DIARE
PENILAIAN & KLASIFIKASI

Klasifikasi untuk DEHIDRASI harus ditentukan pada semua anak diare.


DEMAM
PENILAIAN

Untuk daerah MALARIA


endemis, semua balita
sakit (meskipun tidak
demam) yang datang
ke Puskesmas
dilakukan Tes Malaria

CAMPAK

DENGUE
DEMAM - MALARIA
PENILAIAN & KLASIFIKASI

Jika tidak tersedia Tes Malaria di daerah endemis tinggi atau rendah, klasifikasikan
sebagai MALARIA
DEMAM -
CAMPAK
PENILAIAN & KLASIFIKASI
DEMAM - DENGUE
PENILAIAN & KLASIFIKASI

Lakukan pemeriksaan darah: Hemoglobin,


Hematokrit, Leukosit, Trombosit, NS-1.

Pada balita umur kurang dari 1 tahun yang terinfeksi


dengue, RUJUK
MASALAH TELINGA
PENILAIAN & KLASIFIKASI

Rasa penuh di telinga dapat ditandai dengan :


Anak rewel karena ada rasa tidak nyaman di telinga, atau anak menarik-narik telinganya.

Rasa penuh di telinga yang masuk klasifikasi kuning adalah yang bukan disebabkan oleh serumen.
Jika rasa penuh di telinga disebabkan oleh serumen, masuk klasifikasi hijau.
STATUS GIZI & STATUS PERTUMBUHAN
PENILAIAN
Menentukan status gizi menggunakan grafik pertumbuhan anak
• Di dalam Buku KIA terdapat 8 grafik yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin untuk anak
umur 0-2 tahun dan umur 2-5 tahun.
• Untuk tiap kelompok umur terdiri dari 4 grafik yaitu BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB
dan IMT/U.
• Hasil pengukuran akan diplot pada grafik untuk setiap indikator pertumbuhan.
• Umur anak diplot sesuai bulan dan tidak ada pembulatan hari.
• Angka panjang/tinggi badan dibulatkan menjadi angka tanpa desimal yang terdekat, misalnya
0,1
s.d 0,4 dibulatkan ke bawah, sedangkan ≥ 0,5 dibulatkan ke atas.
• Tentukan status gizi berdasarkan tabel indikator pertumbuhan.
• Bila hasil ploting tepat pada garis Z, dianggap masuk pada kategori yang lebih ringan. Sebagai
contoh, BB/U tepat pada garis -3, dianggap berat badan kurang dan bukan berat badan
sangat kurang.
Balita yang tumbuh secara normal akan mengikuti jalur pertumbuhannya,
yang umumnya berada pada atau antara garis standar deviasi +2 dan -2 (+2
hingga -2 SD)

Perhatikan kondisi-kondisi yang mengindikasikan adanya risiko atau


telah terjadi hambatan pertumbuhan, yaitu:
• Garis pertumbuhan balita keluar atau menyimpang dari jalurnya
• Garis pertumbuhan turun atau naik tajam
• Garis pertumbuhan mendatar, misalnya tidak terjadi kenaikan berat
atau panjang/ tinggi badan.

Sangat penting untuk melihat situasi balita secara keseluruhan pada


saat menginterpretasi arah pertumbuhan di grafik pertumbuhan.
Latihan Ploting
Garis Pertumbuhan Balita Keluar atau Menyimpang dariJalur
Pertumbuhannya

Apa yang dapat


disimpulkan dari grafik
jalur pertumbuhan ini ?
STATUS GIZI & STATUS
PERTUMBUHAN
PENILAIAN & KLASIFIKASI (1)

*Derajat edema Lokasi


+1 (Edema ringan) Hanya ada di
keduapunggung
kaki
+2 (Edema sedang) Di kedua punggung
kaki dan tungkai
bawah (dan/atau
tangan/lengan
bawah)
+3 (Edema berat) Meluas, di seluruh
bagian tubuh
(edema anasarka)
Jika edema tanpa disertai gejala lain,
maka dimasukkan dalam masalah
lain
STATUS GIZI & STATUS
PERTUMBUHAN
PENILAIAN & KLASIFIKASI (2)

PENILAIAN & KLASIFIKASI (3)


ANEMIA
PENILAIAN & KLASIFIKASI

Tidak pucat Pucat Sangat Pucat


STATUS HIV
PENILAIAN & KLASIFIKASI
PEMBERIAN MAKAN
PENILAIAN
Tatalaksana Tindakan /
Pengobatan Balita Sakit Umur 2
Bulan – 5 Tahun
Sub Materi
Pokok
Terdiri dari 2 sub materi pokok,
yaitu:

1.Tindakan /Pengobatan untuk anak yang


memerlukan rujukan

2.Tindakan /Pengobatan untuk anak


yang tidak memerlukan rujukan
Tindakan / Pengobatan diberikan sesuai Klasifikasi
Langkah Awal Menentukan
Tindakan/ Pengobatan
Pada Balita Sakit Umur 2 Bulan – 5 Tahun
Tindakan untuk anak yang Tindakan untuk anak yang
memerlukan rujukan tidak memerlukan rujukan
Klasifikasi merah muda Klasifikasi kuning dan hijau

 Memberi tindakan Bantuan Hidup Dasar  Memberi pengobatan oral (antibiotik,


antimalaria, paracetamol, vit A, zat
 Memberi obat untuk mengatasi kejang
besi, obat cacingan)
 Mencegah agar gula darah tidak turun
 Memberi cairan tambahan dan tablet
 Memberi dosis pertama antibiotic zinc untuk diare
 Memberi profilaksis kotrimoksazol  Memberi pengobatan infeksi lokal
 Memberi obat untuk Malaria Berat  Memberi imunisasi
 Memberi dosis pertama parasetamol untuk  Menasihati masalah pemberian makan
demam tinggi
 Menasihati kunjungan ulang dan
 Memberi vitamin A sebelum merujuk kembali segera
 Memberi cairan intra vena (contoh: Dengue)
TANDA BAHAYA
TINDAKAN ENGOBATAN UMUM
13

14

16
U
TINDAKAN. PENGOBATAN
A
17

15

15

23
DIARE
TINDAKAN. PENGOBATAN 25

20

24

24

25

20
Memberi Pengobatan Oral Antibiotik 20

Untuk DISENTRI

Untuk KOLERA
Memberi Cairan TambahanMdemabenri CTaairabn TlaemtbaZhainndacn Tablet Zinc

24
25
24
25
DEMAM: MALARIA
TINDAKAN. PENGOBATAN

17

17

22

21

22
Memberi Pengobatan Oral
22
DEMAM: CAMPAK
TINDAKAN. PENGOBATAN

22

23

23
22

Memberi
VITAMIN A
DEMAM: DENGUE
TINDAKAN/ PENGOBATAN
18

18

18
MASALAH TELINGA
TINDAKAN/ PENGOBATAN

23

23
STATUS GIZI & STATUS PERTUMBUHAN (1)
TINDAKAN/
PENGOBATAN

19

20
STATUS GIZI & STATUS PERTUMBUHAN (2)
TINDAKAN/ PENGOBATAN
TINDAKAN/ PENGOBATAN
ANEMIA

22

22
STATUS
• TINDAKAN. PENGOBATAN
HIV
Penulisan Tindakan/ Pengobatan
PADA FORMULIR PENCATATAN

Ditulis
hanya yang
relevan
dengan
kondisi anak

Jika anak
akan dirujuk
segera,
ditulis hanya
tindakan pra
rujukan
CONTOH :
1

Anak tidak
dirujuk.

Kolom
Tindakan
diisi
singkat,
hanya yang
relevan
Anak tidak
dirujuk.

Kolom
Tindakan
diisi
singkat,
hanya yang
relevan
CONTOH 2 Anak akan dirujuk, Kolom Tindakan diisi hanya tindakan pra rujukan
CONTOH 2
( lanjutan )

Anak akan
dirujuk,
Kolom
Tindakan
diisi hanya
tindakan
pra rujukan
Menasihati Masalah Pemberian
Pada Balita Sakit Umur 2 Bl – 5 Th
Makan NASIHAT
Hal.29
Bandingkan dengan Hal 28C MASALAH
CONTOH :
Stella, umur 1 th 9 bl, diklasifikasikan sebagai : STABIL, PNEUMONIA, DIARE TANPA DEHIDRASI , GIZI
BAIK, NORMAL, NORMAL, TIDAK ANEMIA, MUNGKIN BUKAN INFEKSI HIV
Kunjungan Ulang dan Kembali Segera
Pada Balita Sakit Umur 2 Bl – 5 Th

Tulis
KUNJUNGAN
ULANG untuk
setiap
klasifikasi

KUNJUNGAN
ULANG
terpendek dan
pasti

NASIHATI
KAPAN
KEMBALI
SEGERA
tidak
perlu
tulis
ulang
NASIHAT KEMBALI SEGERA pada BALITA SAKIT
umur 2 bl – 5 th
PELAYANAN TINDAK L A N J U T BALITA SAKIT U M U R
2 BULAN – 5 TAHUN
PENGERTIAN
PELAYANAN TINDAK LANJUT

 Memberi pelayanan tindak lanjut berarti melayani


anak pada saat dibawa kembali untuk kunjungan
ulang yang sudah dijadwalkan.

 Pelayanan tindak lanjut sangat penting untuk


melihat kondisi anak, apakah membaik, tetap/ tidak
berubah atau memburuk.
Sebagai acuan, digunakan Buku Bagan MTBS pada halaman
34-38 tentang panduan PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK
LANJUT.
Pada setiap “kotak” pelayanan tindak lanjut dijelaskan apa
yang harus dilakukan oleh Tenaga Kesehatan.

Panduan ini untuk kontrol, bukan untuk anak yang kembali


segera karena tambah parah, dan bukan untuk anak dengan
klasifikasi hijau yang datang kembali atau kontrol.
LANGKAH - LANGKAH
PELAYANAN TINDAK LANJUT

Ambil Formulir Pencatatan Balita Sakit


Umur 2 bl – 5 th.

Isi identitas anak secara lengkap.


Jika anak datang untuk kontrol,
tandai (√) pada “kunjungan ulang”.
Tanyakan kondisi anak sekarang, adakah masalah/keluhan baru?
• Jika tidak ada masalah baru, ikuti petunjuk yang terdapat dalam
“kotak” Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut yang sesuai dengan
klasifikasi anak ketika kunjungan pertama.
LANGKAH – LANGKAH ( lanjutan )
PELAYANAN TINDAK LANJUT

Jika ada masalah baru, periksa ulang lengkap dan berikan


tindakan terhadap klasifikasi terkait masalah barunya,
seperti pada kunjungan pertama.
• Klasifikasikan dengan menggunakan bagan algoritma.

5.Tentukan tindakan/ pengobatan


dengan ketentuan :
• Untuk klasifikasi yang terkait keluhan lama → tindakan
mengacu pada ‘kotak’ Pelayanan Tindak Lanjut yang sesuai.
• Untuk klasifikasi yang baru ditemukan → tindakan seperti
yang harus dilakukan saat kunjungan pertama.
Contoh: Kunjungan Ulang → Mengikuti petunjuk dalam “kotak”

tanpa Masalah Baru


PENILAIAN
KLASIFIKASI

2 hari y.l Nono


diklasifikasikan
sebagai:

 STABIL

 PNEUMONIA

 GIZI BAIK

 NORMAL

 NORMAL

 TIDAK
ANEMIA
 MUNGKIN
BUKAN
INFEKSI HIV
Contoh: Kunjungan Ulang → Mengikuti petunjuk dalam “kotak”

tanpa Masalah Baru


TINDAKAN
PENGOBATAN
Contoh: Kunjungan Ulang disertai Masalah Baru → Periksa ulang lengkap.
PENILAIAN
KLASIFIKASI

2 hari y.l Nono


diklasifikasikan
sebagai:

 STABIL

 PNEUMONIA

 GIZI BAIK

 NORMAL

 NORMAL

 TIDAK
ANEMIA
 MUNGKIN
BUKAN
INFEKSI HIV
Contoh: Kunjungan Ulang disertai Masalah
→ Periksa Baru
ulang lengkap.
(Lanjutan)

TINDAKAN
PENGOBATAN

2 hari y.l Nono


diklasifikasikan
sebagai:

 STABIL

 PNEUMONIA

 GIZI BAIK

 NORMAL

 NORMAL

 TIDAK
ANEMIA
 MUNGKIN
BUKAN
INFEKSI HIV
Contoh: Kunjungan Ulang disertai Masalah Baru → Periksa
TINDAKAN
ulang leng kap.
PENGOBATAN

2 hari y.l Nono


diklasifikasikan
sebagai:

 STABIL

 PNEUMONIA

 GIZI BAIK

 NORMAL

 NORMAL

TIDA
K
ANEMIA
 MUNGKIN
BUKAN
INFEKSI HIV
Contoh: Kunjungan Ulang disertai Masalah→ Baru
Periksa ulang lengkap.
(Lanjutan)

TINDAKAN
PENGOBATAN

2 hari y.l Nono


diklasifikasikan
sebagai:

 STABIL

 PNEUMONIA

 GIZI BAIK

 NORMAL

 NORMAL

 TIDAK
ANEMIA
 MUNGKIN
BUKAN
INFEKSI HIV
Contoh: Kunjungan Ulang disertai Masalah Baru
(Lanjutan) → Periksa ulang lengkap.

TINDAKAN
PENGOBATAN

2 hari y.l Nono


diklasifikasikan
sebagai:

 STABIL

 PNEUMONIA

 GIZI BAIK

 NORMAL

 NORMAL

 TIDAK
ANEMIA
 MUNGKIN
BUKAN
INFEKSI HIV
• Apabila anak datang untuk kunjungan ulang, namun ternyata
bertambah parah, atau obat pilihan kedua tidak tersedia, atau
kondisi anak mengkhawatirkan, atau saudara tidak tahu
harus berbuat apa, maka anak harus DIRUJUK ke Dokter.
• Beberapa anak mungkin datang lagi setelah kunjungan ulang
dengan masalah kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan
pengobatan di puskesmas, maka anak harus DIRUJUK ke
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut.
Latihan Kasus
Tindak lanjut
KASUS

Nanda, anak perempuan Ibu Dessy berumur 20 bulan dibawa ke Puskesmas hari ini karena
batuk, demam, mencret disertai muntah-muntah. Berat badannya 8 kg, Panjang badan 87 cm,
Lingkar lengan atas 11,5 cm, Lingkar kepala 47 cm, Suhu badan 37,8o C.
Ibu Dessy beralamat di Desa Kota Raden RT 03 no 15 dan termasuk bukan daerah endemis
Malaria.
Petugas kesehatan memeriksa Tanda Bahaya Umum dengan Segitiga Asesmen Gawat anak. Ketika
diberi minum Nanda memuntahkannya kembali. Setelah istirahat beberapa saat pemberian minum
diulangi kembali, Nanda tetap muntah-muntah. Nanda tidak kejang, ia sadar tidak gelisah. Tidak
terlihat tarikan dinding, tidak terdengar stridor. Ada napas cuping hidung dan pucat. Tidak
sianosis dan tidak ada gambaram kutis marmorata.
Ibu Dessy berkata, “Nanda batuk selama 3 minggu, sebelumnya ia telah membawa Nanda berobat
tapi batuknya belum sembuh“. Hitung napasnya 50 kali/menit, tidak terdengar wheezing. Pengukuran
saturasi oksigen 93 %. Ibu Dessy khawatir Nanda tertular batuk dari neneknya yang tinggal
serumah dan mengasuhnya. Nenek Nanda sudah 1 bulan ini mendapat pengobatan rutin karena
batuk darah dari Puskesmas.
Nanda mencret selama 18 hari. BABnya kadang cair, kadang bercampur lendir tapi tidak ada darah
dalam tinjanya. Mata Nanda tidak cekung, cubitan kulit perut kembali segera.
Petugas kesehatan memeriksa Demam. Ibu Dessy dan Nanda tinggal di daerah Non Endemis Malaria.
Nanda demam selama 7 hari, demam naik turun, dan sudah diberi obat penurun panas tapi demam tidak
juga hilang. Tidak ada kaku kuduk, tidak ada ruam kemerahan di kulit yang menyeluruh, tidak pilek ,dan
tidak ada mata merah. Nanda tidak mempunyai tanda/gejala yang mengarah ke infeksi Dengue.
Nanda tidak mempunyai masalah telinga.
Selanjutnya petugas kesehatan memeriksa Status Gizi dan Pertumbuhan. Terdapat sedikit edema yang
bersifat pitting pada punggung kaki kanan dan kiri. Kemudian petugas menentukan Berat badan
menurut Panjang badan, Lingkar lengan atas, Panjang badan menurut Umur dan Lingkar kepala
menurut Umur. Nanda terlihat agak pucat pada telapak tangan dan konjungtiva. Pemeriksaan Hb 8 gr%.
Ibu Dessy belum pernah ditest HIV.
Ibu Dessy mengatakan bahwa Nanda telah mendapatkan imunisasi HB0 waktu lahir, tetes Polio
sebanyak 3 kali dan 3 kali suntikan pada paha yang menyebabkan Nanda panas. Selanjutnya Nanda
tidak diimunisasi lagi karena takut demam .
Nanda telah mendapatkan Vitamin A 1 kali hanya pada waktu masih bayi sebelum umur setahun. Ibu
berkata
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai